02 03
bahwa setiap orang lainnya yang bahwa setiap sumber produksi
berada di tempat kerja perlu perlu dipakai dan dipergunakan
terjamin pula keselamatannya secara aman dan effisien
01 04
05
bahwa setiap tenaga kerja berhak bahwa berhubung dengan itu perlu
mendapat perlindungan atas diadakan segala daya-upaya untuk
bahwa pembinaan norma-norma itu perlu
keselamatannya dalam melakukan membina norma-norma
diwujudkan dalam Undang-undang yang
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan perlindungan kerja
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang
meningkatkan produksi serta
keselamatan kerja yang sesuai dengan
produktivitas Nasional
perkembangan masyarakat, industrialisasi,
teknik dan teknologi
2) Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2019 Tentang
Kesehatan Kerja
● PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja adalah aturan pelaksanaan UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
● Pekerja merupakan aset berharga dalam pembangunan perekonomian bangsa yang wajib mendapatkan
perlindungan keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksanaan keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan
memberikan perlindungan bagi Pekerja agar sehat, selamat, produktif, dan terhindar dari kecelakaan kerja dan
Penyakit Akibat Kerja.
● Kesehatan Kerja merupakan bagian tak terpisahkan dari keselamatan dan Kesehatan Kerja, tercermin dalam
berbagai Undang-Undang. Undang-Undang yang dimaksud, antara lain yaitu Undang-Undang yang mengatur
mengenai keselamatan kerja dan Undang-Undang yang mengatur mengenai ketenagakerjaan serta Undang-
Undang yang mengatur mengenai kesehatan telah mengamanatkan pengaturan tentang Kesehatan Kerja.
Pertimbangan Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Kerja
bahwa kesehatan pekerja sebagai bagian dari
kesehatan masyarakat perlu mendapat perhatian
01 dan pelindungan agar pekerja sehat dan produktif
sehingga mendukung pembangunan bangsa
“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu Demi meningkatkan taraf hidup, maka perlu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dilakukan pembangunan di berbagai aspek.
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan Tidak terkecuali dengan pembangunan
sendiri maupun untuk masyarakat.” ketenagakerjaan yang dilakukan atas asas
keterpaduan melalui koordinasi fungsional
lintas sektoral pusat dan daerah.
Tujuan Undang Undang Ketenagakerjaan UU No. 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 4 huruf a UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan : “Pemberdayaan
Memberdayakan dan dan pendayagunaan tenaga kerja merupakan suatu kegiatan yang terpadu untuk dapat
memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia.” Melalui
Mendayagunakan Tenaga Kerja pemberdayaan dan pendayagunaan ini diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat berpartisipasi
Secara Optimal dan Manusiawi secara optimal dalam Pembangunan Nasional, namun dengan tetap menjunjung nilai-nilai
kemanusiaannya.
Karena bidang ketenagakerjaan dianggap penting dan menyangkut kepentingan umum, maka
Memberikan Perlindungan Kepada Pemerintah mengalihkannya dari hukum privat menjadi hukum publik.Alasan lain adalah
Tenaga Kerja Dalam Mewujudkan banyaknya masalah ketenagakerjaan yang terjadi baik dalam maupun luar negeri.
Kesejahteraan dan Meningkatkan Salah satu contoh adalah banyak kasus yang
Kesejahteraan Tenaga Kerja dan masuk ke Pengadilan Hubungan Industrial ( PHI ) menyangkut penggunaan tenaga kerja asing.
Keluarganya Setiap putusan badan peradilan PHI akan menjadi evaluasi untuk kepentingan di bidang
ketenagakerjaan.
4) Undang-undang No 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Jaminan sosial adalah salah
satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya yang layak.
Tujuan BPJS untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya.
Dikutip dari situs resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan (BPKP) Republik
Indonesia, berdasarkan Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 52 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial, pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Pembentukan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan sosial.
JENIS BPJS MENURUT UU
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan program
jaminan kesehatan.
Menurut pasal 5 no 24
tahun 2011, pemerintah
membentuk 2 jenis BPJS
BPJS Ketenaga Kerjaan
BPJS Ketenagakerjaan berfungsi
menyelenggarakan program sebagai
berikut:
Program jaminan kecelakaan
kerja Program jaminan hari tua
Program jaminan pensiun
Program jaminan kematian
Tugas BPJS Menurut Pasal 10 No 24 Tahun 2011
02 03
Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu perlu Semua perusahaan sebagaimana tersebut
dilakukan pemeriksaan yang sesuai dalam pasal 2 ayat (2) Undang-undang No.
dengan 1 tahun 1970 harus mengadakan
kebutuhan guna mencegah bahaya yang Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja.
01 diperkirakan timbul. 04
05 Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Sebelum
Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja
ditujukan agar tenaga kerja yang Kerja dibina dan dikembangkan mengikuti
Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib kemampuan perusahaan dan kemajuan
diterima menyusun pedoman pemeriksaan
berada dalam kondisi kesehatan yang kedokteran dalam keselamatan kerja.
Kesehatan Sebelum Kerja yang menjamin
setinggi-tingginya, tidak mempunyai penempatan tenaga kerja sesuai dengan
penyakit kesehatan dan pekerjaan yang akan dilakukannya
menular yang akan mengenai tenaga dan pedoman tersebut harus
kerja lainnya mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh
Direktur
6) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405 Tahun
2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
Dan Industri
bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan di
perkantoran dan industri, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Didalam lampiran Keputusan ini juga disebutkan bahwa Pimpinan satuan kerja/unit
perkantoran bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan lingkungan kerja
perkantoran. Untuk melaksanakan tugas tersebut Pimpinan perkantoran dapat menunjuk
seorang petugas atau membentuk satuan kerja/unit organisasi yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi di bidang kesehatan lingkungan kerja.
Pimpinan satuan kerja/unit perkantoran dapat memanfaatkan pihak ketiga untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan lingkungan kerja. Pihak ketiga harus berbentuk Badan Hukum Usaha
penyehatan lingkungan kerja perkantoran yang diakui. Adapun untuk biaya penyelenggaraan
penyehatan lingkungan kerja perkantoran menjadi tanggung jawab perkantoran.
Ketetapan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran Dan Industri