Disusun Oleh :
Sasqia Wulandari
1810112103
BP 1810112103
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
1
B. Tinjauan Tentang Kewenangan
1. Pengertian Kewenangan
2. Sumber Kewenangan
3. Sifat Kewenangan
Bermotor
1. Pengertian Covid-19
Barat
2
B. Penegakan Hukum Terhadap Wajib Pajak Yang Tidak
Sumatera Barat
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP WAJIB PAJAK YANG
A. Latar Belakang
keuangan negara yang dalam hal ini adalah sektor Pajak. Pajak merupakan
merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk
ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan
pembangunan nasional.1
semakin meningkat dan sejalan dengan hal tersebut peranan pajak sebagai
seringkali muncul perlawanan pajak oleh Wajib Pajak, baik perlawanan aktif
maupun pasif.
1 Djoko Slamet Surjoputro, 2009, Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak, Jakarta:
Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, hlm.3
5
dampak yang sangat luas terhadap perkembangan pemerintahan di daerah.
Otonomi yang diberikan kepada daerah merupakan otonomi yang luas, nyata
terkait pajak daerah, sistem pemungutan pajak juga di landasi oleh prinsip-
yang tertuang dalam bukunya The Wealth of Nations. Berikut ini The four
canons of Adam Smith atau yang sering juga disebut four maxims dengan
uraian
6
sebagai berikut 2:
dibagi kedalam 2 pihak pemungut pajak yaitu Pajak Provinsi dan Pajak
Kabupaten/Kota. Salah satu jenis pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah
adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).3 Salah satu jenis pajak daerah yang
2
Safri Nurmantu, 2005, Pengantar Perpajakan (edisi 3), Jakarta: Granist, hlm.83-85
3
Christiani Irwati Tanan, Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Pajak Kendaraan Bermotor
Sebelum dan Masa Covid-19 di Kota Jayapura, JEDI Vol. 4 No. 1, 2021, hlm. 379.
7
dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 4 Tahun 2011 tentang
Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat
kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak (WP) untuk secara
sepenuhnya untuk menentukan besar pajak ada pada wajib pajak. Wajib pajak
terutang selama wajib pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Dan
sistem ini sangat bergantung pada kesadaran dan kepatuhan wajib pajak
antara lain, yaitu adanya pelanggaran yang terjadi terhadap prinsip dalam
perpajakan dan masih banyaknya wajib pajak yang tidak membayar Pajak
pajak, adanya Wajib Pajak yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya dan
berbagai faktor lainnya yang mengakibatkan wajib pajak tidak patuh terhadap
pembayaran pajak.
8
Selain itu pada akhir tahun 2019 ada sebuah wabah yang melanda
seluruh dunia. Wabah virus corona bermula di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang terjangkit wabah virus
dimulai sejak tanggal 02 Maret 2020. Kondisi ini berdampak pada banyak
ini merasa kesulitan dalam hal ekonomi, dan hal ini menjadi salah satu
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Barat cq. Bidang Pajak Daerah bahwa
4
Dhuratun Nuskha, Februari 2021, Pengaruh Pemberian Insentif Pajak Di Tengah Pandemi
Corona Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pelaporan Surat
Pemberitahuan (Spt) (Studi Kasus Pada Kpp Malang Utara), Vol. 10 No. 06, hlm. 2.
5
Dhimam Zidny Siradj, Mei 2011, Kebijakan Insentif Pajak Kendaraan Bermotor Selama Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019, Vol 4 No.3, hlm. 933.
9
Jumlah Kendaraan Belum Daftar Ulang di Kota Padang
Tahun 2017-2021
TAHUN UNIT RUPIAH
Dari data diatas dapat dilihat bahwa masih banyaknya Wajib Pajak
pada saat ini yang kurang memiliki rasa kesadaran dan lalai dalam
Namun Kantor Samsat belum dapat melakukan penegakan hukum yang tegas
yang tegas oleh aparatur pajak dalam pelaksanaan pemungutan pajak. Salah
khususnya Wajib Pajak Kendaraan Bermotor masih belum sadar dan patuh
10
Seharusnya wajib pajak taat dan patuh atas kewajiban untuk
meskipun pajak bersifat paksaan namun wajib pajak harus membayar pajak
dengan kesadaran yang tinggi dan lebih meresap dalam diri masing-masing,
takut terkena sanksi pajak ataupun karena terpaksa supaya sistem Self
Assesment dapat berjalan dengan lancar dan baik, maka harus dikenakan
B. Rumusan Masalah
Barat?
11
C. Tujuan Penelitian
Sumatera Barat
Sumatera Barat
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
12
saat ini sudah berlangsung di Indonesia, dengan harapan agar
13
Pemerintah dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas
E. Tinjauan Pustaka
mempunyai arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas, proses
6
Shant Dellyana, 1988, Konsep Penegakan Hukum, Yogyakarta: Liberty, hlm. 32.
14
diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk
itu dapat pula ditinjau dari sudut objeknya, yaitu dari segi
yang luas dan sempit. Dalam arti luas, menegakan hukum itu
menyerasikan hubungan
7
Soerjono Soekanto, 1986, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta:
Rajawali Press, hlm. 3.
15
nilai-nilai yang terjabar dalam kaidah-kaidah yang mantap dan
a. Teori Efektivitas
8
Ibid., hlm. 4.
9
Soerjono Soekanto, 2004, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Cetakan
Kelima, Jakarta: Raja Grafindo, hlm. 40.
16
dipergunakan adalah metode deduktif-rasional, sehingga
10
Ibid., hlm. 42.
17
Yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
berikut:
memberikan kebijaksanaan
dengan baik,
18
b. Prasarana yang belum ada perlu diadakan
pengadaannya,
fungsinya,
hukum.
4. Faktor masyarakat
19
peraturan walaupun peraturan sangat baik dan
20
aparat sudah sangat berwibawa, dan
pergaulan hidup.
yaitu:
kebaruan/inovatisme.
1. Pengertian Kewenangan
22
kekuasaan. Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat
11
Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 101.
12
Ibid., hlm. 103.
23
wewenang berarti hak dan kewajiban. Wewenang dalam kaitan
13
Kamal Hidjaz, 2010, Efektifitas Penyelenggaraan Kewenangan dalam Sistem Pemerintahan di
Indonesia, Makassar: Pustaka Refleksi, hlm. 35.
14
Ibid., hlm. 36-37.
24
penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan menurut pasal 1 angka 6
2. Sumber Kewenangan
1. Atribusi
Atribusi adalah pemberian kewenangan kepada
badan dan/atau pejabat pemerintahan oleh UUD 1945
atau UU ( Pasal 1 angka 22).
2. Delegasi
Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi kepada
badan dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih rendah
dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih
sepenuhnya kepada penerima delegasi (Pasal 1 angka
23)
3. Mandat
Mandat adalah pelimpahan kewenangan dari badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih tinggi
kepada badan dan/atau pejabat pemerintahan yang
lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat tetap berada pada pemberi mandat (Pasal 1
angka 24).
Secara teoritik, kewenangan yang bersumber dari peraturan
15
Ibid., hlm. 103.
25
perundang-undangan diperoleh melalui tiga cara, yaitu atribusi,
berada pada mandans. hal itu karena dasarnya, penerima mandat ini
3. Sifat Kewenangan
26
bebas.16 Indroharto mengatakan sebagai berikut:17
SAMSAT.
16
Ridwan HR, loc.cit.
17
Ibid., hlm. 111.
27
serangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan Registrasi dan
28
Kantor Bersama Samsat untuk seluruh wilayah hukum
29
Koordinator Samsat juga melakukan pengawasan
a. pemantauan;
a) pendahuluan;
b) pelaksanaan;
d) penutup
yaitu:
30
C. Tinjauan Tentang Pajak Kendaraan Bermotor
1. Rochmat Soemitro18:
18
Bohari, 2010, Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 22
31
umum.
19
Ibid., hlm. 23.
20
Ibid., hlm. 24.
32
4. Djajadiningrat 21
dipaksakan. Untuk itu, tidak ada jasa balik dari negara secara
21
Ibid., hlm. 24.
22
Sudarsono, 1994, Aturan Bea Materai dan Kebijaksanaan Pajak, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 1.
23
Ibid., hlm. 1.
33
Terdapat dua fungsi pajak yaitu fungsi budgeter dan fungsi
dituai dalam Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 yaitu “Segala pajak
DPR.
Dhimam Zidny Siradj, Mei 2011, Kebijakan Insentif Pajak Kendaraan Bermotor Selama Masa
24
Sengketa Pajak
Menjadi Undang-Undang
Kerja
35
beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis
Samudra Azhari, 2005, Perpajakan di Indonesia: Keuangan Pajak dan Retribusi, Jakarta: PT.
25
36
2.2 Pengaturan Pajak Kendaraan Bermotor
Daerah,
Pajak Daerah
Bermotor
37
Pasal 5 Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2011
semua jenis
Panca Kurniawan dan Agus Purwanto, 2004, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Di Indonesia,
26
a. Kereta api,
b. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan
untuk keperluan pertahanan keamanan Negara,
c. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau
dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan lembaga
Negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-
lembaga internasional yang memperoleh fasilitas
pembebasan Pajak oleh Pemerintah, dan
d. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai
oleh pabrikan atau importer yang semata-mata
disediakan untuk keperluan pameran tidak untuk dijual.
4. Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
yang
39
akurat. Nilai Jual Kendaraan Bemotor ditetapkan
Menteri Dalam
40
Negeri.
b. Bobot
41
batas toleransi.
5. Tata Cara Pendaftaran, Pembayaran dan Penagihan Pajak
Kendaraan Bermotor
lambat:
42
30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat rekomendasi
perubahan bentuk, fungsi dan/atau penggantian mesin
dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan
Informasi.
5.2 Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
43
tanda bukti pelunasan atau pembayaran pajak dan Penning.
45
Daerah.
memuat:
Penanggung Pajak
46
6. Tarif dan Dasar Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor
Ket :
27
Marihot Pahala Siahaan, 2010, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Jakarta: Rajawali Pers,
hlm.186.
47
untuk kendaraan roda 2, roda 3, dan roda 4 sebagai berikut:
ada empat unsur sanksi dalam hukum administrasi negara, yaitu alat
28
Ridwan HR, 2003, Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta: UII Press, hlm. 235.
48
Sanksi Administrasi terdiri dari dua kata yaitu Sanksi dan
sumber daya untuk mencanai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi,
kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan
dalam arti sempit ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai tata
29
https://www.pajak.go.id/id/pemeriksaan-pajak-dan-sanksi-administrasi diakses pada 11 April
2021 pukul 20.11
49
Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)
50
suatu angka perkalian dari jumlah tertentu. Pada sejumlah
informasi-
30
Muda Markus, 2005, Perpajakan Indonesia: Suatu Pengantar, Jakarta: PT Gramedia, hlm. 429.
31
Tony Marsyahrul, 2006, Pengantar Perpajakan, Jakarta: PT Grasindo, hlm. 60.
51
informasi yang dibutuhkan dalam menghitung jumlah pajak
terutang.32
1. Pengertian Covid-19
(SARS).33
penyakit mulai dari flu biasa hingga yang lebih parah seperti Middle
beredar pada
32
Ibid., hlm. 59.
33
https://www.kemkes.go.id/article/view/20030400008/FAQ-Coronavirus.html diakses pada
tanggal 26 Mei 2021 pukul 13.10
52
hewan-hewan yang sebelumnya belum pernah menginfeksi
manusia.34
F. Metode Penelitian
sebabbagi setiap akibat dari gejala yang tampak dan dapat dicari
penjelasan secara ilmiah. Oleh karena itu ditemuan bila dilandasi dengan
1. Pendekatan Masalah
masyarakat.
34
https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4946027/apa-yang-dimaksud-virus-corona-ini-asal-
mula-hingga-gejala-covid-19 diakses pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 13.3
35
Zainuddin Ali, 2009, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 7.
36
Ibid., hlm. 24.
53
Pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian di
2. Sifat Penelitian
benar.
a. Jenis Data
1. Data Primer
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja
37
2. Data Sekunder
melalui:
38
Ibid., hlm. 30.
55
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang
Daerah
Administrasi Pemerintahan
56
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara
Pemeriksaan Pajak
b. Sumber Data
57
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
sebagainya.
peneliti.
a. Studi Dokumen
dirumuskan.39
b. Wawancara
39
Burhan Ashofa, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta. hlm 100
58
Wawancara adalah cara untuk memperoleh
5. Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
59
BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB IV : PENUTUP
60
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Djoko Slamet Surjoputro, 2009, Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib
Pajak, Jakarta : Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas.
Panca Kurniawan dan Agus Purwanto, 2004, Pajak Daerah Dan Retribusi
Daerah Di Indonesia, Malang: Bayumedia Publishing.
61
Keuangan
62
Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
63
C. Jurnal, Skripsi, dan lain-lain
D. Sumber Lainnya
https://www.pajak.go.id/id/pemeriksaan-pajak-dan-sanksi-administrasi
diakses pada 11 April 2021 pukul 20.11
https://www.kemkes.go.id/article/view/20030400008/FAQ-
Coronavirus.html diakses pada tanggal 26 Mei 2021 pukul
13.10
https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4946027/apa-yang-
dimaksud-virus-corona-ini-asal-mula-hingga-gejala-covid-19
diakses pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 13.30
64