Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN- PERSEDIAAN


(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Lanjutan )

Disusun oleh Kelompok 5:

1. Laura Kristi (19080694040)


2. Habib Sholeh (19080694054)
3. Erina Avi Rahmawati (19080694060)
4. Annisa Rosyida Antohni (19080694062)
5. Milenia Nindi Damayanti (19080694088)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Transaksi Persediaan Antar Perusahaan 3

2.2 Penjualan Down Stream Dan Penjualan Upstream 5

2.3 Laba Yang Belum Direalisasi Dari Penjualan Downstream 8

2.4 Laba Yang Belum Direalisasi Dari Penjualan Upstream 10

BAB III PENUTUP 17

3.1 Kesimpulan 17

DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk dan perusahaan anak yang


didalamnya terdapat transaksi persediaan antar perusahaan afiliasi. Laporan konsolidasi
dibuat untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil operasi dari dua atau lebih
perusahaan afilasi seolah-olah perusahaan tersebut merupakan satu perusahaan. Oleh
karena itu, pengaruh transaksi antar perusahaan afiliasi harus dieliminasi dari laporan
keuangan konsolidasi.
Transaksi antar perusahaan mengakibatkan saldo akun resiprokal pada buku
perusahaan afiliasi. Contohnya, transaksi penjualan antar perusahaan menimbulkan saldo
resiprokal penjualan dan pembelian (atau harga pokok penjualan) dan juga piutang dan
hutang usaha resiprokal. Oleh karena transaksi antar perusahaan ini adalah transaksi
internal perusahaan dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, maka pengaruhnya
harus dieliminasi dalam proses konsolidasi. Selain saldo akun resiprokal, keuntungan dan
kerugian dari transaksi antar perusahaan juga harus dieliminasi sampai terjual kepada
pihak-pihak di luar entitas yang dikonsolidasikan. Seperti disebutkan dalam Accounting
Research Bulletin (ARB) No. 51, laporan konsolidasi “tidak boleh memasukkan
keuntungan atau kerugian transaksi antar perusahaan didalam grup sehingga laba atau rugi
yang terjadi harus dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah
laba atau rugi kotor (bruto)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Transaksi Persediaan Antar Perusahaan ?


2. Apa Itu Penjualan Down Stream(Arus Ke Bawah) Dan Penjualan Upstream (Arus
Ke Atas)?
3. Bagaimana Perlakuan Terhadap Laba Yang Belum Direalisasi Dari Penjualan
Downstream (Arus Ke Bawah) ?
4. Bagaimana Perlakuan Terhadap Laba Yang Belum Direalisasi Dari Penjualan
Upstream (Arus Ke Atas) ?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Transaksi Persediaan Antar Perusahaan ?


2. Untuk mengetahui Penjualan Down Stream(Arus Ke Bawah) Dan Penjualan
Upstream (Arus Ke Atas)?
3. Untuk mengetahui Perlakuan Terhadap Laba Yang Belum Direalisasi Dari
Penjualan Downstream (Arus Ke Bawah) ?
4. Untuk mengetahui Perlakuan Terhadap Laba Yang Belum Direalisasi Dari
Penjualan Upstream (Arus Ke Atas) ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN


Transaksi antarperusahaan terdapat berbagai macam misalnya dalam transaksi jual
beli persediaan, obligasi, dan transaksi atas asset tetap. Transaksi persediaan adalah
bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk
transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan
pencatatan bentuk transfer lain. Transaksi persediaan timbul karena unit pembelian lebih
besar dari pada unit yang dijual.  Laporan keuangan konsolidasi persediaan terjadi dalam
2 laporan yaitu laporan laba dan laporan neraca. Menurut PSAK No.4 Laporan
konsolidasi seharusnya tidak memasukkan keuntungan atau kerugian dari transaksi
antarperusahaan dalam grup. Karenanya setiap laba atau rugi antarperusahaan didalam
grup harus dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah laba atau
rugi kotor. PSAK No. 4 juga menekankan bahwa jumlah laba antar perusahaan yang
dieliminasi tidak dipengaruhi oleh keberadaan minoritas dan harus dieliminasi semuanya

 Pencatatan bentuk transfer persediaan perusahaan


1. Transfer biaya perolehan
Saat penjualan persediaan menghasilkan keuntungan atau kerugian diperlukan
satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan
antarperusahaan dan harga pokok penjualan terkait yang dicatat oleh penjual. Hal ini
untuk menghindari kedua akun tersebut dicatat lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya.
Laba bersih konsolidasi tidak dipengaruhi oleh ayat jurnal eliminasi tersebut jika transfer
dilakukan pada biaya perolehan, karena baik pendapatan dan penjualan dikurangi oleh
jumlah yang sama.
2. Transfer dengan keuntungan dan kerugian
Pendapatan diakui saat pendapatan diperoleh harus berasal dari pihak luar selain
perusahaan itu sendiri. Pendapatan tidak akan diakui jika pendapatan tidak di peroleh dari
pihak lain. Eliminasi kertas kerja mempunyai tujuan yaitu pertama menghilangkan
pendapatan dari penjualan dan harga pokok penjualan lalu yang kedua, eliminasi neraca
atas keuntungan dan kerugian dari penjualan yang di realisasikan oleh pihak lain

3
 Sistem pengendalian persediaan 
Terdapat 2 cara yaitu :

1. Sistem perpetual (Perpetual Inventory Method)


Metode pencatatan secara terus menerus berdasarkan transaksi yang menyebabkan
pemasukan, pengeluaran barang, persediaan barang dan retur barang. Keuntungan dari
sistem perpetual adalah perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock
opname) pada penjualan yang tersisa,lebih mudah melakukan laporan neraca dan laba rugi
karena pencatatan dilakukan secara berkala.
Berikut metode sistem perpetual :

a. Metode FIFO (First in First Out) metode ini Barang yang pertama masuk akan
digunakan atau dijual terlebih dahulu sehingga sisanya di persediaan akhir dicatat
dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli sehingga berdampak nilai
aktiva yang dibeli perusahaan dan umumnya menghasilkan nilai yang lebih tinggi.
b. LIFO (Last In First Out) metode ini Barang yang terakhir akan digunakan atau
dijual terlebih dahulu sehingga persediaan akhir dinilai bedasarkan perolehan
persediaan yang awal dibeli LIFO berdampak nilai aktiva yang dibeli perusahaan
dan umumnya menghasilkan nilai yang lebih rendah
c. Metode Rata Rata (Average Method) menetapkan nilai persediaan akhir terhadap
nilai persediaan dengan metode FIFO. Penggunaan metode ini memberi dampak
pada laba kotor dan harga pokok penjualan .
Pencatatan dalam sistem perpetual dalam laporan konsolidasi yaitu pembelian
barang dagang di debitkan langsung ke akun persediaan, penjualan di debitkan ke harga
pokok penjualan dan kredit sebesar biaya perolehan yang dijual.

2. Sistem periodik (Periodic Inventory Method)


Pembelian dicatat dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas atau
utang. Sedangkan pencatatan atas penjualan dicatat dengan mendebet akun kas atau
piutang dan mengkredit akun penjualan. Perusahaan hanya mengetahui jumlah
persediaan pada akhir periode yang disebut persediaan barang akhir dengan melakukan
perhitungan fisik (stock opname) pada jumlah persediaan barang akhir. Penentuan nilai
saldo yaitu perhitungan nilai fisik persediaan (stock opname) dikalikan dengan harga
pokok penjualan pada satuan barang. Harga pokok penjualan diperoleh dari data
persediaan barang awal dan data persediaan barang akhir. Jika menggunakan sistem

4
persediaan periodik, maka pembelian persediaan barang dagang didebit ke akun
pembelian, bukan ke persediaan.
2.2 PENJUALAN DOWN STREAM (ARUS KE BAWAH) DAN PENJUALAN
UPSTREAM (ARUS KE ATAS)

Penjualan Arus Ke Bawah (Down Stream) adalah penjualan persediaan barang oleh
perusahaan induk ke perusahaan anak. Sedangkan Penjualan Arus Ke Atas (Upstream)
adalah penjualan persediaan barang oleh perusahaan anak ke perusahaan induk.

 Penjualan Arus Ke Bawah

1. Pendapatan terpisah perusahaan induk meliputi laba yang belum direalisasi (termasuk
dalam akun penjualan dan harga pokok penjualannya).

2. Laba bersih perusahaan anak tidak terpengaruh. Karena, pendapatan hak minoritas
dihitung sebagai laba bersih yang dilaporkan anak perusahaan dikalikan dengan persentasi
pendapatan hak minoritas.

3. Persediaan akhir perusahaan anak meliputi laba yang belum direalisasi hingga barang
dagangan dijual ke entitas luar.

a. Persediaan akhir perusahaan anak menunjukkan harga transfer, daripada biaya


entitas yang dikonsolidasikan.

b. Dalam kertas kerja konsolidasi, persediaan dikurangi biaya asalnya yaitu harga
pokok penjualan pada debit dan persediaan akhir pada kredit.

4. Dalam metode ekuitas, jumlah total laba yang belum direalisasi dari penjualan arus
bawah antar perusahaan dibebankan kepada pendapatan dari perusahaan anak.

 Penjualan Arus ke atas

1. Pendapatan bersih perusahaan anak meliputi jumlah total dari laba yang belum
direalisasi (termasuk didalamnya akun penjualan dan harga pokok penjualan).

a. Laba yang belum direalisasi dalam pendapatan bersih perusahaan anak


dialokasikan secara proporsional kepada pemegang saham mayoritas dan minoritas
dalam pencatatan.

5
b. pendapatan bersih yang dikonsolidasikan dan pendapatan hak minoritas dihitung
berdasarkan pendapatan awal yang direalisasi dari sudut pandang entitas yang
dikonsolidasi.

c. pendapatan perusahaan anak yang direalisasikan dicatat sebagai pendapatan


bersih, disesuaikan untuk laba antar perusahaan dari penjualan arus ke atas.

2. Pendapatan terpisah perusahaan induk tidak dipengaruhi oleh laba yang belum
direalisasi dari penjualan arus ke atas, tetapi pendapatan bersihnya (yang meliputi
pendapatan investas ) terpengaruh.

3. Persediaan akhir perusahaan induk meliputi laba persediaan yang belum direalisasi
hingga barang dagangan dijual kepada entitas luar.

4. Dalam metode ekuitas, hanya saham proporsional perusahaan induk atas laba yang
belum direalisasi dari penjualan arus ke atas antar perusahaan dibebankan kepada
pendapatan perusahaan anak.

Pengaruh Arus Ke Bawah Dan Arus Ke Atas Pada Perhitung Pendapatan

pendapatan terpisah perusahaan induk dan 80% kepemilikannya pada perusahaan anak
tahun 2005 sebagai berikut :

Induk (Rp) Anak (Rp)


Penjualan 600.000 300.000
HPP (300.000) (180.000)
Laba Bruto 300.000 120.000
Beban-beban (100.000) (70.000)
Pendapatan terpisah 200.000
induk
Pendapatan bersih 50.000
anak

 Penjualan antar perusahaan selama tahunn 2005 adalah Rp. 100.000

 Pada 31 desember 2005, dalam persediaan termasuk Rp.20.000 laba yang belum
direalisasi.

6
Perhitungan Pendapatan Hak Minoritas

 Penjualan Arus Ke Bawah

Laba yang belum direalisasi Rp. 20.000 direfleksikan dalam akun “penjualan” dan “HPP”
induk, dan laba bersih anak sama dengan pendapatan realisasinya. Sehingga Perhitungan
pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh transaksi antar perusahaan dan
perhitungannya sebagai berikut :

Laba bersih anak (Rp. 50.000 x 20%) = Rp. 10.000

 Penjualan Arus Ke Atas

Laba yang belum direalisasi Rp. 20.000 direfleksikan dalam akun “penjualan” dan “HPP”
anak , dan pendapatanyang realisasi anak Rp. 30.000. Perhitungan pendapatan hak
minoritas sebagai berikut :

Laba bersih anak 50.000

Yang belum direalisasi 20.000

Pendapatan yang direalisasi 30.000

Pendapatan hak minoritas = Rp.30.000 x 20% = 6.000

 Perhitungan Laba Bersih Konsolidasi

Catatan : perbedaan dalam perhitungan laba konsolidasi berdasarkan asumsi arus ke atas
dan arus ke bawah hanya terletak pada perhitungan pendaptaan hak minoritas

Arus ke Arus ke
bawah atas
Pendapatan terpisah induk 200.000 200.000
Tambah : pendapatan dari anak 20.000 24.000

*arus ke atas

Ekuitas dalam laba yang dilaporkan anak dikurangi laba


yang belum direaisasi ((50.000x80%) -20.000)

7
*arus ke bawah

Ekuitas dalam pendapatan anak yang telah direalisasi


((50.000-20.000)x80%)
Laba bersih induk (dan konsolidasi) 220.000 224.000

PEUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK

LAPORAN LABA RUGI KONSULIDASI

31 DESEMBER 2005

Penjualan Arus Penjualan Arus


ke bawah ke atas
Penjualan (900.000-100.000) 800.000 800.000
HPP (480.000+20.000-100.000) (400.000) (40.000)
Laba Bruto 400.000 400.000
Beban-beban (100.000+70.000) (170.000) (170.000)
Total pendapatan yang telah direalisasi 230.000 230.000
Dikurangi : pendapatan hak minoritas (10.000) (10.000)
Laba bersih konsolidasi 220.000 224.000

2.3 UNREALIZED PROFIT FROM DOWNSTREAM SALES

Penjualan oleh perusahaan induk kepada perusahaan anaknya akan meningkatkan


penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor perusahaan induk tetapi tidak
mempengaruhi laba perusahaan anak sampai barang dagang tersebut dijual kembali
kepada pihak luar. Semua laba kotor atas penjualan downstream barang dagang dan yang
tersisa dalam persediaan perusahaan anak akan meningkatkan laba perusahaan induk,
sehingga seluruh jumlah tersebut harus dieliminasi dari laporan laba rugi perusahaan
induk menurut metode ekuitas. Konsisten dengan konsep konsolidasi satu baris, hal ini
dilakukan dengan mengurangi laba investasi dan akun investasi. Laporan keuangan
konsolidasi akan mengeliminasi laba kotor yang belum direalisasi dengan meningkatkan
harga pokok penjualan konsolidasi dan mengurangi persediaan barang dagang ke dasar

8
biayanya bagi entitas konsolidasi. Melebih sajikan persediaan akhir dari sudut pandang
konsolidasi akan mengurang sajikan harga pokok penjualan konsolidadi.

Penangguhan laba antarperusahaan dalam periode penjualan antarperusahaan

Contoh :

Porter corporation mempunyai 90% saham berhak suara sorter corporation.


Laporan laba rugi terpisah porter dan sorter untuk tahun 2006, sebelum
mempertimbangkan laba yang belum direalisasi, adalah sebagai berikut ( dalam ribuan ):

Porter Sorter
penjualan $100 $50
Harga pokok penjualan 60 35
Laba kotor 40 15
Beban 15 5
Laba operasi 25 10
Laba dari sorter 9 -
Laba bersih $34 $10
Penjualan porter termasuk barang senilai $15.000 yang dijual kepada sorter
dengan laba sebesar $6.250 dan persediaan sorter per 31 desember 2006 termasuk 40%
barang dagang dari transaksi antarperusahaan. Laba yang belum diralisasi dalam
persediaan sorter sebesar $2.500 ( harga transfer $6.000 – harga pokok $3.500 ) tercermin
dalam laba operasi porter. Pada pembukuan yang terpisah, porter mengambil bagiannya
atas laba sorter dan menangguhkan pengakuan laba yang belum direalisasi dengan
membuat ayat jurnal berikut:

Investasi dalam sorter 9.000

Laba dari sorter

Untuk mencatat bagian porter atas laba sorter 9.000

Laba dari sorter 2.500

Investasi dalam sorter 2.500

9
Ayat jurnal kedua pada pembukuan porter mengurangi laba porter dari sorter, yaitu
dari $9.000 menjadi $6.500. jadi, penjualan dan harga pokok penjualan resiprokal, beserta
laba yang belum direalisasi, harus dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi.
Penyesuaian kertas kerja tersebut ditunjukkan dalam sebagian kertas kerja pada peraga 5-
2

2.4 UNREALIZED PROFIT FROM UPSTREAM SALES

Dalam dunia akuntansi, upstream adalah penjualan dari anak perusahaan ke


perusahaan induk (penjualan dari bawah ke atas). Apa dampak yang terjadi dari
penjualan tersebut? Anak perusahaan akan mengalami peningkatan penjualan,
peningkatan harga pokok penjualan, dan peningkatan laba kotor. Namun, hal ini tidak
akan mempengaruhi laba operasi perusahaan induk kecuali barang yang dijual tersebut
dijual kembali kepada entitas atau pihak lain. Pendapatan baru bisa diakui jika penjualan
kembali kepada pihak lain sudah terealisasi.  

Transaksi antara perusahaan induk dan anak perusahaan merupakan hal yang
sering terjadi, baik dari perusahaan induk ke anak perusahaan (downstream) maupun
dari anak perusahaan ke perusahaan induk (upstream). Oleh karena itulah diperlukan
laporan keuangan konsolidasi yang akan menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan
baik perusahaan induk maupun anak perusahaan. 

10
Selain itu, laporan keuangan konsolidasi juga diperlukan untuk mengeliminasi
transaksi-transaksi yang terjadi di antara kedua perusahaan tersebut. Mengapa dilakukan
eliminasi? Karena keduanya merupakan satu entitas tunggal. Pada jurnal eliminasi,
transaksi yang dilakukan di antara perusahaan induk dan anak perusahaan tergantung
pada kondisi persediaan di akhir periode. Jika perolehan dan penjualan seluruh
persediaan terjadi di satu periode yang sama, maka pada jurnal eliminasi akan dibuat
penghapusan angka penjualan dan beban pokok penjualan (nilai penghapusan sama
dengan jumlah penjualan seluruh persediaan).

Jika pada akhir periode seluruh persediaan belum terjual, maka perusahaan induk
harus mengeliminasi keuntungan dan kerugian dari penjualan persediaan dengan
mengurangi nilai persediaannya. Ketika seluruh penjualan akhirnya terjual,
mengeliminasi keuntungan dan kerugian dari penjualan persediaan yang belum
terealisasi harus dilakukan.   

Perbedaan Antara Upstream Dan Downstream

Seperti yang dijelaskan di atas, pada penjualan downstream akan terjadi


eliminasi atau penyesuaian kepemilikan dari pengendali maupun mayoritas pemilik. Hal
ini menyebabkan keuntungan dan kerugian yang diterima dan ditanggung pun akan
mengalami penyesuaian. Berbeda dengan penjualan downstream, pada penjualan
upstream, anak perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh pengendali atau mayoritas pemilik,
serta mayoritas dimiliki secara profesional oleh pengendali dan non pengendali.

Contoh Soal:

1. PT ABC memiliki saham sebesar 75% atas PT XYZ. PT ABC melaporkan


bahwa labanya sebesar Rp 150 juta sedangkan PT XYZ melaporkan labanya sebesar
Rp 90 juta. Selain itu, terdapat juga laba antar perusahaan yang belum terealisasi
sebesar Rp 30 juta. Berapa besaran laba yang diterima oleh masing-masing
perusahaan baik menggunakan arus upstream dan downstream?

Penjualan menggunakan arus upstream dengan penghitungan laba sebagai berikut:

Laba PT ABC: 150 juta

Laba PT XYZ: 90 juta

11
Laba antar perusahaan yang belum terealisasi: 30 juta

Laba PT XYZ yang terealisasi: 60 juta

Bagian PT ABC (75% dari 60 juta): 45 juta

Laba bersih konsolidasi (PT ABC): 195 juta

PT ABC merupakan kepemilikan pengendali

Laba PT XYZ (25% dari 60 juta): 15 juta.

PT ABC merupakan kepemilikan non pengendali,

Penjualan menggunakan arus downstream dengan penghitungan laba sebagai berikut:

Laba PT ABC: 150 juta

Laba antar perusahaan yang belum terealisasi: 30 juta

Laba PT ABC: 120 juta

Laba PT XYZ: 90 juta

Bagian PT ABC (75% dari 90 juta): 67,5 juta

Laba bersih konsolidasi (PT ABC): 187,5 juta

Laba PT XYZ (25% dari 90 juta): 22,5 juta

2. PT ABC (perusahaan induk) membeli tanah senilai Rp 100 juta pada bulan
Januari. Kemudian, tanah tersebut dijual kepada PT XYZ (anak perusahaan)
senilai Rp 130 juta pada bulan Maret. Bagaimana penulisan ayat jurnal pada PT
ABC, PT XYZ, dan ayat jurnal eliminasi pada penyusunan laporan keuangan?

Penulisan ayat jurnal pada PT ABC:

Bulan Januari

Tanah                    100 juta

          Kas                    100 juta

Bulan Maret

12
Kas                    130 juta

Keuntungan penjualan tanah 30 juta

          Tanah                    100 juta

Penulisan ayat jurnal pada PT XYZ:

Tanah                    130 juta

          Kas                    130 juta

Ayat jurnal eliminasi pada penyusunan laporan keuangan:

Keuntungan penjualan tanah          30 juta

          Tanah                    30 juta

Penjualan Aktiva Tetap Kepada Perusahaan Afiliasi Pada Harga Selain Nilai Buku
Menciptakan Laba atau Rugi yang Belum Terealisasi Bagi Entitas yang
Dikonsolidasikan.

A. Keuntungan atau kerugian antar perusahaan muncul dalam laporan laba rugi afiliasi
penjual pada tahun penjualan

B. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari sudut pandang entitas yang
dikonsolidasikan tidak bisa dijual kepada entitas luar atau, dalam kasus depreciable
aktiva tetap, secara penuh menggunakan entitas yang dikonsolidasikan
1. pengaruh dari keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan harus
dieliminasi dari pendapatan investasi dalam konsolidasi satu-baris
2. pengaruh dari keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan harus
dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi

Penjualan Tanah Antar Perusahaan Arus-ke-Bawah

A. Pada tahun penjualan tanah antar perusahaan, dibuat jurnal pada kertas kerja
konsolidasi untuk mengeliminasi keuntungan penjualan tanah dan mengurangi akun
tanah menjadi harga perolehannya.

13
1. jurnal ini sama untuk penjualan tanah antar perusahaan Arus-ke-Bawah dan
Arus- ke-Atas
2. perusahaan induk mengurangi pendapatan investasinya dan akun investasi
untuk keuntungan antar perusahaan yang belum terealisasi.

B. Selama tanah dipergunakan pada tahun berikutnya sampai tahun penjualan, kertas
kerja konsolidasi dibutuhkan pada setiap tahun untuk mengurangi akun tanah
sampai harga perolehannya dan meningkatkan akun investasi untuk menetapkan
resiprokal dengan akun ekuitas anak perusahaan pada awal periode.

C. Saat tanah dijual kepada entitas luar, induk perusahaan mengakui laba atas
penjualan antar perusahaan sebelumnya

1. jurnal kertas kerja menyesuaikan keuntungan atas penjualan tanah terhadpa


keuntungan keuntungan yang dikonsolidasikan dan menetapkan resiprokal
antara investasi awal dan akun ekuitas anak perusahaan
2. keuntungan yang dikonsolidasikan adalah selisih antara biaya perolehan dan
harga penjualan terakhir kepada entitas luar

Penjualan Tanah Arus-ke-Atas

A. Pada tahun penjualan tanah antar perusahaan, jumlah keuntungan atas penjualan
dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi dan tanah dicatat sebesar harga
perolehannya pada entitas yang dikonsolidasikan.

B. Perusahaan induk mengurangi pendapatan investasinya hanya untuk proporsi


keuntungan yang belum direalisasikan karena kepemilikan minoritas juga berhak
atas itu

C. Pada kertas kerja konsolidasi, pendapatan kepemilikan minoritas diperhitungkan


sebagai pendapatan real anak perusahaan sebesar percentase kepemilikannya.

14
Pendapatan real anak perusahaan dilaporkan pendapatan dikurangi keuntungan
yang belum terealisasi dan ditambah kerugian yang belum direalisasi.

D. Selama tanah dipergunakan pada tahun berikutnya sampai tahun penjualan, kertas
kerja konsolidasi dibutuhkan pada setiap tahun utnuk:
1. mengurangi akun tanah menjadi harga perolehannya
2. meningkatkan akun investasi untuk pembagian keuntungan yang belum
direalisasikan ( jurnal ini menetapkan resiprokal dengan akun ekuitas anak
perusahaan pada awal periode), dan
3. mengurangi hak minoritas awal untuk menyamakan hak minoritas pada akhir
tahun sebelumnya (dengan kata lain, perubahan hak minoritas diperhitungkan
dari pendapatan yang dilaporkan menjadi jumlah yang telah direalisasi.

E. Saat perusahaan induk menjual tanah ke entitas luar, keuntungan atau kerugian
untuk perusahaan induk dikonversi ke keuntungan atau kerugian pada entitas yang
dikonsolidasikan untuk dicatat pada laporan keuangan konsolidasi.
1. jumlah keuntungan atau kerugian adalah selisih antara harga tanah dan harga
penjualan akhir kepada entitas luar.
2. jurnal kertas kerja memasukkan keuntungan dari penjualan antar perusahaan,
meningkatkan akun investasi untuk menetapkan resiprokal dengan akun ekuitas
awal anak perusahaan, dan mengurangi kepemilikan minoritas awal untuk
menyamakan pada akhir tahun sebelumnya. ( hanya
3. pada buku perusahaan induk, perusahaan induk membagi keuntungan yang
ditangguhkan sebelumnya dari penjualan antarperusahaan diakui dan
direalisasikan dengan penambahan pendapatan investasi dan pada akun investas

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Transaksi antarperusahaan terdapat berbagai macam misalnya dalam transaksi jual


beli persediaan, obligasi, dan transaksi atas asset tetap. Transaksi persediaan adalah bentuk
pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk transfer
persediaan antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk
transfer lain. Transaksi persediaan timbul karena unit pembelian lebih besar dari pada unit
yang dijual.  Laporan keuangan konsolidasi persediaan terjadi dalam 2 laporan yaitu laporan
laba dan laporan neraca.

Penjualan Arus Ke Bawah (Down Stream) adalah penjualan persediaan barang oleh
perusahaan induk ke perusahaan anak. Sedangkan Penjualan Arus Ke Atas (Upstream) adalah
penjualan persediaan barang oleh perusahaan anak ke perusahaan induk.Penjualan oleh
perusahaan induk kepada perusahaan anaknya akan meningkatkan penjualan, harga pokok
penjualan, dan laba kotor perusahaan induk tetapi tidak mempengaruhi laba perusahaan anak
sampai barang dagang tersebut dijual kembali kepada pihak luar. Semua laba kotor atas
penjualan downstream barang dagang dan yang tersisa dalam persediaan perusahaan anak
akan meningkatkan laba perusahaan induk, sehingga seluruh jumlah tersebut harus
dieliminasi dari laporan laba rugi perusahaan induk menurut metode ekuitas.
DAFTAR PUSTAKA
Alva. 2014. Laba atas transaksi antar perusahaan. [Online]. Tersedia dalam:
http://aetherians.blogspot.co.id/2014/11/laba-atas-transaksi-antar-perusahaan.html. .

Purba, Chandra. 2014. Penjualan ( Transfer ) Dengan Arus Upstream dan Downstream.
[Online]. Tersedia dalam: http://candraekonom.blogspot.co.id/2014/11/penjualan-
transfer-dengan-arus-upstream.html.

Anda mungkin juga menyukai