Anda di halaman 1dari 35

LEADERSHIP

KELOMPOK 4
1. Muthia Raka-120110200029
2. Zahrah Augustia Devi-120110200035
3. Kelvin Hartanto - 120110200098
4. Ashila Taqiyya Ruzami - 120110200038
5.Aqillah Arrahmah- 120110200064
Menu
The Nature of Leadership
Personal Leadership
Development
Leadership Traits and
Behaviour
Contingency Approaches to
leadership
The Nature of Leadership
Management Process Function

Leading Planning Organizing Controlling


1.1 Leadership and Power
LEADERSHIP POWER
Leadership adalah proses
Sedangkan power adalah
menginspirasi orang lain untuk
kemampuan untuk membuat orang
bekerja keras untuk
lain melakukan sesuatu yang kita
menyelesaikan tugas-tugas
inginkan atau membuat sesuatu
penting. Keberhasilan dari
terjadi seperti apa yang kita
leadership dilihat dari bagaimana
inginkan.
cara seorang manager
menggunakan powernya untuk
memengaruhi sikap orang lain.
REWARD POWER
P Kemampuan untuk memengaruhi melalui penghargaan. Ini adalah
O 1 kemampuan untuk menawarkan sesuatu yang berharga sebagai
cara untuk memengaruhi perilaku orang lain.
SI
TI
O
N COERCIVE POWER
P
O Kemampuan untuk memengaruhi melalui hukuman.
W
2
E
R

LEGITIMATE POWER

Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain berdasarkan


3 kewenangan formal, atau hak jabatan.
PE
R
S
O
N EXPERT POWER
AL 1
P Kemampuan untuk memengaruhi melalui keterampilan,
O pengetahuan, dan informasi khusus.
W
E
R REFERENT POWER
2 Kemampuan untuk memengaruhi melalui identifikasi. Ini adalah
kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain karena mereka
mengagumi kita dan ingin mengidentifikasi diri secara positif
dengan kita.
1.2 Leadership and Vision
VISIONARY
VISION
LEADERSHIP

Seorang pemimpin yang


membawa situasi masa depan
Masa depan yang ingin diciptakan
yang jelas dan meyakinkan serta
atau dicapai seseorang untuk
pemahaman tentang tindakan
memperbaiki keadaan saat ini.
yang diperlukan untuk sampai ke
sana dengan sukses
1.3 Leadership as Service
SERVANT Servant leadership berfokuskan pada pengikut dan
berkomitmen untuk membantu orang lain dalam
LEADERSHIP pekerjaan mereka.

Komitmen untuk melayani orang lain

Pengikut lebih penting daripada pemimpin

Berpusat kepada hal bersama, bukan diri sendiri

Berfokus pada pemberdayaan, bukan kekuasaan


Pemberdayaan memungkinkan orang lain untuk
mendapatkan keuntungan
EMPOWERMENT dan menggunakan kekuatan pengambilan
keputusan.

Informasi

Tanggung Jawab

Wewenang

Kepercayaan
Leadership Traits and Behavior
Important traits for leader ship success

Drive Self Confidence Creativity Cognitive Ability

Honesty& Flexibility Motivation Business


integrity Knowledge
Leadership Behavior
Leadership behavior theories focus on how leaders behave
when working with followers
Leadership styles are recurring patterns of behaviors exhibited
by leaders
Basic dimensions of leadership behaviors:
Concern for the task to be accomplished
Concern for the people doing the work

Task concerns People concerns


• Plans and defines work to be • Acts warm and supportive
done toward followers
• Assigns task responsibilities • Develops social rapport with
• Sets clear work standards followers
• Urges task completion • Respects the feelings of
• Monitors performance results followers
• Is sensitive to followers’ needs
• Shows trust in followers
Blake and Mouton’s Leadership Grid
Contingency Approaches to Leadership
Fiedler’s Contingency Model

Low LPC High LPC


Leadership bergantung pada kesesuaian antara kepemimpinan
dan tuntutan situasional.
Kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian seseorang.
Gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi.
Mendiagnosis pengendalian situasi:
1. Kualitas hubungan pemimpin dan anggota
2. Derajat struktur tugas
3. Jumlah kekuatan posisi
Pemimpin yang berorientasi pada tugas paling berhasil dalam:
4. Very Favorable Situations (High Control)
5. Very Unfavorable Situations (Low Control)
Pemimpin yang berorientasi pada hubungan paling berhasil dalam:
6. Situatiions of Moderate Control

Gambar Prediksi Gaya Situasi yang Sesuai Dengan Fiedler's Contingency


Leadership Model
Herey- Blanchard Situational Leadership Model
Pemimpin menyesuaikan gaya mereka tergantung pada
kesiapan pengikut mereka untuk tampil dalam situasi tertentu
Readiness - seberapa mampu, mau dan percaya diri
pengikut dalam melakukan tugas

Gambar Implikasi Kepemimpinan dari Hersey-Blanchard


Situational Leadership Model
Herey- Blanchard Situational Leadership Styles
-Delegating
Low-task, low-relationship style
-Participating
Low-task, high-relationship style
-Selling
High-task, high-relationship style
-Telling
High-task, low-relationship style

House’s Path Situational Leadership Theory


Kepemimpinan yang efektif berkaitan dengan jalur di mana
pengikut dapat mencapai tujuan
Gaya kepemimpinan untuk menangani hubungan path-goal:
a. Kepemimpinan yang diarahkan (Directive)
b. Kepemimpinan yang mendukung (Supportive)
c. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi
(Achievement oriented)
d. Kepemimpinan partisipatif (Participative)
Gambar Hubungan Kontingensi dalam House’s Path-Goal Leadership Theory
House’s Leadership Styles
Achievement- Participative
Directive leadership Supportive leadership
oriented leadership leadership

• Communicate • Make work pleasant • Set challenging goals • Involve subordinates


expectations • Treat group • Expect high in decision making
• Give directions members as equals performance levels • Consult with
• Schedule work • Be friendly and • Emphasize subordinates
• Maintain approachable continuous • Ask for
performance • Show concern for improvement subordinates’
standards subordinates’ well- • Display confidence suggestions
• Clarify leader’s role being in meeting high • Use subordinates’
standards suggestions
Kapan menggunakan gaya kepemimpinan House?
1.Directive
Gunakan kepemimpinan direktif ketika penugasan pekerjaan tidak jelas
2.Supportive
Gunakan kepemimpinan yang suportif ketika kepercayaan diri pekerja rendah
3.Participative
Gunakan kepemimpinan partisipatif ketika insentif kinerja buruk
4.Achievement-oriented
Gunakan kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian ketika tantangan tugas tidak mencukupi
Subtitutes for Leadership
Faktor setting kerja yang mengarahkan usaha kerja tanpa
keterlibatan pimpinan
1. Karakteristik pengikut
Kemampuan, pengalaman, kemandirian
2. Karakteristik tugas
Rutin, umpan balik
3. Karakteristik organisasi
Kejelasan rencana, aturan dan prosedur formal
Leader-Member Exchange Theory
How do in-group and out-group dynamics influence leader–follower relationships?
The tendency of leaders to develop “special” relationships with some team members,
even to the point where not everyone is always treated in the same way.

Elements of Leader-Member Exchange Theory

Not everyone is treated the same by


the leader. People
fall into “in-groups” and “out-groups,”
and the group you are in can make a big
difference in your experience with the
leader
1. In-group members enjoy special and trusted high-exchange relationships with
the leaders and often get special rewards, assignments, privileges, and access to
information.
2. Out-group members have a low-exchange relationship and may be marginalized,
ignored, and even get fewer benefits.

Leader-Participation Model
How should leaders make decisions in different types of problem situations?

The Vroom-Jago leader-participation


model links leadership success with use
of alternative decision- making
methods. It suggests that leaders are
most ef- fective when they make
decisions in ways that best fit the
problem situation.

Leadership implications of Vroom-Jago leader- participation model


1. An authority decision is made by the leader and then commu- nicated to the group.
2. A consultative decision is made by the leader after gathering information and advice
from others.
3. A group decision is made by the group with the leader’s support as a contributing
member.

A leader’s choice among alternative decision-making methods is governed by three


factors:

• Decision quality—based on who has the information needed for problem solving
• Decision acceptance— based on the importance of follower ac- ceptance to the
decision’s eventual imple- mentation
• Decision time—based on the time available to make and implement the decision.
Five Ways For Leader To Make Decision
1. Decide alone—This is an authority decision; the manager decides how to solve
the problem and communicates the decision to the group.
2. Consult individually—The manager makes the decision after sharing the prob-
lem and consulting individually with group members to get their suggestions.
3. Consult with group—The manager makes the decision after convening
the group, sharing the problem, and consulting with everyone to get their
suggestions.
4. Facilitate group—The manager convenes the group, shares the problem, and
facilitates discussion to make a decision.
5. Delegate to group—The manager convenes the group and delegates author- ity
to define the problem and make a decision.
Personal Leadership Development
Personal Leadership Development
1. Charismatic and Transformational Leadership
2. Emotional Intelligence and Leadership
3. Gender and Leadership Moral Leadership
4. Drucker’s “Old-Fashioned” Leadership

Charismatic and Transformational Leadership


Being a charismatic leader now considered one of several personal qualities—including
honesty, credibility, and competence—that we should be able to develop with foresight
and practice.

Leadership scholars James MacGregor Burns and Bernard Bass link charismatic qualities
like enthusiasm and inspiration with something called transformational leadership
Transformational leaders use their personalities to inspire followers.
Transformational leaders get their followers so highly excited about their jobs and
organizational goals that they strive for extraordinary performance accomplishments.
The pathway to transformational leadership starts with a willingness to bring real
emotion to the leader–follower relationship. It involves acting with integrity and living up
to the trust of others. It requires both having a compelling vision of the future and the
ability to communicate that vision in ways that cause others to work hard together to
achieve it.
Transformational leaders excel in part because of the strong sense of high aspiration,
confidence, and contagious enthusiasm they bring to a situation.
Emotional Intelligence and Leadership
Emotional Intelligence atau singkatnya EI, adalah kemampuan untuk memahami emosi
dalam diri sendiri dan orang lain dan digunakan untuk mengatasi hubungan sosial
secara efektif.
Kecerdasan emosional muncul dalam penelitian sebagai pengaruh penting pada
kesuksesan kepemimpinan, terutama di posisi manajemen yang lebih senior.
Ciri-ciri pemimpin yang cerdas emosional :
1. High self-awareness
2. Motivated and persistent
3. High social awareness
4. Good self management
5. Good relationship management
Gender and Leadership
Ada 3 poin latar belakang dalam membahas masalah ini :
1. Hipotesis kesamaan gender
2. Perempuan maupun laki-laki bisa sama efektifnya sebagai pemimpin
3. Pria dan wanita terkadang dianggap menggunakan gaya yang agak berbeda,
dan mungkin sampai pada kesuksesan kepemimpinan dari sudut yang
berbeda
Pria cenderung menggunakan kepemimpinan tradisional yang mana pemimpin lebih
bersifat memerintah dan mengontrol.
Perempuan cenderung menggunakan kepemimpinan interaktif yang lebih bersifat
demokratis, partisipatif, dan inklusif.
Moral Leadership
• Kepemimpinan moral adalah kepemimpinan dengan standar etis yang jelas
menjadi "baik" dan "benar“.
• Seorang pemimpin idealnya akan mempraktikkan standar perilaku etis yang
tinggi, mencoba membangun dan mempertahankan budaya organisasi yang
etis, dan membantu serta menuntut orang lain untuk berperilaku etis dalam
pekerjaan mereka.
• Memimpin dengan integritas berarti bertindak secara jujur, kredibel, dan
konsisten dalam menerapkan nilai-nilai.
• Pemimpin dengan kepercayaan moral yang berlebihan dapat bertindak tidak etis
tanpa menyadarinya atau saat membenarkannya dengan rasionalisasi yang tidak
tepat.
• Gagasan tentang kepemimpinan otentik menggambarkan pemimpin otentik sebagai
pemimpin dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi dan pemahaman yang jelas
tentang nilai-nilai pribadinya. Seorang pemimpin juga harus memiliki pengaturan diri
yang positif
Drucker’s “Old-Fashioned” Leadership
Dasar untuk sukses sebagai seorang pemimpin menurut Drucker, yaitu :
1. Mendefinisikan dan membangun rasa misi
2. Kepemimpinan harus diterima sebagai tanggung jawab daripada sebuah
pangkat
3. Pemimpin yang baik mengelilingi diri mereka dengan orang-orang berbakat
4. Jangan menyalahkan orang lain jika ada yang salah
5. Pentingnya mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan orang lain
dengan integritas pribadi
6. Jangan menjadi pintar, jadilah konsisten
QNA
1.

Anda mungkin juga menyukai