Anda di halaman 1dari 73

PROPOSAL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

DAN PENSKALARAN GALERI SENI RUPA DENGAN TIPE


RUKO 3 LANTAI

DISUSUN OLEH:

1. Alfi Solehan 102117017


2. Muhammad Ayyub 102117023
3. Alvin Rossevelt Pangaribuan 102117033
4. Nadya Saraa Khansa Ghina 102117035
5. Ghaly Farras M 102117046
6. Surya Juniyanto 102117048
7. Beril Arrafii 102117049

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pertamina
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
kami dapat menyelesaikan proposal perancangan instalsi listrik tepat pada waktunya. Proposal
yangkami susun berjudul “PROPOSAL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN
DAN PENSKALARAN GALERI SENI RUPA DENGAN TIPE RUKO 3 LANTAI”.

Proposal ini kami susun sebagai ujian tengah semester dari mata kuliah Instalasi
Sistem Kelistrikan. Semoga proposal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan
perancangan instalasi listrik sebagai penerangan dan penskalaran Gedung seni rupa dengan
tipe ruko 3 lantai.

Kami menyadaro bahwa dalam pembuatan proposal ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat
kami harapkan agar dalam penyusunan berikutnya dapat lebih baik. Akhir kata semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca aamiin.

Jakarta, 18 Maret 2021

Penyusu

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 2

1.3. TUJUAN ............................................................................................................................... 3

BAB 2. LANDASAN TEORI .............................................................................................................. 4

BAB 3. PERENCANAAN ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

3.2. Perhitungan Spesifikasi dan Teknis ................................................................................... 5

3.2.1. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI 1 ................................... 5

3.2.2. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI 2 ................................. 20

3.2.3. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI III .............................. 28

3.3 Anggaran Biaya .......................................................................................................... 34

3.4 Desain Panel beserta Alat Pengamanya ................................................................... 35

(dipilih pemutus daya max = 1300 A)........................................................................................... 40

3.5 PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS AC (AIR CONDITIONING) .. 41

DISETIAP LANTAI .................................................................................................................. 41

Sehingga didaptkan sebagi berikut: ......................................................................................... 43

3.3. Anggaran Biaya .......................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB 4. KESIMPULAN .......................................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

(Tanggoro, 2000) Seni instalasi merupakan gabungan antara beberapa jenis seni murni
dan lebih atraktif serta interaktif dalam penyajiannya. Seni instalasi memiliki kelebihan
menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen elemen ruang, waktu,
suara, cahaya, gerak dan interaksi dengan penonton. Arsitektur adalah salah satu bentuk
pengaplikasian seni terapan dimana hasil rancangannya dapat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Arsitektur ini sendiri mempertimbangkan berbagai aspek dalam merancang ruang
seperti fungsi, kenyamanan dan juga keindahan. Pada sebuah gedung Galeri Seni Rupa dan
Komunikasi Visual dibutuhkan pencahayaan yang baik agar keindahan suatu karya seni dapat
terfokuskan.
Pencahayaan merupakan suatu elemen untuk membantu penglihatan terhadap objek
baik melalui cahaya alami (sinar matahari) maupun buatan (lampu). Pencahayaan alami dapat
diperoleh melalui media bukaan seperti jendela dan partisi transparan seperti kaca, glassblok
dll. Pencahayaan buatan diperoleh melalui lampu dengan kelistrikannya yang memerlukan
pengaturan khusus agar berfungsi secara optimal dan tetap memperhatikan aspek
kenyamanan secara fisik dan visual. Penerapan pencahayaan alami untuk mengurangi
penggunaan energi dilakukan dengan mempertimbangkan organisasi ruang dan orientasi pada
kondisi eksisting, bentuk atau modifikasi, warna dan materia (Sukawi & Agung, 2013).
Penataan interior dan pencahayaan alami maupun buatan harus tetap mempertimbangkan
kenyamanan penggunanya. Pencahayaan pada bagian dalam ruangan merupakan elemen
penting karena dapat membuat ruangan menjadi layak huni. Pencahayaan rungan merupakan
penataan cahaya sebagai unsur artistic yang berdampak untuk membentuk dan mendukung
suasana. Pencahayaan yang buruk dapat mempengaruhi Kesehatan karena dapat
menimbulkan jamur dan bakteri. Oleh karena itu, untuk memperindah suatu Galeri Seni Rupa
dirancanglah suatu instalasi kelistrikan yang memenuhi standar. Pencahayaan di dalam
gedung Galeri Seni Rupa harus diperhitungkan agar pengunjung dapat lebih melihat dengan
jelas keindahan suatu karya seni. Namun tidak lupa pula bahwa instalasi kelistrikan yang
dirancang harus sesuaidengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu Persyaratan Umum
Intalasi Listrik (PUIL 2000).

1
(a) (b) (c)
Gambar 1.1 (a) Design Lantai 1 (b) Design Lantai 2 (c) Design Lantai 3

Konsep pencahayaan yang diterapkan pada gambar design diatas merupakan


pencahayaan alami. Pencahayaan alami yang dimaksud yaitu memanfaat sinar matahari
sebagai sumber cahaya. Yang diterapkan pada design diatas yaitu subuah galeri seni rupa
yang memiliki 3 lantai yang memiliki atap kaca atau transparans pada bagian atap lantai 3,
dan untuk bagian lantai 1 dan 2 juga berkonsep atap yang menyatu hingga lantai 3. Sehingga
atap bangunan 3 lantai ini memiliki atap yang tembus dari lantai 1 hingga lantai 3. Dengan
bangunan design yang seperti ini dapat dimanfaatkan penccahayaan alami yang mampu
menarangi ruangan disiang hari. Karena bangunan ini merupakan galeri seni rupa maka
pencahayaan alami merupakan salah satu factor pendukung untuk mempercantik ruangan.
Selain itu pencahayaan alami juga berguna sebagai lighting untuk pemotretan suatu objek
karena lighting terbaik untuk mendapatkan hasil foto terbaik merupakan sinar matahari.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada proposal ini adalah :


1. Apa saja alat dan bahan yang digunakan?
2. Berapakah besar biaya yang digunakan?
3. Bagaimana perhitungan pencahayaan pada gedung tersebut?

2
1.3. TUJUAN

Tujuan dari proposal perancangan instalasi penerangan dan penskalaran ini adalah
Merancang suatu sistem pencahayaan yang baik pada Galeri Seni Rupa dan Komunikasi serta
membuat rincian alat, biaya dan perhitungan yang digunakan dalam perancangan galeri
tersebut.

3
BAB 2. LANDASAN TEORI

Pemasangan instalasi listrik dan penskalaran pada gedung harus dilihat dahulu
gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah
gedung dimana instalasi akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan, dan syarat tersebut adalah peraturan yang
harus dipenuhi dari pihak yang berwenang yaitu PLN.

Syarat-syarat pekerjaan instalasi :


1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang
serta rencana penyambungan jaringan PLN. Gambar instalasi adalah rencana
penempatan semua peralatan listrik yang berfungsi sebagai penerangan pada ruangan
tersebut dan letak saklarnya.
2. Rekapitulasi, perhitungan jumlah komponen yang akan diperlukan.

4
BAB 3. PERANCANGAN

3.1 Alat dan Bahan

Berikut merupakan alat dan bahan untuk membantu kami dalam membuat perancangan
instalasi penerangan di galeri seni rupa tipe ruko 3 lantai.
1. Lampung Ceiling LED Philips 16 W/1100 lm.
2. NYMANE- Lampu Sorot Plafon 8,5 W.
3. Lampu Downlight Philips 10,5 W/900 lm.
4. Lampu TL LED Philips 20W/1800 lm.
5. Lampu Philips TL 36 W/2500 lm.
6. Saklar.
7. Kap House Lampu 1 TL.
8. Kap House Lampu 2 TL.
9. Kap Armatur Lampu Downlight.

3.2. Perhitungan Spesifikasi dan Teknis


3.2.1. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI 1
3.2.1.1. Area 1/Lobby
Area 1 pada lantai 1 merupakan area lobby setelah pintu masuk utama,
penerangan pada area 1 meliputi penerangan pada tangga juga. Spesifikasi dan
ukuranarea 1 ditunjukan seperti pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Spesifikasi dan Ukuran Area 1


Panjang (p) 20 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,1

Area 1 menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti ditunjukan

5
pada tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2 Spesifikasi Penerangan Area Lampu Ceiling LED Philips
1Nama Lampu
Daya (watt) 16 W
Lumen 1100 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 200 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.1 dan 2.2 maka indeks ruangan (k) dapat
ditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)20 .
𝑘=
5
3 (20 + 5)
𝑘=
100
75
𝑘 = 1,3

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.1
makanilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,49

Berdasarkan data pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 serta perhitungan nilai efisiensi
penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang dibutuhkan
oleh area 1 dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.

6
𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 200 . 300
(1100 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,49 .
0,90

7
60000
𝑛2 =
485,1
𝑛 = √123,68
𝑛 = 11,1
𝑛 = 11 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

Maka jumlah lampu yang harus dipasang didalam area adalah sebanyak 11
buahlampu Ceiling Philips LED. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan seperti
pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Denah Instalasi Area 1/Lobby

3.2.1.2. Area 2 & 3 (Koridor kiri dan kanan)


Area 2 dan 3 merupakan area khusus untuk menampilkan karya seni seperti
lukisan, foto atau desain digital. Area 2 atau 3 memiliki kapasitas untuk
menampilkan 5 karya seni. Sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan untuk
menerangi karya seni sesuai dengan jumlah karya seni yang ditampilkan. Spesifikasi
dan ukuran area 2 atau3 ditunjukan seperti pada tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3 Spesifikasi dan Ukuran 11,25 m


Area 2 atau 3Panjang (p)
Lebar (l) 2,5 m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,1

8
Area 2 atau 3 menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti
ditunjukan pada tabel 2.4 dibawah ini.

Tabel 2.4 Spesifikasi Penerangan 2 atau 3


Nama Lampu NYMANE – Lampu Sorot Plafon
Daya (watt) 8,5 W
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)

Maka jumlah lampu sorot yang harus dipasang pada area 2 atau 3 adalah
sebanyak 5 buah lampu sorot, jumlah ini sesuai dengan jumlah karya seni yang
ditampilkan pada area 2 atau 3 yakni sebanyak 5 buah karya seni. Tataletak
pemasangan lampu ditunjukan seperti pada gambar dibawah ini.

9
Gambar 2.2 Denah Instalasi Area 2 atau 3
3.2.1.3. Area 4
Area 4 adalah area kosong/lorong yang menghubungkan beberapa
ruangan.
Spesifikasi dan ukuran area 4 ditunjukan seperti pada tabel 2.5 dibawah ini.
Tabel 2.5 Spesifikasi dan Ukuran Area 4
Panjang (p) 20 m
Lebar (l) 2,5 m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5
Area 4 menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti
ditunjukanpada tabel 2.6 dibawah ini.

10
Tabel 2.6 Spesifikasi Penerangan Area 4
Nama Lampu Lampu Ceiling LED Philips
Daya (watt) 16 W
Lumen 1100 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 200 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.5 dan 2.6 maka indeks ruangan (k) dapat
ditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 + 𝑙)
20 .
𝑘=
2,5
3 (20 + 2,5)
𝑘=
50
150
𝑘 = 0,3

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.5
makanilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,25

Berdasarkan data pada tabel 2.5 dan tabel 2.6 serta perhitungan nilai efisiensi
penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang dibutuhkan
oleh area 4 dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.

11
𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 200 . 50
(1100 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,25 .
0,90
10000
𝑛2 =
247,5
𝑛 = √40,40
𝑛 = 6,3
𝑛 = 6 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

Maka jumlah lampu yang harus dipasang pada area 4 adalah sebanyak 6 buah
lampu ceiling LED. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan seperti pada gambar
dibawah ini.

Gambar 2.3 Denah Instalasi Listrik Area 4


3.2.1.4. Toilet Pria/Wanita
Spesifikasi dan ukuran toilet pria/wanita ditunjukan seperti pada tabel
2.7dibawah ini.

Tabel 2.7 Spesifikasi dan Ukuran Toilet Pria/Wanita


Panjang (p) 7,5 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

12
Toilet pria/wanita menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi
sepertiditunjukan pada tabel 2.8 dibawah ini.

Tabel 2.8 Spesifikasi Penerangan Toilet Pria/Wanita


Nama Lampu Lampu Downlight Philips
Daya (watt) 10,5 W
Lumen 900 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 250 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.7 dan 2.8 maka indeks ruangan (k) dapat
ditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)7,5
𝑘=
.5
3 (7,5 + 5)
𝑘=
37,5
37,5
𝑘=1
Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.7
makanilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,47

13
Berdasarkan data pada tabel 2.7 dan tabel 2.8 serta perhitungan nilai efisiensi
penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang dibutuhkan
oleh toilet dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.
𝐸 .𝐴
𝑛
= Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
250 . 37,5
𝑛
= (900 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,47 .
0,90
9375
𝑛2 =
380,7
𝑛 = √24,62
𝑛 = 4,96
𝑛 = 5 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢
Maka jumlah lampu yang harus dipasang didalam toilet pria/wanita adalah
sebanyak 5 buah lampu downlight LED. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan
seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 Denah Instalasi Listrik Toilet

14
3.2.1.4. Holding Room
Spesifikasi dan serta ukuran holding room ditunjukan seperti pada tabel
2.9dibawah ini.

Tabel 2.9 Spesifikasi dan Ukuran Holding Room


Panjang (p) 5m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Holding Room menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi


sepertiditunjukan pada tabel 2.10 dibawah ini.

Tabel 2.10 Spesifikasi Penerangan Holding Room


Nama Lampu Lampu TL LED Philips
Daya (watt) 20 W
Lumen 1800 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,80 (lampu diganti setiap 2 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 250 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.9 dan 2.10 maka indeks ruangan (k) dapat
ditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

15
𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)5 . 5
𝑘=
3 (5 + 5)
25
𝑘=
30
25
𝑘=
30

𝑘 = 0,83

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.9
makanilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,41

Berdasarkan data pada tabel 2.9 dan tabel 2.10 serta perhitungan nilai efisiensi
penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang dibutuhkan
oleh holding room dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut.

𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 250 . 25
(1800 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,41 .
0,80
6250
𝑛2 =
590,4
𝑛 = √10,58
𝑛 = 3,25
𝑛 = 4 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

16
Maka jumlah lampu yang harus dipasang didalam holding room adalah
sebanyak4 buah lampu TL LED Philips. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan
seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.5 Denah Instalasi Listrik Holding Room

3.2.1.5. Gudang
Spesifikasi dan ukuran gudang ditunjukan seperti pada tabel 2.11 dibawah ini.

Tabel 2.11 Spesifikasi dan Ukuran Gudang


Panjang (p) 10 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

17
Gudang menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti
ditunjukanpada tabel 2.12 dibawah ini.

Tabel 2.12 Spesifikasi Penerangan Gudang


Nama Lampu Lampu Philips TL 2 x 36 Watt
Daya (watt) 36 W
Lumen 2500 lm/lampu
Faktor Depresiasi (d) 0,80 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran sedang)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 200 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.11 dan 2.12 maka indeks ruangan (k)
dapatditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)10 .
𝑘=
5
3 (10 + 5)
𝑘=
50
45

𝑘 = 1,1
𝑘1 = 1
𝑘2 = 1,2

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.11
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan menggunakan
perhitungan interpolasi, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂) sebesar:

18
𝑘1 − 𝑘
𝜂 = 𝜂1 (𝜂2 − 𝜂1)
+ 𝑘2 − 𝑘

1,1 − 1
𝜂 = 0,47 (0,51 − 0,47)
+ 1,2 − 1

𝜂 = 0,47 + 0,5 (0,04)


𝜂 = 0,49

Berdasarkan data pada tabel 2.11 dan tabel 2.12 serta perhitungan nilai
efisiensipenerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah armatur (n) yang
dibutuhkan oleh gudang dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai
berikut.

𝐸.𝐴
𝑛=
Φ𝑎𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟 . 𝜂 . 𝑑
200 . 50
𝑛=
(5000 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,49 .
0,80
10000
𝑛2 =
1960
𝑛 = √5,1
𝑛 = 2,2
𝑛 = 2 𝐴𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟

Maka jumlah armatur yang harus dipasang didalam gudang adalah sebanyak
2 buah armature TL 2x36 watt. Tataletak pemasangan armatur ditunjukan seperti
pada gambar dibawah ini.

19
Gambar 2.6 Denah Instalasi Listrik Gudang

3.2.2. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI 2


3.2.2.1.Ruang Melukis
Spesifikasi dan ukuran ruang melukis ditunjukan seperti pada tabel 2.13 dibawahini.

Tabel 2.13 Spesifikasi dan Ukuran Ruang Melukis


Panjang (p) 7,5 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,7
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Ruang melukis menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti


ditunjukan pada tabel 2.14 dibawah ini.

20
Tabel 2.14 Spesifikasi Penerangan Ruang Melukis
Nama Lampu Lampu Philips TL 2 x 36 Watt
Daya (watt) 36 W
Lumen 2500 lm/lampu
Faktor Depresiasi (d) 0,75 (lampu diganti setiap 3 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 750 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.13 dan 2.14 maka indeks ruangan (k)
dapatditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)7,5
𝑘=
.5
3 (7,5 + 5)
𝑘=
37,5
37,5
𝑘=1

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.13
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,53

Berdasarkan data pada tabel 2.13 dan tabel 2.14 serta perhitungan nilai
efisiensipenerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah armatur (n) yang
dibutuhkan oleh ruang melukis dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut.

21
𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 750 . 37,5
(5000 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,53 .
0,75
28125
𝑛2 =
1987,5
𝑛 = √14,15
𝑛 = 3,76
𝑛 = 4 𝐴𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟

Maka jumlah armature yang harus dipasang didalam ruang melukis adalah
sebanyak 4 buah armatur lampu TL 2 x 36 Watt. Tataletak pemasangan lampu
ditunjukan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.7 Denah Instalasi Listrik Ruang Melukis

22
3.2.2.2.Ruang Foto

Spesifikasi dan ukuran ruang foto ditunjukan seperti pada tabel 2.15 dibawah.
Tabel 2.15 Spesifikasi dan Ukuran Ruang Foto
Panjang (p) 5m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Ruang Foto menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi seperti


ditunjukan pada tabel 2.16 dibawah ini.

Tabel 2.16 Spesifikasi Penerangan Ruang Foto


Nama Lampu Lampu TL LED Philips 2 x 20W
Daya (watt) 20 W
Lumen 1800 lm/lampu
Faktor Depresiasi (d) 0,80 (lampu diganti setiap 2 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 750 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.15 dan 2.16 maka indeks ruangan (k) dapat
ditentukandengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)5 . 5
𝑘=
3 (5 + 5)
25
𝑘= 30

23
25
𝑘=
30
𝑘 = 0,83

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.15
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,41

Berdasarkan data pada tabel 2.15 dan tabel 2.16 serta perhitungan nilai
efisiensipenerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah armatur (n) yang
dibutuhkanoleh ruang foto dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai
berikut.

𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 750 . 25
(3600 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,41 .
0,80
18750
𝑛2 =
1180,8
𝑛 = √15,87
𝑛 = 3,98
𝑛 = 4 𝑎𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟

Maka jumlah armatur yang harus dipasang didalam ruang foto adalah
sebanyak4 buah armatur TL LED Philips 2 x 36W. Tataletak pemasangan lampu
ditunjukan seperti pada gambar dibawah ini

24
Gambar 2.8 Denah Instalasi Listrik Ruang Foto
3.2.2.3.Ruang Desain Digital
Spesifikasi dan ukuran ruang desain digital ditunjukan seperti pada tabel
2.17dibawah ini.

Tabel 2.17 Spesifikasi dan Ukuran Desain Digital


Panjang (p) 7,5 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,7
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Ruang desain digital menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi


sepertiditunjukan pada tabel 2.18 dibawah ini.

25
Tabel 2.18 Spesifikasi Penerangan Ruang Desain Digital
Nama Lampu Lampu Philips TL 2 x 36 Watt
Daya (watt) 36 W
Lumen 2500 lm/lampu
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 750 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.17 dan 2.18 maka indeks ruangan (k)
dapatditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
𝑝. 𝑙
𝑘
= ℎ (𝑝 +
𝑙)7,5
𝑘 .5
= 3 (7,5 + 5)
37,5
𝑘 37,5
=

𝑘=1

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.17
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan melihat tabel efisiensi
penerangan untuk keadaan baru, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂)
sebesar:

𝜂 = 0,53

Berdasarkan data pada tabel 2.17 dan tabel 2.18 serta perhitungan nilai
efisiensipenerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah armatur (n) yang
dibutuhkan oleh ruang desain digital dapat dihitung dengan menggunakan
perhitungan sebagai berikut.

26
750 . 37,5
𝑛=
(5000 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,53 .
0,90
28125
𝑛2 =
2385
𝑛 = √11,79
𝑛 = 3,4
𝑛 = 4 𝐴𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟

Maka jumlah armature yang harus dipasang didalam ruang desain digital
adalahsebanyak 4 buah armatur lampu TL 2 x 36 Watt. Tataletak pemasangan lampu
ditunjukan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.9 Denah Instalasi Listrik Ruang desain digital

27
3.2.3. PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS LANTAI III
3.2.3.1.Ruang Meeting
Spesifikasi dan ukuran ruang meeting ditunjukan seperti pada tabel 2.19
dibawah
ini.
Tabel 2.19 Spesifikasi dan Ukuran Ruang Meeting
Panjang (p) 10 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Ruang meeting menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi


sepertiditunjukan pada tabel 2.20 dibawah ini.

Tabel 2.20 Spesifikasi Penerangan Ruang Meeting


Nama Lampu Lampu Downlight Philips
Daya (watt) 10,5 W
Lumen 900 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 300 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.19 dan 2.20 maka indeks ruangan (k)
dapatditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑘=

28
10 . 5
𝑘=
3 (10 +
5)
𝑘= 5
0
4
5
𝑘 = 1,1
𝑘1 = 1
𝑘2 = 1,2

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.19
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
interpolasi, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂) sebesar:

𝑘1 − 𝑘
𝜂 = 𝜂1 (𝜂2 − 𝜂1)
+ 𝑘2 − 𝑘

1,1 − 1
𝜂 = 0,47 (0,51 − 0,47)
+ 1,2 − 1

𝜂 = 0,47 + 0,5 (0,04)


𝜂 = 0,49

Berdasarkan data pada tabel 2.19 dan tabel 2.20 serta perhitungan nilai
efisiensi penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang
dibutuhkan oleh ruang meeting dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut.

𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 300 . 50
(900 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,49 .
0,90

29
15000
𝑛2 =
397
𝑛 = √37,78
𝑛 = 6,14
𝑛 = 6 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢

30
Maka jumlah lampu yang harus dipasang didalam ruang meeting adalah
sebanyak 6 buah lampu downlight philips. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan
seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.10 Denah Instalasi Listrik Ruang Meeting


3.2.3.2.Ruang Make-Up
Spesifikasi dan ukuran ruang make-up ditunjukan seperti pada tabel
2.21dibawah ini.

Tabel 2.21 Spesifikasi dan Ukuran Ruang Make-Up


Panjang (p) 10 m
Lebar (l) 5m
Tinggi (h) 3m
Faktor Refleksi Dinding (𝑟𝑃) 0,5
Faktor Refleksi Langit-Langit (𝑟𝑊) 0,5
Faktor Refleksi Lantai (𝑟𝑀) 0,5

Ruang make-up menggunakan sistem penerangan dengan spesifikasi


sepertiditunjukan pada tabel 2.22 dibawah ini.
Tabel 2.22 Spesifikasi Penerangan Ruang Meeting
Nama Lampu Lampu Downlight Philips

31
Daya (watt) 10,5 W
Lumen 900 lm
Faktor Depresiasi (d) 0,90 (lampu diganti setiap 1 tahun
dengan asumsi pengotoran ringan)
Intensitas Penerangan yang dibutuhkan 750 lux
ruangan (E)

Berdasarkan data pada tabel 2.21 dan 2.22 maka indeks ruangan (k)
dapatditentukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

𝑝. 𝑙
𝑘=
ℎ (𝑝 +
𝑙)10
𝑘=
.5
3 (10 + 5)
𝑘=
50
45
𝑘 = 1,1
𝑘1 = 1
𝑘2 = 1,2

Setelah diketahui nilai indeks ruangan (k) dan faktor refleksi pada tabel 2.21
maka nilai efisiensi penerangan (𝜂) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
interpolasi, sehingga didapat nilai efisiensi penerangan (𝜂) sebesar:

𝑘1 − 𝑘
𝜂 = 𝜂1 (𝜂2 − 𝜂1)
+ 𝑘2 − 𝑘

1,1 − 1
𝜂 = 0,47 (0,51 − 0,47)
+ 1,2 − 1

𝜂 = 0,47 + 0,5 (0,04)

32
𝜂 = 0,49

Berdasarkan data pada tabel 2.21 dan tabel 2.22 serta perhitungan nilai
efisiensi penerangan pada perhitungan sebelumnya maka, jumlah lampu (n) yang
dibutuhkan oleh ruang make-up dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut.

𝐸 .𝐴
𝑛=
Φ𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 . 𝜂 .
𝑑
𝑛= 750 . 50
(900 𝑙𝑚 𝑥 𝑛) . 0,49 .
0,90
37500
𝑛2 =
397
𝑛 = √94
𝑛 = 9,7 = 10 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢
Maka jumlah lampu yang harus dipasang didalam ruang make-up adalah
sebanyak 10 buah lampu downlight philips. Tataletak pemasangan lampu ditunjukan
seperti pada gambar dibawah ini.

33
3.3 Anggaran Biaya
Tabel 2.23 Anggaran biaya perancangan penerangan dan penskalaran

Harga Satuan Spesifikasi Total


NO Nama Barang Kuantitas Harga
(Rupiah) Bahan

Lampung Ceiling Philips 16


1. LED 51 13.97
274.000 W/1100
4.000
lm
2. Lampu Sorot Plafon 279.000 30 NYMANE 8.370
.000
8,5 W.

Philips 10,5
3. Lampu Downlight 26 1.608
61.880 W/900
.880
lm
4. Lampu TL LED 100.400 12 Philips 1.204
.800

5. Lampu TL 36 14.000 12 Philips 168.0


W/2500 lm. 00
20W/1800
lm
6. Saklar. 237.900 26 Jabra 6.185
.400

7. Kap House Lampu 1 122.500 4 - 490.0


TL. 00

8. Kap House Lampu 2 177.500 14 - 2.485


TL. .000

9. Kap Armatur 30.000 26 OSIWA 780.0


Lampu Downlight 00

TOTAL Rp 35.266.080

34
3.4 Desain Panel beserta Alat Pengamanya

Gambar 2.11 Desain Panel Gedung

1. Lantai 1
A. Penerangan Lantai 1
• Toilet Pria dan Wanita
10 × 10.5 Watt = 105 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 105 Watt = 52.5 VA
In = 0.24 A
• Holding Room :
4 × 20 Watt = 80 Watt
PF = 0.86
VA = 0.86 × 80 Watt = 68.8 VA
In = 0.31 A

35
• Gudang :
2 × 36 Watt = 72 Watt
PF = 0.86
VA = 0.86 × 72 Watt = 61.92 VA
In = 0.28 A
• Koridor Depan dan Belakang :
17 × 16 Watt = 272 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 272 Watt = 136 VA
In = 0.62 A
• Koridor Kanan dan Kiri
10 × 8.5 Watt = 85 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 85 Watt = 42.5 VA
In = 0.19 A
KHA untuk pemutus daya :
2.5 × (In) = 2.5 × (0.24 + 0.31 + 0.28 + 0.62 + 0.19) = 4.1 A
(dipilih pemutus daya 5 A)

B. Pendingin Ruangan Lantai 1


• AC Gudang dan Holding Room :
Total Kapasitas : 4956 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
4956
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 35.2 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 88 A
(dipilih pemutus daya max = 80 A)
• AC Ruangan Utama :
Total Kapasitas : 17700 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
17700
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 125.71 A

36
KHA untuk pemutus daya :
2.5 × In = 314.28 A
(dipilih pemutus daya max = 300 A)
• Exhaust Fan Toilet Pria dan Wanita :
Total Kapasitas : 184 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
184
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 1.3 A

• Kipas Angin Uap Pelataran :


Total Kapasitas : 300 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
300
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 2.13 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 2.5 × (1.3 + 2.13) = 8.58 A
(dipilih pemutus daya 10 A)

2. Lantai 2
A. Penerangan Lantai 2
• Koridor Depan dan Belakang:
17 × 16 Watt = 272 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 272 Watt = 136 VA
In = 0.62 A
• Koridor Kanan dan Kiri :
10 × 8.5 Watt = 85 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 85 Watt = 42.5 VA
In = 0.19 A
• Ruang Melukis dan Desain Digital :
8 × 36 Watt = 288 Watt
PF = 0.86
VA = 0.86 × 288 Watt = 247.68 VA
In = 1.13 A

37
• Ruang Foto :
4 × 20 Watt = 80 Watt
PF = 0.86
VA = 0.86 × 80 Watt = 68.8 VA
In = 0.31 A
KHA untuk pemutus daya :
2.5 × In = 2.5 × (0.62 + 0.19 + 1.13 + 0.31) = 5.625 A
(dipilih pemutus daya 6 A)

B. Pendingin Ruangan Lantai 2


• Ruang Melukis, Foto dan Desain Digital :
Total Kapasitas : 7434 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
7434
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 52.8 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 132 A
(dipilih pemutus daya max = 130 A)

• AC Ruangan Utama :
Total Kapasitas : 17700 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
17700
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 125.71 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 314.28 A
(dipilih pemutus daya max = 300 A)

3. Lantai 3
A. Penerangan Lantai 3 :
• Ruang Meeting dan Make Up :
16 × 10.5 Watt = 168 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 168 Watt = 84 VA

38
In = 0.38 A
• Koridor Depan dan Belakang:
17 × 16 Watt = 272 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 272 Watt = 136 VA
In = 0.62 A
• Koridor Kanan dan Kiri :
10 × 8.5 Watt = 85 Watt
PF = 0.5
VA = 0.5 × 85 Watt = 42.5 VA
In = 0.19 A
KHA untuk pemutus daya :
2.5 × In = 2.5 × (0.38 + 0.62 + 0.19) = 2.975 A
(dipilih pemutus daya 4 A)

B. Pendingin Ruangan Lantai 3


• Ruang Meeting dan Ruang Make Up :
Total Kapasitas : 4956 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
4956
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 35.2 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 88 A
(dipilih pemutus daya max = 80 A)

• AC Ruangan Utama :
Total Kapasitas : 17700 Watt ; 220 volt ; η = 0.8 ; PF = 0.8
17700
In = 0.8 ×0.8 ×220 = 125.71 A

KHA untuk pemutus daya :


2.5 × In = 314.28 A
(dipilih pemutus daya max = 300 A)

39
4. PHB 1
KHA pemutus daya : 4.1 + 88 + 314.28 + 8.58 = 414.96 A
(dipilih pemutus daya 400 A)

5. PHB 2
KHA pemutus daya : 5.625 + 314,28 +132 = 451.9 A
(dipilih pemutus daya 425 A)

6. PHB 3
KHA pemutus daya : 2.975 + 88 + 314.28 = 405.255 A
(dipilih pemutus daya 400 A)

7. PHB Utama
KHA pemutus daya : 414.96 + 451.9 + 405.255 = 1272.115 A
(dipilih pemutus daya max = 1300 A)

40
3.5 PERHITUNGAN SPESIFIKASI DAN TEKNIS AC (AIR CONDITIONING)

DISETIAP LANTAI

Pada Gedung pameran lukisan ini terdapat ruang-ruang yang harus dijaga kondisi
udaranya agar tetap dingin dan menjaga kenyaman pengguna gedung. Untuk
mendinginkan Gedung pameran lukisan ini digunakan pendingin mekanik atau yang
biasa kita sebut sebagai Air Conditioning (AC). AC akan mengambil udara panas pada
Gedung dan mentransfer udara dingin Kembali ke Gedung. Untuk mengetahui kapasitas
AC yang dibutuhkan terdapat perhitungan untuk mengetahui kapasitas AC-nya. Berikut
adalah rumus perhitungannya :

Kapasitas AC = ( L x W x H x I x E ) / 60

L = Panjang Ruangan (Dalam Feet)


W = Lebar Ruangan (Dalam Feet)
H = Tinggi Ruangan (Dalam Feet)
I = Nilai 10 jika ruangan berinsulasi (berada di lantai bawah atau terhimpit dengan
ruangan lain). Nilai 18 jika rungan tidak berinsulasi (di lantai atas)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap ke utara.

KETRANGAN :
Nilai 17 jika menghadap ke timur.
Nilai 18 jika menghadap ke selatan.
Nilai 20 jika menghadap ke barat.
(1 meter = 3,28 Feet)

41
Setelah mengetahui rumusnya, perhitungan dilakukan melalui Microsoft excel
menjadi sebagai berikut.
Tabel 1. Tabel kapasitas perruangan.
No. Ruangan Panjang (m) Panjang (Feet) Lebar Lebar (Feet) Tinggi Tinggi (Feet) Arah Ruangan Arah € Lantai Lantai (I) Kapasitas AC
1 Gudang 10 32.8 5 16.4 4 13.12 Timur 17 1 10 19996.27947
2 Toilet Pria 7.5 24.6 5 16.4 4 13.12 Utara 1 0
3 Toilet Wanita 7.5 24.6 5 16.4 4 13.12 Utara 1 0
4 Holding Room 5 16.4 5 16.4 4 13.12 Utara 16 1 10 9410.013867
5 Ruangan Utama (Panggung) 20.4 66.912 18.75 61.5 4 13.12 Selatan 18 1 10 161969.8637
6 Pelataran 1 27.5 90.2 2 6.56 0 Barat 1 0
7 Pelataran 2 24.4 80.032 4 13.12 0 Selatan 1 0
8 Pelataran 3 20 65.6 2 6.56 0 Timur 1 0
9 Ruang Melukis 7.5 24.6 5 16.4 4 13.12 Utara 16 2 10 14115.0208
10 Ruang Foto 5 16.4 5 16.4 4 13.12 Utara 16 2 10 9410.013867
11 Ruang Desain Digital 7.5 24.6 5 16.4 4 13.12 Utara 16 2 10 14115.0208
12 Ruang Utama 20 65.6 18.75 61.5 4 13.12 Selatan 18 2 10 158793.984
13 Ruang Meeting 10 32.8 5 16.4 4 13.12 Utara 16 3 18 33876.04992
14 Ruang Make Up 10 32.8 5 16.4 4 13.12 Utara 16 3 18 33876.04992
15 Ruang Utama 20 65.6 18.75 61.5 4 13.12 Selatan 18 3 18 285829.1712
Total 741391.4675

Pada tabel 1 diatas didapat total BTU (British Termal Unit) sebesar
741.391,4675 BTU. Untuk memenuhi kebutuhan BTU yang sangat besar, maka
digunakanlah AC VRV. VRV merupakan singkatan dari Variable Refrigerant Volume.
VRV merupakan sistem yg dirancang untuk penggunaan sistem air conditioner secara
komersial seperti gedung perkantoran, rumah sakit, hotel dll. Sistem VRV terdiri dari
unit Outdoor yang besar yang tersambung dengan beberapa unit Indoor. Setiap unit
indoor menggunakan electronic liquid expansion valve untuk mengontrol supply
refrigerant agar sesuai dengan permintaan ruangan yg dibutuhkan. Unit outdoor juga
memiliki output yg bervariasi sesuai dengan permintaan unit indoor yang dibutuhkan.
Dengan demikian, pada setiap titik dalam suatu sistem akan ada variabel volume pada
refrigeran yang mengalir.
Untuk memenuhi kebutuhan pendinginan yang sangat besar maka dipilihlah AC
VRV A dengan model RXQ 20 AY14 yang dapat memenuhi kebutuhan pendinginan
sebesar 19.000 BTU. Agar dapat menampung kebutuhan pendinginan sebesar

42
741.391,4675 BTU maka memerlukan 4 unit AC tersebut dengan total kemampuan AC
sebesar 76.000 BTU. AC ini menggunakan daya sebesar 17700 watt per unit.
Pada bagian toilet digunakan exhaust fan dengan saluran terpisah agar baunya
tidak tercampur. cara perhitungan exhaust fan adalah sebagai berikut :

perputaran = p×l×t×A
Dimana:
p = Panjang rungan
l = Lebar rungan
t = Tinggi rungan
A = Faktor rungan (yang mana sesuai dengan indeks kotor ruangan dari 1-15 yang mana
toilet mendapat indeks maksimal)

Sehingga didaptkan sebagi berikut:

perputaran = 7.5×5×4×15
= 2250 m3/jam

Untuk memenuhi perputaran tersebut digunakanlah Mitsubishi Electric Exhaust


Fan Ceiling Mounted Type EX-25SCT dengan kapasitas sebesar 680 CMH (cubic meter
per hour). Untuk memenuhi kebutuhan CMH toilet dibutuhkan 4 unit Exhaus Fan pada
setiap toilet dengan konsumsi daya sebesar 23 watt per unit.
Pada pelataran terbuka di lantai bawah untuk menyejukkan tempat tersebut
digunakan Kipas Angin Uap 16 Inch KRISBOW yang memiliki tingkat air flow yang
mencapai 48 meter kubik per menit, Kipas Angin Uap KRISBOW bisa menjaga
kelembapan udara dapat terjaga stabil dalam durasi kurang lebih 8 jam. Jangkauan
areanya pun luas mencakup 25 - 30 meter persegi dengan dimensi produk hanya 43 x
127 x 40 cm. Dibutuhkan 4 unit kipas angin uap tersebut yang akan diletakkan persudut
agar dapat mendinginkan tempat pelataran. Kipas ini menggunakan daya sebesar 75
watt.
Setelah mendapat spesifikasi alat yang dibutuhkan. Daya yang akan digunakan
perhari untuk menjaga suhu ruangan adalah sebesar 851160 WH yang dapat dapat
dilihat pada tabel 2 dibawah ini :

43
Tabel 2. Perhitungan daya yang digunakan perhari.
No. Ruangan Jenis Pendingin Waktu Jumlah Total Total
Penggunaan Beban Beban
(Watt) perhari
1 Gudang AC VRV A RXQ 20 12 jam 0.14 2478 29736
AY14 17700 watt
2 Toilet Pria Mitsubishi Electric 12 jam 4 92 1104
Exhaust Fan Ceiling
Mounted Type EX-
25SCT 23 watt
3 Toilet Wanita Mitsubishi Electric 12 jam 4 92 1104
Exhaust Fan Ceiling
Mounted Type EX-
25SCT 23 watt
4 Holding Room AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
model RXQ 20 AY14
17700 watt
5 Ruangan AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400
Utama model RXQ 20 AY14
(Panggung) 17700 watt
6 Pelataran 1 Kipas Angin Uap 16 Inch 12 jam 1 75 900
KRISBOW 75 watt
7 Pelataran 2 Kipas Angin Uap 16 Inch 12 jam 2 150 1800
KRISBOW 75 watt
8 Pelataran 3 Kipas Angin Uap 16 Inch 12 jam 1 75 900
KRISBOW 75 watt
9 Ruang Melukis AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
model RXQ 20 AY14
17700 watt
10 Ruang Foto AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
model RXQ 20 AY14
17700 watt
11 Ruang Desain AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
Digital model RXQ 20 AY14
17700 watt
12 Ruang Utama AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400
2 model RXQ 20 AY14
17700 watt
13 Ruang AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
Meeting model RXQ 20 AY14
17700 watt
14 Ruang Make AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
Up model RXQ 20 AY14
17700 watt
15 Ruang Utama AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400
3 model RXQ 20 AY14
17700 watt
TOTAL 70.930 851160

44
Setelah diketahui jenis alat pendingin yang sesuai pada setiap ruangan, maka
akan didapatkan denah ruangan dengan instalasi pendingin ruangan sebagai berikut.

Gambar 2.12. Instalasi pendingin ruangan pada lantai 1

Setiap ruangan memiliki kegunaan pendingin yang berbeda tergantung


kebutuhannya. Seperti pada Gudang menggunakan AC karena untuk menjaga
kelembapan udara di Gudang agar lukisan-lukisan yang disimpan tetap dalam kondisi
bagus. Pada toilet digunakan exhaust fan agar dapat membuang udara yang kotor di wc
keluar. Pada pelataran menggunakan Kipas angin uap karena berada pada kondisi
terbuka sehingga hanya perlu alat yang dapat menembakkan suhu dingin karena akan
sangat susah untuk mengontrol suhu pada ruang terbuka.

45
Gambar 2.13 Instalasi pendingin ruangan pada lantai 2

Pada lantai 2 semua ruangan diatur suhunya menggunakan AC central yang


mana memiliki satu kompresor untuk mendingingankan seluruh ruangan dengan cara
mengalirkan udara dingin melalui pipa-pipa udara yang sudah terinstalasi.

46
Gambar 2.14 Instalasi pendingin ruangan pada lantai 3

Pada lantai 3 semua ruangan diatur suhunya menggunakan AC central yang mana
memiliki satu kompresor untuk mendingingankan seluruh ruangan dengan cara
mengalirkan udara dingin melalui pipa-pipa udara yang sudah terinstalasi.

47
3.6 Penentuan Kabel
1. Toilet Pria/Wanita
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o LED Downlight Philips
o 10,5 W
o 220V-240V
o PF (cos phi) = 0,5
o Arus Beban = 10,5W/220V = 0,047A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel 1 = 5.875 m
o Panjang Kabel 2 = 9.5 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A

48
Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 2 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A dan Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang
sudah ditentukan maka dipilih merk kabel sebagai berikut.

49
2. Holding Room
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Philips TL
o 20 W
o 220V-240V
o PF (cos phi) = 0,86

50
o Arus Beban = 20W/220V = 0,090A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel = 10,75 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A
Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang sudah ditentukan maka dipilih
merk kabel sebagai berikut.

51
3. Ruang Seni Melukis
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Philips TL 2 x 36W
o 36 W
o 220V-240V
o PF (cos phi) = 0,86
o Arus Beban = 36W/220V = 0,163A
• Spesifikasi Kabel :

52
o Panjang Kabel = 9,75 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%
Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A
Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang sudah ditentukan maka dipilih
merk kabel sebagai berikut.

53
4. Ruang Foto
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Philips TL 2 x 20W
o 20 W
o 220V-240V

54
o PF (cos phi) = 0,86
o Arus Beban = 20W/220V = 0,09A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel = 10,75 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A dan Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang
sudah ditentukan maka dipilih merk kabel sebagai berikut.

55
5. Ruang Desain Digital
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Philips TL 2 x 36W
o 36 W
o 220V-240V
o PF (cos phi) = 0,86

56
o Arus Beban = 36W/220V = 0,163A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel = 10,25 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan
arus nom 6A dan Arus maks 11A dan Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel
yang sudah ditentukan maka dipilih merk kabel sebagai berikut.

57
6. Ruang Meeting
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Downlight Philips
o 10,5 W
o 220V-240V

58
o PF (cos phi) = 0,5
o Arus Beban = 10,5W/220V = 0,047A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel = 18,25 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A dan Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang
sudah ditentukan maka dipilih merk kabel sebagai berikut.

59
7. Ruang Make-Up
Berikut ini merupakan perhitungan dan penentuan jenis kabel berdasarkan data pada
ruangan yang telah di desain.
• Tinggi Ruangan = 4m
• Spesifikasi Beban :
o Downlight Philips
o 10,5 W
o 220V-240V

60
o PF (cos phi) = 0,5
o Arus Beban = 10,5W/220V = 0,047A
• Spesifikasi Kabel :
o Panjang Kabel = 26 m
o Konduktifitas CU = 56
o Drop Tegangan 2%

Berdasarkan spesifikasi diatas maka diameter penampang kabel 1 dapat dihitung pada
excel sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dipilih luas penampang kabel 1 𝑚𝑚2 dengan arus
nom 6A dan Arus maks 11A dan Berdasarkan spesifikasi dan luas penampang kabel yang
sudah ditentukan maka dipilih merk kabel sebagai berikut.

61
62
3.7 Penentuan Peralatan Back-up Kelistrikan
Listrik merupakan hal yang sangat penting pada era sekarang, terutama dalam bidang
bisnis. Bayangkan jika terjadi gangguan kelistrikan maka hampir dipastikan semua kegiatan
akan terganggu. Oleh sebab itu, sangat penting memilih peralatan back-up kelistrikan. Dalam
Galeri Seni Rupa yang dirancang terdapat alat back-up listrik yang digunakan yaitu generator
set (genset).

Gambar 1. Generator set

Penentuan spesifikasi dari genset ini tidak sembarangan. ada beberapa hal yang harus
diketahui, seperti jumlah beban yang ada dalam satu gedung. Berikut merupakan tabel beban
dalam satu gedung yang kami rancang.

Tabel 1 Total Beban Lampu

Lokasi Jenis Lampu Jumlah Lampu Waktu Total Beban per


Penggunaan hari
Area 1 (lobby) Lampu Ceiling 11 x 3 4 Jam 2112 WH
LED Philips
16W

Area 2 (koridor NYMANE – 5x3 12 Jam 1530 WH


kiri) Lampu Sorot
Plafon 8.5 W

Area 3 (koridor NYMANE – 5x3 12 Jam 1530 WH


kanan) Lampu Sorot
Plafon 8.5 W

63
Area 4 Lampu Ceiling 6x3 4 Jam 1152 WH
LED Philips
16W

Toilet Pria Lampu 5 12 Jam 630 WH


Downlight
Philips
10,5 W

Toilet Wanita Lampu 5 12 jam 630 WH


Downlight
Philips
10,5 W

Holding Room Lampu TL LED 4 12 Jam 960 WH


Philips 20W

Gudang Lampu Philips 2 12 Jam 1728 WH


TL 2 x 36W

Ruang Melukis Lampu Philips 4 12 Jam 3456 WH


TL 2 x 36 Watt

Ruang Foto Lampu TL LED 4 12 Jam 1920 WH


Philips 2 x 20W

Ruang Desain Lampu Philips 4 12 Jam 3456 WH


Digital TL 2 x 36 Watt

Ruang Meeting Lampu 6 12 Jam 756 WH


Downlight
Philips
10,5 W

Ruang Make UP Lampu 10 12 Jam 1260 WH


Downlight
Philips
10,5 W

TOTAL BEBAN PER HARI 20120WH

64
Tabel 2 Tabel Beban Pendingin Ruangan

No. Ruangan Jenis Pendingin Waktu Jumlah Total Total


Penggunaan Beban Beban
(Watt) perhari

1 Gudang AC VRV A RXQ 20 12 jam 0.14 2478 29736


AY14 17700 watt

2 Toilet Pria Mitsubishi Electric 12 jam 4 92 1104


Exhaust Fan Ceiling
Mounted Type EX-
25SCT 23 watt

3 Toilet Wanita Mitsubishi Electric 12 jam 4 92 1104


Exhaust Fan Ceiling
Mounted Type EX-
25SCT 23 watt

4 Holding AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736


Room model RXQ 20 AY14
17700 watt

5 Ruangan AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400


Utama model RXQ 20 AY14
(Panggung) 17700 watt

6 Pelataran 1 Kipas Angin Uap 16 12 jam 1 75 900


Inch KRISBOW 75
watt

7 Pelataran 2 Kipas Angin Uap 16 12 jam 2 150 1800


Inch KRISBOW 75
watt

65
8 Pelataran 3 Kipas Angin Uap 16 12 jam 1 75 900
Inch KRISBOW 75
watt
9 Ruang AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736
Melukis model RXQ 20 AY14
17700 watt

10 Ruang Foto AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736


model RXQ 20 AY14
17700 watt

11 Ruang Desain AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736


Digital model RXQ 20 AY14
17700 watt

12 Ruang Utama AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400


2 model RXQ 20 AY14
17700 watt

13 Ruang AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736


Meeting model RXQ 20 AY14
17700 watt

14 Ruang Make AC VRV A dengan 12 jam 0.14 2478 29736


Up model RXQ 20 AY14
17700 watt

15 Ruang Utama AC VRV A dengan 12 jam 1 17700 212400


3 model RXQ 20 AY14
17700 watt

TOTAL 70.930 851160

Dapat dilihat dari kedua tabel diatas, bahwa jumlah total beban yang ada dalam satu
gedung,yaitu

66
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 70.930 + 2304

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 73.234 𝑊

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 73,3 𝑘𝑊

Setelah kita mendapatkan total beban, kita harus mengkonversikan jumlah beban dalam satuan
kW menjadi kVa. Hal ini dikarenakan satuan daya yang digunakan dalam genset yaitu kVa.
Untuk mengkonversikan kW menjadi kVa dapat digunakan rumus berikut.

𝑘𝑊
𝑘𝑉𝑎 =
0,8

angka 0.8 adalah aturan umum yang digunakan untuk pengubahan kW menjadi Kva. Dan jika
jumlah yang kita dapat dimasukkan kedalam rumus maka didapatkan hasil sebagai berikut

73.3 𝑘𝑊
𝑘𝑉𝑎 =
0.8

𝑘𝑉𝑎 = 91,63

Dengan hasil konversi daya sebesar 91,63 kVa maka spesifikasi generator set terdekat yaitu
generator dengan kapasitar sebesar 100 kVa.

67
3.8 Dokumen Bill Of Quantity
Tabel 3. Dokumen Bill Of Quantity Pada Galeri Seni Rupa

Harga Satuan Spesifikasi TotalHarga


NO Nama Barang Kuantitas
(Rupiah) Bahan

Lampung Ceiling Philips 16


1. LED 51 13.974.000
274.000 W/1100

lm
2. Lampu Sorot Plafon 279.000 30 NYMANE 8.370.000

8,5 W.

Philips 10,5
3. Lampu Downlight 26 1.608.880
61.880 W/900

lm
4. Lampu TL LED 100.400 12 Philips 1.204.800

5. Lampu TL 36 14.000 12 Philips 168.000


W/2500 lm.
20W/1800
lm
6. Saklar. 237.900 26 Jabra 6.185.400

7. Kap House Lampu 1 122.500 4 - 490.000


TL.

8. Kap House Lampu 2 177.500 14 - 2.485.000


TL.

9. Kap Armatur 30.000 26 OSIWA 780.000


Lampu Downlight

68
10. AC ruangan 57.000.000 10 VRV A 570.000.00

RXQ 20 0

11. Exhaust fan 285.000 2 Mitshubishi 570.000

ceiling
exhaust
12. kabel 548.000 87 Supreme 47.676.000

kabel
NYMHY
300/500
V
13 kabel 1.785.000 11 Supreme 19.635.000

kabel
NYYHY
450/750
V

TOTAL Rp 673.147.080

69
BAB 4. KESIMPULAN

Untuk dapat melakukan instalasi yang baik dan benar serta memenuhi syarat
perinstlasian yang ada di Indonesia maka harus mengikuti petunjuk standar yang ada.
Instalasi penerangan yang direncanakan dilakukan pada gedung seni rupa tipe ruko 3lantai.
Dengan memanfaatkan cahaya matahari pada penerangannya disiang hari. Cahaya matahari
dimanfaatkan dengan membuat denah gedung yang mana pada atap dilantai ketiga terbuat
dari kaca dan pada lantai 2 dan lantai 3 memiliki tempat yang tidak dilantai sehinggacahaya
bisa masuk dari lantai tiga hingga ke lantai 1. Alat yang digunakan pada perancangan
instalasi lampu ini adalah Lampu Ceiling LED, LampuSorot Plafon, Lampu Downlight,
Lampu TL LED, Lampu TL 36 W/2500 lm, saklar, KapHouse Lampu 1 TL, Kap House
Lampu 2 TL, dan Kap Armatur Lampu Downlight. Total biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian bahan ini adalah sebesar Rp. 35.266.080,-. Pada galeri senirupa telah dihitung
keperluan AC yang dibutuhkan serta penentuan jenis kabel pada masing masing ruangan.
Pada galeri seni rupa juga telah ditentukan peralatan backup kelistrikan berupa genset
sesuai dengan perhitungan kapasitas yang diperlukan sehingga operasional galeri seni rupa
akan terjaga dalam kurun waktu tertentu saat listrik PLN mengalami blackout. Pada galeri
seni rupa juga telah ditentukan nilai dan desain panel yang akan dipasang. Desain panel
mengacu pada pengelompokan beban atau cluster per-lantai.

70

Anda mungkin juga menyukai