Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK DAN PERALATAN


TEGANGAN TINGGI
PERCOBAAN 3

Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
Nabila Andieni Mileniawati (21060118120039)
Aisni Mukti (21060118120041)
Muhammad Luthfi Izzulhaq (21060118130080)
Muhamad Bayu Setiawan (21060118130085)
Mochamad Irwan (21060118140139)

LAB KONVERSI ENERGI LISTRIK DAN SISTEM TENAGA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

BAB III
PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DC SETENGAH GELOMBANG

3.1 Gambar Rangkaian


3.1.1 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah
Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1

Gambar 3.1 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Tanpa Tapis Variasi 1

3.1.2 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2

Gambar 3.2 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Tanpa Tapis Variasi 2
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.1.3 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3

Gambar 3.3 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Tanpa Tapis Variasi 3

3.1.4 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 1

Gambar 3.4 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Dengan Tapis Variasi 1
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.1.5 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 2

Gambar 3.5 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Dengan Tapis Variasi 2
3.1.6 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah
Gelombang Dengan Tapis Variasi 3

Gambar 3.6 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Dengan Tapis Variasi 3
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.2 Data Percobaan


3.2.1 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah
Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Vinput

Gambar 3.7 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Vinput

3.2.2 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Voutput

Gambar 3.8 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Voutput

3.2.3 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Vinput

Gambar 3.9 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Vinput
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.2.4 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Voutput

Gambar 3.10 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Voutput

3.2.5 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Vinput

Gambar 3.11 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Vinput

3.2.6 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Voutput

Gambar 3.12 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Voutput
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.2.7 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Vinput

Gambar 3.13 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Vinput

3.2.8 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Voutput

Gambar 3.14 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Voutput

3.2.9 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Vinput

Gambar 3.15 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Vinput
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.2.10 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Voutput

Gambar 3.16 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Voutput

3.2.11 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Vinput

Gambar 3.17 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Vinput

3.2.12 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Voutput

Gambar 3.18 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Voutput
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.2.13 Tabel Data Percobaan


Tabel 3.1 Data Percobaan Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang Tanpa Tapis

No Percobaan ke R (Ω) Vout (V)


1 1 22 249,80
2 2 110 249,92
3 3 1010 249,94

Tabel 3.2 Data Percobaan Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang Dengan Tapis

No Percobaan ke R (Ω) C (uF) Vout (V)


1 1 22 22 250,41
2 2 110 110 333,48
3 3 1010 1010 541,09

3.3 Analisa dan Pembahasan


Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

3.3.1 Pembangkitan Tegangan Tinggi DC


Pembangkit tegangan tinggi DC dibutuhkan pada pengujian isolasi
peralatan yang kapasitasnya besar seperti kabel dan kapasitas untuk
meneliti terjadinya peluahan muatan dan penelitian sifat-sifat
dielektrik bahan. Pada umumnya pembangkitan tegangan tinggi searah
dilakukan dengan penyearahan tegangan tinggi bolak balik melalui
dioda, kemudian dapat dilipat gandakan tingginya.
3.3.2 Trafo Uji Tegangan Tinggi
Trafo uji hanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan
nilai tegangan yang besar, trafo ini biasanya digunakan untuk
pengujian jangka pendek untuk peralatan tegangan tinggi. Desain dari
trafo uji ini mirip dengan trafo tegangan yamg digunakan untuk
mengukur daya dan tegangan pada slauran transmisi, kerapatan fluks
yang rendah dipilih agar tidak menimbulkan arus magnetisasi yang
besar yang sebaliknya akan memenuhi inti besi dan menimbulkan
harmonisa yang tinggi.
Dalam keperluan dan percobaan dengan tegangan tinggi ac
mensyaratkan nilai tegangan yang teliti. Oleh karena itu pengukuran
tegangan tinggi harus dilakukan dari sisi tegangan tinggi. Untuk
melihat ketelitian dari tegangan tinggi uji ac u(t) perlu diketahui
parameter penting yang dalam hal ini adalah nilai puncak U^ dan nilai
efektif dari tegangan. Sekarang ini saluran transmisi dan distribusi
bekerja pada tegangan a.c, karena itu kebanyakan perlatan uji / test
equipment berhubungan dengan tegangan tinggi a.c. untuk
membangkitkan tegangan tinggi a.c untuk keperluan pengujian dan
percobaan digunakan transformator uj, meskipun peralatan didalam
suatu sistem umunya memakai sistem 3-fasa,dalam hal pengujian
tegangan tinggi ac digunakan Trafo uji 1-fasa. Trafo uji untuk
keperluan ini memiliki daya relative lebih kecil dari trafo daya. Trafo
uji hanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan nilai
tegangan yang besar, trafo ini biasanya digunakan untuk pengujian
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

jangka pendek untuk peralatan tegangan tinggi. Desain dari trafo uji
ini mirip dengan trafo tegangan yamg digunakan untuk mengukur
daya dan tegangan pada slauran transmisi, kerapatan fluks yang
rendah dipilih agar tidak menimbulkan arus magnetisasi yang besar
yang sebaliknya akan memenuhi inti besi dan menimbulkan
harmonisa yang tinggi.

Keterangan:
1. Inti besi
2. Belitan primer atau
Belitan eksitasi LV
3. Belitan sekunder HV
4. Shield grading medan
5. Tangki dan landasan
metal dibumikan
6. Bushing HV
7. Tangki / shell isolasi
8. Elektroda HV

Gambar 3.19 Trafo uji tegangan tingggi


dan keterangan komponenya

3.3.3 Penyearah Setengah Gelombang


Prinsip dari rangkaian penyearah setengah geombang ini adalah
saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda bernilai
positif menyebabkan pertama ini bisa melewati dioda. Pada setengah
gelombang kedua (lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda
dalam keadaan reserve bias, sehingga arus dan setengah gelombang
kedua yang bernilai negatif tidak dapat melewati dioda.
Perhitungan tegangan DC keluaran dari penyearah gelombang
mengacu pada kondisi saat fase on dan off pada gelombang output.
Pada fase positif, dioda mneghantar sehingga tegangan keluaran saat
itu sama dengan Vmax dari sinyal input. Kemudian saat fase negatif,
dioda tidak menghantar sehingga tegangan keluaran pada fase ini
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

sama dengan nol. Komponen utama dalam penyearah gelombang


adalah dioda yang dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam
sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut
diubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu
diturunkan menggunakan transformator step down.

3.3.4 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Tanpa Tapis
- Perhitungan
Variasi 1
Diketahui :
R1 = 22 Ω
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V

Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V

Gambar 3.20 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Vinput
(R = 22 Ω)
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gelombang Output
V m sekunder
V OUT =
2
500
V OUT =
2
V OUT =250V

Gambar 3.21 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 1 Voutput
(R = 22 Ω)

Variasi 2
Diketahui :
R2 = 110 Ω
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V

Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gambar 3.22 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Vinput
(R = 110 Ω)
Gelombang Output
V m sekunder
V OUT =
2
500
V OUT =
2
V OUT =250V

Gambar 3.23 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 2 Voutput
(R = 110 Ω)
Variasi 3
Diketahui :
R3 = 1010 Ω
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gelombang Input
V m primer
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V

Gambar 3.24 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Vinput
(R = 1010 Ω)

Gelombang Output
V m sekunder
V OUT =
2
500
V OUT =
2
V OUT =250V

Gambar 3.25 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Tanpa Tapis Variasi 3 Voutput
(R = 1010 Ω)
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Tabel 3.3 Perbandingan Vout pada Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Tanpa Tapis

Vout (V) Vout (V)


Percobaan ke R (Ω)
Percobaan Perhitungan
1 22 249,80 250
2 110 249,92 250
3 1010 249,94 250

Grafik Perbandingan Variasi R Terhadap Tegangan Output


250

249.95

249.9

249.85

249.8

249.75

249.7
22 Ω 110 Ω 1010 Ω

Vout

Gambar 3.26 Grafik Perbandingan Vout dengan Variasi Resistansi pada


Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang Tanpa Tapis

Berdasarkan data diatas, diperoleh tegangan rms input hasil


percobaan yang sama dengan hasil perhitungan yaitu sebesar
155,56 V. Hal tersebut sesuai dengan teori Pembangkit Tegangan
Tinggi DC Setengah Gelombang Tanpa Tapis bahwa rumus untuk

V m primer
mencari Vrms gelombang input adalah V rms = , dimana Vm
√2
merupakan Tegangan puncak pada gelombang input, dan untuk
gelombang output pada data percobaan menunjukkan hasil yang
berbeda dengan hasil perhitungan. Terdapat selisih sedikit antara
data percobaan dengan hasil perhitungan, namun tidak
berpengaruh. Dimana dapat dilihat dari tabel perbandingan diatas
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

bahwa semakin besar nilai resistor nya semakin naik pula


tegangan keluarannya.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, bentuk
gelombang input yang terbentuk adalah gelombang sinusoidal.
Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak-balik yang
senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah melalui
komponen 1 dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari
gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang
input melewati komponen 1 dioda maka gelombang tersebut akan
disearahkan oleh 1 dioda. Hal ini sesuai dengan teori untuk
penyearah setengah gelombang.

3.3.5 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah


Gelombang Dengan Tapis
- Perhitungan
Variasi 1
Diketahui :
R = 22 Ω
C = 22uF
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Gelombang Input
V pp
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gambar 3.27 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Vinput
(R = 22 Ω dan C = 22uF)
Gelombang Output
V max
V OUT =
2
500,81
V OUT =
2
V OUT =250,41V

Gambar 3.28 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 1 Voutput
(R = 22 Ω dan C = 22uF)

Variasi 2
Diketahui :
R2 = 110 Ω
C2 = 110 μF
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gelombang Input
V pp
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V

Gambar 3.29 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Vinput
(R = 110 Ω dan C = 110 uF)

Gelombang Output
V max
V OUT =
2
666,96
V OUT =
2
V OUT =333,48V

Gambar 3.30 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 2 Voutput
(R = 110 Ω dan C = 110 uF)
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Variasi 3
Diketahui :
V p− p=V m primer =220V
N P=220
N S =500
V m sekunder=500 V
Gelombang Input
V pp
V rms =
√2
220
¿
√2
¿ 155,56 V

Gambar 3.31 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Vinput
(R = 1010 Ω dan C = 1010 uF)

Gelombang Output
V max
V OUT =
2
1082,18
V OUT =
2
V OUT =541,09V
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

Gambar 3.32 Data Percobaan Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC


Setengah Gelombang Dengan Tapis Variasi 3 Voutput
(R = 1010 Ω dan C = 1010 uF)

Tabel 3.4 Perbandingan Vout pada Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


Dengan Tapis

Percobaan Vout (V)


R (Ω) C (uF)
ke Percobaan
1 22 22 250,41
2 110 110 333,48
3 1010 1010 541,09

Grafik Perbandingan Variasi C Terhadap Tegangan Output


600

500

400

300

200

100

0
22 uF 110 uF 1010 uF

Vout Percobaan

Gambar 3.33 Grafik Perbandingan Variasi C Terhadap Tegangan Output

Berdasarkan data diatas, diperoleh tegangan rms input hasil


percobaan yang sama dengan hasil perhitungan yaitu sebesar
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

155,56 V. Hal tersebut sesuai dengan teori Pembangkit Tegangan


Tinggi DC Setengah Gelombang Dengan Tapis bahwa rumus

V pp
untuk mencari Vrms gelombang input adalah V rms = , dimana
√2
Vpp merupakan Tegangan puncak pada gelombang input, dan
untuk gelombang output pada data percobaan menunjukkan hasil
yang berbeda dengan hasil perhitungan. Terdapat selisih antara
data percobaan dengan hasil perhitungan, hal ini terjadi karena
terdapat faktor riak (ripple) di dalam gelombang. Apabila riak
(ripple) tersebut sudah 0% maka hasil perhitungan akan sama
dengan data percobaan yaitu sesuai dengan rumus V OUT =V max,
dimana Vout nya adalah 500 V. Pada Tabel 3.4 dapat dilihat
bahwa semakin besar kapasitor semakin besar pula tegangan
output. Hal ini sesuai dengan teori bahwa besar kapasitor
mempengaruhi besar kecilnya tegangan output.
2π V
∆ V o≈ V m ( ) = m
ꞷ RC f RC
Perhitungan diatas digunakan dalam mencari nilai kapasitor
agar mendapat V OUT dengan ripple yang diharapkan. Ketika
rangkaian penyearah diberikan filter berupa kapasitor dengan
variasi 22 μF, 110 μF dan 1010 μF akan dihasilkan sinyal luaran
yang berbeda dengan tanpa filter. Dalam hal ini kapasitor
berfungsi sebagai filter karena dalam proses pengisian dan
pengosongan mengabitkan dapat mengurangi riak yang terjadi
pada penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh. Pada saat proses pengisian kapasitor tegangan pada yang
dihasilkan naik seperti pada puncak tegangan pada dioda dan pada
saat proses pengosongan tegangan pada kapasitor turun tetapi
proses teurunnnya tidak secepat proses pengisian. Hal ini yang
menyebabkan adanya ripple pada sinyal luaran arus sehingga
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

luaran sinyal arus menjadi rata. Luaran sinyal arus rata tidaknya
tergantung pada besar kapasitor yang diberikan. Jika kapasitor
yang diberikan mempunyai kapasitansi yang besar maka akan
menghasilkan sinyal luaran arus yang lebih rata dibandingkan
dengan kapasitor dengan kapasitansi yang rendah. Hal ini dapat
dibuktikan dari sinyal arus luaran pada percobaan yang telah
dilakukan, diamati sinyal arus luaran dengan filter 110 μF lebih
rata dari pada sinyal arus luaran dengan filter 1010 μF.

3.3.6 Aplikasi Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang


a. Untuk melakukan pengujian isolasi peralatan yang kapasitansinya
besar, seperti kabel.
b. Untuk melakukan pengujian yang berkapasitas untuk meneliti
terjadinya peluahan muatan dan penelitian sifat-sifat dielektrik
bahan.

3.4 Kesimpulan
1. Pembangkit tegangan tinggi DC dibutuhkan pada pengujian isolasi
peralatan yang kapasitasnya besar seperti kabel dan kapasitas untuk
meneliti terjadinya peluahan muatan dan penelitian sifat-sifat dielektrik
bahan..
2. Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai
penghantar selama putaran setengah positif dan tidak berlaku sebagai
penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai
sinyal setengah gelombang.
3. Gelombang keluaran pada penyearah setengah gelombang merupakan
keluaran yang masih kasar.
4. Penggunaan kapasitor dapat mempengaruhi gelombang keluaran dan
besar tegangan keluarannya, semakin besar nilai kapasitor yang
digunakan maka gelombang yang dihasilkan semakin halus.
Laboratorium Konversi Energi Listrik dan Sistem Tenaga
Departemen Teknik Elektro – Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang, Semarang, 50275 Telp.Fax : (024) 7460057
website: www.elektro.undip.ac.id

5. Karakteristik dari penyearah setengah gelombang yaitu mempunyai satu


siklus sinyal positif setengah gelombang yang dikeluarkan oleh satu
diode.
6. Pada percobaan Pembangkit Tegangan Tinggi DC Setengah Gelombang
Tanpa Tapis dibutuhkan rumus untuk mencari Vrms gelombang input

V m primer
adalah V rms = , dimana Vm merupakan Tegangan puncak pada
√2
gelombang input.
7. Pada percobaan pembangkit tegangan tinggi DC setengah gelombang
tanpa tapis menunjukkan bahwa saat gelombang input melewati
komponen 1 dioda maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh 1
dioda.
8. Pada percobaan pembangkit tegangan tinggi DC setengah gelombang
dengan tapis, kegunaan filter adalah sebagai pengurang ripple atau
penghalus bentuk tegangan keluaran, meratakan agar tegangan keluaran
mendekati tegangan DC murni.

Anda mungkin juga menyukai