Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PRAKTIK KULIAH KERJA NYATA (KKN) BERBASIS INTERPROFESIONAL


EDUCATION (IPE) DI PASA PANDEMI COVID-19 DI RT 03 RW 01 KELURAHAN
GUNUNG ANYAR SURABAYA

Oleh Kelompok 3

1. Berlian Laras Nurani (181141005)


2. Dela Fika Ashari (181141006)
3. Ida Ayu Putri Saraswati (151131015)
4. Refi Rizki Sugiyaumi (181141030)
5. Rini Hairunnisak (171131023)
6. Siti nor anisak (181151022)
7. Thoyyibatun Nafi'ah (181141039)
8. Uswatun Hasanah (181141042)
9. Wanda Roudhotul Hidayah (181151022)
10. Wahyu Pratama Naviyanta (181141044)

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA


TAHUN AKADEMIK
2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Interprofesional Education


(IPE) dimasa pandemi COVID-19 ini disusun oleh:

Kelompok: 3 (Tiga)

Ketua Kelompok : Dela Fika Ashari

Lokasi Praktik : RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Anyar Surabaya


Judul Proposal : Praktik Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Berbasis Interprofesional
Education (Ipe) Di Pasa Pandemi Covid-19 Di RT 03 RW 01
Kelurahan Gunung Anyar Surabaya

Telah diperiksa dan dinyatakan disetujui oleh dosen pembimbing akademik.

Menyetujui, Surabaya, 24 Februari


2021

Koordinator Pembimbing Ketua kelompok

Fitria, S.ST., M. Keb Dela Fika Ashari


NIP 07314615101 NIM 181141006

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
kegiatan Praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Interprofesional Education
(IPE) di masa pandemi Covid-19 di RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Anyar
Surabaya dengan tepat waktu. Dengan mengucapakan terimakasih kepada:
1. Pak Dr. Ahmad Hariyanto., M.si selaku Rektor IKBIS memberikan kesempatan
kepada kami untuk melaksanakan kegiatan IPE Daring 2021 ini.
2. Bu Fitria, S.ST., M. Keb, selaku Dekan Fakultas Kesehatan sekaligus Koordinator
pembinging KKN IPE yang telah banyak memberi masukan, kritik, dan saran
sehingga program kerja terjalankan dengan baik.
3. Bu Fitria, Bu Fitriana N, dan Bu Dennis selaku dosen pembimbing KKN IPE yang
telah memberikan kritik saran terkait program kerja terjalankan dengan baik.
4. Ketua RT dan masyarakat RT 3 Bapak Fendi yang telah membantu memberi izin
untuk melaksanakan kegiatan KKN di Gunung Anyar Tambak RW 1 RT 3 serta
memberi arahan dan masukan terkait program yang dijalankan.
5. Teman-teman satu tim yang juga telah banyak membantu dalam mempersiapkan,
menjalankan, dan mensukseskan program kerja yangdiusungolehpenulis.
kami sadar bahwa proposal ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik
dan saran sangat kami harapkan.

Surabaya, 21 Februari 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
COVER ..............................................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1


1.2 Tujuan............................................................................................................................2
1.3 Sasaran...........................................................................................................................3
BAB II RENCANA KEGIATAN ....................................................................................4
2.1 Waktu Pelaksanaan .......................................................................................................4
2.2 Dasar Teori ...................................................................................................................4
2.3 Metode ..........................................................................................................................9
2.4 Media ............................................................................................................................9
2.5 Sasaran...........................................................................................................................9
2.6 Alat dan Bahan ...........................................................................................................10
2.7 Struktur .......................................................................................................................10
BAB III ANGGARAN DANA ......................................................................................11

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya terdiri dari 8 RT di wilayah
Kelurahan Gunung anyar, Kota Surabaya. RT 3, salah satu RT di wilayah keluran
Gunung Anyar terdiri dari 130 KK. Penduduk diwilayah tersebut rata-rata bermata
pencarian sebagai nelayan dan pengusaha tambak dikarenakan daearah tersebut dekat
dengan daerah perairan
Data dari Kelurahan Gunung Anyar paparan COVID -19 sebanyak 202 orang
terdiri atas 10 orang konfirmasi meninggal, 2 orang masih dalam perawatan, dan 190
orang dinyatakan sembuh. Daerah Gunung Anyar Tambak RT 3 masih sangat kental
terhadap kebudayaan daerah, yang menyebabkan masih terlaksananya kegiatan
pengajian. Meskipun masyarakat menggunakan masker pada setiap acara namun
kegiatan tetap menimbulkan kerumunan. Keadaan tersebut membutuhkan perhatian
dari pemerintahan setempat karena bisa menyebabkan penularan COVID – 19
diwilayah tersebut.
Masyarakan di wilayah tersebut masih menganggap bahwa COVID - 19 tidak
ada dan merupakan musibah sehingga kegiatan warga masih sering dilakukan. Seiring
berjalanya waktu banyak terdapat isu yang menyebar berkaitan tentang COVID – 19,
salah satunya mengenai dampak vaksin COVID – 19. Masyarakat beranggapan jika
diberikan vaksin, akan mengakibatkan sakit bahkan meninggal. Pengetahuan yang
kurang terkait informasi COVID tersebut menyebabkan masyarakat mengalami
ketakutan sampai penolakan.
Pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 dapat terlaksana apabila semua
kalangan masyarakat dan juga pemerintah dapat bekerjasama dengan baik di era New
normal ini. COVID - 19 ini dapat menyerang semua kalangan mulai dari bayi, anak-
anak, orang dewasa, bahkan lanjut usia. Pemutusan mata rantai penyebaran COVID
-19 dapat terlaksana apabila semua kalangan masyarakat dan pemerintah dapat
bekerjasama dengan baik di era New Normal ini. Masyarakat bisa mematuhi

1
peraturan dan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sehingga dapat
memutus rantai COVID - 19 dengan cepat. Namun, tidak semua warga RT 3
Kelurahan Gunung Anyar memahami dengan baik bagaimana cara pencegahan
COVID - 19 dan cara kebiasaan hidup di era pandemi saat ini.
Kurangnya pengetahuan terkait COVID - 19 pada warna RT ini mendorong
kami, mahasiswa IKBIS untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana
cara cuci tangan yang baik dan benar, memakai protocol kesehatan yang tepat,
pemberian nutrsi, serta pecegahan COVID – 19 pada ibu hail dan anak anak ini
merupakan kunci keberhasilan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Serta memberikan Kompetisi kepada warga yakni kompetisi cuci tangan dan
menggambar lawan COVID – 19. Bertujuan untuk mengevaluasi warga apakalah
edukasi yang sudah kita berikan berhasil atau tidak. Dan untuk menambah kreativitas
masyarakat dan hiburan kepada masyarakat.

1.2 TujuanKegiatan
1.2.1 TujuanUmum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait COVID – 19

1.2.2 TujuanKhsus
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan komunitas dengan metode Focus Group
Discussion (FGD) daring.
2. Menganalisis prioritas masalah pada komunitas di masa pandemic COVID-19
di wilayah Gunung Anyar Tambak RW 1 RT 3 Surabaya.
3. Merumuskan solusi masalah secara kolaborasi sesuai dengan bidang masing-
masing berdasarkan ilmu pengetahuan, skill dan nilai yang tepat
4. Menyusun rencana kerja (berbasis IT) sebagai upaya penyelesaian masalah
dengan menerapkan prinsip interprofessional collaboration. Rencana kerja
berdasarkan temuan prioritasmasalah yang ditemukan di wilayah sasaran yang
difokuskan pada tema Upaya Percepatan Penangana COVID-19.
5. Melakukan evaluasi terhadap implementasi program
6. Melakukan rencana tindak lanjut yang sistematis dan terukur secara kolaboratif

2
7. Mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk berkolaborasi di era
Pandemi Covid serta membantu menurunkan angka penyebaran Covid di
wilayah Gunung Anyar Tambak RW 1 RT 3.

1.3 Sasaran
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian terhadap cara fikir dan bekerja secara
interdisipline sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan
Kerjasama antarsektoral.
2. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap pemanfaatan ilmu,
teknologi, dan seni yang dipelajari bagi pelaksana pembangunan di era
Pandemi.
3. Memperdalam penghayatan dan pengertian terhadap kesulitan yang
dihadapi masyarakat dalam pembangunan di era pandemi.
4. Memperdalam penghayatan dan pengertian terhadap masalah kesehatan
yang berkaitan dengan pencegahan COVID - 19.
5. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya nalar mahasiswa
melakukan penelaahan, perumusan, serta pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
6. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan masyarakat berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni secara
inter disipliner.
7. Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamitator, dan problem solver.
1.3.2 Bagi Masyarakat
1. Memperoleh bantuan tenaga, ilmu pengetahuan kesehatan dalam
merencanakan dan melaksanakan program pencegahan COVID – 19.
2. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan dan
melaksanakan pencegahan COVID - 19.

3
3. Memperoleh pengalaman dan menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pencegahan COVID - 19.
4. Memanfaatkan bantuan pemikiran mahasiswa dalam melaksanakan
program pencegahan COVID - 19.

4
BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 Waktu Pelaksanaan


IPE dilaksanakan pada TahunAkademik 2020/2021 pelaksanaan 15 Februari
s/d 13 Maret 2021. di Wilayah RT 3 Kelurahan Gununganyar, Kota Surabaya

2.2 Dasar Teori


A. Pengertian
Pengertian Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi
sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). (WHO, 2019)
B. Penyebab
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan
virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 
a. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona. 
d. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti.
Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama
masuk kedalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum
diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber
dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada
beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. Sebenarnya virus ini
jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar keindividu
lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa

5
menyebar dari hewan kemanusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia
kemanusia. 
C. Gejala
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala
yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan
seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang
terbilang ringan:
1. Hidung beringus.
2. Sakit kepala.
3. Batuk.
4. Sakit tenggorokan.
5. Demam.
6. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala
yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia
(disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti
1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
2. Batuk dengan lendir.
3. Sesak napas.
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
D. Pengobatan
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
1. Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan
batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan
berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.

6
2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk.
3. Perbanyak istirahat
4. Perbanyak asupan cairan tubuh.
5. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
Bila pasien mengidap infeksi corona virus, dokter akan merujukke RS
Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak
bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan: Isolasi
1. Serial foto toraks sesuai indikasi.
2. Terapi simptomatik.
3. Terapi cairan.
4. Ventilator mekanik (bila gagal napas)
5. Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
E. Pencegahan
1. Sering-seringlah mencucitangan dengan sabun dan air selama 20 detik
hingga bersih.
2. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan
kotor atau belum dicuci.
3. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
4. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
5. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering
digunakan. 
6. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian,
buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. 
7. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
8. Kenakan masker dan segera berobat kefasilitas kesehatan ketika
mengalami gejala penyakit saluran napas. 
F. Menyusi Pada Saat Pandemi

7
Pembatasan sosial selama pandemi virus corona (COVID-19) menimbulkan
kekhawatiran dan stress bagi banyak orang. Namun, orang tua dengan bayi dan
anak memiliki kekhawatiran lain terkait perlindungan yang memadai untuk anak
mereka. Saat ini Pemerintah telah mengambil berbagai tindakan untuk
menghentikan penyebaran virus corona dengan menghimbau masyarakat untuk
menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain. Yang kami khawatirkan,
pesan ini membuat para ibu menjadi takut untuk menyusui bayi mereka.
Semua bukti menunjukkan bahwa menyusui sangat aman. Faktanya, virus
ini belum pernah ditemukan di dalam ASI. Jadi, kami ingin mendorong para ibu
untuk melanjutkan pemberian ASI kepada bayi dan anak. ASI adalah sumber
perlindungan dan gizi terbaik bagi anak karena mengandung anti bodi penting dan
zat gizi lain yang bisa membantu sistem daya tahan tubuh bayi melawan infeksi.
Bagi ibu menyusui, dalam situasi covid 19 memberikan ASI kepada bayi
tetap mesti dilakukan. ASI adalah sumber perlindungan dan gizi terbaik bagi anak
(kutipan UNICEF). Kandungan antibodi dan zat gizi lain dari ASI dapat
membantu sistem daya tahan tubuh bayi melawan infeksi. Ibu menyusui selama
masa pandemi covid 19 di bedakan menjadi 2 yaitu ibu sehat (negatif) dan ibu
yang terpapar (positif), Dalam kasus ini ASI tetao diberikan kepada bayi. Ibu
sehat yang tidak memiliki gejala apa pun dapat menyusui bayi secara langsung
dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu sebagai berikut:
1. memakai masker
2. mencuci tangan selama 20 detik sebelum dan sesudah memberikan ASI 3
3. membersihkan permukaan benda yang di pegang.
Sementara itu ibu dengan gejala penyakit atau terkonfirmasi gejala masih
dapat memberikan ASI dengan cara pompa ASI dan memberikan ASI dengan
bantuan orang lain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan atau menerima
donasi ASI. Dalam proses ini:
1. Lakukan sterilisasi alat-alat yang digunakan setelah dipakai
2. bersihkan permukaan botol ASI sebelum disimpan
3. simpan ASI dan alat pompa ASI dengan benar/sesuai prosedur.

8
G. Asupan untuk Pandemi
1. Makan dengan Komposisi Lengkap
Konsumsi makanan dengan komposisi lengkap untuk memenuhi asupan
nutrisi. Salah satunya, pedoman " Piring Makanku" dari Kementerian
Kesehatan. Dalam pedoman tersebut, disarankan untuk makan tak
sekadar kenyang. Dalam setiap sesi makan, usahakan separuh bagian
piring makan berisi buah dan sayur-sayuran. Separuh piring lainnya
berisi karbohidrat dan protein.
2. Batasi Asupan Lemak, Gula, dan Garam
Makan garam terlalu banyak menyebabkan serangan jantung dan stroke
dan sekarang juga diduga menyebabkan perubahan fungsi otak. Banyak
orang yang saat stres, seperti musim pandemi ini, menggunakan
makanan sebagai pelampiasan. Akibatnya, konsumsi lemak, gula,
garam, dan kalori jadi tidak terkontrol.
3. Penuhi Kebutuhan Cairan
Jaga tubuh agar tidak dehidrasi dengan minum air putih setidaknya 6-
8gelas per hari. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga penting untuk
menjaga daya tahan tubuh. Usahakan untuk tidak mengonsumsi
minuman yang banyak mengandung gula seperti soda, minuman dalam
kemasan, dan minuman tinggi gula lainnya.
4. Jaga Kebersihan Makanan
Selama ini, belum ada bukti bahwa makanan atau kemasan makanan
berperan dalam penularan virus corona (COVID-19). Seseorang memang
dapat tertular karena menyentuh permukaan atau benda yang telah
terkontaminasi virus, kemudian menyentuh wajahnya. Akan tetapi, risiko
penularan lebih tinggi datang dari interaksi dalam jarak dekat dengan
orang lain, misalnya saat berbelanja bahan makanan atau menerima
pesanan. Dalam keadaan apa pun, kebersihan sangat penting saat
menyiapkan makanan untuk mencegah penularan penyakit melalui

9
makanan (UNICEF, 2020). Berikut cara untuk menjaga keamanan
pangan menurut World Health Orgainization (WHO):
a. Cuci bersih tangan dengan sabun di air yang mengalir dan cuci bahan
makanan yang akan diolah
b. Pisahkan penyimpanan dan bedakan pisau dan talenan untuk bahan
makanan mentah dan matang
c. Memasak dengan benar dan matang terutama bahan makanan protein
hewani o Simpan makanan matang pada suhu yang tepat/aman
d. Gunakan air dan bahan baku yang aman dan bersih Menjaga pola
makan sehat bergizi dan seimbang sangat penting untuk mendukung
sistem daya tahan tubuh yang kuat agar tidak tertular virus covid-19.
e. Selain menjaga pola makan sehat bergizi dan seimbang, praktikkan
juga cara mencegah penularan virus corona. Yakni, dengan rajin
mencuci tangan pakai sabun dan tetap tinggal di rumah. Bila terpaksa
harus ke luar rumah karena ada kepentingan mendesak, selalu
gunakan masker dan jaga jarak aman dengan orang sekitar minimal
dua meter
H. Pengetahuan Masyarkat COVID – 19
Pengetahuan yaitu sesuatu yang ditangkap melalui pancaindera yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan perasaan terhadap suatu
obyek sehingga mampu dimengerti dan dipahami seseorang. Umur
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Dengan
bertambahnya umur individu, daya tangkap dan pola pikir seseorang akan lebih
berkembang, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik
(Notoatmodjo, 2007). Pada usia 20-30 tahun adalah usia yang matang dimana
seseorang pada usia tersebut akan mempunyai pertimbangan dalam menangkap
informasi dan mempunyai daya pikir yang baik. Hal ini dijelaskan bahwa
terdapat faktor fisik yang mempengaruhi dan menghambat proses belajar
diantaranya gangguan penglihatan atau pendengaran sehingga membuat
penurunan dalam berpikir. Faktor lain yang juga menghambat proses berpikir

10
adalah kondisi fisiologis dan psikologi seseorang seperti kondisi seseorang ketika
sakit atau ada keterbatasan dalam indra. Pengetahuan juga dipengaruhi oleh
pendidikan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Notoatmodjo (2007) Semakin
tinggi seseorang menempuh pendidikan, semakin mudah sesorang mendapatkan
informasi. Seseorang dengan pendidikan tinggi, maka semakin luas
pengetahuannya dalam menerima informasi dalam hal ini tentang COVID-19.
Perilaku yang baik merupakan upaya untuk mencegah penularan COVID- 19
(Purnamasari, 2020). Kepatuhan dalam melakukan pencegahan covid
dipengaruhi oleh beberapa faktor antaralain pengetahuan, persepsi, motivasi dan
keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan penyakit, terhadap
lingkungan, pelayanan kesehatan, dan kemampuan mengakses sumber yang ada
(Sinuraya, 2018). Menurut teori Model Pengetahuan- Sikap Perilaku,
pengetahuan merupakan faktor esensial yang dapat mempengaruhi perubahan
perilaku. dan individu dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan melalui
proses belajar (Liu, Liu, Wang, An, & Jiao, 2016). Sedangkan, ketidakpatuhan
adalah kondisi ketika seseorang berkeinginan untuk patuh, tetapi ada beberapa
faktor yang menghambat kepatuhan seseorang terhadap upaya promotif maupun
preventif kesehatan (Prihantana, 2016). Masyarakat tidak patuh terhadap
protokol kesehatan pandemi COVID-19 disebabkan masyarakat kurang memiliki
pemahaman resiko tertular COVID19, tujuan pencegahan, dan bagaimana
prosedur pemakaian APD. Jika masyarakat memiliki persepsi yang baik, maka
resiko tertular COVID-19 bisa dicegah.
I. Media Onile Saat COVID – 19
1. Metoda melalui Smartphone:
a. Question & Answer methode (WhatsApp, Twitter, Instagram, Line)
b. Video Conference
c. Video Call
d. Aplikasi Anti Covid-19
2. Metoda untuk di lingkungan tempat tinggal mahasiswa

11
a. Pembuatan masker, sanitizer, brosur, leaflet, spanduk untuk
masyarakat sasaran program terutama bagi masyarakat yang rentan
terkena Covid-19.
b. Pembuatan sanitizer menggunakan bahan-bahan yang mudah diakses
masyarakat.
c. Pembuatan Brosur tentang Anti Covid-19 dalam bentuk media sosial
dan media cetak.
d. Pembuatan Leaflet, tentang Anti Covid-19 dalam bentuk media sosial
dan media cetak.
e. Pembuatan Spanduk tentang Anti Covid-19 dalam bentuk media sosial
dan media cetak.
3. Metoda jejaring dengan satuan penanganan pencegahan Covid-19
a. Berbasis media sosial pada saat koordinasi dan pelaksanaan program.
b. Membantu melakukan sosialisasi dan pendataan.
c. Pembentukan dan penguatan Relawan penanganan dan pencegahan
Covid 19 yang ada di sekitar rumah tempat tinggal.
4. Metoda jejaring dengan media cetak, media online dan media elektronik.
a. Pembuatan berita tentang pelaksanaan dan hasil kegiatan IPE.
b. Pemberian informasi tentang aktifitas kepedulian
masyarakat/Lembaga di dalam pencegahan dan penanganan Covid-
19
c. Penyampaian data perkembangan Covid-19 yang ada di lingkungan
sekitar.
5. Model Pembimbingan.
a. Berbasis Media sosial antara mahasiswa dengan DPL, tim pelaksana
dan pihak mitra terkait (RT, RW, Desa/Kelurahan).
b. Pengiriman konsep materi yang akan di diskusikan melalui jasa
pengiriman

12
c. Tatap muka terbatas antara mahasiswa peserta KKN dengan DPL dan
Tim pelaksana dilakukan jika diperlukan dengan memperhatikan
protokol pencegahan Covid-19
2.3 Metode
1. Media Teknologi dan Informasi
Metode pemakaian Ilmu teknologi berbasis video. Karena masalah prioritas
utama warga sekitar Gunung Anyar Tambak RW 1 RT 3 yakni kurang
pemahaman tentang COVID – 19. Dengan video tersebut bertujuan
memberikan pemahaman masyarakat tentang COVID – 19.
2. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan disampaikan kepada perwakilan atau staff masyarat.
Serta diharapakan pihak terkait dapat menyebarluaskan informasi tersebut ke
semua warga. Penyuluhan kesehetan ini berisikan informasi tentang
pengertian, gejala yang ditimbulkan, pencegahan, pemberian ASI pada masa
pandemic, dan asupan nutrisi yang tepat selam pandemic COVID – 19.
3. Kompetisi Online
a. Kompetisi Cuci Tangan
Kompetisi cuci tangan dengan peserta semua warga dewasa Gunung
Anyar RW 1 RT 3 dilaksakan dengan secara online. Kompetisi ini
bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman staff dan semua masyarakat
terkait penyuluhan kesehatan dan video tentang COVID – 19 yang sudah
kami berikan. Kompetisi ini dapat meningkatkan kreativiras, pemahaman,
kedisplinaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan cuci tangan
yang baik dan benar untuk menurunkan angka penyebaran COVID – 19.
b. Kompetsi Menggambar Lawan Covid
Kompetisi menggambar lawan covid dengan peserta anak – anak.
Bertujuan untuk mengevalusai pemahaman anak – anak tentang COVID –
19.Serta menambah kreativitas ditengah pandemi dan mengurangi
kebosanan yang diakibatkan permasalahan psikologis karena pembelajarn
secara daring.

13
2.4 Media
1. Leaflet
2. Poster
3. Video
2.5 Sasaran
1. Perangakat dan Staff RT 3 RW 1 GunungAnyar
2. Ibu – ibuWarga RT 3
3. Anak – anak RT 3
2.6 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Laptop
2. Bahan
a. Poster
b. Leaflet
c. Anti Septik
d. Masker
2.7 Susunan Panitia
Ketua : Dela Fika Ashari
Sekretaris : Refi Rizki Sugiyaumi
Bendahara : Thoyyibatun Nafiah
Anggota :
1. Ida Ayu Putri Saraswati
2. Rini Hairunnisak
3. Wanda Roudhotul Hidayah
4. Berlian Laras Nurani
5. Wahyu Pratama Naviyanta
6. Uswatun Hasanah
7. Siti Nor Anisak

14
15
BAB III
TABEL RENCANA ANGGARAN

No Uraian Harga (Rp.)  Satuan Pengeluaran


Pemasukan
I Anggaran dari Kampus 500.000 1 500.000
TOTAL 500.000
Pengeluaran      
1 Perlengkapan      
  Leafleat & poster 50.000 1 50.000
Hadiah Lomba 100.000 2 200.000
TOTA
L       250.000
         
2 Konsumsi      
  Konsumsi warga 10.000 10 100.000
TOTA
L       100.000
         
  Akomodasi Transportasi 100.000 1 100.000
  Dana TakTerduga 50.000 1 50.000
         
TOTA
L       150.000
  Total Pemasukan      500.000
  Total Pengeluaran     500.000
  Saldo     0 

15
BAB IV
PENUTUP

Proposal kegiatan ini disusun dalam rangka mengajukan pendanaan untuk


kegiatan IPE (Interpersonal Education) yang dilaksanakan di Gunung Anyar Tambak
RW 1 RT 3. Kerjasama yang baik dari seluruh civitas IKBIS Surabaya serta warga
desa akan menentukan keberhasilan dari kegiatan ini. Dengan rencana agenda
kegiatan yang telah tersusun, besar harapannya IKBIS Surabaya memberikan izin
agar kegiatan bisa terlaksanan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan. Atas
segala bantuan dan petimbangannya, kami ucapkan terimakasih

16

Anda mungkin juga menyukai