Question 1 :
a. Give three products that have been accepted by the customer. Explain the key success factors
that enable the product to succeed
- iPhone
Desain Elegan, iphone didesain dengan menggunakan bahan yang bagus dengan
desain produk yang elegan mempunya ciri khas tersendiri sehingga ketika orang
melihat langsung tau kalau barang itu adalah iPhone.
Fitur Canggih, iphone dilengkapi fitur yang canggih dan sudah dikenal umum kalau
iPhone selalu menjadi pioneer dalam menyediakan fitur-fitur canggih seperti ‘Siri’
yang merupakan asisten pintar yang dapat membantu pemiliknya cukup dengan
mengucapkan pertanyaan dan Siri akan memberikan solusinya.
Operating System Handal, iPhone dilengkap dengan OS khusus yang dikenal dengan
nama IOS yang kecepatannya melebihi android dan mempunyai keamanan yang tinggi
sehingga sampai saat ini belum ada virus yang menyerang.
Kamera Jernih, iPhone dilengkapi dengan kamera dengan hasil yang jernih dan
termasuk paling jernih diantara kamera smartphone lainnya.
Free Bloatware, Bloatware adalah aplikasi bawaan yang sudah terpasang secara
otomatis di dalam handphone. Bloatware banyak ditemukan di android yang dapat
memenuhi storage HP android tetapi di iPhone hal tersebut tidak ditemukan.
- Mitsubishi Expander
- Batik
b. Give three products that have been rejected by the customer. Explain the failure factors that
lead the product failed
- HP Touchpad
Performance Tidak Konsisten, meskipun tidak sampai crash akan tetapi performance
HP Touchpad tidak stabil kadan cepat dan kadang lambat. Kondisi tersebut tentu
mengganggu penggunanya sehingga tidak minat dengan HP Touchpad.
Desain Produk Besar dan Berat, HP Touchpad didesain agak besar dan berat kondisi ini
tidak sesuai dengan kebutuhan pasar yang cenderung menyukai desain yang ramping
dan ringan sehingga mudah dibawa .
Fungsionalitas Tidak Sesuai, tablet identik sebagai sarana hiburan bagi penggunanya
akan tetapi fitur HP Touchpad minim sarana atau aplikasi khusus untuk hiburan musik,
film, dan game, hal ini berbeda dengan iPad sehingga konsumen lebih memilih iPad.
Tidak ada Slot MicroSD, MicroSD merupakan kebutuhan penting bagi pengguna
smartphone sebagai media penyimpanan data, ketika fungsi tersebut tidak ada pada
perangkat Smartphone maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut.
Desain Produk Kuno, desain produk menyerupai produk lama sehingga tidak menarik
minat konsumen.
Harga Mahal, harga Amazon Fire Phone termasuk kategori mahal untuk sebuah
smartphone dengan konfigurasi hardware yang kuno alias tidak mengikuti
perkembangan terkini sehingga gagal menarik minat konsumen.
Tidak ada Koneksi Langsung dengan Google Play, meskipun mendukung aplikasi
android tetapi tidak ada koneksi langsung ke google play sehingga menyulitkan
pengguna ketika akan melakukan download aplikasi dari Google Play.
- Facebook Home
Copy and paste the Quality Function Deployment (QFD) model (list the resources of your cited).
Explain the advantages and disadvantages of this model. Extend your answer related to an
application of QFD at your working area/industry or give an example of QFD application in
industries. Do they have difficulties in implementing this model?
QFD merupakan metode untuk mengembangkan kualitas desain yang ditujukan untuk
memenuhi permintaan konsumen dan kemudian menerjemahkan permintaan konsumen
menjadi target desain dan kualitas utama yang akan digunakan selama tahap produksi. Tujuan
utama menerapkan QFD adalah memprioritaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang tak
terucap, menerjemahkan kebutuhan tersebut ke dalam karakteristik dan spesifikasi teknis,
membangun dan memberikan kualitas produk atau pelayanan. Dalam era kompetitif, kualitas
merupakan persyaratan yang diharapkan pelanggan. QFD adalah aspek penting dari kebijakan
pengendalian mutu suatu organisasi. Ini adalah proses untuk menerjemahkan persyaratan
pelanggan menjadi standar manufaktur dalam pengembangan produk baru.
1. Customer driven: Fokusnya adalah pada keinginan pelanggan, bukan apa yang perusahaan
pikir diinginkan oleh pelanggan. " Voice of the Customer" mendorong proses
pengembangan.
2. Competitive analysis: Produk lain di pasar diperiksa, dan produk perusahaan dinilai terhadap
persaingan.
3. Reduced development time: Kemungkinan perubahan desain berkurang karena proses QFD
berfokus pada peningkatan yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan
utama. Perhatian yang cermat terhadap kebutuhan pelanggan mengurangi risiko bahwa
perubahan akan dibutuhkan di akhir siklus hidup proyek. Waktu tidak dihabiskan untuk
mengembangkan fungsi dan fitur yang tidak penting.
4. Reduced development costs: Identifikasi perubahan yang diperlukan terjadi pada awal
siklus hidup proyek. Meminimalkan perubahan setelah produksi mengurangi biaya garansi
dan biaya dukungan produk.
5. Documentation: Basis pengetahuan dibangun ketika proses QFD diimplementasikan.
Catatan historis dari proses pengambilan keputusan dikembangkan.
6. QFD membantu Anda untuk:
Terjemahkan kebutuhan pelanggan ke spesifikasi penawaran khusus
Prioritaskan spesifikasi penawaran yang mungkin dan buat keputusan trade-off
berdasarkan kebutuhan pelanggan tertimbang dan peringkat penilaian kompetitif
7. Meningkatkan kerja tim.
8. Rancangan produk dapat diutamakan dan dipusatkan pada kebutuhan dan keinginan
konsumen sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami.
9. Menganalisa kinerja perusahaan terhadap pesaingnya.
10. Memusatkan upaya rancangan keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu proses
perencanaan suatu produk/jasa yang baru.
11. Mengurangi frekuensi perubahan suatu desain sehingga dapat mengurangi biaya.
12. Mendorong adanya suatu tim kerjasama, cara atau dasar yang cukup baik dalam
pengambilan keputusan.
Implementasi QFD di industri telekomunikasi sangat mudah dilakukan untuk mengukur persepsi
pelanggan dengan kondisi teknis yang tersedia dan hampir tidak ada kendala yang berarti karena
kebutuhan pelanggan akan layanan telekomunikasi sangat terukur baik dalam hal persepsi dan
kondisi teknis.
Question 3 :
Please read the case study as attached, and answer the following questions:
a. What are the key success factors for IKEA case study?
Key success factors IKEA dalam studi kasus ini antara lain :
- Kualitas Bagus
IKEA juga memperkenalkan kode etik yang mengatur kondisi kerja dan kesadaran
lingkungan di antara pemasok. Ini berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja. Kerja praktis untuk menerapkan kode etik ini dilakukan oleh rekan kerja di Kantor
Layanan Perdagangan IKEA di seluruh dunia. IKEA juga bekerja sama dengan kontrol
kualitas eksternal dan perusahaan audit yang memeriksa bahwa IKEA dan pemasoknya
memenuhi persyaratan kode etik. Jadi produk yang dihasilkan IKEA sudah memenuhi
standar kualitas produk dan proses produksinya.
Dengan titik harga dan produsen, IKEA sekali lagi menggunakan kompetisi internal untuk
menemukan desainer dan memilih desain untuk produksi. Perancang memulai proses
desain dengan menulis ringkasan yang menjelaskan harga produk, fungsinya, bahan yang
akan digunakan, dan kemampuan pabrikan. Perancang kemudian mengirimkan
pengarahan kepada staf perancang dan pekerja lepas IKEA, dan menyempurnakan desain
yang menjanjikan sampai menentukan yang akan diproduksi. Perancang ingin produk
mendapatkan fungsionalitas maksimum dengan biaya minimum.
Dengan tahapan produksi yang terstruktur dan sistemtis, produk yang dihasilkan IKEA
memiliki desain sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan diproduksi dengan penuh cita
rasa, metodis, bahkan ceria untuk menghasilkan produk dengan kualitas bagus.
- Harga Murah
IKEA menjual barang-barang rumah tangga yang murah tapi tidak murahan dengan mantra
“Harga Rendah dengan Makna”. Tujuannya adalah membuat barang lebih murah tanpa
pernah membuat pelanggan merasa murahan. Harga barang di IKEA berkisar 30 sampai
dengan 50 persen dibawah harga pesaing.
Ketika harga produk pesaing cenderung naik dari waktu ke waktu, IKEA justru menurunkan
harga ecerannya sekitar 20 persen selama beberapa tahun terakhir. Proses menurunkan
biaya di IKEA dimulai saat item baru dibuat dan terus berlanjut selama proses produksinya.
Untuk mencapai keseimbangan itu, dibutuhkan keahlian desain dan dukungan supply
chain management yang baik, sehingga dengan penurunan harga yang dilakukan, IKEA
mengharapkan adanya peningkatan penjualan sebesar 30 hingga 50 persen.
Dengan strategi yang diterapkan IKEA tersebut terlihat bahwasannya IKEA hanya
mengambil keuntungan yang kecil dari setiap produk yang dijual sehingga harga
barangnya terjangkau dan dengan kuantitas penjualan yang meningkat secara otomatis
keuntungan yang didapat semakin besar, kondisi bisnis ini seperti Simbiosis Mutualisme
yang menguntungkan kedua belah pihak dimana pelanggan mendapatkan barang dengan
harga murah tetapi tidak murahan dan IKEA mendapatkan keuntungan yang besar untuk
keberlangsungan bisnisnya dari kuantitas penjualan yang tinggi.
b. Explain the relationship between product design, pricing strategy, and global product
development in this case study
Hubungan antara Desain Produk, Strategi Harga, dan Pengembangan Produk Global dalam
studi kasus IKEA adalah dalam setiap membuat produk, harus dilakukan pembuatan sebuah
desain produk berupa produk-sketsa sampai dengan menghasilkan desain produk yang dapat
diterima pasar seluruh dunia. Dalam membuat desain produk, perancang memulai proses
desain dengan menulis ringkasan yang menjelaskan bahan yang akan digunakan, fungsinya,
kemampuan pabrikan, dan harga produk. Perancang kemudian mempresentasikan desainnya
kepada tim yang ditentukan IKEA untuk mendapatkan masukan atas desain yang telah dibuat
dan menyempurnakan desain yang menjanjikan sampai dengan hasil final yang akan
diproduksi dengan desain produk yang memiliki fungsionalitas maksimum dengan biaya
minimum.
Dengan desain produk yang dapat diterima pasar dan fungsionalitas maksimum serta biaya
produksi minimum dapat menentukan harga jual yang terjangkau di pasar dengan produk
yang tidak murahan. Penentuan harga menjadi penting untuk menentukan produk laku di
pasaran karena desain yang bagus saja tidak cukup untuk menjadikan produk laku di pasaran.
Disinilah hubungan desain produk dengan strategi harga sangat erat kaitannya untuk
menjadikan bisnis IKEA menjadi berkembang secara berkelanjutan.
Untuk semakin mengembangkan bisnis IKEA maka produk dengan desain yang bagus yang
memiliki fungsional maksimal dan kualitas bagus serta harga murah yang terjangkau pasar
maka produk perlu dikembangkan untuk pasar global sehingga produk IKEA dapat menyasar
seluruh pasar internasional dengan desain produk yang memang sudah didesain untuk pasar
global dengan harga yang murah sesuai dengan standar internasional.
Dari sini dapat disimpulkan bahwasannya desain produk yang yang bagus dengan fungsional
maksimal dan biaya produksi minimum mempunyai peranan penting dalam menentukan
strategi harga jual produk dan kedua komponen tersebut menentukan strategi
pengembangan produk dan penjualan ke pasar global untuk menjadikan bisnis IKEA
berkembang secara berkelanjutan.