Anda di halaman 1dari 4

STRATIFIKASI SOSIAL

Pembedaan masyarakat kedalam kelas-kelas Konsekuensinya berupa gaya hidup, peluang


PENGERTIAN KONSEKUENSI
secara bertingkat, sehingga membentuk lapisan. hidup dan kesehatan, respon terhadap
(Sunarto, 2004) (Sunarto, 2004)
perubahan, peluang bekerja dan usaha,
kebahagian dan sosialisasi dalam keluarga.
1. Pendekatan Fungsional
PERSPEKTIF Stratifikasi sosial dibutuhkan demi
kelangsungan hidup masyarakat. 1. Kedudukan (status)
UNSUR Diartikan sebagai tempat seseorang dalam
(Schaefer, 2012) 2. Pendekatan Konflik
Bukan pendekatan sosial yang membuat suatu pola tertentu.
(Narwoko & Bagong, 2011) a. Ascribed Status : kedudukan seseorang
stratifikasi sosial, namun dominasi kekuasaan.
dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan rohaniah dan kemampuan.
1. Perbedaan Kesanggupan Misalnya adalah kedudukan anak
KARAKTERISTIK
Anggota yang memiliki kedudukan tinggi bangsawan, kedudukan laki-laki dan
memiliki kemampuan lebih besar. perempuan.
(Narwoko & Bagong, 2011)
2. Perbedaan Gaya Hidup b. Achived Status : kedudukan yang dicapai
Misalkan seorang direktur perusaan yang oleh seseorang dengan usaha yang
menggunakan berpakaian rapi dan stelan jas disengaja. Contoh : setiap orang dapat
yang mahal. menjadi hakim asalkan memenuhi
3. Perbedaan Hak Akses Sumber Daya persyaratan tertentu.
Sesorang dengan jabatan tinggi biasanya akan 2. Peran (role)
semakin banyak mendapatkan hak dan a. Meliputi norma-norma yang dihubungkan
fasilitas dengan atau tempat seseorang dalam
masyarakat. Peran yang dimaksud adalah
peraturan yang membimbing kehidupan
1. Hierarki Kelas
3 MACAM masyarakat.
Didasarkan pada penguasaan barang dan jasa.
b. Suatu konsep tentang apa yang dilakukan
2. Hierarki Kekuasaan
individu dalam masyarakat sebagai
(Sunarto, 2004) Kemampuan mempengaruhi individu lain dan
organisasi.
mempengaruhi keputusan kolektif.
c. Sebagai perilaku individu yang penting
3. Hierarki Status
bagi struktur sosial masyarakat.
Didasarkan atas ukuran kehormatan.

RISMA NUR HAKIKI - 1906429142 1


PERUBAHAN SOSIAL

Konsep Perubahan Sosial Dimensi perubahan sosial


Kehidupan sosial merupakan hal yang dinamis. Fenomena perubahan 1. Struktural
sosial merupakan fenomena yang paling sulit dipahami. Sehingga Terdapat pada perubahan dalam status dan peran. Perubahan status
menimbulkan banyak spekulasi. Perbedaan ini berupa logika terjadinya dapat diidentifikasi dari ada tidaknya perubahan pada peran, kekuasaan,
perubahan sosial dan apakah perubahan sosial berkaitan dengan dimensi otoritas, fungsi, integrasi, hubungan antar status, arah komunikasi, dst.
ruang dan waktu tertentu. Perubahan sosial secara sederhana dapat 2. Kultural
diartikan sebagai proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat Bisa diperhatikan dari perubahan dalam budaya material (teknologi) dan
perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam kurun waktu tertentu non material (ide, peraturan, norma sosial yang menjadi collective
(Narwoko & Bagong, 2011).
consciousness).
3. Interaksional
Konsekuensi logis dari perubahan kedua dimensi lainnya. Misal, interaksi
sosial sebagai konsekuensi dari perubahan dalam dimensi struktural, bisa
juga sebagai akibat dari perubahan sistem nilai dan kaidah sosial.
Teori-teori perubahan sosial
(Narwoko & Bagong, 2011)
1. Teori-teori sosiohistoris
Menekanan faktor evolusi sebagai faktor perubahan sosial. Teori ini
menjelaskan perubahan dalam dua dimensi yaitu perubahan sebagai
suatu siklus dan perkembangan linier. neo evolusi dan teori siklus Secara sederhana penyebab terjadinya perubahan sosial adalah sebagai
2. Teori fungsional – struktural berikut :
Melihat perubahan sosial sebagai dinamika adaptif menuju Faktor Internal Manifest Kolektif ---> Inovasi
keseimbangan baru akibat perubahan lingkungan eksternal. ---> Invension
3. Teori-teori psikologis sosial ---> Gerakan Sosial
Memandang perubahan sosial sebagai akibat dari peran aktor
individual untuk berkreasi dan berkembang. Faktor
a. Kepribadian negatif (E. Hagen) Perubahan
b. Kepribadian yang mengarah kepada prestasi (David Mc Clealand) Sosial Individual -----> Kemimpinan
4. Teori struktural konflik
Latent -----> Pemberontakan
Menjelaskan fenomena perubahan sosial karena adanya proses sosial
disosiatif dalam masyarakat. Secara eksplisit banyak berbicara Faktor Eksternal ------> Sifat Kependudukan
tentang perubahan masyarakat -------> Perubahan Lingkungan
-------> Penjajahan
(Narwoko & Bagong, 2011)
-------->Agama (Narwoko & Bagong, 2011)

RISMA NUR HAKIKI - 1906429142 2


PERAN SOSIOLOGI DALAM KESEHATAN

Sosiologi kesehatan mencakup studi tentang faktor-faktor sosial dalam etiologi, prevalensi, dan interpretasi dari penyakit (sosiologi kedokteran). Juga
membahas tentang perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi antar petugas kesehatan dan antara
petugas kesehatan dengan masyarakat (Sudarma, 2008).

Dari ciri empiris dapat dikemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi. Sehingga
bersamaan dengan ilmu sosial lainnya, sosiologi mempelajari tindakan manusia dalam kelompoknya. Persamaan ini tampak pula pada kebutuhan
manusia utuk menemukan keteraturan/pola yang terjadi dalam masyarakat tersebut, untuk kemudian keteraturan ini dapat dijadikan sebagai
pengetahuan untuk menganalisis sebab akibat yang terjadi di masyarakat pada kasus-kasus kesehatan (Sudarma, 2008).

Misalkan, dalam sosiologi ada metode cross sectional yang merupakan studi terhadap suatu bidang kajian sosiologi yang luas dan memiliki jangka
waktu. Contohnya kajian mengenai budaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan kota dari sampah : studi terhadap budaya sehat
masyarakat kota bandung pada tahun 2002. Tekhnik ini berupaya untuk menjelaskan mengenai budaya masyarakat dalam merespon sampah kota
(Sudarma, 2008). Lalu sosiologi dalam studinya dapat meninjau berapa banyak penduduk yang turut serta dalam program kesehatan (Sarwono, 1993).

RISMA NUR HAKIKI - 1906429142 3


Peran sosiologi dalam praktik kesehatan :

1. Ahli Riset
ahli sosiolog berkewajiban untuk mencari, mengumpulkan, mengnalisis dan menyimpulkan fakta sosial dari data yang ada sehingga bermanfaat
bagi kelanjutan proses pemahaman sosiologi serta rekayasa atau analisis sosial.
Sosiologi juga berkewajiban meluruskan berbagai pendapat masyarakat awan yang lebih disebabkan oleh salah informasi atau takhayul yang dapat
menghancurkan pola pikir masyarakat. Misalnya mengenai pengaruh gerhana bulan terhadap kesehatan anak dikandungan.
2. Konsultan Kebijakan
Sosiolog dapat menunjukkan peran untuk memberikan ramalan sosiologis terhadap data statistik atau tren perubahan sosial sehingga dapat
dijadian bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan publik.
3. Sebagai Tekhnisi
Sosiologi klinis merupakan penyebutan terhadap kebiasaan sosiologi masa lalu dalam melakukan kajian terhadap masalah kesehatan. Namun pada
masa sekarang sosiologi klinis cenderung menunjukkan peran dirinya pada sosiologi terapan dalam menganalisis masalah kesehatan.
4. Membantu dalam Meningkatkan Peran Sebagai Pendidik Kesehatan
Dengan belajar sosiologi, seorang tenaga kesehatan dapat memahami sifat, karakter, atau norma masyarakat yang berlaku, sehingga pada
akhirnya program promosi kesehatan atau agenda pembangunan kesehatan suatu masyarakat akan dapat berjalan dengan efektif.
(Sudarma, 2008)

Referensi :
Narwoko, Dwi & Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Fajar Interpratama Mandiri.
Schaefer, Richard. 2012. Sociology. Jakarta Selatan : Salemba Humanika.
Sarwono, Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

RISMA NUR HAKIKI - 1906429142 4

Anda mungkin juga menyukai