Anda di halaman 1dari 25

Pembahasan Kuis Bakteriologi

Kelompok 4
1. Aqshal Azmi Muhamad
2. Farah Annisa Shalekha Sukma
3. Nurul Purbaya
4. Perwita
5. Tiara Rahmayanti
1. Pada proses pemeriksaan kultur urin pada media MacConkey agar,
didapatkan koloni dengan ciri berbentuk bulat, elevasi cembung,
tepian rata, dan berwarna hijau. Apakah jenis bakteri dugaan yang
paling tepat berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut?

Jawaban: Pseudomonas aeruginosa

Diagnosis bakteri pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram


negatif aerob obligat, berkapsul, mempunyai flagella polar sehingga
bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar 0,5 -1,0 µm. Bakteri ini
tidak menghasilkan spora dan tidak dapat menfermentasikan
karbohidrat. Pada uji biokimia, bakteri ini menghasilkan dampak
positif pada uji indol, Merah Metil, dan Voges -Proskauer. Bakteri ini
secara luas dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air,
tanaman, dan hewan. Pseudomonas aeruginosa adalah patogen
oportunistik. Bakteri ini merupakan penyebab utama infeksi
pneumonia nosokomial.
Ketika bakteri ini ditumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini
akan menghasilkan pigmen nonfluoresen berwarna kebiruan,
piosianin. Beberapa strain Pseudomonas juga mampu menghasilkan
pigmen fluoresen berwarna hijau, yaitu pioverdin. Bakteri ini juga
sering digunakan untuk mendegradasi zat -zat pestisida.
2. Seorang teknisi laboratorium medik menerima formulir pemeriksaan
laboratorium dengan keterangan pemeriksaan Basil Tahan Asam
(BTA) dan kultur sputum untuk Mycobacterium tuberculosis. Apakah
nama media yang paling tepat digunakan untuk identifikasi bakteri
tersebut?
Jawaban: Media Lowenstein Jensen

Lowenstein Jensen adalah media yang digunakan untuk isolasi dan


budidaya micobakterium dan sebagai basis untuk selektif,
diferensial dan media diperkaya untuk Micobacterium tuberculosis.
Koloni yang tumbuh pada media Lowenstein Jensen adalah bakteri
tahan asam (BTA) yang saprofit dapat tumbuh dengan baik bila
ditanam pada medium yang sederhana pada suhu kamar.
Sebaliknya, bakteri tahan asam yang patogen tidak dapat tumbuh
pada media yang sederhana, tetapi hanya dapat tumbuh secara
lambat pada media yang mengandung inspissated serum, telur, dan
tepung kentang.
Bakteri Micobacterium tubberculosis tumbuh
baik pada pH optimal 6,8. Koloni Micobacterium
tuberculosis berwarna krem, permukaannya
tidak rata atau berdungkul dungkul seperti
bunga kubis kering. Koloni mikrobacteria yang
patogen akan berbau seperti aroma buah.
Pemberian gliserol juga bisa merangsang
pertumbuhan Micobacterium tuberculosis.
3. Seorang analis menerima permintaan pemeriksaan kultur bakteri
dari sampel rektal swab bayi usia 4 bulan dengan gejala diare. Dari
pemeriksaan laboratorium didapat hasil sebagai berikut. Apakah
jenis bakteri dugaan yang paling tepat berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut?
Jawaban: Escherichia coli (E-coli)

Ciri-ciri bakteri E coli memiliki struktur yang berupa batang,


bersifat gram negatif, dan tidak menghasilkan spora. E coli ini
memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7μm
dan bersifat anaerob fakultatif. Escherichia coli membentuk koloni
yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata.
Escherichia coli bisa menyebabkan diare, yang dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori, yaitu enteropatogenik, enteroinvasif, dan
enterotoksigenik.
Pada pemeriksan laboratorium yang dilakukan oleh ATLM, hasil
yang didapat dari identifikasi bakteri E -coli adalah:

Pewarnaan Gram Sel bentuk batang, berwarna merah


Kultur pada MacConkey Agar Koloni bulat, elevasi cembung, tepian rata, berwarna merah muda

Indol Methyl Red Voges Proskaueur Citrate TSIA


Positif Positif Negatif Negatif K/K, +g
4. Pada proses pemeriksaan mikrobiologi sampel darah seorang wanita
usia 20 tahun yang dikirim ke laboratorium dengan keterangan
demam tifoid, diperoleh hasil uji biokimia sebagai berikut. Apakah
jenis bakteri yang paling tepat berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Jawaban: Salmonella Paratyphi A

Bakteri salmonella paratyphi merupakan penyebab penyakit


paratifus. Pada bakteri Salmonella Parathyposa A didapatkan hasil
laboratorium sebagai berikut: hasil fermentasi karbohidrat
alkali/acid, tidak menghasilkan hidogen sulfide , menghasilkan gas,
indol negatif, dapat bergerak bebas, citrate negative, tidak
menghasilkan urease, menghasilkan asam, VP (negative), tidak
menghasilkan fenil alanin, fermentasi karbohidrat pada glukosa,
maltose, manitol dan tidak memfermentasi laktosa dan sakarosa.
5. Seorang teknisi laboratorium medik menerima sampel sputum yang
akan digunakan untuk pemeriksaan BTA dari seorang wanita berusia
35 tahun dengan dugaan penyakit tuberkulosis. Setelah diamati,
sputum yang diterima adalah sputum yang tidak purulent dan
berupa air liur. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang
teknisi laboratorium medik?
Jawaban: Menginformasikan pasien untuk membawa sputum esok
hari

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemeriksaan Sputum:

a) Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana


kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar.
Atau juga bisa diambil sputum sewaktu. Waktu yang diperlukan
untuk pengambilan sputum adalah 3 kali pengambilan sputum
dalam 2 kali kunjungan, yaitu Sputum sewaktu (S), yaitu ketika
penderita pertama kali datang; Sputum pagi (P), keesokan
harinya ketika penderita datang lagi dengan membawa sputum
pagi (sputum pertama setelah bangun tidur), Sputum sewaktu
(S), yaitu saat penderita tiba di laboratorium, penderita diminta
mengeluarkan sputumnya lagi.

b) Pengambilan sputum pada pasien tidak boleh menyikat gigi. Agar


sputum mudah dikeluarkan, dianjurkan pasien mengonsumsi air
yang banyak pada malam sebelum pengambilan sputum. Sebelum
mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk berkumur -kumur
dengan air dan pasien harus melepas gigi palsu (bila ada).
Sputum diambil dari batukkan pertama (first cough). Cara
membatukkan sputum dengan Tarik nafas dalam dan kuat
(dengan pernafasan dada) batukkan kuat sputum dari bronkus
trakea mulut wadah penampung. Wadah penampung berupa pot
steril bermulut besar dan berpenutup (Screw Cap Medium).
c) Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan
adalah air liur/saliva, maka pasien harus mengulangi
membatukkan sputum. Sebaiknya, pilih sputum yang
mengandung unsur-unsur khusus seperti : darah dan unsur-unsur
lain. Bila sputum susah keluarkan lakukan perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan obat glyseril guayakolat
(expectorant) 200 mg atau dengan mengonsumsi air teh manis
saat malam sebelum pengambilan sputum.
6. Pada proses kultur bakteri dari spesimen urin seorang wanita usia
68 tahun dengan keterangan infeksi saluran kemih, diperoleh hasil
penanaman pada media MacConkey Agar: koloni berwarna merah
muda, dengan konsistensi kering. Proses dilanjutkan pada uji
biokimia dengan hasil: meragi glukosa, laktosa, manitol, maltosa
dan sukrosa +lgas +, H2S -, Citrat -, Gerak +, MR + dan VP -.

Jawaban: Eschericia coli

Infeksi saluran kemih terjadi akibat adanya invasi patogen pada


sistem urinaria yang memicu timbulnya respon peradangan
(inflamasi) dari urotelial (Sibi et al. 2011). Bakteri E. coli menjadi
penyebab paling sering terjadinya ISK dibandingkan dengan bakteri
Gram negatif lainnya ataupun bakteri Gram positif (Getachew,
2010).
7. Kultur bakteri untuk identifikasi bakteri Vibrio cholera dilakukan
pada sampel feses yang berasal dari pasien dengan diagnosis diare.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal, maka sampel
feses ditanam dalam media penyubur terlebih dahulu. Apakah jenis
media yang digunakan pada kasus tersebut?
Jawaban: Alkali pepton water

Media alkali peptone berbentuk cair dan berwarna kuning. Media


alkali peptone water merupakan media penyubur untuk
menumbuhkan bakteri Vibrio Sp. Media yang digunakan untuk
mengkultur Vibrio cholerae adalah media APW (Alkali Pepton
Water), yaitu media yang digunakan untuk pertumbuhan kuman
Vibrio cholerae yang mempunyai pH alkali (8,5 -9,5) dan
mengandung natrium carbonat sebagai sumber nutrisi. Untuk
mengetahui daya hambat bakteri Vibrio cholerae digunakan
modifikasi media yaitu media APW yang telah ditambahkan tawas
dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%.
Dan media TCBSA (Thiosulfat Sitrat Bile Sukrosa Agar) untuk
pertumbuhan kuman Vibrio cholerae akan menghasilkan koloni
berwarna kuning karena memfermentasi karbohidrat menjadi asam
(Suriawiria, 1985).
8. Seorang teknisi laboratorium medik melakukan pemeriksaan
mikroskopik pada sampel sputum yang berasal dari seorang laki -laki
usia 41 tahun dengan keterangan tuberkulosis. Hasil pengamatan di
bawah mikroskop terlihat sel bakteri dengan ciri: berbentuk batang
lurus atau bengkok, tersusun tunggal, tidak berspora, dan berwarna
merah. Apakah nama jenis pewarnaan bakteri yang dilakukan oleh
teknisi laboratorium medik tersebut?
Jawaban: Pewarnaan ziehl neelsen

Pewarnaan Ziehl Neelsen, termasuk pewarnaan tahan asam.


Biasanya dipakai untuk mewarnai golongan Mycobacterium (M.
tuberculosis dan M. leprae) dan Actinomyces. Bakteri genus
Mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding selnya
mengandung banyak zat lipid (lemak) sehingga bersifat permeable
dengan pewarnaan biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+)
terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam dapat
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa tuberculosis.
Pewarnaan ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri
menjadi 2 kelompok tahan asam dan tidak tahan asam. Bila zat
warna yang telah terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan
alkohol asam, maka bakteri tersebut disebut tahan asam sedangkan
sebaliknya disebut tidak tahan asam. Bahan pemeriksaan TB
biasanya berupa sputum yang diambil dari pasien tersangka KP
(Koch pulmonum), tetapi dapat pula diambil dari lokasi lain seperti
cairan otak (Liquor Cerebro Spinalis), getah lambung, urine, ulkus,
dll. Prinsip Pewarnaan, bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan
warna merah, sedangkan yang tidak tahan asam akan berwarna
biru.
9. Seorang teknisi laboratorium medik melakukan pemeriksaan
sediaan sputum yang diberi pewarnaan BTA. Berdasarkan hasil
pengamatan di bawah mirkoskop, ditemukan 1 -10 BTA dalam satu
lapang pandang. Apakah interpretasi paling tepat hasil pemeriksaan
tersebut?

Jawaban: (2+)

Pelaporan hasil pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) secara


kuantitatif menurut IUAT: - positif 2 (++), jika ditemukan 1-10 BTA
dalam satu lapang pandang, minimal dibaca dalam 50 lapang
pandang mikroskop.
10. Seorang teknisi laboratorium medik menerima bahan pemeriksaan
berupa sekret urethra. Pada formulir tertulis permintaan
pemeriksaan mikroskopis. Setelah sekret dibuat sediaan dan diberi
pewarnaan Gram, hasil pengamatan di bawah mikroskop terlihat sel
bakteri bentuk bulat, berpasangan, dan berwarna merah. Apakah
jenis bakteri dugaan yang paling memungkinkan berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut?

Jawaban: Neisseria gonorhoeae

Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negatif, nonmotil,


tidak membentuk spora, berkembang berkoloni membentuk
diplokokus, ataupun tunggal monokokus.
11. Seorang analis melakukan pemeriksaan mikrobiologi dengan metode
biakan. Setelah ditanam pada media SSA dan diinkubasi pada suhu
37 °C selama 24 jam didapatkan koloni dengan ciri -ciri berwarna
putih dengan bintik hitam di tengah, setelah dilakukan uji IMVIC
didapatkan hasil sebagai berikut. Apakah jenis bakteri yang tepat
dari hasil tersebut?
Jawaban: Salmonella typhi

Salmonellatyphi adalah bakteri gram negatif, memiliki flagel,


bersifat anaerob fakultatif, berkapsul dan tidak membentuk spora
(Nelwan, RHH. 2007). Bentuk dari bakteri Salmonella typhi adalah
batang, tidak berspora, ukuran 103,5 µm x 0,5 -0,8 µm, besarnya
koloni rata-rata 2-4 mm, memiliki flagela peritrikh. Bakteri ini
memfermentasikan glukosa dan manosa tanpa membentuk gas
tetapi tidak memfermentasikan laktosa dan sukrosa. Sebagian besar
isolat Salmonella yang berasal dari bahan klinik menghasilkan H2S
(Jawetz et al. 2006).
Isolat Salmonellatyphi pada media SSA (salmonella dan shigella
agar) ketika suhu 37 °C maka menunjukkan koloni yang tampak
cembung, transparan dan memiliki bercak hitam dibagian pusat
(Nugraha, 2012). Bakteri Salmonellatyphi akan mati pada suhu 60 °C
selama 15–20 menit melalui pasteurisasi, pendidihan dan khlorinasi
(Kementerian kesehatan RI, 2006).
12. Seorang analis melakukan pemeriksaan terhadap sampel sputum
seorang pasien yang diduga TBC. Metode pewarnaan yang
digunakan oleh analis tersebut adalah Zielh Neelsen. Adapun
langkah dari metode tersebut adalah: 1. Sediaan diberi carbol
fuchsin, kemudian di panaskan; 2. Selanjutnya sediaan di biarkan
dingin selama 5 menit, lalu dicuci dengan air mengalir; 3. Kemudian
dilakukan Dekoloriasi dengan asam alkohol sampai preparat benar -
benar bersih dari cat warna; 4. Selanjutnya dicuci dengan air
mengalir, kemudian diberi methylen blue selama 30 detik, dan
dicuci; 5. Kembali dengan air mengalir; 6. Kemudian dilakukan
pengeringan dan akhirnya dilakukan pembacaan hasil. Apakah
tujuan dilakukannya pemanasan pada preparat bakteri tahan asam
tersebut?
Jawaban: Membuka pori-pori dinding sel bakteri

Salah satu prinsip dari pewarnaan bakteri tahan asam (BTA) adalah
adanya pemanasan.
Pemanasan ini bertujuan untuk melebarkan pori -pori lemak bakteri
tahan asam (BTA) sehingga zat warna dapat masuk sewaktu bakteri
asam dicuci dengan larutan pemucat, yaitu asam alkohol, maka zat
warna pertama tidak mudah dilunturkan.
13. Seorang analis melakukan pemeriksaan terhadap sampel sputum
seorang pasien yang diduga TBC. Metode pewarnaan yang
digunakan oleh analis tersebut adalah Zielh Neelsen. Adapun
langkah dari metode tersebut adalah: 1. Sediaan diberi carbol
fuchsin, kemudian di panaskan; 2. Selanjutnya sediaan di biarkan
dingin selama 5 menit, lalu dicuci dengan air mengalir; 3. Kemudian
dilakukan Dekoloriasi dengan asam alkohol sampai preparat benar -
benar bersih dari cat warna; 4. Selanjutnya dicuci dengan air
mengalir, kemudian diberi methylen blue selama 30 detik, dan
dicuci; 5. Kembali dengan air mengalir; 6. Kemudian dilakukan
pengeringan dan akhirnya dilakukan pembacaan hasil. Fungsi
pemberian asam alkohol pada pewarnaan tersebut adalah?
Jawaban: Menghilangkan cat warna utama

Fungsi dari pemberian asam alkohol pada pewarnaan bakteri tahan


asam (BTA) adalah untuk menghilangkan cat warna utama
dalam hal ini adalah penggunaan asam alkohol berfungsi untuk
menghilangkan atau melunturkan warna warna dari carbol fuchsin.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai