C VROOM-YETTON’S MODEL
Artinya, pemimpin harus menempatkan dirinya pada sebuah pola kepemimpinan yang
sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Fiedler mendesain teori ini bukan hanya
memperhatikan faktor pengikut dan pemimpin saja, namun juga faktor situasi yang
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
DUA HAL PENTING DALAM TEORI FIEDLER
Posisi Kekuatan
03 Posisi kekuatan akan tinggi pada saat seorang pemimpin memiliki kekuatan untuk merencakan dan
mengarahkan pekerjaan para pengikutnya, mengevaluasi, dan memberikan penghargaan atau hukuman.
Contoh, apabila hubungan antara pemimpin dan pengikutnya baik, struktur tugasnya
tinggi,dan posisi kekuatannya kuat dan kita ingin kinerja yang tinggi, gaya kepemimpinan
yang cocok adalah task oriented.
Kelebihan teori Fiedler, ada banyak sekali data yang bisa
digali dari kuesioner dalam teori ini, sehingga organisasi
dapat terbantu dalam mengembangkan profil
kepemimpinan internal.
PATH GOAL
Pemimpim Supportive Leadership
mempengaruhi persepsi
dari pengikutnya tentang
Participative Leadership
tujuan pekerjaan, tujuan
pengembangan diri, dan
jalur yang dibutuhkan Achievement Oriented Leadership
untuk mencapai tujuan.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MENDUKUNG TEORI PATH
GOAL
Menurut teori ini ada dua variabel situasi yang sangat
menentukan efektifitas pemimpin
Karakterist Lingkunga
ikpribadipa ninternalor
rabawahan ganisasi
●
Letakkendali(locus of control) ●
Strukturtugas
●
Kesediaanuntukmenerimapengaruh(autho
ritarisme)
●
Wewenangformal
●
Kemampuan(abilities) ●
Kelompokkerja
C. Vroom-Yetton’s Model
DEFINISI
Menurut Vroom dan Yetton
Model “partisipasi-pemimpin”
Model kepemimpinan
yang menghubungkan perilaku
berdasarkan banyaknya peran
kepemimpinan dan partisipasi
serta bawahan dalam pengambilan
dengan pengambilan
keputusan
keputusan.
Model Keputusan Vroom Yetton
OTOKRATIS
Pemimpin memecahkan masalah atau membuat
keputusan sendiri dengan menggunakan informasi
KONSELING
yang ada pada diri sendiri
Pemimpin membagi dan .
menyampaikan masalah kepada OTOKRATIS
bawahan yang relevan secara
Pemimpin berhak mendapatkan
individual tanpa mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan dari bawahan
mereka kedalam kelompok untuk
kemudian memecahkan masalah.
meminta ide dan saran, tapi
pemimpin berhak menyampaikan atau
keputusan dalam memecahkan
tidak menyampaikan masalah kenapa
masalah tetap pemimpin sendiri
mereka membutuhkan informasi tersebut
yang memutuskan
.
KONSELING
Pemimpin memberi KEPUTUSAN BERSAMA
tanggungjawab kepada bawahan Pemimpin bersama sama dengan
untuk menyeleseikan masalah bawahan menganalisis masalah dan
sendiri memecahkan masalah yang disetujui
. bersama
.
Efektifitas Keputusan
Keputusan berkualitas tinggi Penerimaan keputusan oleh Keputusan harus dibuat dalam cara
jika sesuai dengan sasaran bawahan. Partisipasi dalam yang tepat pada waktunya.
organisasi yang dicapai dan keputusan oleh bawahan cenderung Keputusan yang menyimpang dari
informasi yang tersedia untuk menghasilkan kesan batas waktu, berkaitan dengan
komitmen dan rasa memiliki hukuman waktu keputusan (decission
bersama time penalty)
D. Chris Argyris’ Model
• Pemberian direktif cukup besar serta menetapkan keputusan-keputusan. Komunikasi dua arah,
pemimpin mau mendengarkan keluhan-keluhan dari anak buah dalam pengambilan keputusan.
TIPE KONSULTATIF Namun keputusan tetap ditangan pimpinan.
(Selling)
• Peranan bawahan dan pimpinan dalam pengambilan keputusan seimbang. Komunikasi dua
arah, makin ditingkatkan, pemimpin berpendapat bahwa bawahan memiliki kecakapan dan
pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan tugas.
TIPE
PERTISIPATIF