Perpajakan B, Apotek Ganesa.
Perpajakan B, Apotek Ganesa.
Disusun Oleh:
Karen Berliana Suharso (232016277)
Ester Novita Sari Sidabutar (232017035)
Vania Aurellia Noverinae (232017086)
Febe Vionita (232017100)
Alic Kurniasih (232017111)
Anggita Rehulina Pinem (232017132)
Dosen Pembimbing:
Dr Theresia Woro Damayanti SE Msi Ak CA
0
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………………….2
Halaman Pengesahan ……………………………………………………………...3
Berita Acara Kegiatan……………………………………………………………...4
Pendahuluan
1. Dasar Penyelenggaraan …………………………………………………….5
2. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………..5
3. Nama Kegiatan …………………………………………………………….5
4. Keterangan Kegiatan……………………………………………………….6
5. Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………………..7
6. Hasil Kegiatan .………………………………………………………….7-9
Lampiran
1. Materi Kegiatan
1.1 Latar Belakang Apotek ……………………………………………….10
1.2 Proses Bisnis ………………………………………………………….11
1.3 Analisis Kewajiban Pajak………………………………………….12-22
1.4 Penutup………………………………………………………………. 23
2. Surat Tugas………………………………………………………….....…24
3. Foto Kegiatan …………………………………………………………….25
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga laporan
pengabdian masyarakat ini dapat tersusun hingga selesai. Tujuan dari pembuatan laporan ini
adalah untuk melaksanakan salah satu bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
masyarakat.
Terimakasih pula kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami, yang
bersedia dan membantu kami dalam menyelesaikan laporan pengabdian masyarakat ini. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk Masrdi Susilo sebagai narasumber kami
wawancarai sekaligus teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
pengabdian masyarakat.
Dalam pembuatan laporan ini, kami harapkan para pembaca mendapatkan
manfaat dan mendapatkan pengetahuan meskipun di dalamnya masih terdapat kekurangan
yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran para
pembaca demi laporan yang lebih baik. Terimakasih.
2
3
4
Pendahuluan
1. Dasar Penyelenggaraan
Berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisikan Pendidikan, Penelitian dan
Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat, kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menjalankannya. Dengan isu dan masalah yang sedang terjadi saat ini kita dapat memberikan
ide maupun gagasan untuk mengembangkan dan memperbaiki masalah yang sudah terjadi.
Sehingga kami melakukan penelitian tentang aspek perpajakan di sektor UMKM yaitu
Apotek Ganesa Salatiga.
3. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan yaitu pengabdian masyarakat dengan cara menganalisis
aspek perpajakan pada UMKM atau objek pajak yang ada di Indonesia.
5
4. Kerangka Kegiatan
Mendapatkan objek
wawancara dan Karen dan
3 22 Maret 2019
membuat janji untuk Anggita
wawancara
Karen, Ester,
4 Wawancara Vania, Febe, 23 Maret 2019
Alic, Anggita
Identifikasi aspek
Karen, Vania, 25 Maret 2019 –
5 perpajakan yang
Anggita, Febe 8 April 2019
sudah dibayarkan
Identifikasi aspek
perpajakan yang 25 Maret 2019 –
6 Karen, Anggita
seharusnya 8 April 2019
dibayarkan
Membuat laporan
analisis aspek aspek Karen, Ester,
26 Maret 2019 –
7 perpajakan pada Febe, Alic,
10 Maret 2019
Apotek Ganesa dan Anggita
pembuatan banner
Menyampaikan hasil
perhitungan aspek
Karen dan
8 perpajakan dan 10 Maret 2019
Anggita
memberikan
rekomendasi.
6
5. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan selama masa pengabdian masyarakat pada UMKM adalah kami
mencari UMKM atau objek yang bersedia untuk kami jadikan tempat pengabdian
masyarakat bagi kelompok kami. Setelah itu kami datang membuat janji dan esoknya kami
datang ketempat UMKM untuk pengenalan, memberitahukan secara garis besar hal-hal yang
akan kami tanyakan berkaitan dengan perpajakan yang dikenakan atas objek pajak kami, dan
memberitahukan bahwa kedepannya kami akan berkunjung kembali untuk melakukan
wawancara yang lebih detail guna kelengkapan untuk memenuhi tugas laporan pengabdian
masyarakat kami.
Setelah mendapatkan informasi dari penanggung jawab usaha tentang sejarah berdiri
usahanya, perizinan usaha, pendapatan yang diterima perbulan/pertahun, serta aspek-aspek
yang berhubungan dengan perpajakan seperti tanah dan bangunan,penggajian, tunjangan, dsb.
Maka, dari hasil wawancara kami tersebut maka kelompok kami akan berdiskusi untuk
menganalisis mengenai aspek-aspek perpajakan yang sudah dibayarkan secara rutin maupun
perkiraan aspek perpajakan yang seharusnya dibayarkan. Serta melakukan konsultasi, revisi
serta perbaikan pada laporan pengabdian masyarakat agar aspek aspek perpajakan yang
dihitung dan diperkirakan lebih akurat.
Hasil Kegiatan
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan prestasi-prestasi kembali
yang secara langsung dapat ditunjuk (Rochmat Soemitro dan Mardiasmo 2011 : 1). Apotek
Ganesa merupakan wajib pajak yang harus membayar pajak pajak dalam usahanya. Apotek
Ganesa telah membayarkan beberapa jenis pajak kepemerintah, namun setelah kami
mendapat informasi tentang Apotek Ganesa terkait perpajakannya ditemukan ada pajak yang
seharusnya dibayarkan namun belum dibayarkan. Berikut ini adalah penjelasan dan
perhitungan tentang perpajakan yang sudah dibayarkan oleh Apotek Ganesa :
1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Alasan dikenakannya pajak bumi dan bangunan karena Apotek Ganesa
memiliki bumi atau tanah dan bangunan. Pajak ini merupakan pajak pusat dimana
presentase pembagian hasil penerimaannya sebagian besar dialokasikan ke daerah.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka Pajak Bumi dan Bangunan yang ada
sekarang ini mengalami kemajuan menuju terciptanya suatu sistem perpajakan yang
adil, sederhana, dan memiliki kepastian hukum.
7
Dasar dasar hukum terkait pajak bumi dan bangunan (PBB) yaitu :
● Undang-undang No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
● Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2000 tentang Penetapan Besarnya Nilai jual
Kena Pajak untuk Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan
● Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 16/PJ.6/1998 tentang Pengenaan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Data pajak ini sudah diberikan oleh penaggungjawab sehingga kami tidak
menghitung kembali.
8
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) : tarif x harga perolehan awal
: 2% x Rp 12.640.000,-
: Rp 252.800,-
Atau jika dibulatkan menjadi Rp 253.000,-
9
Apotik Ganesha adalah salah satu dari sekian banyak apotek yang ada di Salatiga. Apotek
yang kini berada di Jl. Osamaliki ini sudah berdiri sejak tahun 1999. Sebelumnya Apotek
Ganesha ini berada di Jl. Senjoyo dengan nama yang sama dengan nama jalan tersebut yaitu
Apotek Senjoyo. Alasan didirikan Apotek Senjoyo karena dahulu pemilik dari PT Damatex
yaitu Bapak Andisana Romawi ingin karyawannya dapat dimudahkan membeli obat dan
mendapat mendapat jaminan sosial kesehatan. Oleh karena itu pemilik Damatex bekerja sama
dengan PT ASKES.
Pada tahun 2003 apotek ini memutuskan untuk pindah lokasi ke Jl. Osamaliki. Alasan
memindahkan apotek ini karena lokasi sebelumnya yang jauh dari pusat kota, rumah sakit
umum daerah Kota Salatiga. Setelah pindah, apotek ini juga memutuskan untuk berganti
nama menjadi Apotek Ganesa karena lokasi apotek yang berada tepat di depan patung
ganesa.
Pemilik Apotek Ganesa ini sendiri juga menjadi kepala koperasi setempat. Oleh
karena itu pemilik Apotek Ganesa menjalin kerjasama dengan koperasi daerah setempat
untuk mengelola apotek tersebut pada awal didirikan pada tahun 2003. Sehingga diambillah
beberapa orang di dalam koperasi untuk dipercayakan mengurus apotek sebagai direktur
maupun karyawan lainnya yang dianggap kompeten dan dapat dipercaya kinerjanya.
Awalnya apotik ini didirikan untuk menunjang kebutuhan para karyawan Damatex.
Namun akhirnya apotik ini terus berkembang dan menjadi apotik umum. Saat ini Apotek
Ganesha memiliki 14 orang karyawan termasuk 1 karyawan lepas. Untuk upah karyawan,
Apotek ini memberi upah setara dengan UMR Kota Salatiga dengan tunjangan asuransi,
BPJS ketenagakerjaan,dan THR. Sedangkan untuk upah karyawan lepas dihitung per-hari
sesuai dengan Ketentuan apotek tersebut. Untuk mempermudah pekerjaan, apotek
memfasilitasi karyawan dengan 1 kendaraan operasional yaitu sepeda motor. Apotek ini
memiliki omzet Rp 2.500.000.000,-.
Selama Apotek Ganesha ini beroperasi, tidak ada kendala yang dirasa besar atau
signifikan. Kendala yang dirasa paling besar yang pernah dialami apotik ini adalah
kosongnya persediaan salah satu jenis obat di apotek namun ternyata stock di supplier juga
kosong. Apotek dapat mengatasi kendala ini dengan cara mengganti jenis obat yang sama
namun dengan merk yang berbeda sampai obat yang dipesan dating
2. Proses Bisnis
10
Bagan siklus operasional Apotek Ganesa
Data pajak ini sudah diberikan oleh penaggungjawab sehingga kami tidak
menghitung kembali.
b. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(PBBKB)
Alasan Apotek Ganesa dikenakan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan
PBBKB karena apotek tersebut memiliki kendaraan operasional bersama yaitu motor
Revo dan memakai Bahan bakar. Oleh karena itu Apotek Ganesa dikenakan pajak atas
kepemilikan dan penguasaaan kendaraan bermotor.
12
Dasar hukum Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yaitu :
● Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor.
● Berdasarkan Pasal 3 UU No. 28 Tahun 2009, Objek Pajak Kendaraan
Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor
beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat
dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT
5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).
Perhitungan PBBKB
Tarif PBBKB X Bahan
Bakar/Bulan 5%XRp. 300.00
Rp. 15.000
13
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pungutan yang dibebankan atas
transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib
pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Apotek Ganesa harus
membayar PPN karena dalam pemesanan dan penyerahan obatnya diantarkan oleh
distributor ke Apotek Ganesa.
Dasar hukum nya yaitu UU No.8 Tahun 2983 stdtd UU No 42 Tahun 2009.
Tentang pengenaan pajak atas penyerahan obat – obatan yang dilakukan oleh Apotek
Ganesa terutang PPN sebesar 10%.
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
14
● Mekanisme : Apotek Rapih memiliki 12 Karyawan dan 2 Bagian
Keamanan. Gaji semua pegawai dibayarkan secara bulanan. Secara
keseluruhan gaji mereka mencapai UMR Kota Salatiga (sekitar Rp
1.900.000,-) dan adanya tunjangan hari raya (THR) sekali setahun pada hari
Raya Lebaran sebesar gaji satu bulan.
Gaji Pokok
1.900.000
15
Pendapatan Bruto
1.900.000
Biaya Jabatan(5%*P.Bruto)
95.000
P.Netto/Bln
1.805.000
P.Netto/Thn
21.660.000
PTKP
54.000.000
PKP -
Gaji Pokok
1.900.000
(+)BPJKS Kesehatan
25.000
(-)PPh 21 -
Total 2.233.300
16
Perhitungan PPh 21 untuk kepala keuangan dan
kepala pembukuan
Gaji Pokok
2.100.000
Pendapatan Bruto
2.100.000
Biaya Jabatan(5%*P.Bruto)
105.000
P.Netto/Bln
1.995.000
P.Netto/Thn
23.940.000
PTKP
54,000,000
PKP -
Gaji Pokok
2.100.000
(+)BPJKS Kesehatan
51.000
17
(+)BPJS TK(5.7%*Gaji Pokok)
119.700
(-)PPh 21 (-)
Total 2.370.700
P.Netto/Bln 2.850.000
P.Netto/Thn 34.200.000
PTKP 54,000,000
PKP (-)
Gaji Pokok
3.000.000
(+)BPJKS Kesehatan
80.000
18
(+)BPJS TK(5.7%*Gaji
Pokok) 171.000
(-)PPh 21
-
Total 3.451.000
Gaji Pokok
3.200.000
Pendapatan Bruto
3.200.000
Biaya Jabatan(5%*P.Bruto)
160.000
P.Netto/Bln
3.040.000
P.Netto/Thn
36.480.000
PTKP
54,000,000
PKP -
Gaji Pokok
3.200.000
19
(+)Bingkisan Hari Raya
100.000
(+)BPJKS Kesehatan
80.000
(-)PPh 21 -
Total
3.662.400
Apotek Ganesa tidak membayar PPh 21 dikarena dari semua perhitungan yang
telah dihitung tidak ada yang memenuhi PTKP maupun melebihinya. Hal ini
mengakibatkan karyawan, apoteker dan direktur tidak dikenai pajak penghasilan 21
karena tidak memiliki PKP.
Dasar hukum dari penghitungan besarnya angsuran PPh pasal 25 dalam hal-
hal/keadaan tertentu yaitu :
● Pasal 25 ayat (6) Undang-undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983 tentang PPh
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36
Tahun 2008.
● Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-537/PJ./2000 tentang penghitungan
besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan dalam hal-hal tertentu.
20
PPh Terutang Rp.2.500.000.000 x 1%
Rp. 25.000.000/ tahun
Simpulan
a. Apotek Ganesa telah melakukan perhitungan pajak sesuai dengan undang undang
yang ada di Salatiga, Jawa Tengah. Sebagian besar sudah mengerti dan
memahami sistem dan perhitungan pajak yang berlaku di Indonesia dengan cara
Apotik Ganesa membayarkan pajak dengan tepat waktu dan benar sesuai dengan
usaha yang dijalankannya.
21
b. Apotek Ganesa mulai dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun
2003 sebesar Rp 66.000,-
c. Dalam penerimaan obat dari distributor ke Apotek Ganesa dikenakan pajak
pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp 170.000,-
d. Memiliki satu kendaraan operasional yang dikenakan pajak sejumlah Rp 253.000
e. Ganesa tidak membayar PPh 21, karena penghasilan pegawai tidak memenuhi
PTKP.
f. Saat Apotek Ganesa menjadi WP baru dan memiliki omzet Rp 2.500.000.000
maka dikenakan PPh 25 pada tahun 2003 sejumlah Rp 2.084.000,-
g. pajak daerah atas Pajak PBBKB dikenakan sebesar Rp. 15.000,-
h. Pajak daerah atas penerangan jalan dikenakan sebesar Rp 7.500,-
i. Jadi total aspek pajak yang harus dibayarkan oleh Apotek Ganesa yaitu (Rp.
66.000+Rp. 170.000+Rp. 253.000+ Rp. 2.084.000+ Rp. 15.000+Rp.7.500 =
Rp. 2.580.500 /bulan )
Saran
Dalam hal ini untuk meningkatkan pendapatan Apotek Ganesa lebih tinggi.
Apotik Ganesa dapat memperluas jaringan relasi dengan instansi kesehatan yang lain
dan dengan distributor obat dengan tujuan agar tidak mengalami kesulitan ketika ingin
memasukkan persediaan obat. Dalam perhitungan perpajakannya bisa menyewa jasa
konsultan untuk menghitungkan pajak yang dikenakan pada Apotek Ganesa secara
tepat, efektif dan efisien. Karena setelah kami teliti masih ada beberapa jenis pajak
yang belum dibayarkan seperti pajak penghasilan pasal 25 (WP Baru) dan pajak
daerah tentang penerangan jalan.
22
Lampiran 3. Foto-foto kegiatan
23
24