Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
Nabila Andieni Mileniawati (21060118120039)
Aisni Mukti (21060118120041)
Muhammad Luthfi Izzulhaq (21060118130080)
Muhamad Bayu Setiawan (21060118130085)
Mochamad Irwan (21060118140139)
BAB III
PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DC SETENGAH GELOMBANG
Tabel 3.2 Data Percobaan Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang Dengan Tapis
jangka pendek untuk peralatan tegangan tinggi. Desain dari trafo uji
ini mirip dengan trafo tegangan yamg digunakan untuk mengukur
daya dan tegangan pada slauran transmisi, kerapatan fluks yang
rendah dipilih agar tidak menimbulkan arus magnetisasi yang besar
yang sebaliknya akan memenuhi inti besi dan menimbulkan
harmonisa yang tinggi.
Keterangan:
1. Inti besi
2. Belitan primer atau
Belitan eksitasi LV
3. Belitan sekunder HV
4. Shield grading medan
5. Tangki dan landasan
metal dibumikan
6. Bushing HV
7. Tangki / shell isolasi
8. Elektroda HV
Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Gelombang Output
V m sekunder
V OUT =
2
500
V OUT =
2
V OUT =250V
Variasi 2
Diketahui :
R2 = 110 Ω
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Gelombang Output
V m sekunder
V OUT =
2
500
V OUT =
2
V OUT =250V
249.95
249.9
249.85
249.8
249.75
249.7
22 Ω 110 Ω 1010 Ω
Vout
V m primer
mencari Vrms gelombang input adalah V rms = , dimana Vm
√2
merupakan Tegangan puncak pada gelombang input, dan untuk
gelombang output pada data percobaan menunjukkan hasil yang
berbeda dengan hasil perhitungan. Terdapat selisih sedikit antara
data percobaan dengan hasil perhitungan, namun tidak
berpengaruh. Dimana dapat dilihat dari tabel perbandingan diatas
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
Variasi 2
Diketahui :
R2 = 110 Ω
C2 = 110 μF
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
Gelombang Input
V pp
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Gelombang Output
V max
V OUT =
2
666,96
V OUT =
2
V OUT =333,48V
Variasi 3
Diketahui :
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Gelombang Input
V pp
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Gelombang Output
V max
V OUT =
2
1082,18
V OUT =
2
V OUT =541,09V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
500
400
300
200
100
0
22 uF 110 uF 1010 uF
Vout Percobaan
V pp
untuk mencari Vrms gelombang input adalah V rms = , dimana
√2
Vpp merupakan Tegangan puncak pada gelombang input, dan
untuk gelombang output pada data percobaan menunjukkan hasil
yang berbeda dengan hasil perhitungan. Terdapat selisih antara
data percobaan dengan hasil perhitungan, hal ini terjadi karena
terdapat faktor riak (ripple) di dalam gelombang. Apabila riak
(ripple) tersebut sudah 0% maka hasil perhitungan akan sama
dengan data percobaan yaitu sesuai dengan rumus V OUT =V max,
dimana Vout nya adalah 500 V. Pada Tabel 3.4 dapat dilihat
bahwa semakin besar kapasitor semakin besar pula tegangan
output. Hal ini sesuai dengan teori bahwa besar kapasitor
mempengaruhi besar kecilnya tegangan output.
2π V
∆ V o≈ V m ( ) = m
ꞷ RC f RC
Perhitungan diatas digunakan dalam mencari nilai kapasitor
agar mendapat V OUT dengan ripple yang diharapkan. Ketika
rangkaian penyearah diberikan filter berupa kapasitor dengan
variasi 22 μF, 110 μF dan 1010 μF akan dihasilkan sinyal luaran
yang berbeda dengan tanpa filter. Dalam hal ini kapasitor
berfungsi sebagai filter karena dalam proses pengisian dan
pengosongan mengabitkan dapat mengurangi riak yang terjadi
pada penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh. Pada saat proses pengisian kapasitor tegangan pada yang
dihasilkan naik seperti pada puncak tegangan pada dioda dan pada
saat proses pengosongan tegangan pada kapasitor turun tetapi
proses teurunnnya tidak secepat proses pengisian. Hal ini yang
menyebabkan adanya ripple pada sinyal luaran arus sehingga
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
luaran sinyal arus menjadi rata. Luaran sinyal arus rata tidaknya
tergantung pada besar kapasitor yang diberikan. Jika kapasitor
yang diberikan mempunyai kapasitansi yang besar maka akan
menghasilkan sinyal luaran arus yang lebih rata dibandingkan
dengan kapasitor dengan kapasitansi yang rendah. Hal ini dapat
dibuktikan dari sinyal arus luaran pada percobaan yang telah
dilakukan, diamati sinyal arus luaran dengan filter 110 μF lebih
rata dari pada sinyal arus luaran dengan filter 1010 μF.
3.4 Kesimpulan
1. Pembangkit tegangan tinggi DC dibutuhkan pada pengujian isolasi
peralatan yang kapasitasnya besar seperti kabel dan kapasitas untuk
meneliti terjadinya peluahan muatan dan penelitian sifat-sifat dielektrik
bahan..
2. Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai
penghantar selama putaran setengah positif dan tidak berlaku sebagai
penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai
sinyal setengah gelombang.
3. Gelombang keluaran pada penyearah setengah gelombang merupakan
keluaran yang masih kasar.
4. Penggunaan kapasitor dapat mempengaruhi gelombang keluaran dan
besar tegangan keluarannya, semakin besar nilai kapasitor yang
digunakan maka gelombang yang dihasilkan semakin halus.
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id
V m primer
adalah V rms = , dimana Vm merupakan Tegangan puncak pada
√2
gelombang input.
7. Pada percobaan pembangkit tegangan tinggi DC setengah gelombang
tanpa tapis menunjukkan bahwa saat gelombang input melewati
komponen 1 dioda maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh 1
dioda.
8. Pada percobaan pembangkit tegangan tinggi DC setengah gelombang
dengan tapis, kegunaan filter adalah sebagai pengurang ripple atau
penghalus bentuk tegangan keluaran, meratakan agar tegangan keluaran
mendekati tegangan DC murni.