Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGELOLAAN LINGKUNGAN MINYAK DAN GAS


“LIMBAH PADA PENGEBORAN MINYAK DAN GAS BUMI”
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diusulkan Oleh:

Ardipa Fatah Jembara 1701124

Dosen Pembimbing:

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN


KOSENTRASI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah lingkungan hidup tidak bisa lepas dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas
bumi (migas). Salah satu isu yang saat ini tengah mengemuka adalah masalah
pengelolaan limbah kegiatan pengeboran. Masalah tersebut mendapat sorotan tajam
dari Kementerian Lingkungan Hidup karena jumlah limbah dari industri hulu migas
menempati urutan kedua terbanyak di Indonesia.

Dari kacamata Kementerian Lingkungan Hidup, pengelolaan limbah kegiatan


pengeboran yang dilakukan selama ini masih mengacu pada pendekatan hirarki
pengelolaan limbah secara umum. Dalam pendekatan tersebut, pengelolaan limbah
diawali dengan meminimalkan tingkat toksisitas limbah, yang berarti pembuangan
limbah (dumping) menjadi opsi terakhir. Padahal, pengelolaan limbah harus
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, polluter pay principles, ketersediaan
teknologi, dan good governance.

Melihat permasalahan yang muncul, pengelolaan limbah hasil kegiatan pengeboran


yang berupa sisa lumpur dan serbuk bor harus dilakukan dengan tepat untuk
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Langkah ini diperlukan karena kegiatan
pengeboran menjadi tulang punggung kegiatan usaha hulu migas. Apabila
pengelolaan limbah tidak dilakukan dengan benar, kegiatan pengeboran bisa
dihentikan karena dianggap membahayakan lingkungan. Padahal, kegiatan
pengeboran dilakukan tidak hanya untuk memenuhi target produksi migas tiap tahun,
tapi juga untuk menemukan cadangan baru.

Supaya kegiatan pengeboran tetap bisa berjalan tanpa menimbulkan dampak yang
bisa membahayakan lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup menyarankan
digunakannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 45 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Lumpur Bor, Limbah Lumpur dan Serbuk Bor pada Kegiatan Pengeboran Minyak
dan Gas Bumi sebagai acuan dalam pengelolaan limbah. Peraturan tersebut juga
digunakan sebagai referensi izin pembuangan limbah kegiatan pengeboran lepas
pantai.
Limbah lumpur minyak bumi (LMB) merupakan limbah akhir dari serangkaian
proses dalam industri pengilangan minyak bumi (Scora et al.,1997). Kegiatan
operasinya dimulai dari eksplorasi, produksi (pengolahan sampai pemurnian) sampai
penimbunan dan berpotensi menghasilkan limbah berupa lumpur minyak bumi (oily
sludge) (Rossiana et al., 2007).

1.2 Identifikasi Masalah


Lumpur bor dan serbuk bor merupakan limbah hasil dari pengeboran minyak dan
gas. Limbah ini termasuk pada limbah yan dapat merusak lingkungan sekitar. Oleh
karena itu harus dilakukan pengolahan yang dapat mengurangi dampak pencemaran
pada lingkungan yang dihasilkan dari pengeboran minyak dan gas ini

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa saja sumber-sumber limbah pada pengeboran minyak yang terdapat di


lingkungan?
2. Bagaimana dampak limbah pada pengeboran minyak bumi terhadap
lingkungan?
3. Bagaimana metode pengolahan limbah pada pengeboran minyak bumi?

1.4 Tujuan dan manfaat


1.4.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui sumber-sumber limbah pada pengeboran minyak yang


terdapat di lingkungan?
2. Untuk mengetahui dampak limbah pada pengeboran minyak bumi terhadap
lingkungan?
3. Untuk mengetahui metode pengolahan limbah pada pengeboran minyak
bumi?
1.4.2 Manfaat

1. untuk dapat menanggulangi limbah


2. untuk dapat mencenggah limbah

Anda mungkin juga menyukai