Anda di halaman 1dari 6

PELEDAKAN PADA PT.

SEMEN TONASA
Dosen Pengampu: Erwin Anshari, S.Si., M.Eng

Oleh
Nama : Muh. Iqbal Arsyidik
Nim : R1D1 16 062
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Universitas Halu Oleo.

I. Profil Perusahaan PT. Semen Tonasa


PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur
Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. Perseroan
yang memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini, mempunyai
empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, III, IV dan V. Keempat unit pabrik
tersebut menggunakan proses kering dengan kapasitas masing-masing 590.000
ton semen pertahun untuk Unit II dan III, 2.300.000 ton semen per tahun untuk
Unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk Unit V.
Berdasarkan Anggaran Dasar, perseroan merupakan produsen semen di
Indonesia yang telah memproduksi serta menjual semen di dalam negeri dan
mancanegara sejak tahun 1968. Proses produksi bermula dari kegiatan
penambangan tanah liat dan batu kapur di kawasan tambang tanah liat dan
pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga pengantongan semen zak di packing
plant. Proses produksi secara terus menerus dipantau oleh satuan Quality Control
guna menjamin kualitas produksi.
PT. Semen Tonasa menerapkan sistem tambang terbuka dengan metode
penambangan Quarry untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri
maupun batuan.
Tahapan kegiatan penambangan Pada PT. Semen Tonasa; Land Clearing
(Pembersihan Lahan), Pemboran (Perintisan dan Produksi), Peledakan, Loading
(Pemuatan), dan Haulling (Pengangkutan).

II. Pemboran
Kegiatan awal pada awal pada pembongkaran batugamping adalah pemboran,
sebab pemboran bertujuan untuk membuat lubang tembak (blast hole) yang
nantinya akan digunakan dalam peledakan. Penentuan lubang tembak yang tepat
untukkegiatan pembongkaran dapat menghemat penggunaan bahan peledak yang
dibutuhkan untukmembongkar sejumlah material yang akan ditambang.
Adapun pola pemboran yang diterapkan pada PT. Semen Tonasa saat
kunjungan lapangan adalah pola zig-zag karena kondisi batuan yang keras dan
kompak.

III. Peledakan
Peledakan merupakan proses lanjutan dari kegiatan pemboran yang
bertujuan untuk membongkar dan memisahkan batuan dari batuan induknya. PT
Semen Tonasa bekerja sama dengan PT. Dahana dimana perusahaan ini
merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa bahan peledak/penyuplai
bahan peledak.
Pada PT. Semen Tonasa, peledakan dilakukan pada hari Rabu pada pukul
12.00-13.00 WITA dengan tipe peledak yang digunakan adalah non elektronik
sehingga pada kondisi hujan perusahaan tetap melakukan kegiatan peledakan.
Untuk bahan peledak menggunakan bahan peledak Emulsion dengan kapasitas
penyimpanan pada 1 tangki sebesar 30 ton sebagai pengganti ANFO dengan
detonator listrik sebagai pemicu ledakan.
Dari informasi yang diperoleh dilapangan, untuk lubang ledak memiliki
kedalaman bervariasi antara 6 meter sampai 12 meter dengan spasi tiap lubang
tembak 5 sampai 6 meter dan jumlah lubang ledak yang beragam pada tiap-tiap
kedalaman tertentu

IV. Produksi
Adapun komposisi material bahan pembuat semen pada PT. Semen Tonasa:
1. BatuGamping (Batu Kapur) sebanyak >80%.
2. Tanah Liat sebanyak 10-15%.
3. Pasir Silika/Pasir Besi sebanyak 2%.
Alur Proses Produksi PT. Semen Tonasa:
a) Quarry
Pembuatan semen menggunakan bahan baku utama Batu Kapur dan Tanah Liat
yang diambil dari proses penambangan di Quarry milik Perseroan. Penambangan
Batu Kapur dilakukan dengan cara peledakan dan Surface Mining, sedangkan
untuk memperoleh Tanah Liat dilakukan dengan cara pengerukan. Selanjutnya
Batu Kapur dan Tanah Liat diangkut ke Crusher dengan Dump Truck.

b) Crusher
Batu Kapur dan Tanah Liat dikecilkan ukurannya sampai 8 cm di Crusher untuk
kemudian disimpan di Stock Pile (storage).

c) Storage
Bahan baku yang didapat dari proses penambangan (Batu Kapur dan Tanah Liat)
akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya dilakukan proses
prehomogenisasi yang disebut reclaimer. Proses prehomogenisasi di reclaimer
adalah proses yang sangat penting untuk menjamin kualitas dari produk yang
dihasilkan baik dari raw meal hingga produk akhir, yaitu semen.

d) Raw Mill
Dari Stock Pile dimasukkan ke Raw Mill ditambahkan Pasir Besi dan Pasir Silika
untuk digiling dan dikeringkan menjadi Raw Meal. Raw Meal atau tepung baku
adalah bahan baku untuk pembuatan terak (Clinker). Raw Meal berbentuk seperti
powder yang mempunyai kehalusan tertentu. Raw Meal mempunyai sifat fisika
dan sifat kimia tertentu yang digunakan sebagai kontrol kualitas produk. Sifat
kimia digunakan sebagai pengatur proporsi bahan-bahan yang akan diumpankan
ke dalam proses. Raw Meal dihasilkan dari sebuah sistem peralatan yaitu Raw
Mill Plant yang terdiri dari alat-alat utama, sistem transport dan alat-alat separasi
untuk kemudian disimpan di Raw Meal Silo.

e) Pemanasan dan Pembakaran (Kiln)


Raw Meal yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai Umpan Kiln (Kiln
Feed) akan mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya menjadi klinker
kemudian melalui sistem pendinginan dan melalui alat transport untuk disimpan
di Klinker Silo. Proses pembakaran menggunakan bahan bakar Batu Bara yang
telah digiling dan dikeringkan melalui Coal Mill. Klinker sebagian digunakan ke
cement mill.

f) Penggilingan Clinker (Cement Mill)


Klinker yang ditransport dari Klinker Silo digiling di Cement Mill dengan
menambahkan Gypsum dan bahan ke-3. Material ini bersama-sama diumpankan
ke semen mill kemudian mengalami proses penggilingan dan produknya berupa
semen OPC, PPC dan PCC. Setelah didapat semen yang berkualitas maka semen
tersebut disimpan melalui semen silo kemudian ditransport ke bin semen melalui
air slide, belt conveyor, dan vibrating screen.

g) Pengantongan Semen (Packing Plant)


Packing plant adalah sebuah kombinasi mesin dari alat transport sampai ke
packer. Packer berfungsi untuk melakukan pembungkusan atau pengepakan
semen bungkus atau zak dan timbangan berat yang ditetapkan. Packer merupakan
unit terakhir dari proses produksi dari suatu pabrik semen dimana produk packer
yang telah dikemas berupa semen zak, 40 kg dan 50 kg.
Adapun Jenis Produksi Semen yang dihasilkan adalah:
1. Semen Portland Tipe I (OPC)
Semen Portland Tipe I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling
terak dan gipsum. Semen Portland Tipe I produksi perseroan memenuhi
persyaratan SNI 2049-2015 Jenis I dan ASTM C150-2004 Tipe I. Semen jenis ini
digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak
memerlukan persyaratan khusus), seperti bangunan bertingkat tinggi, perumahan,
jembatan dan jalan raya, landasan bandar udara, beton pratekan,
bendungan/saluran irigasi, elemen bangunan seperti genteng, hollow,
brick/batako, paving block, buis beton, roster dan lain-lain.

2. Semen Portland Komposit (PCC)


Semen Portland Komposit adalah bahan peningkat hidrolis hasil penggilingan
bersama terak semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan
anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk bahan
anorganik lain. Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa memenuhi
persyaratan SNI 7064-2014. Kegunaan semen jenis ini diperuntukkan untuk
kontruksi beton umum, pasangan batu bata, pelesteran dan acian, selokan, jalan,
pagar dinding, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pra cetak, beton
pra tekan, panel beton, batabeton (paving block)dan sebagainya.

3. Semen Portland Pozzolan (PPC)


Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran
homogen antara semen Portland dan pozzolan halus, yang diproduksi dengan
menggiling klinker semen Portland dan pozzolan bersama-sama atau mencampur
secara rata bubuk Semen Portland dan pozzolan atau gabungan antara menggiling
dan mencampur, dimana kadar pozzoland 15-40% massa Semen Portland
Pozzolan. Semen jenis ini ideal untuk bangunan bertingkat (2-3 lantai), konstruksi
beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan,
konstruksi bangunan di daerah pantai,tanah berair (rawa) dan bangunan di
lingkungan garam sulfat yang agresif, serta konstruksi bangunan yang
memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi, bangunan perairan, dan
penampungan air.

(*)Ringkasan:
Berdasarkan pengamatan dilapangan, untuk unit Crusher 4; Proses Dumping
dilakukan dengan dua jumlah alat angkut secara bersamaan menumpahkan
material (High Grade dan Low Grade) pada crusher dengan Kapasitas
Produksi 1500 ton/jam.

Kapasitas gudang Limestone Pada PT. Semen Tonasa sebesar 4000 ton.

Tipe peledak yang digunakan Non Elektronik sedangkan bahan peledak yang
digunakan adalah Emulsion yang mempunyai energi dan kekuatan yang tinggi
serta tahan terhadap air yang sangat baik sehingga dalam kondisi hujan
kegiatan peledakan tetap berlangsung.

Bahan peledak Emulsion yang tersedia Pada PT. Semen Tonasa memiliki
kapasitas 1 tangki sebesar 30 ton.

Radius jarak pandang untuk peledakan ±150 meter dari front.

Kombinasi Alat yang digunakan pada PT. Semen Tonasa yaitu 16 Alat Gali-
Muat dan 88 Alat Angkut.

Alat Gali-Muat Excavator tipe Volvo PC 400 dengan Kapasitas Produksi 2,1 m3
dan Alat Angkut Dump Truck tipe HINO 10 roda dengan kapasitas produksi 25
ton.

Anda mungkin juga menyukai