Anda di halaman 1dari 3

Strategi dan Inovasi Pertambangan di Era 4.

0 serta Dampak Industri


Pertambangan Terhadap Lingkungan, Sosial, Ekonomi

Industri pertambangan merupakan sektor yang ikut terpengaruh adanya revolusi


industri 4.0. Dimulai dari masa silam, di mana kegiatan Pertambangan yang hanya
menggunakan kapak dan cangkul bisa berubah sekarang ini dengan menggunakan excavator
dan alat-alat berat canggih. Perkembangan teknologi, melahirkan beragam inovasi untuk
meningkatkan kualitas keamanan, produktivitas, dan operasional pertambangan. Dengan
melihat perkembangan yang ada saat ini, tentu muncul pemikiran bagaimana kegiatan
pertambangan dilakukan di masa mendatang. Pertanyaan-pertanyaan tentu akan berakhir
pada perumusan sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri pertambangan di masa
depan. Yang jelas kebutuhan akan komoditas tambang akan semakin besar, seiring
bertambahnya populasi penduduk. Namun yang ditekankan adalah, bagaimana perubahan
yang akan terjadi pada industri pertambangan guna memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat.

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, sektor pertambangan tak terlepas dari
berbagai tantangan. Mulai dari meningkatnya tuntutan untuk memberikan nilai tambah
mineral dan batu bara, hingga minimnya greenfield eksploration dalam 10 tahun terakhir.
Padahal, kegiatan eksplorasi mampu memberikan manfaat ekonomi langsung dari penjualan
komoditas tambang, sekaligus memberikan manfaat utilitas produk. Sebab mineral tambang
yang dihasilkan bisa menjadi bahan baku untuk pembuatan berbagai produk yang digunakan
pada kehidupan masyarakat. Karenanya, guna mengatasi tantangan tersebut, diperlukan
praktik penambangan yang baik dan berkelanjutan. Dalam Undang- Undang atau UU No.3
tahun 2020 tentang perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara terdapat lima aspek penting yang harus diperhatikan agar kegiatan pertambangan
berjalan baik, benar, dan berkelanjutan. Lima aspek tersebut yaitu keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) pertambangan, keselamatan operasi pertambangan, pengelolaan dan pemantauan
lingkungan pertambangan, termasuk reklamasi dan pasca tambang.

Namun terdapat beberapa masalah atau kerusakan pula yang di akibatkan oleh
kegiatan pertambangan yang tidak dikelola dengan baik, dan benar sehingga mengakibatkan
berbagai kerusakan lingkungan seperti keruskan tanah, air, udara, laut, serta hutan. Beberapa
di antaranya adalah penurunan produktivitas lahan, kepadatan tanah bertambah, terjadinya
erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan fauna,
terganggunya kesehatan masyarakat serta berdampak terhadap perubahan iklim mikro.

Oleh karena itu sebaiknya kita dapat mengelola kegiatan pertambangan dengan baik,
agar tidak memberikan dampak yang buruk. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
mencegah beberapa dampak dari kegiatan pertambangan adalah dengan melakukan riset dan
analisa lingkungan sebelum pelaksanaan program, pengecekan berkala dan monitoring,
mengolah limbah sisa kegiatan perusahaan, Menghindari zona lindung dan konservasi, dan
pelaksanaan reklamasi. Dengan begitu suatu kegiatan dari pertambangan itu sendiri dapat
berjalan dengan lancar dan akan mengurangi beberapa dampak bagi lingkungan, sosial, dan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Fernando, Edo 2020. ”Tantangan Perusahaan Tambang di Era Digital dan Inovasi
Teknologi”. https://duniatambang.co.id/Berita/read/1190/Tantangan-Perusahaan-Tambang-
di-Era-Digital-dan-Inovasi-Teknologi , diakses pada 17 maret 2021

Bisnis, Kumparan. 2020. “Kontribusi Sektor Tambang di Era Revolusi Industri 4.0”.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/kontribusi-sektor-tambang-di-era-revolusi-industri-4-
0-1uOwdH44djl/full, diakses pada 18 maret 2021

Resources, Agincourt. 2020 ”Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan di


Pertambangan”.https://www.agincourtresources.com/read-agincourt/cara-mengatasi-
pencemaran-lingkungan-di-pertambangan/, diakses pada 18 maret 2021

Anda mungkin juga menyukai