UTILITAS BANGUNAN
18B12E485
SEMESTER GENAP 2019/2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
PEMBAHASAN
PENCAHAYAAN LAPANGAN OLAHRAGA
A. Standard Iliminasi………………..........................................................3
B. Keseragaman …………….…………………………………………
C. Kesilauan……………………………………………………………
D. Penataan Cahaya…………………………………………………..
E. Perncanaan penerangan Olahraga……………………………………..
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
PENERANGAN OLAHRAGA
1
olahraga diluar gedung lebih rumit. Letak dan ketinggian sumber cahaya akan
memberikan sumber kepuasan untuk melihat objek yang tepat tanpa efek
kesilauan. Bentuk dan permukaan objek olahraga harus diperhatikan karena
berpengaruh kepada orang yang melihatnya dan merupakan faktor penting dalam
menetapkan letak dan tinggi penerangan yang memuaskan.
A. Standard Iluminasi
Penerangan pada suatu bidang kerja haruslah diusahakan cukup dan memadai
untuk kebutuhan psikologi, disamping mampu menciptakan suasana yang
diinginkan. Skala ukuran itu sendiri tergantung pada :
1. Sifat atau klasifikasi tempat (baik gedung maupun ruangan) dimana suatu
pekerjaan dilakukan.
2. Jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan.
3. Lamanya waktu dari pekerjaan yang dilakukan.
2
E rata-rata
Latihan Pertandinga Latihan Pertandingan
n
Sepakbola 75 200 – 600 1:3 1 : 1,5
Bola Tangan 75 400 1:3 1 : 1,5
Bola Volly
200 400 1:2 1 : 1,5
(indoor)
Badminton
200 400 1:2 1 : 1,5
(indoor)
Hoky
200 400 1:2 1 : 1,5
(indoor/outdoor)
Renang
200 400 1:2 1 : 1,5
(indoor/ourdoor)
Polo Air
200 400 1:2 1 : 1,5
(indoor/outdoor)
Tenis
200 400 - 600 1:2 1 : 1,5
(indoor/outdoor)
Pacu Kuda 100 150 1:3 1:3
Loncat Indah
150 400 1:2 1 : 1,5
(indoor)
Bowling 200 200 1:2 1:2
3
B. Keseragaman
C. Kesilauan
4
Jendela dan penerangan luar sering menyebabkan kesilauan. Beberapa
jenis olahraga, cahaya penerangannya harus direfleksikan agar kesilauan dapat
diperkecil dan penerangan dapat ditambah serta diarahkan pada cahaya yang
kurang. Rintangan fisik (konstruksi) disarankan untuk ditiadakan dari tempat
penerangan. Hendaknya dibuat evaluasi penerangan yang cermat untuk
pemain maupun penonton.
Pada lapangan dimana kesilauan tidak dapat dihindari harus
dipertimbangkan pemakaian jenis lampu yang menggunakan pelindung
kesilauan. Pelindung ini bisa berupa lensa kaca berbentuk piringan untuk
mengurangi kesilauan. Disini berarti lensa kaca digunakan untuk mengurangi
banyaknya curahan cahaya ke sekeliling lapangan. Jika digunakan pelindung
terutama jenis piringan diperlukan lampu tambahan untuk menambah efisiensi
yang berkurang akibat adanya pelindung.
Olahraga yang terarah misalnya bowling, balapan, bola tangan,
panahan, golf dan lain-lain diharuskan menghindari penerangan vertikal yang
berlebihan dari satu sisi. Sebaiknya penerangan vertikal juga merata pada
setiap sisi.
D. Penataan Cahaya
5
iluminasi horizontal. Hal ini menjadi dasar dalam perencanaan. Disain
penerangan olahraga harus mempertimbangkan faktor sebagai berikut :
6
Agar dapat mencegah terjadinya benturan dari bola, lampu tersebut
biasanya diberi pelindung dengan kisi-kisi kawat. Begitu juga untuk
penerangan kolam renang, perlu pelindung untuk menghindari resiko yang
lebih fatal. Sedangkan tinggi langit-langit tertentu berbedabeda, tergantung
kepada jenis olahraga yang terdapat dalam gedung tersebut. Tetapi tinggi
minimum yang diperbolehkan adalah 6,7 meter (22 kaki). Disamping itu
perlu diperhatikan posisi penerangan dan jendela-jendela pada gedung
olahraga agar tidak menyilaukan terutama para pemain. Berikut ini akan
dijelaskan penataan cahaya yang diharapkan pada setiap lapangan
olahraga terutama di dalam ruangan/-gedung.
a. Badminton
7
Gambar 86. Penataan Cahaya Lapangan Bulu Tangkis
(John E. Kaufman 1987:13-8)
b. Bola Basket
Panjang lapangan adalah 28,7 meter (94 kaki) dan lebar 15 meter
(50 kaki). Tinggi minimum armatur adalah 6,7 meter (22 kaki).
Penataan lampu agar merata sampai di permukaan lapangan, diatur
dengan jarak memanjang adalah 7,9 meter (26 kaki) dan melebar
lapangan 5,5 meter (18 kaki).
c. Billiard
8
meja yang bertujuan untuk pemberian penerangan yang baik dan untuk
menekan jumlah bayang-bayang sekecil mungkin.
Meja billiard ± 1,5 - 2,7 meter (5 - 9 kaki), jarak antara sisi
dengan sisi sedikitnya 1,8 meter (6 kaki). Dianjurkan ketinggian langit-
langit dan sumber cahaya 2,3 meter (7,5 kaki). Batas ketinggian yang
diperbolehkan adalah 3 – 3,7 meter (10 – 12 kaki).
Langit-langit diberi warna terang dengan pantulan 75 – 85%.
d. Bowling
9
Gambar 88. Penataan Lampu Lapangan Bowling
(John E. Kaufman 1987:13-7)
10
Ukuran lampu dan jumlah sumber cahaya untuk tiap kelas permainan
tergantung kepada karakteristik ruang khusus dan sumber cahaya yang
digunakan. Adapun penataan bila memakai lampu flouresen dan lampu
tabung tekanan tinggi pada lapangan squash dijelaskan John E.
Kaufman (1987:13-10) seperti gambar.
g. Hockey
11
Gambar 91. Penataan Lampu Lapangan Hockey
(John E. Kaufman 1987:13-10)
12
i. Lapangan Tenis
j. Renang
13
untuk wasit pada waktu perlombaan renang atau polo air. Kolam
renang diterangi dari samping dengan lampu-lampu istimewa yang
memberikan ± 10.000 lumen tiap lampu dan ditempatkan di dinding
kolam renang di bawah permukaan air.
14
Gambar 95. Penataan Lampu Ruang Serbaguna
(John E. Kaufman 1987:13-18)
H = (D + 1/3 W) tg 30
Dimana :
H = Tinggi tiang sumber cahaya (untuk ground sport tinggi
minimum ± 5 m dan untuk acrial sport tinggi minimum
± 10 m). Khusus untuk bola kaki minimum 20 m.
W = Jarak antara tiang dengan sudut lapangan.
L = Lebar lapangan olahraga.
15
Gambar 96. Hubungan Tinggi Tiang dengan Lebar Lapangan Dalam
Penerangan
(John E. Kaufman 1987:13-18)
a. Lapangan Tenis
b. Lapangan Hockey
Armatur lampu untuk lapangan hockey dapat dipakai adalah MNF dan
lampu metal halide. Tinggi tiang lampu kira-kira 18 m. Setiap tiang
16
dapat dipakai 2 lampu atau 3 buah lampu. Perhatikan gambar di bawah
ini.
17
Tinggi tiang lampu untuk lapangan dengan empat titik adalah kirakira
45 m. Adapun bentuk susunan lampu untuk lapangan sepakbola
dengan menggunakan empat tiang dapat dilihat gambar di bawah ini.
18
Gambar 101. Layout Lapangan Sepakbola dan Penempatan Tiang Lampu.
(John E. Kaufman 1987:25)
F total E A
Lumen
E
n A buah atau
F lampud
E
n A buah
F armaturd
Dimana :
F = Fluk satuannya lumen
E = Intensitas penerangan (iluminasi) dalam lux A
= Luas ruangan dalam m2 η = Efisiensi dalam %
(persen).
b. Faktor Kegunaan
K lb
h1b) Dimana :
K = Indek ruang l =
Panjang ruangan (m) b =
Lebar ruangan (m)
h = Tinggi lampu dari meja kerja
19
2) Tentukan reflektansi atap, dinding dan bidang kerja sesuai dengan
skala :
warna sangat putih 0,8 warna putih
atau warna muda sekali 0,7 warna muda
0,5 warna agak tua
0,3 warna tua sekali 0,1 3) Pilih tabel
faktor kegunaan (utility factor) sesuai dengan jenis
armatur dan lampu yang digunakan.
4) Mencari faktor kegunaan (η) dari tabel :
Pilih garis penghubung untuk menghitung harga indek ruang K,
pilih kolom yang tepat dengan kombinasi reflektansi atap, dinding
dan bidang kerja. Tabel efisiensi armatur untuk beberapa indek
ruang K dijelaskan Philips seperti Lampiran 2.
c. Faktor Pemeliharaan
20
4) Tentukan efisiensi (η) penerangan berdasarkan nilai K yang ada
pada tabel Lampiran 2.
5) Intensitas penerangan yang dibutuhkan dapat dipedomani angka
pada Tabel I, atau ada permintaan kekuatan penerangan yang
diinginkan pemesan.
6) Fluk cahaya lampu perhatikan tabel daya dan lumen lampu yang
akan dipergunakan.
7) Jumlah armatur atau jumlah lampu dapat dihitung dengan rumus
yang ada.
e. Contoh Perhitungan
Penyelesaian :
21
Bila penerangan tersebut dalam keadaan baru (saat diserah terimakan),
penerangannya tentu lebih tinggi, karena belum dikalikan dengan
faktor depresiasi ruangan (d). Maka iluminasi yang diperoleh adalah :
Bila penerangan ini telah dipakai kira-kira 2 tahun, maka depresiasi (d)
seperti terlihat pada Lampiran 2 adalah 0,80 dengan kategori
pengotoran ringan. Maka penerangan gedung olahraga serbaguna
tersebut akan berkurang menjadi :
22
2. Perhitungan Penerangan di Luar Ruangan (Outdoor Lighting)
23
n E.A 3502411 92400
. 470000,25 11750
= 8 buah
Dengan demikian masing-masing tiang dipasang dua buah
lampu/armatur. Bila penerangan lapangan tenis telah digunakan
beberapa tahun, maka iluminasinya akan berkurang (depresiasi) akibat
pengurangan lumen, pengotoran armatur dan lapangan. Bila kita
perkirakan faktor pemeliharaan berkisar 0,7 maka iluminasi lapangan
tenis tersebut dalam keadaan baru adalah :
24
2) Tiga buah lapangan tenis akan diberi penerangan dengan iluminasi
rata-rata 300 lux. Lampu yang digunakan adalah lampu metal halide
dengan kode HPI/T 2000 watt/380 Volt. Lumen setiap lampu 183.000
lumen, armatur yang dipakai dua jenis HNF 002 (2 x 9 0) pancaran
lebar (wide beam). Tinggi tiang direncanakan 16 meter.
Berapakah jumlah lampu yang dibutuhkan?
Penyelesaian :
n E A 3502443 361200
183.0000,25 45750
= ± 8 buah lampu/armatur
25
En...d 81830000,250,8 292800
A 2443 1032
= ± 284 Lux
26
Gambar 107. Denah Lapangan dan Posisi Tiang
(Philips 1986:277)
Penyelesaian :
n E A 13010565 887250
190.0000,35 66500
= ± 12 buah lampu/armatur
27
sampai di permukaan lapangan. Untuk mendapatkan hasil perhitungan
yang lebih teliti sebaiknya dilakukan pengolahan dengan komputer.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyelenggaraan penerangan untuk keperluan ruangan atau
lapangan olahraga adalah dengan maksud agar pemain dapat
melakukan tugas-tugas penglihatan mereka dalam melaksanakan
kegiatan permainan (olahraga).
Dalam mendesain penerangan untuk olahraga, perlu pertimbangan
yang cermat sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan bagi ketiga
kelompok peninjau yaitu ; pemain, official dan penonton. Penerangan
28
lapangan untuk tiap-tiap jenis olahraga serta untuk pemain dan official
juga berbeda. Disamping itu variasi penerangan sekeliling dan dalam
lapangan akan berbeda pada masing-masing olahraga.
B.Saran
Pembuatan makalah ini ditujukan kepada mahasiswa khususnya
jurusan sipil agar sedikit mengerti mengenai sistem pencahayaan
lapangan olaharaga. Dengan bekal materi yang ada dapat
memambantu mahasiswa dalam proses perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/288340638/penerangan-
olaharaga
29
30