Anda di halaman 1dari 12

Career Hacks:

Menjadi Kompeten di Berbagai Situasi


1. Define Your Success — Tentukan Suksesmu
Makna Kesuksesan

Sukses = berhasil. Berhasil adalah ketika bisa mencapai sesuatu yang kamu memang
targetkan atau memang sudah ditargetkan oleh orang lain. Sukses kamu tidak sama
dengan sukses orang lain.

Penting untuk mendefinisikan sukses, mempunyai gambarannya, menyusun rencana,


dan mengatur strategi untuk bisa mencapainya.

Konsep IKIGAI

Konsep IKIGAI adalah konsep yang dikembangkan oleh orang Jepang tentang
menemukan makna hidup.

Ada empat aspek, yaitu apa yang kamu sukai, apa yang kamu kuasai (kamu bagus dalam
hal apa), apa yang bisa kamu lakukan dan dibayar, dan apa yang dibutuhkan oleh orang
di sekitar kamu.

 Profession adalah irisan antara apa yang kamu sukai dan apa yang kamu kuasai.
 Passion adalah irisan antara apa yang kamu sukai dan apa yang dibutuhkan oleh
orang-orang sekitar.
 Mission adalah irisan antara apa yang dibutuhkan orang-orang sekitar dan apa yang
bisa kamu lakukan dan dibayar.
 Vocation adalah irisan antara apa kamu bagus dalam hal apa dan apa yang kamu
lakukan dan dibayar.

IKIGAI merupakan irisan dari profession, passion, mission, dan vocation.

2. How Do I Choose My Career — Cara Memilih Karier


Tiga Hal Penting dalam Memilih Karier
1. Miliki mindset yang lebih fleksibel
2. Menjadi lebih dinamis
3. Siap beradaptasi
2 Teknik Eliminasi

1. Introspeksi

Introspeksi berarti merefleksikan value dengan parameter yang telah ditentukan.

Instrospeksi juga bisa dilakukan sesederhana mencari tahu apa yang akan membuat
kamu merasa bosan atau apa yang kurang relevan dengan tujuan karier.

2. Proyeksi

Memproyeksikan masa depan dengan membayangkan masa lalu dengan


mempertanyakan hal-hal yang akan disesali dan dibanggakan.

Pertanyaan untuk Membantu Kamu Menemukan PIlihan Karier Kamu

 “Bagaimana saya bisa menggunakan kemampuan saya untuk menolong orang lain?”
 “Kemampuan saya yang mana yang membuat saya lebih percaya diri?”
 “Apa tujuan terbesar saya yang tidak berkaitan dengan karier untuk 5-10 tahun ke
depan?”
 “Apakah saya akan menikah dalam waktu dekat?”
 “Apa kemampuan baru yang saya ingin kuasai dalam karier saya?”

3. Using SMART to Plan Your Goals — Gunakan SMART untuk Merencanakan


Goal-mu
5 Kriteria dalam Menyusun Goal

1. Specific (Spesifik)
2. Measurable (Dapat diukur)
3. Achievable (Bisa dicapai)
4. Relevant (Relevan)
5. Time Bound (Ada time-frame)

Tips dalam Menyusun SMART Goal:

1. Tuliskan ide dan pemikiran kamu dalam buku catatan (manual maupun digital)
2. Konsultasikan dan share target kamu
3. Jangan terlalu memaksa untuk memenuhi kriteria SMART sekaligus

4. Develop Strategy — Menyusun Strategi untuk Mencapai Goal


1. Lakukan kegiatan rutin yang berhubungan dengan pencapaian target minimal 1
kegiatan per hari
2. Luangkan waktu untuk membayangkan masa depan yang diinginkan agar kamu bisa
termotivasi dan berkomitmen
3. Catat dan dokumentasikan agar dapat ingat dan tetap fokus pada target
4. Untuk target/goal besar, coba breakdown menjadi bagian-bagian kecil yang masing-
masing memiliki target pencapaian sendiri
5. Lakukan secepatnya
6. Review kembali goal dan usaha-usaha untuk mencapainya
7. Kalau ada hal yang kurang tepat, segera perbaiki dan atur strategi baru
8. Ceritakan target kepada support system untuk memotivasi dan membimbing kamu
semakin dekat dengan target. Support system seperti mentor, coach rekan kerja,
teman, dan keluarga.
9. Ketika kurang inspirasi, kamu bisa relax sejenak dari pekerjaan untuk melakukan
aktivitas lain seperti yoga, backpacking, atau mencoba hal baru
10. Rayakan dan berikan reward untuk diri kamu sendiri terhadap keberhasilan sekecil
apapun itu

5. Your Career Need Many Mentors — Temukan Mentormu


Mentor dan coach sama-sama memiliki peranan dalam kesuksesan karier. Coach bisa
ditemukan di tempat kerja dan untuk jangka pendek, sementara mentor biasanya di luar
kantor atau di luar bidang kamu. Mentor menyusun dan merencanakan strategi
denganmu. Seorang mentor akan memberi masukan tentang apa yang harus kamu
perbaiki.

Mengapa kamu membutuhkan mentor?

1. Mentor mendorong dan membantu kamu tetap pada tujuan kamu


2. Mentor mem-back-up kamu, memberikan motivasi, saran, dan share
pengalamannya dengan kamu
3. Mentor bisa membantu kamu untuk menjadi lebih kompeten
4. Kamu dan mentor bisa sama-sama belajar

Mentor bisa kamu temukan di manapun. Sebagai mentee (orang yang dimentor), kamu
harus siap menerima masukan dan bimbingan dari mentor kamu.

6. Accelerate Your Learning — Percepat Proses Belajar Kamu


Hal yang Perlu Kamu Persiapkan untuk Bisa Belajar Lebih Cepat

1. Be Humble

Kerendahan hati adalah kunci kesuksesan. Rendah hati berarti menyadari bahwa
kamu masih perlu belajar lagi. Kalau kamu rendah hati, kamu akan siap menerima
pelajaran dari manapun dan dari siapapun.

2. Be Curious

Tips agar selalu up-to-date:


Subscribe online newsletter dan follow akun-akun di social media. Jenis konten yang
di-subscribe:

1. Konten berisi topik yang relevan dengan pekerjaan

2. Konten yang tidak relevan dengan pekerjaan, tapi bisa menambah ilmu

3. Step up your Comfort Zone — Berani Keluar dari Zona Nyaman

Langkah-langkah untuk Mempercepat Proses Belajar

1. Membaca
2. Mengikuti kursus (online atau offline)
3. Memanfaatkan social media
4. Terhubung dengan banyak orang
5. Mencari bantuan dari expert
6. Bertanyalah
7. Terus belajar dan menantang diri
8. Belajar dari siapa pun
9. Belajar dari kesalahan dan kegagalan
10. Mencatat apa yang sudah dipelajari

7. Become Indispensable: Be Good at a Few Things — Cara Menjadi


Indispensable
Indispensable adalah seseorang yang tidak memiliki skill yang umum dimiliki oleh
kebanyakan orang dan bisa membuktikan kontribusi yang signifikan. Kunci menjadi
indispensable adalah kamu harus ahli di beberapa hal dan jadi orang yang bisa
diandalkan.

1. Membantu siapa pun


2. Menjadi orang yang dapat diandalkan

Cara untuk bisa menjadi dapat diandalkan:

1. Jadilah orang yang mempunyai standar yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu
2. Tepati ucapanmu sendiri!
3. Pahami apa yang dibutuhkan oleh orang sekitar dan berikan apa yang mereka
butuhkan jika kamu mampu
4. Buat pekerjaan atasan kamu lebih mudah
5. Berikan solusi atas permasalahan yang dihadapi tim
6. Share ilmu kamu dengan banyak orang
7. Fokus berkolaborasi dan berkontribusi
8. Berikan ide-ide
9. Apreasiasi yang sudah membantu dan memberikan ide kepada kamu
10. Berani mengajukan diri untuk mengerjakan tugas-tugas
11. Bekerja keras dan go extra miles
12. Stay positive!
13. Bisa beradaptasi

8. Get Feedback — Mendapatkan Feedback


Di karier, kamu bisa mendapatkan 360 degrees feedback dari atasan, rekan kerja satu
tim, dan rekan kerja beda divisi. Kalau kamu bekerja pada sektor B2B, kamu bisa
mendapatkan feedback dari klien. Kamu bisa mendapatkan feedback melalui one-on-one
session.

Sebelum one-on-one session

1. Atur jadwal
2. Lakukan self-assessment
3. Siapkan catatan dan daftar pertanyaan

Selama one-on-one session

1. Sampaikan tujuan one-on-one session

Kalau sebelumnya sudah pernah melakukan sesi one on one, lakukan rekapitulasi
sesi sebelumnya dan bagaimana follow-up nya.

2. Beritahukan update penting


3. Tanyakan penjelasan yang lebih spesifik
4. Tanyakan banyak pertanyaan

 “Apa saja yang perlu saya tingkatkan?”


 “Apa sebaiknya yang tidak saya lakukan?"
 “Apa kelebihan diri saya yang harus dipertahankan?”
5. Diskusikan rencana jangka panjang
6. Simpulkan isi one-on-one session.

Tutup sesi dengan merangkum obrolan, ucapan terima kasih, dan ungkapkan
keinginan untuk mengadakan sesi lanjutan

9. Position Yourself for a Stretch Assignment — Siapkan Diri untuk Tugas


Tambahan
Stretch assignment adalah tugas tambahan di luar pekerjaan, yang berbeda dari jobdesc
utama.

Peran Stretch Assignment


1. Mendorong kamu untuk mencoba melewati batasmu
2. Belajar hal baru
3. Memperluas network-mu

Ketika diberikan Tugas Tambahan

1. Jangan takut untuk mengambil risiko


2. Pikirkan dampak positifnya. Cari tahu:
1. Skill dan pengalaman apa yang bisa kamu dapatkan atau kembangkan?
2. Bagaimana tugas tersebut bisa membuat kamu lebih berkembang?
3. Hal baru apa yang kamu pelajari dengan mengerjakan tugas tersebut?
4. Tantangan apa yang akan kamu hadapi?

Cari tahu sebanyak-banyaknya untuk pengerjaannya.

3. Diskusikan apa yang kamu butuhkan dengan atasanmu. Pahami prioritas pekerjaan
supaya pekerjaan menjadi lebih optimal

Langkah-langkah Mengerjakan Tugas Tambahan

1. Tanamankan beginner’s mindset dalam dirimu


2. Buat rencana penyelesaian
3. Kerjakan dengan sebaik-baiknya

10. Be Proactive - It’s Okay to Over-Prepared and Over-Communicate —


Bersikap Proaktif
Proaktif berarti bertanggungjawab penuh atas hidup sendiri, termasuk
bertanggungjawab untuk mengubah atau membuat suatu kejadian. Menentukan,
merencanakan, dan berusaha mencapai goal, mengajukan diir untuk menegrjakan tugas
tambahan, dan meminta feedback, merupkan contoh sikap proaktif.

Cara untuk Bisa Lebih Proaktif

1. Over-Prepared

Selalu mempersiapkan segala sesuatu lebih dari yang diperlukan, dengan cara:

1. Pikirkan kaitan tugas dengan visi dan target divisi

2. Pikirkan bagaimana dampapk tugas terhadap project lain, kegunaan tugas tersebut

Dalam membantu tim, dan peran tugas tersebut dalam kesuksesan tim

2. Over-Communicate

Selalu memberikan informasi yang dibutuhkan, dengan cara:


1. Beri tahu atasan tentang kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan kamu
lakukan
2. Share pengalaman, masalah, dan solusi kamu kepada atasan dan tim kamu

11.How to Ask for Promotion: Make Your Case, Be Patient — Cara


Mengajukan Promosi Jabatan
Cara Mengajukan Promosi Jabatan

1. Cari tahu mengenai career path dan jabatan kamu, kemudian tentukan posisi yang
kamu inginkan
2. Nyatakan kontibusi kamu dan buat tantangan
3. Beritahukan posisi yang kamu inginkan
4. Pastikan timing-nya tepat
5. Tanyakan kelanjutannya
6. Follow-up kembali

Tips Menyampaikan Kepada Atasan

1. Kelebihan dan pencapaian


2. Apa yang sudah berhasil dipelajari dan ditingkatkan
3. Kenapa siap untuk naik level

12. Finding Your Perfect Match Company — Temukan Perusahaan yang Tepat
Untuk Kamu
Dua Tipe Perusahaan yang Banyak Dipertimbangkan

1. Korporat

Perusahaan besar, baik perusahaan pemerintah ataupun swasta yang sudah cukup
berkembang.

Karakteristik:

 Perusahaannya lebih stabil


 Intensitas kerja lebih ringan
 Struktur dan jabatannya jelas
 Career path jelas
 Alur kerja jelas dan terstandarisasi
 Progress karier membutuhkan waktu lebih panjang
 Jangka waktu yang jelas untuk dipromosikan
2. Start-up

Perusahaan baru yang masih berada di tahap awal perkembangan atau baru
merintis.

Karakteristik:

 Perusahaannya lebih dinamis


 Struktur dan jabatan masih belum jelas
 Belum ada career path yang jelas
 Alur kerjanya masih dinamis
 Masalah sering datang tiba-tiba dan tidak terprediksi
 Lingkungannya bagus untuk mengasah problem solving skills
 Punya peluang lebih banyak untuk dipromosikan dalam waktu lebih cepat

Perusahaan Lokal VS Perusahaan Global

Kalau kamu fasih berbicara menggunakan bahasa asing secara profesional dan ingin
mempunyai network yang beragam, kamu bisa gabung di perusahaan global. Dengan
bergabung di perusahaan lokal, kamu bisa mendapatkan pengetahuan secara lebih
mendalam dan pengalaman lebih banyak.

Kenali Perusahaan Target

1. Centrality of the role dari perusahaan

Bergabunglah dengan perusahaan pada bidang yang sesuai dengan keinginan kamu
agar kamu bisa optimal dalam bekerja

2. Culture team
3. Learning opportunity
4. Kompensasi yang ditawarkan
5. Reputasi perusahaan

Evergreen Skills

1. Emotional Quotient (EQ)


2. Creativity
3. Leadership

Tips

1. Konsultasi dengan experts


2. Eksplorasi banyak pilihan
3. Eliminasi
13.How to Deal with Difficult People — Cara Menghadapi Orang yang Sulit
Dihadapi
4 Tipe Orang Menyebalkan di Tempat Kerja

1. Orang dengan emosi negatif


2. Orang yang suka pamer
3. Orang yang pasif
4. Orang yang terlalu bossy

Cara Menghadapi Orang yang Mneyebalkan

1. Pastikan masalahnya ada pada orang itu


2. Ceritakan dan cari tahu lewat orang sekitar
3. Dekati orang tersebut
4. Jangan memaksanya berubah
5. Cobalah untuk memahaminya
6. Batasi interaksi kalau memang sudah menjadi toxic
7. Minta bantuan

Tips Ketika sedang Bersama Orang Menyebalkan

1. Dengarkan
2. Tetap tenang
3. Jangan men-judge
4. Tetap respek
5. Cari bantuan
6. Jangan menuntut
7. Jangan mendebat
8. Jangan balas marah
9. Jaga jarak
10. Buat batasan

14.Handling Pressure — Mengatasi Tekanan di Kantor


Mengatasi Tekanan

1. Bersikap tenang, dengan cara:


1. Tarik napas dalam-dalam
2. Pergi menjauh dari lokasi

Tips Menghadapi Tekanan

1. Tetap tenang
2. Fokus pada apa yang harus diselesaikan
3. Jangan mendramatisir
4. Cari bantuan
5. Rehat sejenak
6. Liburan
7. Prioritaskan, kemudian buat strategi
8. Jangan menunda-nunda

Kuadran Prioritas

9. Sadar bahwa semua orang mengalami kondisi yang sama


10. Saling memberi dukungan

15.Dealing with Emotions and the Importance of Finding Your Support


System — Mengendalikan Emosi dan Pentingnya Support System
Emosi adalah sesuatu yang dapat dirasakan dan merupakan respon atas sesuatu yang
terjadi dengan kamu.

Cara Mengendalikan Emosi

1. Identifikasi emosi yang kamu rasakan


2. Peka dengan emosi kamu sendiri
3. Tidak menyangkal emosi yang kamu rasakan
4. Cari tahu alasan kamu merasakan emosi tersebut
5. Tidak menyalahkan diri sendiri, keadaan, atau orang lain
6. Menerima emosi tersebut, kemudian mengendalikannya

Eksekusi

1. Ekspresikan emosi tersebut


2. Belajar cara memperbaiki mood
3. Bangun emosi positif di lingkungan sekitar
4. Cari dukungan

Support system adalah orang-orang terdekat yang mampu mendukungmu untuk


menghadapi masa-masa sulit dan bisa membantu kamu menghadapi mood dan
mengontrol emosi kamu, serta bisa memberikan saran yang diperlukan. Support system
yang baik, bukan yang selalu mendukung kamu, melainkan orang-orang yang setia
mendengarkan keluh kesah kamu dan mencoba memahami kondisi kamu, tetapi tidak
ikut terbawa emosi.

Peranan Support System

1. Menemani dan membantu untuk menghadapi masa-masa sulit


2. Menjadi termotivasi

Seorang pemimpin, selain bisa mengendalikan emosi diri sendiri, juga bisa
mengendalikan emosi di tim untuk memastikan tim bisa tetap produktif.
Mengembangkan diri, mengendalikan emosi, dan peranan support system sangat
berpengaruh untuk karier kamu.

16.The Science of Procrastination — Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda-


Nunda
Salah satu penghambat kesuksesan adalah ketika kamu sudah tahu harus melakukan
apa, tapi kamu menunda mengerjakannya. Ketika menunda sesuatu, kamu memilih
mengerjakan hal lain. Kalau malas, kamu malah tidak melakukan apa-apa. Menunda-
nunda lama kelamaan membuat kamu menjadi tidak produktif dan semakin jauh dengan
target kamu.

Fakta Mengenai Menunda-Nunda

1. Menunda-nunda lebih memengaruhi sebagian orang dibanding yang lain

Kamu biasanya menunda-nunda melakukan sesuatu karena bosan, tertekan, tidak


suka atau ada hal lain yang lebih menarik

2. Ketika menunda melakukan sesuatu, rasanya lega, tetapi akhirnya jadi bumeranf
3. Menunda-nunda berkaitan dengan pengendalian diri
4. Kamu harus punya kendali untuk melawan keinginan menunda-nunda

Cara Mengatasi Keinginan Menunda-Nunda

1. Menyadari kalau kamu sedang menunda-nunda

Tanda kamu menunda-nunda:

1. Banyak to-do-list yang tidak terselesaikan dalam jangka lama


2. Sering mengerjakan sesuatu yang kurang penting dan salah sasaran

3. Menunggu mood untuk mengerjakan sesuatu

2. Cari tahu kenapa kamu menunda-nunda


3. Gunakan strategi untuk tidak menunda-nunda

Strategi untuk tidak menunda-nunda:

1. Miliki alasan yang kuat dengan membayangkan masa depan yang kamu inginkan
2. Tetap berkomitmen pada apa yang ingin kamu inginkan
3. Beri hadiah pada diri kamu ketika sudah melakukan sesuatu
4. Minimalisir distraksi yang mengganggu
- Bagi to-do-list menjadi beberapa bagian agar tidak terdistraksi
- Gunakan kuadran prioritas

5. Ceritakan target kamu dan minta mereka untuk mengingatkanmu


6. Temukan cara untuk membuat kamu tetap berkomitmen

Anda mungkin juga menyukai