Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kinanti Maryam Jamilah

NPM : 170210200051

TUGAS DASAR-DASAR ILMU POLITIK

1. Jelaskan bagaimana sovereignty (kedaulatan) and legitimacy (legitimasi) menjadi


sangat penting dalam mengkaji tentang negara
Jawab :
Prof. Miriam Budiardjo menuliskan dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu
Politik” pengertian kedaulatan sendiri adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh suatu
negara untuk mengatur dan membuat peraturan yang harus dilaksanakan penduduk di
dalamnya. Kedaulatan yang dimiliki negara akan berdampak pada sikap negara luar. Jika
sebuah negara sudah memiliki kedaulatan, sudah merdeka tidak berada dalam control
negara lain, artinya setiap negara lain tidak diperbolehkan untuk ikut campur
permasalahan dalam negri negara tersebut. Negara yang berdaulat memiliki kebebasan
dalam menentukan pilihannya tanpa terintervensi oleh negara lain. Namun, sebuah negara
tidak bisa mendapatkan kedaulatan jika tidak memiliki legitimasi. Rakyat harus percaya
bahwa negara mempunyai wewenang untuk mengatur dan pengaturan yang dilaksanakan
memang sudah sejalan dengan tata cara dan ketentuan yang tepat untuk masyarakat. Jika
rakyat telah percaya akhirnya mereka pun akan menaati dan menghormati keputusan yang
dibuat oleh negara tersebut. Inilah yang disebut legitimasi. Bagaimanapun juga dukungan
dari dalam adalah hal yang paling berpengaruh. Baik legitimasi maupun kedaulatan
merupakan hal yang krusial untuk mewujudkan tujuan sebuah negara. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa negara membutuhkan kedaulatan untuk membuat masyarakat
dan negara lain menghormati ataupun melaksanakan kebijakan yang telah dibuat (agar
tercipta kemanan, ketertiban, dan kesejahteraan). Di sisi lain, dibutuhkan legitimasi yang
berasal dari kepercayaan rakyat dalam mencapai kedaulatan. Komponen-komponen ini
saling dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan negara. Kita bisa melihat bahwa
pemerintahan Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Negara dan
UUD 1945 pun mengalami amandemen sebanyak 4 kali, tetapi karena rakyat Indonesia
telah mempercayai (memberikan legitimasi) sehingga pemerintah Indonesia pun semakin
kuat untuk menjalankan kedaulatannya dan Negara Indonesia masih bisa tetap berdiri
sampai sekarang.

2. Jelaskan bagaimana keterhubungan antara kebebasan (liberty) dengan Power


yang dimiliki oleh organisasi non-pemerintah (NGO/Civil society)
Jawab : Pada dasarnya NGO memiliki peran untuk membantu pemerintah dalam
menangani masalah kecil atau bahkan besar yang belum menjadi perhatian utama
pemerintah. Kita mengetahui bahwa power mempunyai beberapa bentuk yang dijelaskan
dalam buku “Dasar-Dasar Ilmu Politik” karya Prof. Miriam Budiardjo dan “Analyzing
Politics” karya Ellen Grigsby. Power yang menggunakan kekerasan dalam pelaksanannya
(force), dengan pendekatan secara halus tanpa kekerasan (persuasion), memanipulasi pihak
lain (pihak lain tidak menyadari = manipulation), atau menggunakan suatu pendekatan yang
menghasilkan imbalan nantinya bukan menghasilkan sanksi. Dalam hal ini, NGOs yang
memang bukan di bawah kekuasaan pemerintah mempunyai kebebasan untuk melakukan
tujuannya dan kebebasan inilah sebenarnya yang menjadi power mereka sendiri. Mereka
bebas untuk menyuarakan aksi mereka yang mungkin akan sedikit menyinggung pemerintah
(karena akan berkaitan dengan kinerja pemerintah juga) tetapi tetap dalam tujuan mencapai
kepentingan bersama. Hal ini, akan mengajak masyarakat untuk ikut melakukan aksi
tersebut pada akhirnya. Seperti yang kita tahu, masalah penjualan atau hilangnya habitat
orang utan ang ada di Kalimantan membuat mata dunia tertuju pada pemerintah Indonesia
dan mau tidak mau pemerintah Indonesia akhirnya lebih mengetatkan peraturan untuk
melindungi orang utan tersebut. Di balik hal itu, terdapat sejumlah NGO yang berperan salah
satunya OFI (Orangutan Foundation International). OFI menggunakan potret orangutan
misalnya dalam cover majalah National Geographic atau laporan data kondisi orangutan saat
ini. Masyarakat yang melihat pun tertarik dan akhirnya ikut untuk membantu permasalahan
orangutan tersebut sehingga tujuan OFI untuk melestarikan orangutan terwujud.
1

1Andaresta, Oktavi. 2014. Skripsi Proses Diseminasi Ide Konservasi Orangutan dan Habitatnya
oleh OFI dalam Kerangka Aktivisme Transnasional. Universitas Gadjah Mada
25415252db37e4c1f201fd1ed6f1b72fd72bdd-S12014254152complete.pdf
3. Pelajarilah portal dari UFW sebagaimana tautan di bawah ini, kemudian jelaskan
apakah mereka (UFW) memiliki POWER? dalam bentuk/type seperti apa? dan
bagaimana mereka mengimplementasikan POWER yang mereka miliki tersebut?.
Jawab :
UWF merupakan sebuah organisasi internasional yang menghimpun petani-petani di
seluruh dunia. Mereka memperjuangkan hak-hak para petani yang mencakup
kesejahteraan di dalamnya. Berbicara tentang power, bukan hanya kekerasan fisik yang
bisa mendefinisikannya. Kita bisa mengambil kesimpulan yang mudah, sesuatu
mempunyai power apabila ia bisa membuat pihak lain melakukan sesuatu yang mungkin
pihak tersebut tidak sukai atau tidak ingin dilakukan. Menurut Ellen Grigsby, dalam
“Analyzing Politics”, terdapat beberapa jenis power yaitu, force, persuasion,
manipulation, dan exchange. Dalam hal ini, UWF memiliki power, tetapi power yang
bersifat persuasion. Mereka tidak melakukan kekerasan dalam menuntut haknya.
Pemboikotan beberapa produk hasil pertanian digunakan UFW adalah salah satu contoh
power tersebut. Pada tahun 1970 mereka pernah menyerukan boikot nasional terhadap
beberapa buah dan sayuran. Boikot ini memang tidak menggunakan kekerasan, tetapi
dampak yang ditimbulkannya bisa membuat kondisi pasar tidak stabil (karena barang-
barang tersebut yang biasanya tersedia dihentikan distribusinya dan masyarakat pun
akhirnya berkurang). Ini bisa membuat sejumlah pelaku industri dan ekonomi rugi bahkan
jatuh bangkrut. Namun, cara ini berhasil untuk mewujudkan pengesahan Undang-Undang
Hubungan Perburuhan Pertanian pada tahun 1975 lalu. Power UWF di sini menggunakan
persuasi agar pihak lain (yang dalam konteks ini perusahan/pemerintahan) melakukan
kesepakatan yang menguntungkan bersama dan pemerintah atau perusahaan pun
menyadari hal ini (artinya tidak memanipulasi salah satu pihak untuk tunduk).

Anda mungkin juga menyukai