3 Desember 2011
ABSTRACT
The Law No. 13/1985 sets a tax on documents, which is called stamp duty. Its
detailed and technical implementation is further described in Government
Regulation No. 24/2000 on the New Tariff for Stamp Duty and its Imposition Limit
of Nominal Price. So far, many people are familiar with only one type of stamp:
seal on receipts. In addition, many people are still uninformed about when it is
compulsory to stamp on their documents. Through juridical-normative approach,
this research found out that there is another alternative to attaching stamps or
seals to pay stamp duty on documents: either manual or digital franking machine.
This means of repayment involves fixed procedures. The sealing or stamping itself
uses seals on receipts or tax collection letters. This ty,stmpingmeans of sealing is
done to documents used as evidence previously not payable on stamp duty and
insufficiently paid. This stipulation also applies to documents made in other
countries which are to be used in Indonesia.
2
Jimly Asshiddiqie, Komentar Atas Undang-
1
R. Sri Soemantri Martosoewigyo, Bunga Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Tahun 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),
(Bandung: Alumni,1992), hal. 29 hal. 13
Evie Rachmawati Nur Ariyanti, Peluasan Bea Meterai…. 384
memiliki ciri-ciri sebagai berikut, bumi, gas alam, dan penghasilan non
3
yaitu: pajak lainnya. Hasil pajak yang
a. Semua tindakan harus dipungut oleh pemerintah dari
berdasarkan atas hukum; masyarakat tidak hanya digunakan
b. ada ketentuan yang menjamin untuk membiayai pengeluaran rutin
hak-hak dasar dan hak lainnya; tetapi ditujukan pula untuk
c. ada kelembagaan yang bebas pembangunan di segala bidang. Salah
untuk menilai perbuatan penguasa satu jenis pajak yang dipungut oleh
terhadap masyarakat (badan negara adalah bea meterai. Pajak ini
peradilan yang bebas); termasuk jenis pajak objektif.
d. ada pembagian kekuasaan. Pajak objektif menurut
Berdasarkan batasan-batasan Brotodiharjo adalah pajak yang
negara hukum yang diuraikan tersebut pertama-tama melihat kepada
terlihat adanya penyelenggaraan objeknya yang selain daripada benda
kepentingan umum, berbentuk dapat pula berupa keadaan, perbuatan
pembangunan nasional sebagai tujuan atau peristiwa yang menyebabkan
dari negara kesejahteraan. Untuk timbulnya kewajiban membayar
mencapai tujuan tersebut, negara kemudian barulah dicari subjeknya
membutuhkan dana sebagai biaya (orang atau badan hukum) yang
penyelenggaraan aktivitas negara dan bersangkutan langsung. Subjek yang
dana yang dibutuhkan oleh negara mempunyai hubungan hukum yang
antara lain diperoleh dari pajak. Saat tertentu dengan objek itulah yang
ini, pajak merupakan salah satu ditunjuk sebagai subjek yang harus
sumber pembiayaan yang sangat membayar pajak.4
potensial karena Anggaran Selama ini banyak orang
Pendapatan Belanja Negara (APBN) hanya mengenal bentuk pelunasan
Republik Indonesia tidak cukup dengan meterai tempel saja. Selain itu,
mengandalkan dari hasil minyak banyak pihak juga tidak memahami
tentang adanya kewajiban
3
Bagir Manan, Dasar-dasar Sistem pemeteraian kemudian bagi pihak-
Ketatanegaraan Republik Indonesia Menurut
UUD 1994, (Bandung: Makalah ceramah
4
ilmiah disampaikan kepada Mahasiswa Pasca Santoso Brotodihardjo, Pengantar Ilmu
Angkatan 1994/1995 tanggal 3 September Hukum Pajak, (Bandung: Refika Aditama,
1994) hal. 19 edisi keempat, 2003), hal. 90
385 ADIL : Jurnal Hukum, Vol. 2 No. 3 Desember 2011
pihak yang pemegang dokumen dan pengertian dari hukum pajak.5 Hukum
hendak menggunakannya. Terlebih pajak dibedakan menjadi hukum pajak
lagi dengan adanya globalisasi dunia materiil dan hukum pajak formal.
sekarang ini banyak pihak yang Hukum pajak materiil memuat norma-
membuat perjanjian di luar negeri dan norma yang menerangkan keadaan,
akan menggunakannya di Indonesia. perbuatan, peristiwa hukum yang
Berdasarkan uraian tersebut, maka dikenakan pajak (objek pajak), siapa
akan dikaji mengenai bentuk yang dikenakan pajak (subjek pajak),
pelunasan bea meterai atas dokumen berapa besar pajak yang dikenakan.
selain dengan meterai tempel dan Segala sesuatu tentang timbul dan
bentuk pemeteraian kemudian atas hapusnya utang pajak, dan hubungan
suatu dokumen. hukum antara pemerintah dan wajib
pajak.6 Salah satu wujud dari hukum
METODE PENELITIAN pajak materiil adalah undang-undang
Penelitian ini merupakan tentang bea meterai.
penelitian yuridis normatif, yaitu Undang-Undang Nomor 13
penelitian terhadap data sekunder Tahun 1985 menetapkan pajak atas
yang datanya diperoleh melalui studi dokumen yang disebut bea meterai.
kepustakaan dan selanjutnya dianalisis Pelaksanaannya kemudian diatur
secara kualitatif. dengan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 2000 Tentang Perubahan
PEMBAHASAN
Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas
Penggunaan Meterai Teraan untuk Pengenaan Harga Nominal yang
Pelunasan Bea Meterai atas Suatu Dikenakan Bea Meterai. Selain kedua
Dokumen peraturan ini, dasar hukum lain yang
Kewenangan pemerintah untuk mengatur mengenai bea meterai
melakukan pemungutan pajak atas adalah sebagai berikut:
kekayaan seseorang kemudian
menyerahkan kembali kepada 5
Wiratni Ahmadi, Perlindungan Hukum Bagi
masyarakat melalui program kerja Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa
Pajak, (Bandung:Refika Aditama,2006) hal. 7
pemerintah dari anggaran belanja 6
Muhammad Mansur, Teguh Hadi Wardoyo,
Pemahaman Terapan dalam Kerangka
negara atau daerah merupakan lingkup Hukum Pajak, (Tangerang: TaxSys, 2005),
hal. 7
Evie Rachmawati Nur Ariyanti, Peluasan Bea Meterai…. 386
e. surat yang memuat jumlah uang uang dalam rekening di bank serta
yang mempunyai harga nominal surat yang berisi pengakuan bahwa
lebih dari Rp 1.000.000,00 (atau hutang uang seluruhnya atau
dalam mata uang asing dengan sebagiannya telah dilunasi atau
jumlah nominal yang sama) diperhitungkan. Bagi surat-surat
1) yang menyebutkan penerimaan tersebut di atas yang memuat jumlah
uang; uang dengan nominal hanya sampai
2) yang menyatakan pembukuan dengan Rp 250.000, 00 (dua ratus
uang atau penyimpanan uang lima puluh ribu rupiah) tidak
dalam rekening di bank dan dikenakan bea meterai.
yg berisi pemberitahuan saldo Jumlah uang ataupun harga
rekening di bank; nominal yang disebut di atas termasuk
3) yang berisi pengakuan bahwa juga jumlah uang ataupun harga
utang uang seluruhnya atau nominal yang dinyatakan dalam mata
sebagian telah dilunasi atau uang asing. Untuk menentukan nilai
diperhitungkan. rupiahnya, maka jumlah uang atau
f. efek atau sekumpulan efek harga nominal tersebut dikalikan
dengan nama dan dalam bentuk dengan nilai tukar yang ditetapkan
apapun yang mempunyai harga oleh menteri keuangan yang berlaku
nominal lebih dari pada saat dokumen itu dibuat
Rp 1.000.000,00 sehingga dapat diketahui apakah
Tarif bea meterai sebesar Rp dokumen tersebut dikenakan atau
3.000, 00 (tiga ribu rupiah) dikenakan tidak dikenakan bea meterai.
terhadap surat yang memuat jumlah Dokumen yang pasti memuat jumlah
uang yang menyebutkan penerimaan uang adalah dokumen perbankan.
uang yang mempunyai harga nominal Berdasarkan Surat Edaran Nomor
lebih dari Rp 250.000, 00 (dua ratus 29/PJ.5/2000 Tentang Dokumen
lima puluh ribu rupiah) sampai Perbankan yang dikenakan bea
dengan Rp 1.000.000, 00 (satu juta meterai, maka dokumen-dokumen
rupiah). Ketentuan tarif ini juga perbankan yang dikenakan tarif bea
berlaku bagi surat yang menyatakan meterai Rp 6.000, 00 (enam ribu
pembukuan uang atau penyimpanan rupiah) adalah:
389 ADIL : Jurnal Hukum, Vol. 2 No. 3 Desember 2011
meterai atau pelunasan bea meterai perjanjian. Apabila pihak atau pihak-
dengan menggunakan cara lain pihak yang bersangkutan menentukan
sebelum dokumen itu digunakan. lain, maka bea meterai terutang oleh
Namun demikian, bagaimana jika pihak atau pihak-pihak yang
terjadi pemegang dokumen belum ditentukan dalam dokumen tersebut.
membubuhi meterai pada dokumen Bea meterai terutang saat selesainya
tersebut? Perlu dipahami bahwa bea dokumen itu dibuat yang ditutup
meterai terutang oleh pihak yang dengan pembubuhan tanda tangan dari
menerima atau pihak yang mendapat yang bersangkutan.
manfaat dari dokumen, kecuali pihak Untuk dokumen yang dibuat di
atau pihak-pihak yang bersangkutan luar negeri, bea meterai terutang saat
menentukan lain. Untuk dokumen dokumen tersebut akan digunakan di
yang dibuat sepihak, misalnya Indonesia. Pemeteraiannya dilakukan
kuitansi, maka bea meterai terutang dengan cara pemeteraian kemudian
oleh penerima kuitansi. Bea meterai tanpa denda. Jika dokumen itu baru
terutang sejak saat dokumen itu dilunasi sesudah digunakan, maka
diserahkan. pemeteraian kemudian dilakukan
Dokumen yang dibuat oleh 2 berikut dendanya sebesar 200% (dua
(dua) pihak atau lebih, misalnya surat ratus persen). Jadi dengan demikian,
perjanjian di bawah tangan, maka dokumen yang harus dilunasi dengan
masing-masing pihak terutang bea cara pemeteraian kemudian adalah:
meterai atas dokumen yang 1. Dokumen yang semula tidak
diterimanya. Jika surat perjanjian terutang bea meterai namun akan
dibuat dengan akta notaris, maka bea digunakan sebagai alat
meterai yang terutang baik atas asli pembuktian di muka pengadilan;
sahih yang disimpan oleh notaris 2. Dokumen yang tidak atau kurang
maupun salinannya yang dilunasi sebagaimana mestinya;
diperuntukkan pihak-pihak yang 3. Dokumen yang dibuat di luar
bersangkutan terutang oleh pihak- negeri yang akan digunakan di
pihak yang mendapat manfaat dari Indonesia.
dokumen tersebut, yang dalam hal ini Pemegang dokumen tersebut
adalah pihak-pihak yang mengadakan dapat melakukan pemeteraian
Evie Rachmawati Nur Ariyanti, Peluasan Bea Meterai…. 394
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985
Tentang Bea Meterai