Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI

Mata Kuliah : Undang-undang K3


Dosen Pengampuh : Lira Mufti Azzahri Isnaeni, S.Kep, M.KKK

Disusun Oleh : Raisha Huljannah (2013201029)


1) Undang-undang N0 1 Tahun 70 Tentang Keselamatan
Kerja
UU 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun
Kerja adalah Undang-Undang yang 1970 tentang Keselamatan Kerja diatur
mengatur tentang keselamatan kerja dalam tentang : Keselamatan Kerja yang di
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam dalamnya antara lain memuat tentang
tanah, di permukaan air, di dalam air istilah-istilah, ruang lingkup, syarat-syarat
maupun di udara, yang berada di dalam keselamatan kerja,pengawasan, pembinaan,
wilayah kekuasaan hukum Republik Panitia Pembina Keselamatan dan
Indonesia. Setiap tenaga kerja berhak Kesehatan Kerja; kecelakaan; kewajiban
mendapat perlindungan atas dan hak tenaga kerja; kewajiban bila
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan memasuki tempat kerja; dan kewajiban
untuk kesejahteraan hidup. pengurus.
Pertimbangan Dalam UU No 1 Tahun 70 Tentang
Keselamatan Kerja

02 03
bahwa setiap orang lainnya yang bahwa setiap sumber produksi
berada di tempat kerja perlu perlu dipakai dan dipergunakan
terjamin pula keselamatannya secara aman dan effisien
01 04
05
bahwa setiap tenaga kerja berhak bahwa berhubung dengan itu perlu
mendapat perlindungan atas diadakan segala daya-upaya untuk
bahwa pembinaan norma-norma itu perlu
keselamatannya dalam melakukan membina norma-norma
diwujudkan dalam Undang-undang yang
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan perlindungan kerja
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang
meningkatkan produksi serta
keselamatan kerja yang sesuai dengan
produktivitas Nasional
perkembangan masyarakat, industrialisasi,
teknik dan teknologi
2) Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2019 Tentang
Kesehatan Kerja

● PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja adalah aturan pelaksanaan UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
● Pekerja merupakan aset berharga dalam pembangunan perekonomian bangsa yang wajib mendapatkan
perlindungan keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksanaan keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan
memberikan perlindungan bagi Pekerja agar sehat, selamat, produktif, dan terhindar dari kecelakaan kerja dan
Penyakit Akibat Kerja.
● Kesehatan Kerja merupakan bagian tak terpisahkan dari keselamatan dan Kesehatan Kerja, tercermin dalam
berbagai Undang-Undang. Undang-Undang yang dimaksud, antara lain yaitu Undang-Undang yang mengatur
mengenai keselamatan kerja dan Undang-Undang yang mengatur mengenai ketenagakerjaan serta Undang-
Undang yang mengatur mengenai kesehatan telah mengamanatkan pengaturan tentang Kesehatan Kerja.
Pertimbangan Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Kerja
bahwa kesehatan pekerja sebagai bagian dari
kesehatan masyarakat perlu mendapat perhatian
01 dan pelindungan agar pekerja sehat dan produktif
sehingga mendukung pembangunan bangsa

PP No 88 Tahun bahwa dalam rangka memberikan


pelindungan bagi pekerja agar sehat, selamat,
2019 02 dan produktif perlu dilakukan upaya
kesehatan kerja yang merupakan bagian dari
keselamatan dan kesehatan kerja secara
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan

03 bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b. serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 164 ayat (5) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Kesehatan Keria
3) Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga
Kerjaan

Peraturan perundang-undangan yang membahas Sedangkan pengertian dari ketenagakerjaan


masalah ketenagakerjaan adalah UU sesuai dengan Pasal 1 angka 1 Undang Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
adalah:
Ketenagakerjaan berasal dari kata tenaga kerja,
yang dalam undang undang ketenagakerjaan “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang
Pasal 1 angka 2 UU No 13 Tahun 2003 tentang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
Ketenagakerjaan disebutkan bahwa: sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.”

“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu Demi meningkatkan taraf hidup, maka perlu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dilakukan pembangunan di berbagai aspek.
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan Tidak terkecuali dengan pembangunan
sendiri maupun untuk masyarakat.” ketenagakerjaan yang dilakukan atas asas
keterpaduan melalui koordinasi fungsional
lintas sektoral pusat dan daerah.
Tujuan Undang Undang Ketenagakerjaan UU No. 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 4 huruf a UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan : “Pemberdayaan
Memberdayakan dan dan pendayagunaan tenaga kerja merupakan suatu kegiatan yang terpadu untuk dapat
memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia.” Melalui
Mendayagunakan Tenaga Kerja pemberdayaan dan pendayagunaan ini diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat berpartisipasi
Secara Optimal dan Manusiawi secara optimal dalam Pembangunan Nasional, namun dengan tetap menjunjung nilai-nilai
kemanusiaannya.

Pasal 4 huruf a UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan : “Pemerataan


Mewujudkan Pemerataan Kesempatan kesempatan kerja harus diupayakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kerja dan Penyediaan Tenaga Kerja sebagai satu kesatuan pasar kerja dengan memberikan kesempatan yang sama untuk
yang Sesuai dengan Kebutuhan memperoleh pekerjaan bagi seluruh tenaga kerja Indonesia sesuai dengan bakat, minat, dan
Pembangunan Nasional dan Daerah kemampuannya. Demikian pula pemerataan penempatan tenaga kerja perlu diupayakan agar
dapat mengisi kebutuhan di seluruh sektor dan daerah.”

Karena bidang ketenagakerjaan dianggap penting dan menyangkut kepentingan umum, maka
Memberikan Perlindungan Kepada Pemerintah mengalihkannya dari hukum privat menjadi hukum publik.Alasan lain adalah
Tenaga Kerja Dalam Mewujudkan banyaknya masalah ketenagakerjaan yang terjadi baik dalam maupun luar negeri.
Kesejahteraan dan Meningkatkan Salah satu contoh adalah banyak kasus yang
Kesejahteraan Tenaga Kerja dan masuk ke Pengadilan Hubungan Industrial ( PHI ) menyangkut penggunaan tenaga kerja asing.
Keluarganya Setiap putusan badan peradilan PHI akan menjadi evaluasi untuk kepentingan di bidang
ketenagakerjaan.
4) Undang-undang No 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Jaminan sosial adalah salah
satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya yang layak.
Tujuan BPJS untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya.

Dikutip dari situs resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan (BPKP) Republik
Indonesia, berdasarkan Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 52 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial, pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Pembentukan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan sosial.
JENIS BPJS MENURUT UU

BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan program
jaminan kesehatan.
Menurut pasal 5 no 24
tahun 2011, pemerintah
membentuk 2 jenis BPJS
BPJS Ketenaga Kerjaan
BPJS Ketenagakerjaan berfungsi
menyelenggarakan program sebagai
berikut:
 Program jaminan kecelakaan
 kerja Program jaminan hari tua
 Program jaminan pensiun
 Program jaminan kematian
Tugas BPJS Menurut Pasal 10 No 24 Tahun 2011

Melakukan dan atau Mengumpulkan dan


mengelola data peserta
01 menerima pendaftaran peserta 04 program Jaminan Sosial

Membayarkan manfaat dan atau


Memungut dan
membiayai pelayanan kesehatan
mengumpulkan iuran dari
02 peserta dan pemberi kerja.
05 sesuai dengan ketentuan program
Jaminan Sosial.

Mengelola Dana Jaminan Memberikan informasi mengenai


03 Sosial untuk kepentingan 06 penyelenggaraan program Jaminan
peserta. Sosial kepada peserta dan
masyarakat
5) Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 Tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Yang dimaksud dengan :
 Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.
 Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu
tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter
 Pemeriksaan Kesehatan Khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
 Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.
Per10/Men/1976 dan syarat-syarat lain yang dibenarkan oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.
 Direktur ialah pejabat sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Transmigrasi dan Koperasi No. Kepts. 79/Men/1977.
Ketentuan-ketentuan Permenakertrans RI No 2 Tahun
1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

02 03
Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu perlu Semua perusahaan sebagaimana tersebut
dilakukan pemeriksaan yang sesuai dalam pasal 2 ayat (2) Undang-undang No.
dengan 1 tahun 1970 harus mengadakan
kebutuhan guna mencegah bahaya yang Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja.
01 diperkirakan timbul. 04
05 Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Sebelum
Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja
ditujukan agar tenaga kerja yang Kerja dibina dan dikembangkan mengikuti
Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib kemampuan perusahaan dan kemajuan
diterima menyusun pedoman pemeriksaan
berada dalam kondisi kesehatan yang kedokteran dalam keselamatan kerja.
Kesehatan Sebelum Kerja yang menjamin
setinggi-tingginya, tidak mempunyai penempatan tenaga kerja sesuai dengan
penyakit kesehatan dan pekerjaan yang akan dilakukannya
menular yang akan mengenai tenaga dan pedoman tersebut harus
kerja lainnya mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh
Direktur
6) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405 Tahun
2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
Dan Industri
bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan di
perkantoran dan industri, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Didalam lampiran Keputusan ini juga disebutkan bahwa Pimpinan satuan kerja/unit
perkantoran bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan lingkungan kerja
perkantoran. Untuk melaksanakan tugas tersebut Pimpinan perkantoran dapat menunjuk
seorang petugas atau membentuk satuan kerja/unit organisasi yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi di bidang kesehatan lingkungan kerja.
Pimpinan satuan kerja/unit perkantoran dapat memanfaatkan pihak ketiga untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan lingkungan kerja. Pihak ketiga harus berbentuk Badan Hukum Usaha
penyehatan lingkungan kerja perkantoran yang diakui. Adapun untuk biaya penyelenggaraan
penyehatan lingkungan kerja perkantoran menjadi tanggung jawab perkantoran.
Ketetapan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran Dan Industri

1. Keputusan Menteri Kesehatan Tentang 4. Dengan ditetapkannya Keputusan ini,


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja maka Keputusan Menteri Kesehatan
Perkantoran Dan Industri. Nomor 261/Menkes/SK/II/1998 tentang
2. Persyaratan kesehatan lingkungan kerja Persyaratan Kesehatan Lingkungan
perkantoran dan industri meliputi Kerja dinayatakan tidak berlaku lagi.
persyaratan air, udara, Iimbah, 5. Keputusan ini mulai berlaku sejak
pencahayaan, kebisingan, getaran, tanggal 19 November 2002.
radiasi, vektor penyakit, persyaratan
kesehatan lokasi, ruang dan bangunan,
toilet dan instalasi.
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan Keputusan ini.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai