2/Mar/EK/2021
203
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
204
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
menyebut tindak pidana pajak yang secara benar, atau tidak menggambarkan
limitative diatur dalam bab VIII pasal 38 s/d keadaan yang sebenarnya;
pasal 43. g. tidak menyelenggarakan pembukuan
Jika seseorang melakukan tindak pidana atau pencatatan di Indonesia, tidak
penggelapan pajak maka akan diproses sesuai memperlihatkan atau tidak
dengan ketentuan Undang-Undang yang meminjamkan buku, catatan, atau
berlaku, yaitu Undang-Undang perpajakan dokumen lain;
sebagaimana yang telah dijelaskan pada h. tidak menyimpan buku, catatan, atau
undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 pasal 38 dokumen yang menjadi dasar
disebutkan karena kealpaannya: pembukuan atau pencatatan dan
1. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; dokumen lain termasuk hasil
atau pengolahan data dari pembukuan yang
2. menyampaikan Surat Pemberitahuan, dikelola secara elektronik atau
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, diselenggarakan secara program
atau melampirkan keterangan yang isinya aplikasi on-line di Indonesia
tidak benar sehingga dapat menimbulkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
kerugian pada pendapatan negara dan ayat (11); atau
perbuatan tersebut merupakan perbuatan i. tidak menyetorkan pajak yang telah
setelah perbuatan yang pertama kali dipotong atau dipungut. sehingga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, dapat menimbulkan kerugian pada
didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pendapatan negara dipidana dengan
pajak terutang yang tidak atau kurang pidana penjara paling singkat 6 (enam)
dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali bulan dan paling lama 6 (enam) tahun
jumlah pajak terutang yang tidak atau dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
kurang dibayar, atau dipidana kurungan jumlah pajak terutang yang tidak atau
paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling kurang dibayar dan paling banyak 4
lama 1 (satu) tahun. (empat) kali jumlah pajak terutang
Dalam Pasal 39 ayat 1 juga disebutkan yang tidak atau kurang dibayar.
bahwa:7 2. Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
1. Setiap orang yang dengan sengaja: (1) ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2
a. tidak mendaftarkan diri untuk (dua) kali sanksi pidana apabila seseorang
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak melakukan lagi tindak pidana di bidang
atau tidak melaporkan usahanya untuk perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun,
dikukuhkan terhitung sejak selesainya menjalani pidana
b. menyalahgunakan atau menggunakan penjara yang dijatuhkan.
tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak 3. Setiap orang yang melakukan percobaan
atau Pengukuhan Pengusaha Kena untuk melakukan tindak pidana
Pajak; menyalahgunakan atau menggunakan
c. tidak menyampaikan Surat tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Pemberitahuan; Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
d. menyampaikan Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
dan/atau keterangan yang isinya tidak b, sebagai Pengusaha Kena Pajak;
benar atau tidak lengkap; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan b, atau menyampaikan Surat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pemberitahuan dan/atau keterangan yang
29; isinya tidak benar atau tidak lengkap,
f. memperlihatkan pembukuan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
pencatatan, atau dokumen lain yang d, dalam rangka mengajukan permohonan
palsu atau dipalsukan seolah-olah restitusi atau melakukan kompensasi pajak
atau pengkreditan pajak, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 6 (enam)
bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan
7 Penjelasan Undang Undang No 28 Tahun 2007
205
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah dipidana dengan pidana penjara
restitusi yang dimohonkan dan/atau paling lama 3 (tiga) tahun dan
kompensasi atau pengkreditan yang denda paling banyak
dilakukan dan paling banyak 4 (empat) kali Rp75.000.000,00 (tujuh puluh
jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau lima juta rupiah).
kompensasi atau pengkreditan yang Pasal 41C (1) Setiap orang yang dengan
dilakukan. sengaja tidak memenuhi
Pasal 41 : (1) Pejabat yang karena kewajiban sebagaimana
kealpaanya tidak memenuhi dimaksud dalam Pasal 35A ayat
kewajiban merahasiakan hal (1) dipidana dengan pidana
sebagaimana dimaksud kurungan paling lama 1 (satu)
dalam Pasal 34 dipidana tahun atau denda paling banyak
dengan pidana kurungan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
paling lama 1 (satu) tahun rupiah).
dan denda paling banyak (2) Setiap orang yang dengan
Rp.25.000.000,00 (dua puluh sengaja menyebabkan tidak
lima juta rupiah). terpenuhinya kewajiban pejabat
(2) Pejabat yang dengan dan pihak lain sebagaimana
sengaja tidak memenuhi dimaksud dalam Pasal 35A ayat
kewajibannya atau (1) dipidana dengan pidana
seseorang yang kurungan paling lama 10
menyebabkan tidak (sepuluh) bulan atau denda
dipenuhinya kewajiban paling banyak Rp.800.000.000,00
pejabat sebagaimana (delapan ratus juta rupiah).
dimaksud dalam Pasal 34 (3) Setiap orang yang dengan
dipidana dengan pidana sengaja tidak memberikan data
penjara paling lama 2 (dua) dan informasi yang diminta oleh
tahun dan denda paling Direktur Jenderal Pajak
banyak Rp.50.000.000,00 sebagaimana dimaksud dalam
(lima puluh juta rupiah). Pasal 35A ayat (2) dipidana
(3) Penuntutan terhadap tindak dengan pidana kurungan paling
pidana sebagaimana lama 10 (sepuluh) bulan atau
dimaksud pada ayat (1) dan denda paling banyak
ayat (2) hanya dilakukan Rp.800.000.000,00 (delapan
atas pengaduan orang yang ratus juta rupiah).
kerahasiaannya dilanggar. (4) Setiap orang yang dengan
Pasal 41A Setiap orang yang wajib sengaja menyalahgunakan data
memberikan keterangan atau dan informasi perpajakan
bukti yang diminta sebagaimana sehingga menimbulkan kerugian
dimaksud dalam Pasal 35 tetapi kepada negara dipidana dengan
dengan sengaja tidak memberi pidana kurungan paling lama 1
keterangan atau bukti, atau (satu) tahun atau denda paling
memberi keterangan atau bukti banyak Rp500.000.000,00 (lima
yang tidak benar dipidana ratus juta rupiah).
dengan pidana kurungan paling Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
lama 1 (satu) tahun dan denda penerapan sanksi pidana di bidang perpajakan
paling banyak Rp.25.000.000,00 baru termasuk penggelapan pajak dapat
(dua puluh lima juta rupiah). dilaksanakan setelah sanksi administrasi tidak
Pasal 41B Setiap orang yang dengan dijalankan baik oleh wajib pajak maupun
sengaja menghalangi atau petugas pajak atau fiskus. Dengan demikian
mempersulit penyidikan tindak maka hukum pidana atau sanksi pidana baru
pidana di bidang perpajakan diterapkan apabila upaya-upaya lain telah
206
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
207
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
208
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
209
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
Penuntutan dalam tindak pidana perpajakan pengadilan agar segera diadili dengan disertai
tetap mengacu terhadap ketentuan Kitab Surat Dakwaan. Turunan surat pelimpahan
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) perkara beserta Surat Dakwaan disampaikan
pada pasal 14, yang menjelaskan sebagai kepada tersangka atau kuasa hukumnya atau
berikut:Penuntut umum mempunyai penasehat hukumnya dan kepada penyidik
wewenang:26) POLRI.
1. menerima dan memeriksa berkas Dalam Undang Undang No. 8 Tahun 1981
perkara penyidikan dari penyidik atau KUHAP yang mengatur tentang sistem
penyidik pembantu; peradilan pidana, kewenangan sebagai
2. mengadakan pra penuntutan apabila penyelidik diserahkan sepenuhnya kepada
ada kekurangan pada penyidikan POLRI. Dengan kata lain setiap anggota POLRI,
dengan memperhatikan ketentuan baik itu pengemban fungsi Intel, Samapta,
Pasal 110 ayat (3) dan ayat (4), dengan Bimnas maupun Reserse dapat melaksanakan
memberi petunjuk dalam rangka fungsi penyelidikan. Pengertian penyidikan
penyempurnaan penyidikan dari menurut KUHAP adalah serangkaian tindakan
penyidik; penyidik dalam hal dan menurut cara yang
3. memberikan perpanjangan penahanan, diatur dalam undang-undang ini untuk mencari
melakukan penahanan atau penahanan serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
lanjutan dan atau mengubah status itu membuat terang tentang tindak pidana yang
tahanan setelah perkaranya terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
dilimpahkan oleh penyidik; Dengan disahkannya Undang Undang
4. membuat surat dakwaan; Kepolisian No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
5. melimpahkan perkara ke pengadilan; Negara Republik Indonesia, Di dalam Undang-
6. menyampaikan pemberitahuan kepada Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia
terdakwa tentang ketentuan hari dan menyatakan bahwa Penyidik dapat digolongkan
waktu perkara disidangkan yang menjadi dua antara lain: 13
disertai surat panggilan, baik kepada 1. Penyidik Kepolisian Negara Republik
terdakwa maupun kepada saksi, untuk Indonesia,
datang pada sidang yang telah 2. Penyidik pegawai negeri sipil atau yang
ditentukan; disingkat PPNS, dan Penyidik Pembantu
7. melakukan penuntutan; yang adalah juga pejabat kepolisian.
8. menutup perkara demi kepentingan Wewenang Penyidik Didalam pasal 7 KUHAP
hukum; penyidik sebagai mana dimaksud dalam pasal 6
9. mengadakan tindakan lain dalam ayat 1 huruf (a) karena kewajibannya
Iingkup tugas dan tanggung jawab mempunyai wewenang:
sebagai penuntut umum menurut 1) Menerima laporan atau pengaduan dari
ketentuan undang-undang ini; seseorang tentang adanya tindak pidana.
10. melaksanakan penetapan hakim. 2) Melakukan tindakan pertama pada saat di
Dalam praktek, sebelum berkas perkara tempat kejadian.
dilimpahkan ke Pengadilan, penuntut umum 3) Menyuruh berhenti seseorang tersangka
mempelajari berkas perkara dan dalam waktu 7 dan memeriksa Tanda Pengenal Diri
(tujuh) hari memberitahukan kepada penyidik tersangka.
apakah hasil penyidikan telah siap dilimpahkan 4) Melakukan penangkapan, penahanan,
ke pengadilan atau masih harus dilengkapi lagi. penggledahan dan penyitaan.
Apabila belum lengkap, maka berkas perkara 5) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan
dikembalikan ke penyidik untuk diengkapi surat.
dengan dijelaskan hal-hal yang dianggap 6) Mengambil sidik jari dan memotret
kurang. seseorang.
Jika kemudian telah lengkap dan memenuhi 7) Memanggil orang untuk di dengar dan di
syarat untuk dilimpahkan ke pengadilan, maka periksa sebagai tersangka atau saksi.
penuntut umum segera melimpahkan berkas
perkara ke pengadilan dan memohon kepada 13 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia
210
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
8) Mendatangakan orang ahli yang di perlukan di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$
dalam hubungannya dengan pemeriksaan 2,8miliar (sekitar Rp 25,5 triliun).
perkara. Selain PT AAG, terdapat perusahaan lain
9) Mengadakan penghentian penyidikan. yang berada di bawah naungan Grup Raja
10) Mengadakan tindakan lain menurut hukum Garuda Mas, di antaranya:Asia Pacific
yang bertanggung jawab. Dalam hal tugas Resources International Holdings
dan wewenang seorang penyidik dalam Limited(APRIL), Indorayon, PEC-Tech, Sateri
melakukan kerjasama dengan kepolisian International, dan Pacific Oil &Gas. Secara
Negara lain dalam menyidik dan khusus, PT AAG memiliki 200 ribu hektar lahan
memberantas kejahatan internasional serta sawit, karet, kakao di Indonesia, Filipina,
petunjuk dan bantuan penyidikan kepada Malaysia, dan Thailand.
penyidik pegawai negeri sipil serta Di Asia, PT AAG merupakan salah satu penghasil
menerima hasil penyidikan, penyidik minyak sawit mentah terbesar, yaitu memiliki
pegawai negeri sipil untuk di serahkan 19 pabrik yang menghasilkan 1 juta ton minyak
kepada penununtut umum. Penyidik sawit mentah selain tiga pabrik minyak goreng.
sebagaimana yang dimaksud mempunyai Terungkapnya dugaan penggelapan pajak
wewenang sesuai dengan undang-undang oleh PT AAG, bermula dari aksi Vincentius Amin
yang sesuai dengan undang undang yang Sutanto (Vincent) membobol brankas PT AAG di
menjadi dasar hukumnya masing-masing Bank Fortis Singapura senilai US$3,1 juta pada
dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di tanggal 13 November 2006. Vincent saat itu
bawah koordinasi dan pengawasan menjabat sebagai group financial controller di
penyidik tersebut dalam pasal 6 ayat 1 PT AAG yang mengetahui seluk- beluk
huruf (a), sehingga dalam melakukan keuangannya. Perbuatan Vincent ini terendus
tugasnya sebagaimana yang dimaksud oleh perusahaan dan dilaporkan ke Polda
dalam ayat ( 1 ) dua ayat ( 2 ) penyidik Metro Jaya.
wajib menjunjung tinggi hukum yang Vincent diburu bahkan diancam akan dibunuh.
berlaku. Demikian halnya dengan Vincent kabur ke Singapura sambil
pelaksanaan penyidikan dalam kasus membawa sejumlah dokumen penting
penggelapan pajak maka diberlakukan perusahaan tersebut. Dalam pelariannya inilah
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 terjadi jalinan komunikasi antaraVincent dan
yang pada pokoknya Penyidik PPNS Dirjen wartawan Tempo.
Perpajakan harus berkoordinasi dengan Pelarian VAS berakhir setelah pada
Penyidik Polri. tanggal 11 Desember 2006 ia menyerahkan
dirike Polda Metro Jawa. Namun, sebelum itu,
Contoh Kasus Penggelapan Pajak yakni 14: pada tanggal 1 Desember 2006 VAS
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor perkara sengajadatang ke KPK untuk membeberkan
pidana No. 2239.K/PID.SUS/2012 yang telah permasalahan keuangan PT AAG yang
mempunyai kekuatan hukum tetap dimana dilengkapidengan sejumlah dokumen keuangan
tersangka harus membayar denda sebesar Rp dan data digital. Salah satu dokumen tersebut
2.519.955.391.304 (Dua trilliun lima ratus adalah dokumen yang berjudul “AAA-Cross
Sembilan belas milliard Sembilan ratus lima Border Tax Planning (Under Pricing of Export
puluh lima juta tigaratus Sembilan puluh satu Sales”,disusun pada sekitar 2002.
ribu tiga ratus empat rupiah) Dokumen ini memuat semua
Kronologi Kasus adalah sbb:15 persiapantransfer pricing PT AAG secara
PT Asian Agri Group (AAG) adalah salah satu terperinci. Modusnya dilakukan dengan cara
induk usaha terbesar kedua menjual produk minyak sawit mentah (Crude
di Grup Raja Garuda Mas, perusahaan milik PalmOil) keluaran PT AAG ke perusahaan afiliasi
Sukanto Tanoto. Menurut majalah Forbes, pada di luar negeri dengan harga di bawah harga
tahun 2006 Tanoto adalah keluarga paling kaya pasar untuk kemudian dijual kembali ke
pembeli riil dengan harga tinggi. Dengan begitu,
14Direktori Mahkamah Agung RI beban pajak di dalam negeri bisa ditekan. Selain
15www.hukumonline.com diakses pada 30 Agustus 2020. itu, rupanya perusahaan-perusahaan luar
11.00
211
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
negeri yang menjadi rekanan PT AA sebagian percobaan 3 tahun dengan syarat khusus agar
adalah perusahaan fiktif. perusahaan yang tergabung dalam Asian Agri
Pembeberan Vincent ini kemudian Group membayar sejumlah 2 x Rp
ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyerahkan 1.259.977.695.652 = 2.519.955.391.304," kata
permasalahan tersebut ke Direktorat Pajak Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Ridwan
karena memang permasalahan PT AAG tersebut Mansyur kepada wartawan, Jumat
terkait erat dengan perpajakan. (28/12/2012). Artinya jika Suwir Laut tidak
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktur mengulangi perbuatannya selama 3 tahun ke
Jendral Pajak, DarminNasution, kemudian depan maka tidak perlu menjalani penjara 2
membentuk tim khusus yang terdiri atas tahun.
pemeriksa, penyidik dan intelijen. Tim ini Menurut MA, putusan ini termasuk sebagai
bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan perkara penggelapan pajak yang diputuskan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan sebagai corporate liability (pertanggung
Kejaksaan Agung. jawaban kolektive) yaitu fucarious
Tim khusus tersebut melakukan serangkaian liability (perusahaan bertanggung jawab atas
penyelidikan termasuk penggeladahan perbuatan pidana karyawannya).
terhadap kantor PT AAG, baik yang di Jakarta Perkara yang mengantongi nomor perkara
maupun di Medan.Berdasarkan hasil 2239.K/PID.SUS/2012 diputus pada 18
penyelidikan tersebut (14 perusahaan Desember 2012 dengan ketua majelis hakim
diperiksa), ditemukan Terjadinya penggelapan Djoko Sarwoko, Prof. Komariah E, Sapardjaja,
pajak yang berupa penggelapan pajak dan Sri Murwahyuni.
penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai “Putusan ini menarik karena walaupun
(PPN).selain itu juga “bahwa dalam tahun pajak penggelapan pajak sebagai adminstration penal
2002-2005, terdapat Rp 2,62 triliun dan penghukuman sebagai ultimum remidium,
penyimpangan pencatatan transaksi. Yang tapi oleh majelis kasasi diputus langsung
berupa menggelembungkan biaya sebagai kejahatan pajak oleh karena perbuatan
perusahaanhingga Rp 1,5 triliun. mendongkrak terdakwa yang memasukkan data tidak
kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar. sebenarnya (self assesment) melanggar prinsip
Mengecilkan hasil penjualan Rp 889 miliar. hukum pajak yaitu memenuhi kewajiban
Lewat modus ini, Asian Agri diduga telah membayar pajak dengan melaporkan secara
menggelapkan pajak penghasilan untuk badan jujur sendiri kewajiban hutang pajaknya
usaha senilai total Rp 2,6 triliun. Perhitungan (terdakwa mengisi data palsu kewajiban
SPT Asian Agriyang digelapkan berasal dari SPT perusahaan).”
periode 2002-2005. Menurut MA, perbuatan terdakwa dilakukan
Hitungan terakhir menyebutkan penggelapan selama 4 tahun berturut-turut yang dilakukan
pajak itu diduga berpotensi merugikan oleh 16 anak perusahaan Asian Agri.
keuangan negara hingga Rp 1,3 triliun. Dari Dalam petikan putusannya, MA menyatakan
rangkaian investigasi dan penyelidikan, pada bahwa terdakwa Suwir Laut terbukti secara sah
bulan Desember 2007 telah ditetapkan 8 orang dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
tersangka, yang masing-masing berinisial ST, pidana yaitu Menyampaikan Surat
WT, LA, TBK, AN, EL, LBH, dan SL.Kedelapan Pemberitahuan Dan /Atau Keterangan Yang
orang tersangka tersebut merupakan pengurus, Isinya Tidak Benar Atau Tidak Lengkap Secara
direktur dan penanggung jawab perusahaan. Berlanjut.
Di samping itu, pihak Depertemen Hukum Oleh karena itu, terdakwa dipidana penjara
dan HAM juga telah mencekal 8 orang 2 tahun dan mensyaratkan dalam 1 tahun
tersangka tersebut. Mahkamah Agung (MA) sebanyak 14 perusahaan yang tergabung dalam
menghukum perusahaan papan atas kelapa AAG yang pengisian SPT Tahunan diwakili oleh
sawit Asian Agri untuk membayar denda ke Terdakwa untuk membayar denda 2 kali pajak
negara Rp2,5 triliun. Dalam perkara ini MA juga terutang dengan jumlah total sebesar Rp2,5
menghukum percobaan pidana terhadap triliun secakwa telah lunas membayar denda
TaxManager Asian Agri, Suwir Laut. tersebut.
"Menghukum terdakwa selama 2 tahun
212
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021
213