Anda di halaman 1dari 2

GERAJI (Gerakan Remaja Jaga Reproduksi): Dalam Penurunan Seks Bebas di

Kalangan Remaja Pada Era New Normal

Di Indonesia selama kurun waktu satu tahun ini mengalami masalah yang
sangat serius yakni adanya penyebaran Virus Covid 19. Selain berpengaruh
meningkatkatnya angka kematian di Indonesia juga mengalami masalah peningkatan
seks bebas dilingkungan remaja. Seperti peningkatan penggunaan NAPZA, hamil di
luar nikah, peningkatan penyakit menular seks (PMS). Remaja adalah masa transisi
dari anak – anak menuju ke desa dimana di rentang usia tersebut (12 – 20 tahun) adalah
usia mereka mencari jati diri. Sehingga pada usia tersebut sering remaja mencoba
segala sesuatu dari yang memberikan dampak positif hingga negatif. Mengakibatkan
hancurnya masa depan mereka. Menurut Kementerian Kesehatan pada 2009 pernah
merilis perilaku seks bebas remaja dari hasil penelitian di empat kota: Jakarta Pusat,
Medan, Bandung, dan Surabaya. Hasilnya, sebanyak 35,9 persen remaja punya teman
yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Bahkan, 6,9 persen
responden telah melakukan hubungan seksual pranikah.

Perlu kita ketahui seks salah kebutuhan fisiologi manusia akan tetapi. Seks
Bebas adalah suatu perilaku melakukan hubungan seksual secara bebas baik karena
paksaan ataupun mencoba yang belum ada dalam suatu ikatan baik secara negara
ataupun agama. Yang tujuanya untuk memeperoleh rasa kepuasan dalam kehidupan.
Faktor penyebab peningkatan seks bebas pada remaja di era pandemi saat ini pertama
tidak adanya pendidikan tentang reproduksi sejak dini. Karena banyak yang
mengangap bahwa dengan memberikan pengetahuan tersebut adalah sesuatu yang
tidak pantas. Kedua adalah kurangnya pengawasan orang tua selama pembelajaran
online. Para orang tua membebaskan anaknya untuk bergaul dengan siapaun bahhkan
memperbolehkan anaknya melakukan pacaran tanpa pengawasan. Dan untuk orang tua
yang memiliki anak perempuan kurang perhatian terhadap siklus menstruasi anak yang
mengakibatkan orang tua sering kecurian saat anak mengalami hamil diluar nikah
akibat dari seks bebas. Bahkan bisa berujung kematian karena aborsi ataupun
ketidaksiapan tubuh untuk melahirkan secara dini.
Maka dari itu dengan GERAJI (Gerakan Remaja Jaga Reproduksi) suatu bentuk
wadah dengan megelompokkan remaja di lingkugan masyarakat dengan bimbingan
Puskesmas setempat sebagai pembina. Dengan fasilitas Bimbingan Konseling secara
pribadi yang diharapkan seseorang bercerita terhadap permasalahan seputar reproduksi
yang dihadapi. Geraji juga bertujuan untuk membimbing para remaja sekitar
mengetahui informasi yang berkaitan tentang seks dan seks bebas, mencegah
penyalahgunaan pelecehan seksual, menurunkan PMS (Penyakit Menular Seks). Dari
Geraji juga sebagai jembatan anatara orang tua dan anak untuk hubungan yang lebih
baik. Serta Geraji juga memberikan pengarahan bagaimana ketika nanti menjadi orang
tua bisa memberikan bimbingan tentang seksualitas sejak dini. Karena dengan
meberikan Pendidikan seksulitas dari kecil untuk menurunkan angka seks bebas pada
generasi yang akan datang

Dengan pelaksanaan Geraji diharapkan juga sebagai salah satu kegiatan remaja
yang pada masa pandemi dengan banyak informasi yang dapat dilihat. Remaja dapat
menyaring baik buruknya informasi atau hal yang akan mereka lakukan. Meskipun
dengan keadaan pandemi saat ini Geraji dapat dilakukan melalui media Diskusi grup
secara umum atau pribadi dengan online. Dengan penurunan Seks bebas pada remaja
maka bisa menyelamatkan genarasi penerus bangsa di Era New Normal.

Daftar Pustaka

Rahmawati, Iis. 2015. Buku Ajar Keperawatab Klinik VII (Sistem Reproduksi). Jember:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Jember

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4630181/tahapan-tahapan-orang-tua-
ajarkan-pendidikan-seks-pada-anak diakses pada tanggal 16 Februari 2021.

https://kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/859-bkkbn-seks-bebas-kini-
masalah-utama-remaja-indonesia diakese pada tangal 16 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai