A. Latar Belakang
Dilihat dari tujuan pembangunan nasional, negara Indonesia menganut tipe negara
kesejahteraan (welfare state) yang diatur di dalam Pembukaan UUD 1945 (alinea
layak bagi kemanusiaan yang telah diakui keberadaannya dalam UUD 1945
UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Selain itu juga diatur
di dalam Pasal 28D ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa: “Setiap orang
1
Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 14.
2
Ibid., hlm. 16.
1
berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
2
a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan 4 (empat) jam dalam 1
(satu) hari dan 18 (delapan belas) jam dalam 1 (satu) minggu”.
INDUSTRI.
B. Rumusan Masalah
sektor industri?
sektor industri?
C. Tujuan Penelitian
dan jelas tentang apa yang akan diuji, dikonfirmasi, dibandingkan, dikorelasikan
3
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012,
hlm. 109.
3
1. Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan waktu kerja dan waktu kerja
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bagi para pekerja tetapi juga bagi pihak yang berkepentingan yang
waktu ke waktu.
4
2. Manfaat Praktis
E. Tinjauan Pustaka
hubungan hukum, tetapi jauh sebelum adanya hubungan kerja dan setelah
pengakuan hak-hak asasi manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial
4
Khairani, Pengantar Hukum Perburuhan & Ketenagakerjaan PT Rajagrafindo Persada,
Depok, 2018, hlm. 85.
5
Sebagaimana diatur di dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 14
3) Norma kerja
atas:
3) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai
agama
bagian, yaitu:
6
keluarganya. Termasuk dalam hal tidak mampu bekerja karena sesuatu di
upah.
cacat
7
tindakan melindungi (the act of proyecting), (2) proteksionisme
oleh seorang notaris kepada pelaut atau orang lain yang melakukan perjalanan
document given by a notary public to sailors and other persons who travel
cara, perbuatan melindungi dan hukum adalah peraturan yang dibuat oleh
lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati
semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.7 Kemudian menurut C.S.T. Kansil,
perlindungan hukum adalah segala upaya hukum yang harus diberikan oleh
6
Darwin Botutihe dan Hamid Pongoliu, “Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Pada
Rumah Sakit Islam Gorontalo”, Jurnal Al-Himayah, Vol. 2, hlm. 153.
7
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 53.
8
aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran
maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun.8
adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah dalam sutau
penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang ada dan berlaku, guna
8
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
1989, hlm.102.
9
Ngajuru Petrus, “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita Yang Bekerja
Pada Malam Hari Di PT. Swara Indah Riau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003,”
JOM Fakultas Hukum, Vol.3: 2, hlm. 10.
10
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia, Bina Ilmu,
Surabaya, 1987, hlm. 25.
9
3. Jenis Perlindungan Hukum
Hukum yaitu:
11
Ibid., hlm. 30
12
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2014, hlm 102-103.
10
1. Norma keselamatan kerja, yaitu meliputi keselamatan kerja yang
bertalian dengan mesin, pesawat, alat-alat kerja bahan, dan proses
pengerjaannya, keadaan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara
melakukan pekerjaan.
2. Norma kesehatan kerja, yaitu meliputi pemeliharaan dan mempertinggi
derajat kesehatan pekerja, dilakukan dengan mengatur pemberian obat-
obatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, serta menyediakan tempat,
cara dan syarat kerja yang sesuai dengan standar kesehatan.
3. Norma kerja, yaitu meliputi perlindungan terhadap tenaga kerja yang
berhubungan dengan waktu kerja, sistem upah, istirahat, cuti, pekerja
wanita, anak, dan kesusilaan beribadah
4. Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan kerja atau menderita
penyakit kuman akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi perawatan dan
rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat pekerjaan.
13
Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, PT Raja Grafindo,Jakarta, 2016, hlm.
96.
Abdul Khakim, Pengupahan Dalam Perspektif Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT
14
11
waktu kerja diatur di dalam Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13
menyebutkan bahwa:
12
“Pengusaha yang mempekerjakan buruh / pekerja melebihi
waktu kerja harus memenuhi syarat:
a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan 4 (empat) jam
dalam 1 (satu) hari dan 18 (delapan belas) jam dalam 1
(satu) minggu”.
F. Metode Penelitian
Metode adalah suatu alat untuk mencari jawaban dari pemecahan masalah,
oleh karena itu suatu metode atau alatnya harus jelas terlebih dahulu tentang apa
hukum sehingga sampai pada kesimpulan yang relatif besar. 16 Penelitian hukum
bersifat akademik dan praktisi, baik yang bersifat asas-asas hukum, norma-norma
hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, maupun yang berkenaan
tertentu yang ilmiah. Fungsi metode penelitian adalah alat untuk mengetahui
sesuatu masalah yang diteliti, baik itu ilmu-ilmu sosial, ilmu hukum, maupun ilmu
15
Setiono, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2014, hlm. 105.
16
Ade Saptomo, Pokok-Pokok Metode Penelitian Hukum, Unesa Univerity Press,
Surabaya, 2007, hlm. 59.
17
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2015, hlm. 19.
18
Ibid., hlm. 21.
13
memperoleh data yang maksimal dan menunjukkan hasil yang baik, sehingga
tulisan ini mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan tujuan yang telah
1. Pendekatan Masalah
research), yaitu penelitian hukum dengan melihat norma hukum yang berlaku
yang ada dibalik pelaksanaan dan penegakan hukum. Disamping itu, hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam menyusun suatu peraturan
perundang-undangan.20
19
Abdulkadir, Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004 hlm. 112.
20
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers,
Mataram, 2003, hlm. 134.
14
2. Sifat Penelitian
bahwa “penelitian ini melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi”,
yang diteliti berkaitan dengan pelaksanaan waktu kerja pada sektor industri.
3. Jenis Data
1) Data Primer
pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang berkaitan dengan
2) Data Sekunder.
perundang-undangan.
21
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial Lainnya, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999, hlm. 63.
15
a) Bahan Hukum Primer.
Tahun 1945
Ketenagakerjaan
jurnal hukum.
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Data yang diperoleh
22
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008,
hlm. 181.
23
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Prenadamedia Group, Jakarta,
2005, hlm. 181.
16
a) Penelitian Kepustakaan (Library Research).
pengaturan waktu kerja dan waktu kerja lembur pada sektor industri.
1. Wawancara.
pada sektor industri sebagai informan. Pemilik dari sektor industri sebagai
24
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 95.
25
Munir Fuady, Metode Riset Hukum: Pendekatan Teori dan Konsep, Rajawali Pers,
Depok, 2018, hlm. 34.
26
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta, 2004, hlm. 7.
17
informan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarsi Provinsi Sumatera Barat
sebagai informan. Dan dari pihak Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
2. Studi Dokumen.
hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan
bahan hukum tersier. Setiap bahan hukum ini harus diperiksa ulang validitas
dan rehabilitasnya, sebab hal ini sangat menentukan hasil suatu penelitian.
hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan
bahan hukum tersier. Setiap bahan hukum ini harus diperiksa ulang validitas
dan rehabilitasnya, sebab hal ini sangat menentukan hasil suatu penelitian.27
27
Amiruddin dan Zainal Asikin, Op.cit, hlm. 68.
18
a. Pengolahan Data
terhadap data yang didapat baik itu temuan-temuan di lapangan maupun data-
b. Analisis Data
maupun angka-angka.
melakukan reduksi data yaitu merangkum dari hasil data lapangan tersebut dan
melakukan seleksi terhadap apa yang hendak dikaji dalam permasalahan yang
19
G. Sistematika Penulisan
penelitian agar dapat dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu, penulis membuat
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
sistematika penulisan.
teori hukum yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat umum dan
Pada bab ini akan memuat hasil dari penelitian tentang pelaksanaan waktu
kerja dan waktu kerja lembur pada sektor industri. Dan menguraikan
perlindungan waktu kerja dan waktu kerja lembur pada sektor industri. Serta
menguraikan kendala pelaksanaan waktu kerja dan waktu kerja lembur pada
sektor industi.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran kepada pihak-pihak yang
20