(Coca-cola)
Hal
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan Percobaan ........................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Percobaan .................................................................... 6
Bahan .......................................................................................................... 6
Alat .............................................................................................................. 6
Prosedur Percobaan ..................................................................................... 6
KESIMPULAN....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
LAMPIRAN
i
DAFTAR GAMBAR
No. Hal
1. Kurva absorbansi D-Glukosa......................................................................... 8
2. Struktur monosakarida ..................................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Hasil pengujian total gula berbagai bahan pangan (Coca Cola)............... 8
2. Konsentrasi dan absorbansi dari kurva standar glukosa............................ 8
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap
biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa (gula pasir), gula yang diperoleh
dari bit atau tebu. Gula merupakan karbohidrat dalam bentuk monosakarida dan
disakarida. Gula total merupakan campuran gula reduksi dan non reduksi yang
sukrosa berperan sebagi agensia pereduksi dan karenanya dikenal sebagai gula
mendasari berbagai cara pengujian untuk glukosa dan gula-gula reduksi lainnya.
disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus keton yang bebas, sehingga dapat
menjadi asam karboksilat dalam pH netral oleh zat pengoksidasi atau enzim.
Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan
teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat. Gugus aldehida atau
gugus keton monosakarida dapat direduksi secara secara kimia menjadi gula
Pada pembuatan sirup gula pasir (sukrosa) dilarutkan dalam air dan
konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40%) padatan terlarut sebagian dari air
1
2
aktivitas air (Aw) dari bahan pangan berkurang sedangkan pada konsentrasi
dalam bahan pangan akan mengalami dehidrasi atau plasmolisis. Mekanisme gula
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan dari penentuan total gula adalah untuk mengetahui total
gula yang terkandung pada bahan pangan dan untuk mengetahui cara menentukan
polarimetri. Khusus untuk metode polarimetri didasarkan atas sifat polarisasi gula
dengan penentuan derajat polarisasi yang terukur. Adapula dikenal dengan metode
anthrone dimana dalam metode ini gula dapat bereaksi dengan sejumlah pereaksi
total gula baik cair ataupun padat dalam bahan ini menggunakan spektrofotometri.
Pengukuran kadar total gula yang bereaksi dengan asam sulfat akan menghasilkan
terlarut). Jika suatu gula ditambahkan kedalam bahan pangan maka konsentrasi
bahan tersebut akan meningkat (paling sedikit 40% padatan terlarut) dari air yang
ada untuk pertumbuhan mikroorganisme dan juga aktivitas air (Aw). Produk
pangan yang berkadar gula tinggi akan lebih mudah rusak namun dengan nilai a w
yang sama dapat membuat produk tahan akan kerusakan (Buckle, dkk., 2019).
dalam fotosintesis, fruktosa dan sukrosa biasanya terdapat dalam buah sebagai
pemanis alami, dan galaktosa biasanya terdapat dalam kandungan susu. Untuk
disakarida, gula yang umum yaitu maltosa dan sukrosa. Suskrosa termasuk dalam
3
4
pemanis alami yang terdiri dari unit glukosa dan unti fruktosa sementara maltosa
Metode yang biasa digunakan dalam mengukur kadar gula total adalah
metode anthrone, dimana reaksi furfuralasi antara asam kuat tidak hanya terjadi
atau bereaksi dengan gula pereduksi saja tetapi juga dengan gula-gula non
menjadi endapan merah bata dan bersifat larut. Gula-gula non pereduksi yang ada
dalam sampel tidak akan mempengaruhi reaksi yang terjadi. Untuk intensitas
dalam bahan hal tersebut karena penambahan konsentrasi reagen yang terduksi
sebagai pengurang gula dengan dipengaruhi oleh asam kuat atau HCl. Dengan
gula dengan pemanasan oleh asam kuat akan berubah warna menjadi orange atau
dalam bahan dapat dilihat dari perubahan warna sampel bahan berupa biru, merah,
laktosa, fruktosa dan sukrosa. Dalam pengujian kadar gula biasanya bahan gula
hingga 5 mg dari jumlah total gula dalam sampel. Reaksi dalam turunan NAIM-
gula ini termasuk campuran dalam jumlahnya yang lebih kecil. Pengujian gula ini
5
tereduksi untuk menghasilkan sampel turunan gula dari bahan (Chen, dkk., 2017).
dapat dijumpai pada hampir semua jenis bahan pangan seperti susu, buah, dan
produk olahan. Pada produk kue, gula berperan dalam rasa, tekstur, dan
kekerasan bahan, dan pembentukan warna. Ada beberapa produk olahan yang
peningkatan total gula yang disebabkan oleh masih terdapat pati yang banyak
dalam substrat yang akan dihidrolisis. Terjadinya penurunan total gula dapat
disebabkan oleh tidak adanya substrat yang dapat dihidrolisis karena sisi aktif
enzim substrat tersebut sudah jenuh. Jumlah karbohidrat yang terkandung dalam
hidrolisat dapat ditentukan dengan total gula baik senyawa reduktif maupun non
Percobaan yang berjudul penentuan total gula pada berbagai bahan pangan
yang dilakukan pada hari Kamis, 10 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB sampai
Medan.
Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kipas, tissue, sarung
tangan kain, kompor, masker, serbet, spektrometer, labu tera, aliminium foil,
stirrer, pipet volumetrik, mortal dan alu, gelas ukur, tabung reaksi, waterbath,
Prosedur Percobaan
6
7
200 ml
dihilangkan
- Disaring filtrat ke labu tera 250 ml, ditambahkan aquadest hingga tera
Hasil
Perhitungan
250 250
FP = x
50 50
= 25
8
9
y = 0,009x + 0,410
= 0,005544 + 0,410
= 0,415544
y x FP
Total Gula =
5
0,415 54 4 x 25
=
5
10,3886
=
5
= 2,07772 mg/100 g
10
Pembahasan
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap
biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa (gula pasir), gula yang diperoleh
dari bit atau tebu. Gula total adalah campuran gula reduksi dan non reduksi yang
sukrosa berperan sebagi agensia pereduksi dan karenanya dikenal sebagai gula
mendasari berbagai cara pengujian untuk glukosa dan gula-gula reduksi lainnya.
Gula total merupakan campuran gula reduksi dan non reduksi yang
sukrosa berperan sebagai agensia pereduksi dan karenanya dikenal sebagai gula
pengujian untuk glukosa dan gula-gula reduksi lainnya. Salah satu cara untuk
menentukan gula reduksi dan gula total yaitu dengan metode Nelson-Somogy.
setelah menghidrolisa ikatan glikosidik dengan asam klorida (suhu 70 0C) atau
dengan asam kuat suhu tinggi (pemanasan), kemudian larutan sampel yang sudah
Jadi, untuk gula total dilakukan hidrolisis terlebih dahulu. Bila bahan hanya
mengandung gula pereduksi, maka tidak perlu dilakukan hidrolisis, tetapi dapat
diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk gula pereduksi. Jika terdapat bahan non
11
gula, seperti pati atau karbohidrat lainnya, maka bahan-bahan tersebut harus
1. Monosakarida
enam atom karbon dan mempunyai rumus umum C 6H12O6. Tiga senyawa gula
a. Glukosa
Glukosa memiliki tingkat rasa manis hanya 0,74 kali tingkat manis
Dextrosol, gula darah, gula anggur dan gula sirup jagung. Dapat terikat dalam
senyawa glukosida dan dalam disakarida dan oligisakarida, dalam selulosa dan
pati (polisakarida) dan dalam glikogen dibuat secara komersial dari pati berbagai
tanaman.
b. Fruktosa
banyak terdapat dalam buah-buahan, madu. Fruktosa dapat dibentuk dari sirup
12
hasil hidrolisa inulin (gula dari umbi tanaman bunga Dahlia) secara asam yang
glukosa (dengan enzim isomerase) atau dari sukrosa secara enzimatis (enzim
invertase
2. Disakarida
melepaskan satu molekul air, seperti terlihat pada reaksi di bawah ini :
Macam-macam disakarida:
a. Sukrosa
Senyawa ini adalah yang dikenal sebagai gula dan dihasilkan dalam
didapatkan dalam sayuran dan buah-buaha, diantaranya seperti tebu dan bit gula
mengandung sukrosa dalam jumlah yang relatif besar. Selama hidrolisa putaran
optis menurun dan yang mula-mula positif berubah menjadi negatif setelah
menjadi hidrolisa sempurna. Campuran glukosa dan fruktosa disebut “gula invert”
b. Laktosa
Senyawa ini didapatkan hanya pada susu, dan menjadi satu-satunya karbohidrat
dalam susu.
c. Maltosa
13
Molekul maltosa dibentuk dari hasil kondensasi dua molekul glukosa.
karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik,
dihidrolisis dengan asam atau enzim pada suatu keadaan yang tertentu.
larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah
karbohidrat cara ini mula-mula kupri oksida yang ada dalam reagen akan
membebaskan iod dari garam kalium iodida. Banyaknya iod yang dibebaskan
2. Metode Anthrone
berkembang sejak penggunaan pertama kali untuk uji kualitatif. Dasar dari reaksi
keberadaan asam dan panas, yang kemudian diikuti dengan reaksi dengan
anthrone yang menghasilkan warna biru kehijauan. Uji Anthrone ini memiliki
14
dalam asam sulfat), sehingga perlu dilakukan persiapan reagen yang baru setiap
hari.
3. Metode Folin
CuSO4 alkali. Endapan CuO yang dibentuk oleh glukosa akan larut dengan
4. Metode Enzimatis
Penentuan gula dengan cara enzimatis sangat tepat terutama untuk tujuan
penentuan gula tertentu yang ada dalam suatu campuran berbagai macam gula.
Cara enzimatis ini penentuan gula tertentu tidak akan mengalami kesulitan karena
5. Metode Kromatografi
Inversi sukrosa menghasilkan gula invert atau gula reduksi (glukosa dan
fruktosa). Gula invert akan mengkatalisis proses inversi sehingga kehilangan gula
akan berjalan dengan cepat. Dalam laju inersi sukrosa akan semakin besar pada
kondisi pH rendah dan temperatur tinggi dan berkurang pada pH tinggi atau pH 7
15
dan temperatur rendah. Laju inversi yang paling cepat adalah pada kondisi pH
Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau
minuman, khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh
terhadap insulin. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Hiperglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup
insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan
gula dari darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.
Gula darah tinggi juga dapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak sensitif
terhadap insulin, sehingga gula dari darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk
menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga,
atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Selain itu, gula darah tinggi
pada penderita diabetes juga dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau mengonsumsi
obat-obatan tertentu.
disuguhkan dengan suatu pemandangan yang menurut kita “ajaib” yaitu jika
sebuah pensil dimasukkan dalam suatu air maka pensil tersebut akan kelihatan
bengkok. Kemudian jika air tersebut kita ganti dengan larutan gula maka pensil
lebih tajam). Hal tersebut diatas merupakan penjelasan secara singkat pengaruh
16
refraksi cahaya, dimana sudut refraksi ini dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi
larutan. Pensil dalam larutan yang lebih besar rapat jenisnya atau konsentrasinya
akan berbengkok lebih tajam. Sudut pembengkokan inilah yang kita kenal sebagai
relatif index. Untuk aplikasinya, suatu alat refractometer akan ditera berdasarkan
insulin atau obat antidiabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup.
Olahraga yang berlebihan juga dapat memicu kondisi ini. Bukan hanya penderita
diabetes, orang yang tidak menderita diabetes pun bisa mengalami hipoglikemia
1. Campuran gula reduksi dan non reduksi yang merupakan hasil hidrolisa pati
untuk glukosa dan gula reduksi lainnya. Salah satu cara untuk menentukan
2. Hidrolisis sukrosa juga dikenal sebagai inversi sukrosa dan hasilnya yang
berupa campuran glukosa dan fruktosa disebut “gula invert”, inversi dapat
sukrosa didihkan.
kandungan gula dalam sampel. Metode ini didasarkan pada pengurangan ion
tembaga (II) di media alkalin oleh gula dan kemudian kembali menjadi sisa
tembaga. Ion tembaga (II) diperoleh dari tembaga (II) sulfat dengan sodium
biru kehijauan. Uji anthrone ini memiliki kelebihan dalam hal sensitifitas dan
18
kesederhanaan ujinya. Kekurangan dari Metode anthrone adalah
ketidakstabilan dari reagen atau anthrone yang dilarutkan dalam asam sulfat.
5. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan
dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka
menyebarkan gula dari darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses
menjadi energi.
6. Dari percobaan yang telah dilakukan, dilakukan 3 kali pengenceran pada coca
cola dan 5 kali pengenceran untuk minuman fanta serta teh pucuk harum. Hal
ini disebabkan karena pada bahan coca cola, saat dilakukan pengenceran 3
kali, sudah berubah warna menjadi lebih terang dan jernih sementara untuk
pengenceran atau air yang ditambahkan, maka warna yang dihasilkan semakin
terang karena semakin banyak air yang ditambahkan, maka kandungan gula
yang berasal dari ekstrak semakin sedikit karena semakin larut sehingga
7. Dari hasil percobaan yang dilakukan, penambahan fenol dan H2SO4 sangat
menentukan total gula pada metode anthrone sehingga diperoleh total gula
coca cola sebesar 10, 385 mg/100 gr. Pada metode tersebut, digunakan fenol
asam kuat. Hal ini disebabkan penambahan fenol yaitu pereaksi warna dapat
akan linear apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8).
percobaan lebih dari 0,8 yaitu sebesar 1,035. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu kurang ketelitian dalam pengukuran, pelarut fenol dan H2SO4
yang ditambahkan belum membentuk warna yang pekat, dan lama nya larutan
21
LAMPIRAN