Anda di halaman 1dari 16

THE COMMAND STYLE (STYLE A)

GAYA KOMANDO (GAYA A)


TUJUAN-TUJUAN DARI GAYA INI

Bila mengingat
T

L O

Sebagai unit hubungan dasar, peranan guru dan murid dalam gaya komando
menghasilkan hasil-hasil khusus (guru dan murid mencapai tujuan-tujuan tertentu).
Ketika seorang guru membuat semua keputusan dan murid mengikuti keputusan-
keputusan ini, maka tujuan-tujuan yang dicapai :
1. Reaksi langsung terhadap seluruh stimuli.
2. Keseragaman.
3. Penyesuaian.
4. Penampilan yang sinkron.
5. Mengikuti model yang telah ditentukan.
6. Replikasi sebuah model.
7. Ketepatan dan akurasi sebuah model.
8. Berkelanjutannya tradisi kebudayaan melalui upacara, adat, kostum dan ritual.
9. Mempertahankan standar estetika.
10. Peningkatan semangat seluruh kelompok.
11. Effisiensi penggunaan waktu.
12. Keamanan.
13. Dan lain-lain.

Jika beberapa tujuan ini adalah tujuanmu, gaya A – gaya komando akan
mencapainya. Tindakan dan keinginanmu akan sesuai. Ada banyak contoh dari
macam / jenis hubungan ini : sebuah orkestra simponi, sebuah penampilan balet,
tarian rakyat, renang serasi, lomba dayung, senam wajib, marching band, team
pelatihan, aerobics, team penggembira, paduan suara dan banyak lagi yang lainnya.

ANATOMI DARI GAYA INI

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


1
Dalam setiap proses belajar mengajar, terdapat dua pembuat keputusan - guru dan
murid. Gaya komando, gaya pertama pada Spektrum, ini ditandai dengan guru yang
membuat semua keputusan dalam anatomi gaya. Peran guru adalah membuat semua
keputusan pada tahapan sebelum pelaksanaan, pelaksanaan dan setelah pelaksanaan.
Peran murid untuk melakukan dan untuk mengikuti.
Inti dari gaya komando adalah hubungan langsung dan seketika antara stimuli
guru dan reaksi murid. Stimuli guru mendahului reaksi murid dengan berpenampilan
sesuai dengan aba-aba yang diberikan oleh guru. Maka dari itu semua keputusan
mengenai lokasi, postur, saat mulai, kecepatan langkah dan irama, waktu berhenti,
lamanya waktu dan selingan dibuat oleh guru.

Secara skematis, permulaan spektrumnya terlihat pada gambar 3 –1 .

Pre-impact (T)
Impact (T)
Post-impact (T)

Gambar 3-1. Anatomi dari gaya komando. (T menunjukkan peran guru dalam bagian
itu. Pada gaya komando, guru membuat semua keputusan dari ketiga bagian).

PELAKSANAAN GAYA KOMANDO


Pertanyaan inti bagi guru yang berharap untuk melaksanakan sebuah episode (atau
serangkaian dari episode) dalam gaya komando adalah : “gambaran” seperti apakah
hubungan antara guru dan murid ? Bagaimanakah menterjemahkan model teoritis
menjadi pengajaran dan belajar yang aktual (tindakan) ? Bagaimana guru
menentukan tujuan-tujuan dari gaya ini dicapai ? Marilah kita mulai dengan
gambaran umum dari sebuah episode dan kemudian mengenali langkah-langkah
yang diperlukan untuk melaksanakannya.

GAMBARAN SEBUAH EPISODE

Sebuah episode dalam gaya komando harus merefleksi inti dari hubungan ini. Guru
membuat semua keputusan dan murid memberi tanggapan terhadap setiap keputusan.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


2
Dalam episode ini, hubungan antara tingkah laku murid dan pengajar berlanjut untuk
setiap gerakan yang ditampilkan. Guru memberi tanda perintah untuk setiap gerakan
dan murid melakukan sesuai dengan perintahnya. Contoh-contoh hubungan ini dapat
dilihat pada kelas karate, balet, aerobik dan tarian rakyat. Kadang-kadang sinyal
utama dan teknik irama digunakan seperti pada ketukan irama musik pada aerobik,
pukulan gendering pada tarian rakyat, pengemudi pada lomba dayung, murid yang
memimpin latihan pemanasan dan sebagainya. Inti hubungannya adalah sama, satu
orang membuat keputusan untuk semua orang. Bila hubungan ini adalah sama, satu
orang yang membuat keputusan untuk yang lainnya. Ketika hubungan ini terbentuk,
maka tujuan dari gaya komando ini tercapai.
Guru yang ingin menggunakan gaya ini harus menyadari struktur keputusan
(anatomi dari gaya ini), rangkaian keputusan, kemungkinan hubungan antara sinyal
utama dengan reaksi yang diharapkan, ketepatan tugas dan kemampuan yang ada
(kemampuan untuk melakukan gerakan dengan ketepatan yang akurat dan mengikuti
modelnya).

BAGAIMANA MELAKUKANNYA
Langkah berikut ini menunjukkan penggunaan anatomi gaya komando sebagai
paduan untuk pelaksanaan. Proses ini melibatkan keputusan preimpact, impact dan
postimpact.

Set Preimpact
Tujuan sebelum pelaksanaan adalah untuk merencanakan interaksi antara guru dan
murid. Peran guru adalah membuat keputusan tentang kategori yang dapat dilihat
pada gambar 3-2. Inilah rencana pelajarannya.

Marilah kita meneliti judul yang bermacam-macam pada gambar 3-2.


1. Nomor episode. Sebuah episode adalah satu unit waktu dimana guru dan
murid berada dalam satu gaya, menuju kepada tujuan yang sama.
2. Pokok bahasan (misal : renang, sepakbola, bola basket, tari, senam dll).
3. Tujuan pelajaran yang menyeluruh. Dengan pengertian tujuan pelajaran
yang menyeluruh dalam istilah yang luas. Prestasi apakah yang diharapkan
pada akhir pelajaran ?

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


3
Mata pelajaran (lihat gambar 3-3) disusun dari salah satu atau beberapa
episode (lihat gambar 3-4), masing-masing direncanakan dalam istilah gaya
(T-L-O), kegiatan dan penataan logistik yang mendukung. Pada kebanyakan
situasi, sebuah pelajaran disusun lebih dari satu episode dan perencanaannya
berlangsung selama preimpact adalah spesifik untuk setiap episode.
4. Tugas-tugas spesifik. Kenalilah dan uraikan tugas-tugas yang spesifik yang
akan melibatkan murid dalam meraih tujuan secara menyeluruh dari episode
itu.
5. Tujuan-tujuan. Pada umumnya tujuan dari sebuah episode adalah alasan
memilih tugas tertentu. Tujuan-tujuan atau alasan-alasan ini dapat berarti
subyeknya (apa yang akan dicapai dari olahraga tertentu atau tarian tertentu)
dan dalam bentuk peran murid, keterlibatannya dan mengembangkan
bermacam kwalitas seperti sosialisasi, kerjasama, persaingan, kejujuran dan
sebagainya. Dalam perencanaan pelajaran, peran itu disebutkan bila tujuannya
berada pada focus episode. Kalau tidak peran itu adalah bersifat implicit
dalam keputusan dan pengenalan gaya.
6. Gaya. Identifikasi gaya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.
7. Logistik. Untuk mencapai tujuan yang dipilih dengan gaya yang telah
ditentukan, beberapa keputusan harus dibuat mengenai logistik episodenya.

Keputusan-keputusan ini meliputi 3 aspek utama :


a. Pengaturan murid. Didalam gymnasium, pada kolam renang atau di
lapangan bermain, ada banyak pilihan untuk mengatur murid. Mereka
dapat di atur secara acak atau mereka dapat diatur dengan cara acak, atau
diatur dalam pola geometris yang spesifik (misalnya garis lingkaran,
kelompok dan lain-lain). Prinsip paduannya adalah : aturlah murid
sehingga mereka dapat berpartisipasi secara efisien dalam kegiatan dan
berinteraksi dengan gurunya.
b. Pengaturan peralatan. Gunakan prinsip yang sama dalam
mempertimbangkan partisipasi yang maksimum oleh setiap murid. Tidak
bisa ditekankan bahwa peralatan harus diatur untuk memberi fasilitas
maksimum untuk belajar bagi setiap murid jika tujuan dari episode-
episode itu harus dicapai.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


4
c. Lembar kerja. Sebuah keputusan harus dibuat, seperti apakah harus
menggunakan lembar kerja yang menerangkan dan menggambarkan
kespesifikan dari tugas-tugas itu. Sebuah lembar kerja dapat ditulis atau
dicetak untuk setiap murid, sebuah poster, transparansi yang
diproyeksikan pada dinding dan lain-lain. Sekali lagi bahwa lembar kerja
harus mengakomodasi semua tujuan episode.
8. Waktu. Tentukan panjangnya suatu episode sehingga semua (sebagian besar)
murid dapat mencapai tujuan itu. Keputusan mengenai waktu ini tergantung
pada pengenalan tugas, kemampuan murid dan tujuan-tujuan.
9. Komentar. Kolom ini digunakan untuk pernyataan, pertanyaan atau usulan
yang dibuat setelah pelajaran usai. Ini dapat meliputi pernyataan tentang apa
berjalan dengan baik, apa yang memerlukan perbaikan untuk lain kali, atau
masalah-masalah yang perlu dipecahkan.

Gambar 3-2. Rencana Pelajaran

Pokok Bahasan _________________


Tujuan pelajaran keseluruhan
__________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
____

Pokok
Tujuan Perlengkapan
Bahasan
Pokok Pengaturan siswa,
No. Tugas khusus Bahasan Gaya Peralatan, Lembar Waktu Keterangan
Peran Tugas; dll.

Time Time Time Time Time

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


5
T-L-O T-L-O T-L-O T-L-O T-L-O
Episode 1 Episode 2 Episode 3 Episode 3 Episode 4

Gambar 3-3. Pelajaran

Time

T-L-O

Gambar 3-4. Sebuah episode

Set Impact
Inilah waktunya pelaksanaan. Tujuan dari keputusan set impact adalah untuk
melibatkan murid dalam partisipasi aktif dan terus mengikuti keputusan preimpact.
Menjalankan keinginan atau hasrat yang ada. Pada gaya komando (seperti pada gaya
yang lain) merupakan keharusan bahwa murid mengetahui dan memahami harapan
dari episode itu. Mereka harus mengtahui apa yang diharapkan dari tugas-tugas itu
dan dari hubungan guru murid (peran guru dan murid). Bila yang diharapkan telah
diketahui, baik guru dan murid dapat dianggap layak atas tingkah laku mereka. Maka
dari itu guru harus membuat rangkaian keputusan untuk membuat satu gambaran
episode pada gaya komando.

Membuat gambaran itu meliputi komponen-komponen :


a. Penjelasan peran (peran guru dan peran murid).
b. Penyampaian pokok bahasan.
c. Penjelasan prosedur logistik.
Ketiga komponen ini adalah tetap pada episode apapun dan komponen-komponen
itu muncul dalam susunan / urutan ini. Menjelaskan peran yang di harapkan untuk
perilaku guru dan murid; penyampaian pokok bahasan perihal menetapkan apa yang
akan dilakukan; dan prosedur logistical yang menggambarkan parameter dari tugas.

Penjelasan peran
1. Guru menjelaskan pada murid bahwa bila guru dan murid
dalam situasi berhadap-hadapan, bermacam-macam keputusan dapat dibuat
oleh guru atau murid.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


6
2. Keputusan-keputusan ini dapat dibagikan kepada guru dan
murid dengan banyak cara tergantung pada tujuan hubungan pada saat tertentu
dan pada episode tertentu.
3. Salah satu dari perencanaan itu adalah hubungan dimana
peran guru adalah membuat semua keputusan dan peran murid adalah
mengikuti, melakukan dan merespon setiap keputusan – setiap perintah
(stimulus).
4. Tujuan dari hubungan semacam itu (disebut gaya A atau
gaya komando) adalah untuk mengakomodasi langsung sehingga tugas-tugas
dapat dipelajari secara akurat dan cepat.
5. Serangkaian episode dalam gaya ini memberi fasilitas
pencapaian tujuannya seperti replikasi model, ketepatan penampilan, dan
penampilan yang sinkron (lihat daftar tujuan yang ditulis di awal bab ini).

Pengalaman dengan gaya spectrum menunjukkan bahwa kebanyakan murid dapat


memahami struktur dan operasi dari gaya dalam 2 atau 3 episode ketika pengenalan
gaya meliputi nomor 1-5. Maka dari itu untuk menentukan harapan dalam episode
yang berturutan, guru mengumumkan nama gaya dan melanjutkan ke penyampaian
pokok bahasan.

Penyampaian pokok bahasan

1. Guru mendemontrasikan seluruh tugas, bagian-bagiannya dan istilah-istilahnya dan kemudian


menentukan model untuk penamilannya.
2. Demonstrasi itu dapat menggunakan film, video, gambar atau murid yang dapat
memperagakan tugas sesuai modelnya.
3. Untuk penilaian demonstrasi itu, lihat bab 8.
4. Guru menjelaskan detail yang perlu untuk memahami tugas.
5. Membuat variasi waktu, rasio demonstrasi dan penjelasan yang mungkin perlu bagi tugas
yang berbeda.

Penjelasan prosedur logistik


1. Guru menentukan persiapan dan isyarat komando untuk episodenya. Ini mungkin berubah
selama episode untuk menampung aspek yang bermacam-macam dari pokok bahasannya.
2. Prosedur lain bisa dikenali tergantung pada pokok bahasannya.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


7
Pada poin ini, guru dan murid siap memulai kegiatannya yang merupakan inti dari
set impact (pelaksanaan). Murid merespon menurut sinyal komando dan prosedur
yang didukung oleh irama yang dipimpin oleh guru.

Set Post Impact

Keputusan-keputusan post impact memberi umpan balik kepada murid mengenai penampilan dari
pelaksanaan tugas dan mengenai peran murid dalam mengikuti keputusan guru. (lihat pada bagian
format umpan balik dalam bab 2).

Pengalaman gaya komando merupakan satu tindakan. Gerakan yang diulang


ketika melakukan satu tugas dan menirukan model, gaya itu memberi sumbangan
bagi perkembangan fisik. Kepasifan tidak sesuai dengan gaya ini. Pada episode
tertentu, jumlah maksimum waktu yang digunakan oleh murid secara aktif
berpartisipasi. Jumlah waktu yang minimum digunakan oleh guru untuk memberikan
demonstrasi dan penjelasan. Ketepatan waktu dalam tugas ini sangat tinggi. Secara
schematis, pembagian waktunya adalah seperti ini :

Waktu bekerja
Waktu bicara

Guru Murid

IMPLIKASI DARI GAYA INI


Setiap gaya pada spectrum ini mempengaruhi murid dalam berbagai hal, juga mempengaruhi pola
mengajar dalam pemilihan pokok bahasan dan desainya.
Setiap gaya mempunyai implikasi. Kapan saja gaya komando digunakan dalam satu episode, itu
berimplikasi sebagai berikut :
1. Pokok bahasannya tetap, menunjukkan standar tunggal.
2. Pokok bahasannya paling baik dipelajari dengan langsung dihafal dan dengan diulang-ulang.
3. Pokok bahasannya dapat dibagi menjadi bagian-bagian tunggal yang dapat dijalin dengan
tepat oleh stimulus – prosedur respon dan dapat dipelajari dalam waktu singkat.
4. Makin cepat menghafalnya, makin cakap murid itu untuk melanjutkan ke pokok bahasan yang
selanjutnya.
5. Perbedaan individual tidak diharapkan : sebaliknya replikasi pokok bahasan yang terpilih
dicari.
6. Melalui replikasi yang sering, kelompok itu dapat melakukan tugasnya dengan seragam.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


8
KOMENTAR SPESIFIK TENTANG GAYA

Karena setiap gaya menunjukkan hubungan guru – murid yang berbeda, sebuah realitas muncul dari
penggunaan gaya tertentu. Setiap gaya mempunyai keharusan (apa yang boleh) dan larangan (yang
tidak boleh) sendiri, keistimewaan dan besarnya kesulitan. Penting untuk diwaspadai akan aspek-aspek
realitasnya – gaya membantu mengembangkan pengertian inti dan kontribusinya, juga mencegah hal-
hal yang merugikan yang mungkin mengurangi kemungkinan mencapai tujuannya. Berikut ini adalah
beberapa episode dalam gaya komando.
1. Guru harus menyadari kesensitifan dari gaya komando. Hubungan satu orang yang membuat
keputusan bagi banyak orang harus digunakan dengan penuh pertimbangan dari sisi kejiwaan
murid, kapasitas murid untuk dapat menanggapi sifat dan tujuan tugas itu. Contohnya anak kecil
menikmati banyak kegiatan gaya A seperti Simon Says dan Follow the Leader. Semua adalah
menirukan si pemimpin. Emulasi, mengulang, menulis dan menanggapi pengarahan tampaknya
perlu pada tahun-tahun awal. Belajar melakukan satu tugas adalah bagian pertumbuhan dan
berjiwa sosial dalam kelompok. Menanggapi pengarahan adalah tingkah laku yang penting untuk
anak muda. Tujuan episode seperti ini dapat dibatasi untuk diamati namun memuaskan. Pada saat
murid dewasa, lebih banyak tujuan dari gaya ini yang harus disadari dalam setiap episode.
Menanggapi dan mengemulasi tidaklah cukup, murid harus merasakan prestasinya dan menerima
hubungan ini tidak hanya menanggapi saja.
Murid yang lebih dewasa mengikuti kegiatan gaya A dengan 2 (dua) alasan utama.
Pengembangan pribadi dan atau partisipasi dalam kegiatan sub kebudayaan atau ritual. Contoh
pengalaman seperti itu adalah jam aerobik, yang menggambarkan semua komponen dan tujuan
gaya A – tugas tepat waktu, pengulangan, tingkat keseragaman yang tinggi, dan ketepatan. Masuk
akal bila berpendapat bahwa tujuan dan motivasi utama meliputi olahraga dengan resiko tinggi.
Untuk mencapai keterampilan yang diinginkan memerlukan hubungan dan disiplin gaya A. Ketika
keamanan, keselamatan tertinggi, adalah keharusan selama pelatihan dan sering juga sepanjang
pengalamannya. Beberapa dari pelatihan ini adalah olahraga parasut, mendaki gunung dan
menyelam. Dalam aktivitas tersebut gaya A memusatkan pada reaksi fisik tertentu dan
penggunaan peralatan yang sesuai. Sebagai tambahan, episode yang terkontrol dan khusus
dirancang untuk memanajemen stress (tekanan) dan kepanikan. Hanya ketika aspek ini dipelajari
dan terintegrasi, peserta dapat melanjutkan ke pengalaman yang riil dalam olahraga itu dan
menikmatinya.
Tipe keempat aktivitas yang mewakili gaya A adalah kultur / pengalaman estetika. Gaya
komando sering digunakan untuk mengajar berbagai teknik tarian. Contoh dapat ditemukan di
dalam tari balet, aspek tari modem dan dalam tarian tradisional. Pada berbagai bentuk tari ini,
gerakan yang tepat dan mengikuti modelnya sangat penting.

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


9
Tarial.........................................................................(kosong) tujuan kegiatan yang berbeda
mempunyai proses belajar dan gaya pengajaran yang sama yaitu gaya komando.
2. Guru harus menyadari bahwa gaya A adalah salah satu pilihan di dalam interaksi manusia: untuk
memperoleh hasil yang maksimum dari gaya ini, pengintegrasian beberapa dimensi harus terjadi
ketika gaya A sedang dalam proses. Beberapa dimensinya adalah : (1) seleksi pokok bahasan, (2)
tugas tepat waktu, (3) akomodasi logistikal, (4) umpan balik yang sesuai, dan (5) hubungan yang
mempengaruhi guru dan murid. Gaya A tidak harus dilihat sebagai gaya "efisien waktu" atau "
gaya yang tegas". Gaya A adalah kombinasi dari semua dimensi. Guru yang terampil yang juga
mempedulikan murid dapat meningkatkan hubungan sampai tingkatan yang saling
menguntungkan, saling menghormati dan menyenangkan.
3. Guru harus menyadari hubungan emosional dalam gaya ini. Ada sedikitnya dua kemungkinan yang
dapat kembangkan dalam gaya ini. Satu adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh guru, yang
menggunakan gaya ini untuk tujuan mengendì..........................kosong.

BATU SANDUNGAN YANG HARUS DIHINDARI

Bila sebuah gaya komando tidak mencapai tujuannya, mungkin disebabkan oleh satu atau lebih
alasan (pertimbangan) yang berikut :

1. Kelas tidak serasi dalam menampilkan gerakan. Guru perlu meneliti kecepatan langkah dan
irama yang dipilih untuk episodenya.
2. Guru memberi aba-aba / isyarat perintah yang tidak pas. Kadang-Kadang
isyarat yang diulang-ulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Guru harus
mem-pertimbangkan tanda-tanda / aba-aba alternatif.
3. Pengulangan tugas yang sama secara berlebihan, dapat menyebabkan kebosanan, kelelahan,
atau kedua-duanya.
4. Hentikanlah kegiatan seluruh kelas karena satu atau dua murid yang bermasalah.
Menghentikan laju kegiatan dan mengalihkan perhatian kelas sampai pada ketidakmapuan
tiap individu.
5. Guru hanya tinggal pada satu tempat. Dalam gaya ini guru tidak harus tinggal pada satu
posisi yang tetap ketika melaksanakan episodenya. Berkeliling (menggunakan dukungan
irama bukannya dengan hitungan) memberi kesempatan pada guru untuk tiap individu dan
mendapat umpan balik secara pribadi tanpa menghentikan tindakan kegiatan seluruh kelas.
Mungkin ada batu sandungan lain, tetapi ketika sesuatu menjadi sulit, itu dapat ditelusuri sampai
pada satu keputusan. Peran guru adalah untuk melihat dan menguji keputusan itu dan membuat
perbaikan yang sesuai.

SALURAN-SALURAN PENGEMBANGAN
Barangkali pertanyaan utama dalam pendidikan dan pengajaran adalah: Apa yang benar-benar
terjadi pada orang bila mereka mengikuti satu pengalaman atau pengalaman yang lainnya ? Dalam arti

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


10
luas, pertanyaan ini sering dijawab oleh ketetapan filosofis yang bermacam-macam. Hubungan yang
spesifik antara pengalaman pendidikan dan hasilnya sedang dipelajari oleh para ilmuwan. Pertanyaan
mengapa dan untuk apa selalu ada didalam pikiran kita. Dengan pengembangan spektrum dari gaya
mengajar, pertanyaan ini adalah penting dalam memahami kontribusi dan batasan-batasan dari tiap
gaya. Sebab spektrum terdiri dari gaya-gaya yang spesifik dan gaya yang berbeda-beda, sehingga
mengadakan hipotesa, untuk menanyakan, dan membuat variasi tentang hubungan yang mungkin antar
pengalaman dalam gaya tertentu dan posisi murid pada saluran pengembangan yang bermacam-
macam.
Bagian ini menawarkan suatu bagan untuk mengidentifikasi suatu hubungan. Kemudian apa yang
terjadi pada seseorang selama saat-saat tertentu ketika ia sedang mengalami ; mencoba gaya
tertentu ? Skema ini menguji empat saluran : saluran fisik, saluran sosial, saluran emosional dan
saluran teori.
Masing-masing Individu dapat bergerak sepanjang saluran ini dari minimum sampai ke
pengembangan maksimum. Seorang individu dapat juga ditempatkan pada tempat yang ditentukan
pada suatu saluran. Tempat itu menunjukkan posisi relatif antara minimum dan maximum.
Untuk membuat suatu asumsi yang masuk akal tentang hubungan suatu gaya dengan
pengembangan saluran, ukuran-ukuran tertentu harus digunakan. Ukuran-ukuran tersebut dapat berupa
tingkat kemandirian, tingkat ketergantungan, kreativitas, keikutsertaan kelompok, dan lain-lain. Bila
suatu ukuran yang berbeda digunakan, penempatan individu pada saluran juga akan berbeda.
Mari kita menguji ukuran kemandirian. Sampai dimana kemandirian seseorang di dalam gaya
komando untuk membuat keputusan mengenai saluran pengembangan ? Karena peran murid adalah
untuk mengikuti, posisi murid didalam saluran fisik adalah ke arah kemandirian minimum. Murid
tidak membuat keputusan pengembangan fisik, guru yang membuatnya ( lihat Gambar 3-5).
Pembangunan sosial memerlukan interaksi sosial dan pertukaran. di dalam gaya komando, murid
mempunyai sangat sedikit peluang untuk interaksi sebab semua keputusan dibuat oleh guru. Kemudian
penempatan pada saluran pengembangan sosial, adalah ke arah minimum. Saluran emosional mengacu
pada tingkat kenyamanan diri; pada pelajaran pendidikan jasmani, itu melibatkan konsep fisik dari
murid dan kemampuan untuk menerima diri sendiri dalam mengejar tugas-tugas fisik. Posisi pada
saluran ini mungkin terpisah. Beberapa indvidu lebih memilih diberitahu apa yang harus mereka
lakukan; mereka puas dengan hal itu. Penempatan mereka adalah menuju maksimum pada saluran ini.
Yang lain tidak bisa menerima keputusan yang dibuat oleh guru bagi mereka dan ditempatkan menuju
minimum pada saluran ini.

Kemandirian
Minimum
Maksimum

Physical Channel x

Social Channel x

Emotional Channel x

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


11
Cognitive Channel x

Gambar 3-5, Gaya Komando, kemandirian, dan saluran pengembangan

Kemandirian Kelompok

Minimum
Maksimum

Physical Channel x

Social Channel x

Emotional Channel x

Cognitive Channel
x

Gambar 3-6, Gaya Komando, keikutsertaan kelompok, dan saluran pengembangan.

Dalam gaya komando, murid tidak dilibatkan dalam berbagai operasi kognitif. Operasi kognitif
terutama yang dibutuhkan adalah memori. Jika kita mempertimbangkan operasi memori saja,
penempatan pada saluran kognitif akan ke arah maximum. Tetapi pengembangan kognitif, berarti
partisipasi dalam banyak operasi seperti membandingkan, memhadapkan satu dengan yang lain,
menggolongkan, memecahkan masalah, membuat hipotesa, dan menemukan. Gaya komando tidak
mengundang murid untuk berpartisipasi dalam operasi ini; oleh karena itu, penempatan pada saluran
kognitif adalah menuju ke arah minimum.
Ketika kita menguji hubungan ini menggunakan ukuran keikutsertaan kelompok (lihat gambar 3-
6), kita dapat bertanya : Apa yang terjadi pada setiap individu pada setiap saluran masing-masing, bila
ia berpartisipasi dalam aktivitas kelompok (olahraga) yang menunjukkan pengalaman-pengalaman
gaya komando ?
Tujuan setiap kelompok adalah mencapai tujuan penampilan yang paling tinggi dan kemungkinan
terbaik. Setiap orang harus menyumbangkan hasil terbaiknya. Bila ini terjadi, posisi tiap individu pada
saluran pengembangan fisik adalah ke arah maksimum.
Keinginan sosial seperti keikutsertaan pada cabang olahraga ini sangat tinggi. Peserta harus
menggabungkan usahanya dengan yang lainnya dan harus secara benar-benar bekerja sama dengan
yang lain, menempatkan individu itu ke arah yang maksimum pada saluran sosial. (Mengambil bagian
pada cabang olahraga dayung dengan dua atau lebih pendayung adalah suatu contoh yang baik tentang
kondisi ini. Itu adalah suatu kegiatan yang spesifik gaya komando, yang membutuhkan kerjasama
social yang tinggi).
Kerjasama social yang tinggi memerlukan tingkat emosi tertentu. Bukan masalah apa
konsekwensinya, (menang atau kalah), keikutsertaan peserta mengambil bagian harus menunjukkan

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


12
tingkat stabilitas dan kekuatan emosional tertentu untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
kelompok itu. Ini menempatkan individu ke arah maksimum pada saluran pengembangan emosi. Bila
peserta gagal atau merosot (minimum pada saluran itu), usaha dilakukan untuk mengembalikannya
pada tingkat yang stabil. Jika usaha ini gagal, individu tidak bisa lagi berpartisipasi / mengambil
bagian dalam kelompok itu.
Penempatan individu pada saluran kognitif tergantung pada cabang olahraganya dan bias
berfluktuasi / berubah-ubah. Pada olahraga yang menunjukkan tingkah laku gaya komando,
pergerakannya seringkali berulang-ulang dan membutuhkan keterlibatan kognitif yang sangat kecil,
bukannya dengan ingatan dan hafalan, maka penempatannya adalah ke arah minimum.
Sangat menarik untuk menyadari dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berbeda, berbagai
gambaran hubungan muncul. Menghubungkan titik – titik penempatan pada saluran dengan satu garis
yang menunjukkan profil peserta pada criteria tertentu. Ada berbagai cara melihat gaya ini dan
dampaknya pada pelajar- Apakah kamu diundang untuk memilih ukuran-ukuran lain untuk
menganalisa.
Ketika merencanakan episode-episode untuk sehari, seminggu, dan satu unit,
meneliti tujuan yang ingin kamu jangkau. Identifikasilah bagian menyangkut aktivitas
yang memerlukan ketepatan tinggi. Gaya komando akan membawa keduanya secara
bersama-sama baik kegiatan dan tujuan itu. Memilah bagian-bagian dari aktivitas
yang memerlukan hubungan stimulus dan tanggapan segera dan menggunakan gaya
A untuk mengajar dan belajar secara efisien, bukan sebagai lambang otoritas dan
ejekan.
Gunakan gaya komando untuk memberi semangat individu dan meningkatkan motivasi
kelompok untuk ikut serta dalam bagian seperti halnya sebuah prestasi. Sejak kita mengetahui struktur,
prosedur-prosedurnya, dan sebagian dari pemenuhan gaya komando ( lihat gambar 3-7). Mari kita lihat
gaya yang berikutnya.

Gambar 3-7. Gaya Komando suatu tabel kelas

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


13
GAYA KOMANDO

Tujuan gaya ini adalah untuk belajar mengerjakan tugas-tugas


dengan teliti dan di dalam jangka waktu yang pendek, mengikuti
semua keputusan dari guru.

PERAN GURU
 Untuk membuat keputusan pokok bahasan
 Untuk membuat dampak semua keputusan :
Pokok Bahasan
Tugas
Waktu mulai
Irama dan langkah
Waktu berhenti
Interval
Penampilan dan Pakaian
Pemicu pertanyaan untuk klarifikasi
 Menyediakan umpan balik ke pelajar tentang pokok bahasan dan
peran.

PERAN MURID
 Untuk mengikuti dan melaksanakan tugas ketika diuraikan

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


14
KESIMPULAN

Gaya komando merupakan gaya mengajar yang menitik beratkan pada guru.
Gaya ini bertujuan untuk mengarahkan siswa dalam melakukan tugas gerak secara
akurat dan dalam waktu yang singkat. Dalam gaya komando peran guru sangat
dominan yaitu : (1). membuat segala keputusan dalam pembelajaran, membuat semua
keputusan yang berkaitan dengan mata pelajaran, susunan pelaksanaan tugas, (2).
memulai dan mengakhiri pelaksanaan pengajaran, pengaturan waktu dan
mengklarifikasi berbagai pertanyaan peserta didik. (3). Memberi umpan balik kepada
siswa mengenai peran guru dan materi yang disajikan.
Perlu disadari bahwa setiap gaya mengajar tentu memiliki kelebihan dan
kelemahan. Demikian halnay dengan gaya komando, juga memiliki kelebihan dan
kelemahan.

Kelebihan gaya komando adalah :


1. Siswa dapat mengerti dan menguasai materi dengan benar.
2. Kesalahan yang dilakukan siswa, akan segera diketahui oleh guru dan
langsung dikoreksi.
3. Guru selalu memonitoring pelaksanaan pembelajaran.
4. Semua siswa dapat terlibat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
5. Pelaksanaan pengajaran dapat terkendali dengan baik.

Kelemahan gaya komando antara lain :


1. Siswa hanya selalu mengikuti instruksi guru, sehingga kurang kreatifdalam
mengikuti tugas ajar dari guru.
2. Siswa tidak memiliki inisiatif dalam mengikuti pembelajaran.
3. Jika penjelasan terlampau banyak, siswa mudah lupa dan tidak dapat
mengingat secara keseluruhan

______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012


15
______ The Command Style (Gaya Komando) ~~ A.120906012
16

Anda mungkin juga menyukai