Anda di halaman 1dari 9

Judul

Judul suatu laporan audit harus menarik bagi pembaca (pimpinan puncak organisasi).

Judul itu isinya tentang temuan temuan dan kondisi yang mencolok/ menarik yang
perlu diperbaiki dengan…………
Jadi, bisa jadi
Pentingnya…………………………………

Peranan audit internal dalam pengendalian terhadap akitivitas operasional terkait


efisiensi, efektivitas dan ekonomis di Laras Asri Resort and Spa

Latar Belakang
Latar belakang merupakan pengantar yang memberi gambaran komprehensif atas unit
yang diaudit, jenis audit (reguler atau khusus sesuai permintaan manajemen), review
tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit sebelumnya, dan besaran atau volume objek
audit. Pembaca laporan audit memerlukan overview atas unit yang diaudit, terutama
jika unit tersebut memiliki masalah spesifik atau unit yang baru pertama kali diaudit.
Latar belakang tidak perlu menyajikan suatu informasi yang sudah dipahami oleh
pimpinan manajemen. Misalnya, sejarah organisasi, alamat, struktur organisasi, atau
fungsi dan unit seluruh organisasi. Berikut contoh suatu latar belakang masalah dalam
laporan auditor internal.

Keberhasilan hotel Laras Asri Resort and Spa dibidang Food and Beverage akan menuntut sistem
operasional yang kompleks, oleh karena itu dibutuhkan koordinasi yang baik antara Food and
Beverage bagian service dan Food and Beverage bagian produksi. Salah satunya dengan
menggunakan jasa audit. Audit adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi kelemahan-
kelemahan atau resiko - resiko yang bersifat menghambat maupun yang digunakan untuk
mencapai peluang-peluang bagi pengembangan operasi divisi food and beverage. Jenis audit yang
lakukan untuk memeriksa di divisi food and beverage di Hotel Laras Asri Resort and Spa yaitu
Audit Operasional. Pengertian Audit Operasional itu sendiri adalah pemeriksaan terhadap semua
bagian dalam operasional divisi food and beverage, mulai dari prosedur (SOP) hingga metode
kerja suatu organisasi. Laporan audit internal atas kegiatan operasional unit divisi food and
beverage dilakukan pada semester ketiga tahun 2019 merupakan audit khusus. Audit Khusus,
yaitu pemeriksaan yang memiliki ruang lingkup tertentu saja yaitu divisi food and beverage untuk
meninjau sejauh mana efisiensi, efektivitas dan ekonomis atas kinerja divisi food and beverage.

Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan umum diadakannya audit operasional Divisi Food and Beverage adalah untuk membantu
Divisi Food and Beverage dalam mengatasi masalah-masalah atau resiko-resiko yang terjadi atas
proses operasional Food and Beverage dengan menyusun rekomendasi untuk melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini ada tiga macam yaitu yang
pertama adalah tujuan strategis yang dapat menyederhanakan proses bisnis dari Hotel Laras Asri
meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya. Kemudian yang kedua adalah tujuan financial
dimana tujuan tersebut dapat menilai keekonomisan satuan kerja yang ada dalam divisi food and
beverage di Hotel Laras Asri. Dan tujuan yang terakhir yaitu tujuan operasional dimana tujuan
yang terakhir ini berfungsi mengoptimalkan ke efektifan aktivitas yang terdapat di divisi Food
And Beverage Hotel Laras Asri.
Ruang lingkup :

Laras Asri Resort and Spa di dalam divisi food and beverage dibagi menjadi 2 bagian yaitu Food
and Beverage Service dan Food and Beverage Production. Food and Beverage service lebih
berfokus kepada pelayanan kepada tamu. Membuat tamu merasa nyaman adalah tujuan utama
bagian service. Sedangkan Food and Beverage Production lebih berfokus kepada
penerimaan,penyimpanan, pengolahan, penyajian atas bahan baku makanan dan minuman.
Makanan dan minuman tersebut semenarik mungkin supaya para tamu berminat untuk
membelinya.
Pemusatan Food and Beverage dilakukan dalam lingkup kitchen, restorant, sky longue, bar dan
room service.
Kriteria
Laras Asri Resort and Spa di divisi Food and Beverage Service mempunyai Standard Operating
Procedure (SOP) yang dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian yang pertama adalah General
yaitu pelayanan tahapan untuk menerima tamu di restaurant merupakan kesan pertama bagi para
pengunjung restaurant. Prosesnya disebut dengan proses greeting. Bagian yang kedua adalah
Objectives yaitu untuk memberikan pelayanan yang baik dan benar kepada tamu, memberikan
nilai profesional sekaligus keramahan pada tamu hotel dan sebagai salah satu standard pelayanan
pada restaurant. Dan yang terakhir, Procedure yaitu saat terlihat tamu menyambut dan memberi
salam” selamat pagi siang sore malam” dengan sikap tubuh sopan dan ramah, menanyakan
kepada tamu apakah sudah memesan meja sebelumnya, mengecek kondisi ketersediaan dan
kesiapan meja/kursi yang dipesan tamu, menyampaikan konfirmasi kesesuaian meja yang
dipesan, membawa dan mempersilahkan tamu kepada meja dan kursi yang dipesan, membuka
atau menarik kursi untuk tamu wanita setelah sampai pada kursi yang dipesan, mempersilahkan
tamu duduk. Selain itu, manajemen mempunyai standar keselamatan kerja untuk karyawan.
Laras Asri Resort and Spa di divisi Food and Beverage production mempunyai Standard
Operating Procedure (SOP) tertulis dan tidak tertulis yang dibagi menjadi beberapa bagian.
bagian pemesanan bahan baku, penerimaan serta retur, penyimpanan, pengolahan, penyajian
bahan baku, keselamatan kerja dan standarisasi perawatan atas kebersihan pada peralatan
makan /masak.

Prosedur Audit
:
Prosedur audit merupakan langkah yang ditempuh auditor untuk melaksanakan tujuan
audit. Prosedur audit dalam audit internal pada prinsipnya tidak berbeda dengan
prosedur audit laporan keuangan (audit eksternal). Misalnya, observasi, inspeksi,
inquiry (wawancara), footing, crossfooting, rekalkulasi, vouching, tracing, scanning
dan lain sebagainya. pertanyaan ada sekitar 50 temuan yang prosedurnya
berbeda beda contohnya wawancara dengan karyawan, wawancara dengan
bagian manajemen dll, apakah ditulis wawancara saja atau 50 prosedur audit
dari tiap temuan?

Temuan(perbandingan Antara kondisi dan kriteria yang ada)


Temuan merupakan hasil dari proses audit yang membandingkan suatu kenyaataan
dengan kriteria yang ditetapkan. Kesuksesan audit internal tidak pada banyaknya
jumlah temuan, namun pada signifikansi suatu temuan yang berdampak pada kinerja
organisasi. Temuan menyajikan suatu kondisi, yang dibandingkan dengan kriteria
yang seharusnya, lalu ketika tidak kondisi tidak sesuai dengan kriteria menyebabkan
akibat bagi organisasi. Suatu akibat signifikan harus ditelusuri sebabnya dan
rekomendasi diperlukan untuk mengatasi sumber penyebab permasalahan. Berikut ini
adalah komponen suatu temuan. pertanyaan bedanya temuan dengan kondisi?
apakah semua temuan sebanyak 50 ditulis semua?

Tampilan 6.1 Komponen Temuan


Kondisi
(fakta yang terjadi)
Kondisi merupakan suatu fakta yang terjadi. Auditor internal bertugas
menemukan kondisi melalui prosedur audit. Suatu kondisi yang ditemukan auditor
internal harus disepakati juga oleh auditee. Istilah “disepakati” mengandung arti
bahwa fakta yang dihadapi auditor internal harus sama dengan fakta yang diketahui
oleh auditee. Misalnya, suatu kondisi bahwa pengamanan gudang dengan lima alat
perekam (CCTV) tidak berjalan optimal. Tiga dari lima alat perekam tidak dapat
merekam gambar. Kondisi tersebut juga dipahami sebagai bentuk tidak berfungsinya
sistem pengamanan gudang oleh auditee.pertanyaan bedanya temuan dengan
kondisi? apakah semua temuan sebanyak 50 ditulis semua?

Kriteria( SOP yang sudah ada di hotel)


Kriteria merupakan suatu ukuran atau standar yang seharusnya dipatuhi oleh auditee,
dalam bentuk kebijakan, regulasi atau prosedur operasional standar. Auditor dan
auditee harus bersepakat terlebih dahulu kriteria yang digunakan untuk memeriksa
suatu kondisi. Apabila auditee menjalankan suatu aktivitas belum memiliki suatu
kriteria, maka auditor diperkenankan mengembangkan suatu kriteria yang akan
digunakan dengan persetujuan auditee. Misalnya, kriteria penilaian sistem
pengamanan barang di gudang adalah prosedur operasional standar sistem logistik
gudang (penerimaan barang, pengeluaran barang). Contoh lain adalah kriteria atas
perlakukan organsiasi pada karyawan yang berdasar pada Undang-undang
Ketenagakerjaan. pertanyaan perbedaan kriteria yang ini dengan kriteria yang
diatas itu apa?

Sebab
Dijadikan paragraph
Sebab merupakan penjelasan mengapa suatu kondisi tidak sesuai dengan kriteria.
Dengan mengetahui penyebab suatu permasalahan, rekomendasi yang tepat bisa
diusulkan. Suatu penyebab perlu ditelusuri relasinya dengan akibat yang dihasilkan.
Contoh suatu sebab adalah sebagai berikut. Pertanyaan sebab ditulis semua pada
50 temuan?

Akibat Sebab
Aktivitas karyawan penjualan yang Unit sumber daya manusia
tidak kompeten menyebabkan melakukan berbagai pelatihan
target tidak tercapai. karyawan bagian penjualan secara
intensif (setiap bulan) sesuai
dengan tren pada lingkungan bisnis.
Kerugian akibat produk Bagian produksi
rusak menghasilkan
adalah penurunan produk rusak yang meningkat 30%
pendapatan perusahaan dari tahun lalu.
dan kerugian

Akibat
Akibat merupakan dampak yang terjadi ketika kriteria tidak sama dengan kondisi.
Pada bagian akibat, auditor internal perlu memberi deskripsi seberapa besar dampak
yang ditimbulkan atas perbedaan kriteria dengan kondisi tersebut. Bagian ini
memberi gambaran bagi managemen yang membaca laporan audit berbagai situasi
yang terjadi ketika penyimpangan tersebut tidak diperbaiki. Auditor internal dapat
memberi penekanan bahwa rekomendasi menjadi penting untuk dijalankan supaya
dampak yang terjadi bisa diminimalisir. Penyajian akibat (dampak) menurut standar
pelaporan audit internal dapat disajikan dalam dua bentuk:
1. Untuk menilai efisiensi, akibat (dampak) suatu penyimpangan dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif (jumlah rupiah).
2. Untuk menilai efektivitas, akibat (dampak) dinyatakan dalam bentuk pengaruhnya
terhadap tujuan yang ditetapkan.
pertanyaan peredaan akibat di dalam sebab dan akibat di point ini apa? kenapa dibagi
menjadi efisiensi dan efektivitas? ekonomisnya dimana? di KKA sudah dipisahkan,
misalnya di KKA kita mengkatagorikan di efisiensi, tapi kenapa disini 1 sebab punya 2
akibat di efisiensi dan efektivitas?

Akibat untuk Menilai Efisiensi Akibat untuk Menilai Efektivitas


Oleh karena karyawan pada bagian Prosedur operasional
standar
pemesanan tidak menjalankan prosedur pemesanan yang tidak
dijalankan
operasional standar, 80% pesanan pada karyawan meningkatkan
risiko
Bulan Oktober 2015 tidak pembatalan pemesanan dan
sesuai risiko
pemesanan dan pelanggan membatalkan berkurangnya pemesanan berulang pada
pesanan. Total kerugian periode berikutnya.
atas
pembatalan pesanan adalah Rp2 Milyar.

Kesimpulan dan Rekomendasi


Hasil akhir dari penugasan audit internal adalah kesimpulan dan rekomendasi.
Apabila dibandingkan dengan penugasan audit eksternal (audit laporan keuangan),
kesimpulan (opini) auditor internal cenderung lebih variatif tergantung dengan situasi
pertanyaan apakah semua dari 50 temuan diberi rekomendasi, atau
rekomendasi secara keseluruhan?
yang dihadapi. Pada audit eksternal, opini auditor be rbentuk baku (wajar tanpa
pengecualian, wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, wajar dengan
pengecualian, tidak wajar atau menolak memberi pendapat). Opini dalam laporan
audit internal merupakan simpulan akhir hasil audit (operasional, kepatuhan,
keuangan atau managemen) dan ditambah dengan usulan rekomendasi untuk
mengatasi penyimpangan.

Kualitas Laporan Audit : ga mudeng


Standar laporan audit mensyaratkan bahwa syarat kualitas laporan audit adalah
ringkas (concise). Laporan ringkas artinya memuat hal-hal yang pokok dan fokus
pada permasalahan. Auditor internal diharapkan mampu mengolah kalimat sehingga
kalimatnya padat dan berisi. Kalimat juga tidak bertele-tele atau efektif dalam
menyampaikan makna atas pentingnya suatu permasalahan dan rekomendasi auditor.
Keinginan auditor dalam menuangkan prosedur dan berbagai hal yang ditemui di
lapangan seringkali mendorong auditor menceritakan hal-hal teknis dalam laporan
auditnya. Auditor internal diharapkan hanya mengungkap hal-hal penting dalam
temuan auditnya dan menghindari penjelasan rinci dokumen pendukung temuan.

Auditor internal perlu memperhatikan bahwa pembaca (managemen) hanya memiliki


waktu yang terbatas dalam mencerna informasi secara cepat. Untuk itu, penyajian
yang kompleks dan luas justru akan membuat managemen tidak memberi perhatian
pada temuan penting auditor internal.

Contoh Laporan Auditor Internal yang Contoh Laporan Auditor Internal


Tidak Ringkas yang Ringkas
PT Chiko Farmasi adalah perusahaan Kondisi sistem pengendalian internal
yang bergerak di bidang distributor obat, pada bagian penerimaan barang di
berlokasi di Jl. Wora-Wari No gudang logistik terdapat
1 beberapa
Yogyakarta. Sebagai kelemahan yaitu: (a) 20 karton dari
perusahaan
distributor, tentu saja PT Chiko Farmasi 150 karton obat di gudang tidak
memiliki sistem pengendalian internal bersegel, (b) 3 dari 5 karyawan bagian
pada bagian logistik. gudang obat tidak
Berdasarkan menjalankan
temuan dalam proses audit prosedur operasional standar.
internal
regular, kami melakukan
prosedur
pengamatan, wawancara,
pengecekan
dokumen, konfirmasi kepada pemasok
obat. Pada hari Selasa, 24 Juni 2015
kami melakukan pengecekan fisik secara
mendadak di gudang logistic obat. Tiga
karyawan bagian logistic telah kami
wawancarai bagaimana
proses
pengeluaran obat dilakukan selama ini.
Mereka menyatakan bahwa lalai
dihitung bagian
menutup segelobatsetelah
demikian, kami
dalamnya.Namun mendapati
beberapa kotak obat tidak
tertutupdengan segel. Hal ini
menimbulkan pertanyaan mengapa
kotak obat terebut bisa tidak disegel.
Kami juga melakukan wawancara
dengan pemasok obat pada Hari
Rabu, 25 Juni 2015 yaitu dengan
Bapak Djoko Sunarto selaku manager
PT Chemia Formula. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa pengiriman
barang ke gudang klien dilakukan
sesuai dengan pesanan dari PT Chiko
Farmasi. Dokumen disertakan setiap
mengirimkan barang, namun bagian
penerimaan barang adalah orang
yang berganti-ganti sehingga
seringkali dokumen penerimaan
barang lupa untuk ditandatangani dan
diarsip.
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) : ga mudeng
Suatu laporan audit yang disajikan pada pimpinan puncak organisasi harus mampu
memberi tekanan pentingnya suatu temuan dan pentingnya suatu rekomendasi
dijalankan. Hasil laporan audit yang panjang perlu diringkas dalam suatu ringkasan
eksekutif yang memuat satu atau dua paragraf tentang hal-hal berikut ini:
▪ Kondisi
▪ Kriteria
▪ Sebab
▪ Akibat
▪ Simpulan dan Rekomendasi

Untuk menekankan hal-hal yang penting, dalam suatu ringkasan eksekutif dapat
diberi suatu judul (heading), diberi garis bawah, cetak miring atau cetak tebal (bold).
Judul dapat menggunakan huruf yang berbeda atau warna berbeda.

Laporan Contoh
Heading Penyimpanan Barang Logisik Obat
Heading yang diperluas Prosedur Operasional Standar sistem
logistik tidak berfungsi.

Komunikasi
Komunikasi menjadi salah satu aspek penting dalam proses audit internal, baik dalam
menggali informasi maupun menyajikan informasi dalam pelaporan. Komunikasi
yang harus disiapkan auditor adalah melakukan pertemuan dengan auditee yang
meliputi tiga hal: a). opening meeting; b) interview; c) closing/exit meeting.
Opening meeting atau pertemuan pembukaan, merupakan pertemuan pada
awal audit antara auditor internal dengan auditee.
Tindak Lanjut

Tindak lanjut merupakan keputusan atau kebijakan yang diambil manajemen berdasarkan
rekomendasi yang diberikan auditor internal. Sebagai suatu tindak lanjut maka perlu
disiapkan langkah kongkrit dan pihak yang bertanggungjawab atas tindak lanjut tersebut.

***

Anda mungkin juga menyukai