Anda di halaman 1dari 11

Lex Privatum Vol. IX/No.

2/Mar/EK/2021

PENGGELAPAN PAJAK DAN PROSES PENDAHULUAN


PENEGAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK POLRI1 A. Latar Belakang
Oleh : Jonathan Raymond Bawoleh2 Dalam pasal 23 UUD RI Tahun 1945 diatur
Diana R. Pangemanan3 bahwa “Pajak dan pungutan lain yang bersifat
Ruddy R. Watulingas4 memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undang undang” dan berdasarkan pada
ABSTRAK landasan konstitusional mengenai hukum
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk perpajakan tersebut maka diberlakukanlah
mengetahui bagaimana Pengaturan serta undang undang perpajakan setelah diubah dan
Bentuk Tindak Pidana Penggelapan Pajak ditambah atau disempurnakan dengan Undang
Menurut Undang Undang Perpajakan dan Undang Nomor 28 tahun 2007 yang dalam
bagaimanakah Proses Penegakan Hukum pasal 1 angka 1 secara tegas diatur bahwa
Terhadap Tindak Pidana Penggelapan Pajak “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
oleh Penyidik Polri di mana dengan metode yang terutang oleh orang pribadi atau badan
penelitian hukum normatif disimpulkan: 1. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
Tindak pidana penggelapan pajak atau tax undang, dengan tidak ada imbalan secara
evasion adalah “Upaya Wajib Pajak langsung dan digunakan untuk keperluan
menghindari pajak terutang secara ilegal negara bagi sebesar besarnya kemakmuran
dengan cara menyembunyikan keadaan yang rakyat.5 Dalam proses penegakan hukum
sebenarnya baik dengan sengaja maupun terhadap tindak pidana penggelapan pajak
kealpaan”. Penggelapan pajak sebagai suatu pada prinsipnya akan berhadapan dengan suatu
tindakan atau sejumlah tindakan yang sistem peradilan pidana (Criminal Justice
merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Sistem) dimana sistem ini bertujuan untuk
peraturan perundang-undangan, Sedangkan menanggulangi kejahatan dalam hal ini
dalam hukum pidana “Penggelapan itu sendiri” kejahatan penggelapan pajak. Dalam sistem ini
diatur dalam pasal 372 KUHP yang secara tegas terdapat komponen kepolisian sebagai pihak
diatur bahwa “ Barang siapa dengan sengaja penyidik.
dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan B. Perumusan Masalah
orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya 1. Bagaimana Pengaturan serta Bentuk
bukan karena kejahatan diancam karena Tindak Pidana Penggelapan Pajak
penggelapan, dengan pidana penjara paling Menurut Undang Undang Perpajakan .
lama empat tahun atau pidana denda paling 2. Bagaimanakah Proses Penegakan Hukum
banyak Sembilan ratus rupiah. Tindak Pidana Terhadap Tindak Pidana Penggelapan
Perpajakan diatur dalam undang undang nomor Pajak oleh Penyidik Polri
28 tahun 2007 Bab VIII tentang „Ketentuan
Pidana”. 2. Proses penegakan hukum dalam C. Metode Penelitian
kasus tindak pidana penggelapan pajak dimulai Metode pendekatan yuridis normatif
dari tahapan penyelidikan, penyidikan dan dimana penelitian hukum yuridis normatif atau
penuntutan didepan pengadilan pidana. penelitian hukum kepustakaan.
Apabila diperlukan penyidik dapat meminta
bantuan aparat penegak hukum lainnya demi PEMBAHASAN
kelancaran proses penyidikan. A. Pengaturan dan bentuk Tindak Pidana
Kata kunci: pajak; penyidik polri; Penggelapan Pajak
Sejak diberlakukannya Undang-Undang
nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan yang dilandasi
falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1
1945, yang di dalamnya tertuang ketentuan
Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
yang menjunjung tinggi hak warga negara dan
17071101048
3 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum 5Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang ketentuan
4 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum umum perpajakan Pasal 1 Angka 1.

203
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

menempatkan kewajiban perpajakan sebagai mendukung pengembangan usaha kecil


kewajiban kenegaraan. Undang-Undang ini dan menengah;
memuat ketentuan umum dan tata cara c. menyesuaikan tuntutan perkembangan
perpajakan yang pada prinsipnya diberlakukan sosial ekonomi masyarakat serta
bagi undang-undang pajak material, kecuali perkembangan di bidang teknologi
dalam undang-undang pajak yang bersangkutan informasi;
telah mengatur sendiri mengenai ketentuan d. meningkatkan keseimbangan antara hak
umum dan tata cara perpajakannya. dan kewajiban;
Penjelasan undang undang perpajakan ini e. menyederhanakan prosedur administrasi
bahwa sejalan dengan perkembangan ekonomi, perpajakan;
teknologi informasi, sosial, dan politik, disadari f. meningkatkan penerapan prinsip self
bahwa perlu dilakukan perubahan Undang- assessment secara akuntabel dan
Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata konsisten; dan
Cara Perpajakan. Perubahan tersebut bertujuan g. mendukung iklim usaha ke arah yang
untuk lebih memberikan keadilan, lebih kondusif dan kompetitif. Dengan
meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, dilaksanakannya kebijakan pokok
meningkatkan kepastian dan penegakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
hukum, serta mengantisipasi kemajuan di penerimaan negara dalam jangka
bidang teknologi informasi dan perubahan menengah dan panjang seiring dengan
ketentuan material di bidang perpajakan. Selain meningkatnya kepatuhan sukarela dan
itu, perubahan tersebut juga dimaksudkan membaiknya iklim usaha.
untuk meningkatkan profesionalisme aparatur Dalam kenyataan dilapangan begitu banyak
perpajakan, meningkatkan keterbukaan kasus-kasus penggelapan pajak yang dilakukan
administrasi perpajakan, dan meningkatkan oleh wajib pajak yang sampai saat ini masih
kepatuhan sukarela Wajib Pajak. sulit untuk dijerat oleh pasal 372 KUHP sebagai
Sistem, mekanisme, dan tata cara kasus penggelapan dikarenakan oleh sifat dan
pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan jangkauan undang undang nomor 28 tahun
yang sederhana menjadi ciri dan corak dalam 2007 yang memberi perhatian lebih kepada
perubahan Undang-Undang perpajakan ini penerimaan negara, kepatuhan sukarela
dengan tetap menganut sistem self assessment. membayar pajak dan membaiknya iklim usaha.
Perubahan tersebut khususnya berkaitan Penggelapan menurut pasal 372 KUHP
dengan peningkatan keseimbangan hak dan adalah barang siapa dengan sengaja dan
kewajiban bagi masyarakat Wajib Pajak melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
sehingga masyarakat Wajib Pajak dapat seluruhnya atau sebagaian adalah kepunyaan
melaksanakan hak dan kewajiban orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya
perpajakannya dengan lebih baik bukan karena kejahatan diancam karena
Dengan berpegang teguh pada prinsip penggelapan, demngan pidana penjara paling
kepastian hukum, keadilan, dan lama empat tahun atau denda paling banyak
kesederhanaan, arah dan tujuan perubahan Sembilan ratus rupiah. Dari pasal tersebut
Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan terkandung unsur subjektif dan objektif.
Tata Cara Perpajakan ini mengacu pada - unsur subjektif yaitu unsur yang melekat
kebijakan pokok sebagai berikut: 6 pada diri pelaku yakni unsur dengan
a. meningkatkan efisiensi pemungutan sengaja.
pajak dalam rangka mendukung - unsur objektif yaitu
penerimaan negara; a. Barang siapa
b. meningkatkan pelayanan, kepastian b. Menguasai secara melawan hukum
hukum dan keadilan bagi masyarakat c. Suatu benda
guna meningkatkan daya saing dalam d. Sebagian atau seluruhnya
bidang penanaman modal, dengan tetap e. Berada padanya bukan karena
kejahatan.
Sedangkan penggelapan pajak dalam
6 Said Sampara, Tindak Pidana Pidana Perpajakan, undang-undang nomor 28 Tahun 2007 hanya
CiptaKarya, Jakarta Th 2012 hal 32

204
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

menyebut tindak pidana pajak yang secara benar, atau tidak menggambarkan
limitative diatur dalam bab VIII pasal 38 s/d keadaan yang sebenarnya;
pasal 43. g. tidak menyelenggarakan pembukuan
Jika seseorang melakukan tindak pidana atau pencatatan di Indonesia, tidak
penggelapan pajak maka akan diproses sesuai memperlihatkan atau tidak
dengan ketentuan Undang-Undang yang meminjamkan buku, catatan, atau
berlaku, yaitu Undang-Undang perpajakan dokumen lain;
sebagaimana yang telah dijelaskan pada h. tidak menyimpan buku, catatan, atau
undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 pasal 38 dokumen yang menjadi dasar
disebutkan karena kealpaannya: pembukuan atau pencatatan dan
1. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; dokumen lain termasuk hasil
atau pengolahan data dari pembukuan yang
2. menyampaikan Surat Pemberitahuan, dikelola secara elektronik atau
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, diselenggarakan secara program
atau melampirkan keterangan yang isinya aplikasi on-line di Indonesia
tidak benar sehingga dapat menimbulkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
kerugian pada pendapatan negara dan ayat (11); atau
perbuatan tersebut merupakan perbuatan i. tidak menyetorkan pajak yang telah
setelah perbuatan yang pertama kali dipotong atau dipungut. sehingga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, dapat menimbulkan kerugian pada
didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pendapatan negara dipidana dengan
pajak terutang yang tidak atau kurang pidana penjara paling singkat 6 (enam)
dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali bulan dan paling lama 6 (enam) tahun
jumlah pajak terutang yang tidak atau dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
kurang dibayar, atau dipidana kurungan jumlah pajak terutang yang tidak atau
paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling kurang dibayar dan paling banyak 4
lama 1 (satu) tahun. (empat) kali jumlah pajak terutang
Dalam Pasal 39 ayat 1 juga disebutkan yang tidak atau kurang dibayar.
bahwa:7 2. Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
1. Setiap orang yang dengan sengaja: (1) ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2
a. tidak mendaftarkan diri untuk (dua) kali sanksi pidana apabila seseorang
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak melakukan lagi tindak pidana di bidang
atau tidak melaporkan usahanya untuk perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun,
dikukuhkan terhitung sejak selesainya menjalani pidana
b. menyalahgunakan atau menggunakan penjara yang dijatuhkan.
tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak 3. Setiap orang yang melakukan percobaan
atau Pengukuhan Pengusaha Kena untuk melakukan tindak pidana
Pajak; menyalahgunakan atau menggunakan
c. tidak menyampaikan Surat tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Pemberitahuan; Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
d. menyampaikan Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
dan/atau keterangan yang isinya tidak b, sebagai Pengusaha Kena Pajak;
benar atau tidak lengkap; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan b, atau menyampaikan Surat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pemberitahuan dan/atau keterangan yang
29; isinya tidak benar atau tidak lengkap,
f. memperlihatkan pembukuan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
pencatatan, atau dokumen lain yang d, dalam rangka mengajukan permohonan
palsu atau dipalsukan seolah-olah restitusi atau melakukan kompensasi pajak
atau pengkreditan pajak, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 6 (enam)
bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan
7 Penjelasan Undang Undang No 28 Tahun 2007

205
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah dipidana dengan pidana penjara
restitusi yang dimohonkan dan/atau paling lama 3 (tiga) tahun dan
kompensasi atau pengkreditan yang denda paling banyak
dilakukan dan paling banyak 4 (empat) kali Rp75.000.000,00 (tujuh puluh
jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau lima juta rupiah).
kompensasi atau pengkreditan yang Pasal 41C (1) Setiap orang yang dengan
dilakukan. sengaja tidak memenuhi
Pasal 41 : (1) Pejabat yang karena kewajiban sebagaimana
kealpaanya tidak memenuhi dimaksud dalam Pasal 35A ayat
kewajiban merahasiakan hal (1) dipidana dengan pidana
sebagaimana dimaksud kurungan paling lama 1 (satu)
dalam Pasal 34 dipidana tahun atau denda paling banyak
dengan pidana kurungan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
paling lama 1 (satu) tahun rupiah).
dan denda paling banyak (2) Setiap orang yang dengan
Rp.25.000.000,00 (dua puluh sengaja menyebabkan tidak
lima juta rupiah). terpenuhinya kewajiban pejabat
(2) Pejabat yang dengan dan pihak lain sebagaimana
sengaja tidak memenuhi dimaksud dalam Pasal 35A ayat
kewajibannya atau (1) dipidana dengan pidana
seseorang yang kurungan paling lama 10
menyebabkan tidak (sepuluh) bulan atau denda
dipenuhinya kewajiban paling banyak Rp.800.000.000,00
pejabat sebagaimana (delapan ratus juta rupiah).
dimaksud dalam Pasal 34 (3) Setiap orang yang dengan
dipidana dengan pidana sengaja tidak memberikan data
penjara paling lama 2 (dua) dan informasi yang diminta oleh
tahun dan denda paling Direktur Jenderal Pajak
banyak Rp.50.000.000,00 sebagaimana dimaksud dalam
(lima puluh juta rupiah). Pasal 35A ayat (2) dipidana
(3) Penuntutan terhadap tindak dengan pidana kurungan paling
pidana sebagaimana lama 10 (sepuluh) bulan atau
dimaksud pada ayat (1) dan denda paling banyak
ayat (2) hanya dilakukan Rp.800.000.000,00 (delapan
atas pengaduan orang yang ratus juta rupiah).
kerahasiaannya dilanggar. (4) Setiap orang yang dengan
Pasal 41A Setiap orang yang wajib sengaja menyalahgunakan data
memberikan keterangan atau dan informasi perpajakan
bukti yang diminta sebagaimana sehingga menimbulkan kerugian
dimaksud dalam Pasal 35 tetapi kepada negara dipidana dengan
dengan sengaja tidak memberi pidana kurungan paling lama 1
keterangan atau bukti, atau (satu) tahun atau denda paling
memberi keterangan atau bukti banyak Rp500.000.000,00 (lima
yang tidak benar dipidana ratus juta rupiah).
dengan pidana kurungan paling Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
lama 1 (satu) tahun dan denda penerapan sanksi pidana di bidang perpajakan
paling banyak Rp.25.000.000,00 baru termasuk penggelapan pajak dapat
(dua puluh lima juta rupiah). dilaksanakan setelah sanksi administrasi tidak
Pasal 41B Setiap orang yang dengan dijalankan baik oleh wajib pajak maupun
sengaja menghalangi atau petugas pajak atau fiskus. Dengan demikian
mempersulit penyidikan tindak maka hukum pidana atau sanksi pidana baru
pidana di bidang perpajakan diterapkan apabila upaya-upaya lain telah

206
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

dilakukan tetapi tidak membawa pengaruh berarti8 : “Penyidikan adalah serangkaian


sama sekali atau dengan kata lain tidak tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
membawa efek jera baik bagi sipelaku maupun yang diatur dalam undang-undang ini untuk
calon pelaku. Dan nampaknya yang diutamakan mencari serta mengumpulkan bukti yang
dalam menangani tindak pidana di bidang dengan bukti itu membuat terang tentang
perpajakan ini adalah pengembalian jumlah tindak pidana yang terjadi dan guna
kerugian negara yang timbul dari tindak pidana menentukan tersangkanya”. 9
penggelapan pajak ini. Dan demikian bila sanksi Pada penyidikan, titik berat tekanannya
administrasi telah dipenuhi atau telah diletakkan pada tindakan “mencari serta
dikembalikan atau dibayarkan, maka tidak perlu mengumpulkan bukti” supaya tindak pidana
sanksi pidana diterapkan. Hal ini dinyatakan yang ditemukan dapat menjadi terang, serta
dalam Pasal 44 B, yakni bahwa untuk agar dapat menemukan dan menentukan
kepentingan penerimaan negara, atas pelakunya.21) Sedangkan menurut Pasal I angka
permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung 31 Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007
dapat menghentikan penyidikan tindak pidana tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
di bidang perpajakan paling lama dalam jangka Perpajakan. Pengertian penyidikan adalah
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat sebagi berikut: “Penyidikan tindak pidana
permintaan. Penghentian penyidikan yang dibidang perpajakan adalah serangkaian
dimaksud hanya dilakukan setelah wajib pajak tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk
melunasi utang pajak yang tidak atau kurang mencari serta mengumpulkan bukti yang
dibayar atau yang tidak seharusnya dengan bukti itu membuat terang tindak pidana
dikembalikan dan ditambah dengan sanksi dibidang perpajakan yang terjadi serta
administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) menemukan tersangkanya”22). Berdasarkan
kali jumlah pajak yang tidak atau kurang pengertian di atas sangat jelas dapat kita
dibayar, atau yang tidak seharusnya simpulkan bahwa tujuan utama dari
dikembalikan. dilakukanya proses penyidikan adalah untuk
Ketentuan yang ada pada Pasal 44 B ini menemukan tersangka yang melakukan tindak
menyebabkan penegakan hukum di bidang pidana dalam perpajakan.
perpajakan kurang baik, karena penegak hukum Dengan dilakukannya penyidikan, maka
khususnya Jaksa dapat menyalahgunakan ditemukan cukup barang bukti untuk
kewenangan yang ada padanya yang menemukan tersangka, diharapkan adanya
semestinya sanksi pidana dapat diterapkan barang bukti yang ditemukan untuk kemudian
tetapi Jaksa Agung dapat menyampingkannya menjadi dasar dalam menetapkan tersangka.
demi untuk melancarkan penerimaan negara. Dalam penyidikan tindak pidana di bidang
B. Proses Penegakan Hukum Tindak Pidana perpajakan, pihak yang berweanag untuk
Pajak melakukan proses penyidikan adalah Pejabat
Proses penegakan hukum tindak pidana Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan
penggelapan pajak di mulai dari tahap Direktorat Jenderal Pajak yang diberi
penyidikan, proses penyidikan yang dilakukan wewenang khusus sebagai penyidik tindak
oleh Penyidik pegawai negeri sipil direktorat pidana dibidang perpajakan sesuai Pasal 44
jenderal pajak harus progresif dan dapat ayat 2 Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007
menegakkan norma-norma hukum serta aturan tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
hukum yang di atur di dalam undang-undang, Perpajakan, sebagi berikut: Wewenang
dalam hal Penyidik pegawai negeri sipil di penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam penegakan hukum pidana di atur secara adalah: 10
khusus di dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dalam a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana meneliti keterangan atau laporan
(KUHAP) penyidik adalah: Pejabat pegawai berkenaan dengan tindak pidana di
negeri sipil tertentu yang diberikan wewenang
khusus oleh undang-undang, Sedangkan proses 8 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
penyidikan menurut Pasal 1 butir 2 dalam Kitab 9 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana Ibid
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 10 M. Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan dan

Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, Jakarta Th 2000 hal 109

207
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

bidang perpajakan agar keterangan atau penyidikan dan menyampaikan hasil


laporan tersebut menjadi lebih lengkap penyidikannya kepada penuntut umum melalui
dan jelas; penyidik pejabat Polisi Negara Republik
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur
keterangan mengenai orang pribadi atau dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana”.
badan tentang kebenaran perbuatan Apabila diperlukan penyidik dapat meminta
yang dilakukan sehubungan dengan batuan aparat penegak hukum lainnya demi
tindak pidana di bidang perpajakan; kelancaran proses penyidikan. Sesuai Pasal 44
c. meminta keterangan dan bahan bukti ayat 4 Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007
dari orang pribadi atau badan tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
sehubungan dengan tindak pidana di Perpajakan, sebagi berikut: “Dalam rangka
bidang perpajakan; pelaksanaan kewenangan penyidikan
d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyidik
lain berkenaan dengan tindak pidana di dapat meminta bantuan aparat penegak hukum
bidang perpajakan; lain.” 24)
e. melakukan penggeledahan untuk Tata cara penyidikan yang dilaksanakan oleh
mendapatkan bahan bukti pembukuan, Penyidik Pajak, dapat disebutkan sebagai
pencatatan, dan dokumen lain, serta berikut: 11
melakukan penyitaan terhadap bahan a. Penyidik pajak harus memperlihatkan
bukti tersebut; Surat perintah Penyidikan yang telah
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam ditandatangani oleh Direktur Jenderal
rangka pelaksanaan tugas penyidikan Pajak atau Kepala Kantor Wilayah;
tindak pidana di bidang perpajakan; b. Memberitahukan dimulainya penyidikan
g. menyuruh berhenti dan/atau melarang kepada Penyidik Polri dan Jaksa Penuntut
seseorang meninggalkan ruangan atau Umum;
tempat pada saat pemeriksaan sedang c. Menyampaikan Hasil Penyidikan kepada
berlangsung dan memeriksa identitas Jaksa Penuntut Umum melalui Penyidik
orang, benda, dan/atau dokumen yang Polri;
dibawa; d. Bila penyidik melakukan penggeledahan
h. memotret seseorang yang berkaitan atau penyitaan, terlebih dahulu harus
dengan tindak pidana di bidang ada izin dari Ketua Pengadilan Negeri
perpajakan; setempat, kecuali dalam keadaan
i. memanggil orang untuk didengar mendesak;
keterangannya dan diperiksa sebagai e. Dalam melakukan penggeledahan atau
tersangka atau saksi; penyitaan harus ada 2 orang saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan/atau f. Membuat Berita Acara Sita serta
k. melakukan tindakan lain yang perlu ditandatangani oleh Wajib Pajak dan
untuk kelancaran penyidikan tindak Penyidik Pajak;
pidana di bidang perpajakan menurut g. Bila tersangka dikhawatirkan akan
ketentuan peraturan meninggalkan wilayah Indonesia maka
perundangundangan. penyidik pajak dapat segera meminta
Dalam peroses penyidikan, penyidik bantuan kepada Kejaksaan Agung untuk
memberitahukan dimulainya penyidikan dan melakukan pencekalan.
menyampikan hasil penyidikan kepada h. Penyidik menyelesaikan penyusunan
penuntut umum melalui penyidik pejabat polisi berkas perkara yang terdiri dari :
Negara Republik Indonesia sesuai yang diatur i. Berita Acara Pendapat/Resume
dalam undang-undang hukum acara pidana. ii. Penyusunan isi Berkas
Sesuai Pasal 44 ayat 3 Undang - Undang iii. Pemberkasan
Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Dalam melakukan penyidikan tindak pidana
Umum Dan Tata Cara Perpajakan, sebagi di bidang perpajakan, ada beberapa tahapan
berikut: “Penyidik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memberitahukan dimulainya 11 Elearning ppatk.go.id. www.hukum-hukum.com
content pdf “Tatacara Penyidikan Penggelapan Pajak”

208
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

yang akan dilaksanakan. Tahapan-tahapan saat dimulainya penyidikan kepada


tersebut adalah :12 Jaksa/Penuntut Umum melalui Penyidik
1. Tahap Pengamatan. Pengamatan di Polri. Selanjutnya mulailah Penyidik Pajak
definisikan sebagai serangkaian kegiatan melakukan tindakan penyidikan di bidang
yang dilakukan oleh Petugas Direktorat perpajakan, dengan tetap
Jenderal Pajak untuk mencocokan memperhatikan dan berpedoman pada
dengan kenyataan, membahas dan ketentuan Hukum Acara Pidana yang
mengembangkan lebih lanjut akan berlaku, yaitu KUHAP.
informasi, data, laporan dan/atau Sesuai dengan kewenangan dan kewajiban
pengaduan yang memberi petunjuk yang diberikan oleh UndangUndang, Penyidik
adanya dugaan telah terjadi tindak Pajak juga dapat melakukan tindakan-tindakan
pidana di bidang perpajakan. hukum seperti:
2. Pemeriksaan Bukti Permulaan a. Pemanggilan Tersangka dan Saksi
Pemeriksaan bukti permulaan b. Penggeledahan
dimaksudkan untuk mendapatkan bukti c. Penyitaan
permulaan tentang adanya dugaan telah Penghentian Penyidikan Terhadap
terjadi tindak pidana di bidang Pelanggaran Pajak Setiap tindakan penyidikan
perpajakan. Pemeriksaan bukti yang dilakukan oleh Penyidik Pajak, dapat
permulaan pada dasarnya adalah dihentikan dalam hal-hal sebagai berikut:
pemeriksaan pajak dimana pedoman dan 1. Tidak terdapat bukti yang cukup, atau
tata caranya tetap mengacu pada 2. Peristiwa bukan merupakan peristiwa
ketentuan yang berlaku mengenai tata tindak pidana di bidang perpajakan, atau
cara pemeriksaan di bidang perpajakan. 3. Tersangka meninggal dunia, atau
Setelah selesai pemeriksaan bukti 4. Peristiwanya telah kadaluarsa, atau
permulaan selanjutnya dibuat Laporan 5. Untuk kepentingan penerimaan negara,
Bukti Permulaan dengan disertai atas permintaan Menteri Keuangan,
kesimpulan dan usul tindak lanjutnya Jaksa Agung dapat menghentikan
kepada pejabat yang berwenang atau penyidikan tindak pidana di bidang
yang memberi perintah. perpajakan.
3. Tahap Penyidikan termasuk Pembuatan Namun demikian, menurut UndangUndang
Berita Acara dan Pemberkasan Apabila No.28 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah
dari pemeriksaan bukti permulaan terakhir dengan UndangUndang No.16 Tahun
kemudian ditindaklanjuti dengan 2009, disebutkan bahwa untuk kepentingan
tindakan penyidikan, maka atasan penerimaan negara, atas permintaan Menteri
pemeriksa pajak setelah menilai dan Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan
memberikan pertimbangan atau usul penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan.
pemeriksa, mengusulkan kepada Direktur Penghentian ini hanya dapat dilakukan dengan
Jenderal Pajak atau Pejabat untuk syarat:
dilakukan penyidikan melalui Direktur 1. Wajib Pajak melunasi pajak yang tidak
Pemeriksaan Pajak. Setelah Direktur atau kurang dibayar atau yang tidak
Jenderal Pajak mempelajari dan seharusnya dikembalikan;
mempertimbangkan usul Direktur 2. Wajib Pajak membayar sanksi
Pemeriksaan Pajak, selanjutnya memberi adminstrasi berupa denda sebesar 4
instruksi untuk melanjutkan penyidikan. (empat) kali jumlah pajak yang tidak atau
Surat Perintah Penyidikan ditandatangani kurang dibayar, atau yang tidak
oleh Direktur Jenderal Pajak atau pejabat seharusnya dikembalikan.
yang ditunjuk olehnya. Setelah penyidik Dalam hal penyidik menghentikan
pajak menerima Surat Perintah penyidikan karena alasan-alasan seperti
Penyidikan, kewajiban yang mula mula tersebut diatas, maka kewajiban Penyidik
harus dilakukan adalah memberitahukan adalah memberitahukan hal itu kepada
Penyidik Polri, kepada Jaksa Penuntut Umum,
dan kepada tersangka atau keluarganya.
12 Penjelasan Undang Undang No 28 Tahun 2007

209
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

Penuntutan dalam tindak pidana perpajakan pengadilan agar segera diadili dengan disertai
tetap mengacu terhadap ketentuan Kitab Surat Dakwaan. Turunan surat pelimpahan
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) perkara beserta Surat Dakwaan disampaikan
pada pasal 14, yang menjelaskan sebagai kepada tersangka atau kuasa hukumnya atau
berikut:Penuntut umum mempunyai penasehat hukumnya dan kepada penyidik
wewenang:26) POLRI.
1. menerima dan memeriksa berkas Dalam Undang Undang No. 8 Tahun 1981
perkara penyidikan dari penyidik atau KUHAP yang mengatur tentang sistem
penyidik pembantu; peradilan pidana, kewenangan sebagai
2. mengadakan pra penuntutan apabila penyelidik diserahkan sepenuhnya kepada
ada kekurangan pada penyidikan POLRI. Dengan kata lain setiap anggota POLRI,
dengan memperhatikan ketentuan baik itu pengemban fungsi Intel, Samapta,
Pasal 110 ayat (3) dan ayat (4), dengan Bimnas maupun Reserse dapat melaksanakan
memberi petunjuk dalam rangka fungsi penyelidikan. Pengertian penyidikan
penyempurnaan penyidikan dari menurut KUHAP adalah serangkaian tindakan
penyidik; penyidik dalam hal dan menurut cara yang
3. memberikan perpanjangan penahanan, diatur dalam undang-undang ini untuk mencari
melakukan penahanan atau penahanan serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
lanjutan dan atau mengubah status itu membuat terang tentang tindak pidana yang
tahanan setelah perkaranya terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
dilimpahkan oleh penyidik; Dengan disahkannya Undang Undang
4. membuat surat dakwaan; Kepolisian No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
5. melimpahkan perkara ke pengadilan; Negara Republik Indonesia, Di dalam Undang-
6. menyampaikan pemberitahuan kepada Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia
terdakwa tentang ketentuan hari dan menyatakan bahwa Penyidik dapat digolongkan
waktu perkara disidangkan yang menjadi dua antara lain: 13
disertai surat panggilan, baik kepada 1. Penyidik Kepolisian Negara Republik
terdakwa maupun kepada saksi, untuk Indonesia,
datang pada sidang yang telah 2. Penyidik pegawai negeri sipil atau yang
ditentukan; disingkat PPNS, dan Penyidik Pembantu
7. melakukan penuntutan; yang adalah juga pejabat kepolisian.
8. menutup perkara demi kepentingan Wewenang Penyidik Didalam pasal 7 KUHAP
hukum; penyidik sebagai mana dimaksud dalam pasal 6
9. mengadakan tindakan lain dalam ayat 1 huruf (a) karena kewajibannya
Iingkup tugas dan tanggung jawab mempunyai wewenang:
sebagai penuntut umum menurut 1) Menerima laporan atau pengaduan dari
ketentuan undang-undang ini; seseorang tentang adanya tindak pidana.
10. melaksanakan penetapan hakim. 2) Melakukan tindakan pertama pada saat di
Dalam praktek, sebelum berkas perkara tempat kejadian.
dilimpahkan ke Pengadilan, penuntut umum 3) Menyuruh berhenti seseorang tersangka
mempelajari berkas perkara dan dalam waktu 7 dan memeriksa Tanda Pengenal Diri
(tujuh) hari memberitahukan kepada penyidik tersangka.
apakah hasil penyidikan telah siap dilimpahkan 4) Melakukan penangkapan, penahanan,
ke pengadilan atau masih harus dilengkapi lagi. penggledahan dan penyitaan.
Apabila belum lengkap, maka berkas perkara 5) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan
dikembalikan ke penyidik untuk diengkapi surat.
dengan dijelaskan hal-hal yang dianggap 6) Mengambil sidik jari dan memotret
kurang. seseorang.
Jika kemudian telah lengkap dan memenuhi 7) Memanggil orang untuk di dengar dan di
syarat untuk dilimpahkan ke pengadilan, maka periksa sebagai tersangka atau saksi.
penuntut umum segera melimpahkan berkas
perkara ke pengadilan dan memohon kepada 13 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia

210
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

8) Mendatangakan orang ahli yang di perlukan di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$
dalam hubungannya dengan pemeriksaan 2,8miliar (sekitar Rp 25,5 triliun).
perkara. Selain PT AAG, terdapat perusahaan lain
9) Mengadakan penghentian penyidikan. yang berada di bawah naungan Grup Raja
10) Mengadakan tindakan lain menurut hukum Garuda Mas, di antaranya:Asia Pacific
yang bertanggung jawab. Dalam hal tugas Resources International Holdings
dan wewenang seorang penyidik dalam Limited(APRIL), Indorayon, PEC-Tech, Sateri
melakukan kerjasama dengan kepolisian International, dan Pacific Oil &Gas. Secara
Negara lain dalam menyidik dan khusus, PT AAG memiliki 200 ribu hektar lahan
memberantas kejahatan internasional serta sawit, karet, kakao di Indonesia, Filipina,
petunjuk dan bantuan penyidikan kepada Malaysia, dan Thailand.
penyidik pegawai negeri sipil serta Di Asia, PT AAG merupakan salah satu penghasil
menerima hasil penyidikan, penyidik minyak sawit mentah terbesar, yaitu memiliki
pegawai negeri sipil untuk di serahkan 19 pabrik yang menghasilkan 1 juta ton minyak
kepada penununtut umum. Penyidik sawit mentah selain tiga pabrik minyak goreng.
sebagaimana yang dimaksud mempunyai Terungkapnya dugaan penggelapan pajak
wewenang sesuai dengan undang-undang oleh PT AAG, bermula dari aksi Vincentius Amin
yang sesuai dengan undang undang yang Sutanto (Vincent) membobol brankas PT AAG di
menjadi dasar hukumnya masing-masing Bank Fortis Singapura senilai US$3,1 juta pada
dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di tanggal 13 November 2006. Vincent saat itu
bawah koordinasi dan pengawasan menjabat sebagai group financial controller di
penyidik tersebut dalam pasal 6 ayat 1 PT AAG yang mengetahui seluk- beluk
huruf (a), sehingga dalam melakukan keuangannya. Perbuatan Vincent ini terendus
tugasnya sebagaimana yang dimaksud oleh perusahaan dan dilaporkan ke Polda
dalam ayat ( 1 ) dua ayat ( 2 ) penyidik Metro Jaya.
wajib menjunjung tinggi hukum yang Vincent diburu bahkan diancam akan dibunuh.
berlaku. Demikian halnya dengan Vincent kabur ke Singapura sambil
pelaksanaan penyidikan dalam kasus membawa sejumlah dokumen penting
penggelapan pajak maka diberlakukan perusahaan tersebut. Dalam pelariannya inilah
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 terjadi jalinan komunikasi antaraVincent dan
yang pada pokoknya Penyidik PPNS Dirjen wartawan Tempo.
Perpajakan harus berkoordinasi dengan Pelarian VAS berakhir setelah pada
Penyidik Polri. tanggal 11 Desember 2006 ia menyerahkan
dirike Polda Metro Jawa. Namun, sebelum itu,
Contoh Kasus Penggelapan Pajak yakni 14: pada tanggal 1 Desember 2006 VAS
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor perkara sengajadatang ke KPK untuk membeberkan
pidana No. 2239.K/PID.SUS/2012 yang telah permasalahan keuangan PT AAG yang
mempunyai kekuatan hukum tetap dimana dilengkapidengan sejumlah dokumen keuangan
tersangka harus membayar denda sebesar Rp dan data digital. Salah satu dokumen tersebut
2.519.955.391.304 (Dua trilliun lima ratus adalah dokumen yang berjudul “AAA-Cross
Sembilan belas milliard Sembilan ratus lima Border Tax Planning (Under Pricing of Export
puluh lima juta tigaratus Sembilan puluh satu Sales”,disusun pada sekitar 2002.
ribu tiga ratus empat rupiah) Dokumen ini memuat semua
Kronologi Kasus adalah sbb:15 persiapantransfer pricing PT AAG secara
PT Asian Agri Group (AAG) adalah salah satu terperinci. Modusnya dilakukan dengan cara
induk usaha terbesar kedua menjual produk minyak sawit mentah (Crude
di Grup Raja Garuda Mas, perusahaan milik PalmOil) keluaran PT AAG ke perusahaan afiliasi
Sukanto Tanoto. Menurut majalah Forbes, pada di luar negeri dengan harga di bawah harga
tahun 2006 Tanoto adalah keluarga paling kaya pasar untuk kemudian dijual kembali ke
pembeli riil dengan harga tinggi. Dengan begitu,
14Direktori Mahkamah Agung RI beban pajak di dalam negeri bisa ditekan. Selain
15www.hukumonline.com diakses pada 30 Agustus 2020. itu, rupanya perusahaan-perusahaan luar
11.00

211
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

negeri yang menjadi rekanan PT AA sebagian percobaan 3 tahun dengan syarat khusus agar
adalah perusahaan fiktif. perusahaan yang tergabung dalam Asian Agri
Pembeberan Vincent ini kemudian Group membayar sejumlah 2 x Rp
ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyerahkan 1.259.977.695.652 = 2.519.955.391.304," kata
permasalahan tersebut ke Direktorat Pajak Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Ridwan
karena memang permasalahan PT AAG tersebut Mansyur kepada wartawan, Jumat
terkait erat dengan perpajakan. (28/12/2012). Artinya jika Suwir Laut tidak
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktur mengulangi perbuatannya selama 3 tahun ke
Jendral Pajak, DarminNasution, kemudian depan maka tidak perlu menjalani penjara 2
membentuk tim khusus yang terdiri atas tahun.
pemeriksa, penyidik dan intelijen. Tim ini Menurut MA, putusan ini termasuk sebagai
bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan perkara penggelapan pajak yang diputuskan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan sebagai corporate liability (pertanggung
Kejaksaan Agung. jawaban kolektive) yaitu fucarious
Tim khusus tersebut melakukan serangkaian liability (perusahaan bertanggung jawab atas
penyelidikan termasuk penggeladahan perbuatan pidana karyawannya).
terhadap kantor PT AAG, baik yang di Jakarta Perkara yang mengantongi nomor perkara
maupun di Medan.Berdasarkan hasil 2239.K/PID.SUS/2012 diputus pada 18
penyelidikan tersebut (14 perusahaan Desember 2012 dengan ketua majelis hakim
diperiksa), ditemukan Terjadinya penggelapan Djoko Sarwoko, Prof. Komariah E, Sapardjaja,
pajak yang berupa penggelapan pajak dan Sri Murwahyuni.
penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai “Putusan ini menarik karena walaupun
(PPN).selain itu juga “bahwa dalam tahun pajak penggelapan pajak sebagai adminstration penal
2002-2005, terdapat Rp 2,62 triliun dan penghukuman sebagai ultimum remidium,
penyimpangan pencatatan transaksi. Yang tapi oleh majelis kasasi diputus langsung
berupa menggelembungkan biaya sebagai kejahatan pajak oleh karena perbuatan
perusahaanhingga Rp 1,5 triliun. mendongkrak terdakwa yang memasukkan data tidak
kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar. sebenarnya (self assesment) melanggar prinsip
Mengecilkan hasil penjualan Rp 889 miliar. hukum pajak yaitu memenuhi kewajiban
Lewat modus ini, Asian Agri diduga telah membayar pajak dengan melaporkan secara
menggelapkan pajak penghasilan untuk badan jujur sendiri kewajiban hutang pajaknya
usaha senilai total Rp 2,6 triliun. Perhitungan (terdakwa mengisi data palsu kewajiban
SPT Asian Agriyang digelapkan berasal dari SPT perusahaan).”
periode 2002-2005. Menurut MA, perbuatan terdakwa dilakukan
Hitungan terakhir menyebutkan penggelapan selama 4 tahun berturut-turut yang dilakukan
pajak itu diduga berpotensi merugikan oleh 16 anak perusahaan Asian Agri.
keuangan negara hingga Rp 1,3 triliun. Dari Dalam petikan putusannya, MA menyatakan
rangkaian investigasi dan penyelidikan, pada bahwa terdakwa Suwir Laut terbukti secara sah
bulan Desember 2007 telah ditetapkan 8 orang dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
tersangka, yang masing-masing berinisial ST, pidana yaitu Menyampaikan Surat
WT, LA, TBK, AN, EL, LBH, dan SL.Kedelapan Pemberitahuan Dan /Atau Keterangan Yang
orang tersangka tersebut merupakan pengurus, Isinya Tidak Benar Atau Tidak Lengkap Secara
direktur dan penanggung jawab perusahaan. Berlanjut.
Di samping itu, pihak Depertemen Hukum Oleh karena itu, terdakwa dipidana penjara
dan HAM juga telah mencekal 8 orang 2 tahun dan mensyaratkan dalam 1 tahun
tersangka tersebut. Mahkamah Agung (MA) sebanyak 14 perusahaan yang tergabung dalam
menghukum perusahaan papan atas kelapa AAG yang pengisian SPT Tahunan diwakili oleh
sawit Asian Agri untuk membayar denda ke Terdakwa untuk membayar denda 2 kali pajak
negara Rp2,5 triliun. Dalam perkara ini MA juga terutang dengan jumlah total sebesar Rp2,5
menghukum percobaan pidana terhadap triliun secakwa telah lunas membayar denda
TaxManager Asian Agri, Suwir Laut. tersebut.
"Menghukum terdakwa selama 2 tahun

212
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

PENUTUP http://www.docudesk.com diakses


A. Kesimpulan 30 Agustus 2021.
1. Tindak pidana penggelapan pajak atau Lawrence M Friedman Dalam ST. Wahyudi,
tax evasion adalah “Upaya Wajib Pajak Penegakan Hukum di Indonesia
menghindari pajak terutang secara ilegal Jurnal Hukum Dan Peradilan Vol 1
dengan cara menyembunyikan keadaan No 2 Thn 2012
yang sebenarnya baik dengan sengaja M. Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan
maupun kealpaan”. Penggelapan pajak Dan Penerapan KUHAP, Sinar
sebagai suatu tindakan atau sejumlah Grafika, Jakarta, 2000.
tindakan yang merupakan pelanggaran Mardiasmo, Perpajakan Edisi Tahun 2019.
terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, Rachmat Soemitro, Dasar-Dasar Hukum Pajak
Sedangkan dalam hukum pidana & Pajak Pendapatan, Rafika
“Penggelapan itu sendiri” diatur dalam Aditama, Bandung, 2004.
pasal 372 KUHP yang secara tegas diatur Romli Atmasasmita, Dalam HDP Sinaga, The
bahwa “ Barang siapa dengan sengaja criminal libiallity of corporate
dan melawan hukum memiliki barang Taxpayer in the perspective of Tax
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian Law Reform in Indonesia, Jurnal
kepunyaan orang lain, tetapi yang ada Hukum UGM Th 2019 Vol V No 3
dalam kekuasaannya bukan karena Said Sampara, Tindak Pidana Perpajakan, Cipta
kejahatan diancam karena penggelapan, Karya, Jakarta, 2012.
dengan pidana penjara paling lama Satjipto Rahardjo dalam Ridwan Syahrani,
empat tahun atau pidana denda paling Rangkuman Intisari Ilmu Hukum,
banyak Sembilan ratus rupiah. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.
Tindak Pidana Perpajakan diatur dalam Setiawan, dalam Soerjono Soekanto & Sri
undang undang nomor 28 tahun 2007 Mamudji, Peranan & Penggunaan
Bab VIII tentang „Ketentuan Pidana”. Perpustakaan didalam Penelitian
2. Proses penegakan hukum dalam kasus Hukum, Pusat Dokumentasi Hukum
tindak pidana penggelapan pajak dimulai Fakultas Hukum UI, Jakarta, 1979.
dari tahapan penyelidikan, penyidikan Soerjono Soekanto, Faktor Faktor Yang
dan penuntutan didepan pengadilan Mempengaruhi Penegakan Hukum,
pidana. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Apabila diperlukan penyidik dapat 2006.
meminta bantuan aparat penegak hukum Soerjono Soekanto, Penegakan Hukum, Bina
lainnya demi kelancaran proses Citra, Jakarta, 1993.
penyidikan. Siahaan Marihot, Hukum Pajak Material, Graha
Ilmu, Jogyakarta, Th 2010.
B. Saran Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Rajawali Pers,
Diperlukan adanya pengawasan terhadap Jakarta, Revisi Edisi 2006.
petugas perpajakan dirjen pajak kementerian
keuangan oleh sebuah komisi pengawas yang Peraturan Perundang-undangan
diatur oleh undang-undang. Kitab Undang Undang Hukum Pidana
Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
DAFTAR PUSTAKA Undang Undang No. 28 Tahun 2007 Tentang
Anwar Chairil Pohan, Pedoman Lengkap Pajak Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Internasional, Gramedia Th. 2018 Perpajakan.
CST Kansil, Kansil & Cristine ST Kansil, Pokok
Pokok Hukum Pidana, Pradnya
Paramita Jakarta,2004.
Jimly Asshiddiqi, Penegakan Hukum, pdf
jimly.com,

213

Anda mungkin juga menyukai