Penggunaan multifungsi dari

ruang hijau perkotaan

Eveline van Leeuwen1*, Peter Nijkamp1 dan Teresa de Noronha Vaz2
1
Departemen Ekonomi Spasial, Universitas VU, Amsterdam, Belanda
2
CIEO - Fakultas Ekonomi, Universidade do Algarve, Faro, Portugal

Makalah ini menarik perhatian pada peran penting ruang hijau di kota, sekaligus mengulas banyak fungsi yang mereka
sediakan. Dari perspektif teoretis, fungsi utilitas ruang hijau perkotaan menyangkut berbagai dimensi. Aspek temporal,
spasial, dan sosial jelas membutuhkan pendekatan taksonomi, yang juga dijabarkan dalam studi ini. Dengan demikian,
tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menyoroti pentingnya penggunaan multifungsi kawasan hijau perkotaan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa strategi multitasking dapat meningkatkan penggunaan lahan pertanian di daerah
perkotaan dan ini mungkin menjadi situasi win-win, asalkan perencana kota dapat memahami motivasi yang berbeda dari
masyarakat lokal. Masalah dasar ini penting dalam mengidentifikasi dan memetakan perkembangan menarik untuk ruang
hijau perkotaan modern.
Kata kunci: multifungsi; taksonomi; pertanian perkotaan; perkotaan hijau
dipandang sebagai pelengkap yang diperlukan
untuk lingkungan binaan di daerah perkotaan.
Hijau perkotaan dalam sejarahsejarah
Sepanjangmanusia, sebagaimana dicontohkan
Pendahuluan
pada Tabel 1, ruang hijau perkotaan telah
Dalam kerangka makalah ini, kami mengacu memenuhi banyak fungsi yang berbeda, dari
pada fungsi ruang hijau perkotaan sebagai area produksi hingga rekreasi. Cara pertama untuk
hijau produktif yang mampu menghasilkan mempromosikan ruang kota hijau secara
produk yang bermanfaat (kayu, buah-buahan, sengaja adalah dengan membangun taman
kompos, energi, dll.) sebagai hasil dari kota. Menurut beberapa sumber sejarah, Taman
pemeliharaan atau konstruksi hijau kota. Gantung Babilonia dibangun oleh Nebukadnezar
Kehadiran ruang-ruang tersebut dapat II sekitar 600 SM (mis. Tulleken, 1988).
menciptakan dan meningkatkan nilai ekonomi Ketika rumah tangga abad pertengahan mulai
suatu daerah, antara lain dengan menyediakan mengkonsumsi biji-bijian, sangat sedikit yang
lapangan kerja baru. Area hijau, badan air, ruang diperoleh dari daerah pedalaman pedesaan.
terbuka, dan arsitektur lanskap yang menarik Sebaliknya, penduduk kota menanam produk
adalah unsur-unsur dari pengaturan perkotaan pertanian mereka sendiri, sebagian besar di
yang menarik. Khususnya, tipe lanskap dalam tembok desa mereka (Jacobs, 1969). Di
berkualitas tinggi dapat menyebabkan sana, sebagian besar kegiatan yang berkaitan
peningkatan nilai real estat, misalnya melalui dengan pertanian inovatif dimulai.
harga hedonis. Dengan demikian, di sebagian Sejak awal abad ke-18, arsitektur perkotaan
besar wilayah maju, berbeda dengan wilayah telah menekankan penggunaan berkebun
yang lebih miskin di dunia, ruang kota hijau sebagai alat penghias, untuk menciptakan
diharapkan menyediakan lingkungan estetika kota-kota yang menyenangkan dan indah di
untuk rekreasi dan rekreasi, di mana pariwisata mana taman umum yang dekoratif telah
dan kesejahteraan menjadi pendorong mendorong warga kota untuk tertarik
pengelolaan lanskap. Dalam kedua situasi mempelajari dunia dan banyak spesies
tersebut, baik di lingkungan yang miskin atau botaniknya.
lebih kaya, eksternal positif dapat diperoleh dan Belakangan, dan karena beberapa krisis
umumnya dikaitkan dengan praktik pangan, fasilitas berkebun lain yang sangat
berkelanjutan dalam arsitektur lanskap. menarik dipromosikan di banyak kota di Eropa
Penghijauan perkotaan dan vegetasi semakin utara, di mana komunal

* Penulis yang sesuai. Email: eleeuwen@feweb.vu.nl

 JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN 8 (1 & 2) 2010
HALAMAN 20–25, doi: 10.3763 ​/ ijas.2009.0466 # 2010 Earthscan. ISSN: 1473-5903 (cetak), 1747-762X (online). www.earthscan.co.uk/journals/ijas
Tabel 1 | Penggunaan berbeda untuk ruang hijau perkotaan
sepanjang sejarah
Periode waktu Penggunaan untuk hijau perkotaan
600 SM Kekuasaan pribadi dan status sosial
1300 AD Pertanian inovatif
1700 AD Kebun kolektif untuk pengetahuan 1900
AD Produksi makanan
2000 AD Waktu luang dan rekreasi
2010 AD Area kesehatan dan ekologi
dialokasikan untuk lokal populasi oleh warga ibu
bagi keluarga untuk mengolah kebun sayur
perkotaan (peruntukan). Saat ini, tradisi taman
semacam itu masih ada, dan di kota-kota besar
seperti New York, Berlin, Paris, London,
Amsterdam atau Moskow, serta di banyak kota
kecil Eropa lainnya, ruang-ruang seperti itu
mewarnai sebagian besar wilayah pedalaman
kota. . Secara umum, plot individu ini dikurangi
ukurannya (mungkin seringkali tidak lebih dari
50m2), tetapi mereka dapat memberikan
keluarga produk musiman segar, kesehatan dan
manfaat pendidikan atau lingkungan lainnya
(Armstrong, 2000).
Saat ini, ruang hijau perkotaan merupakan
elemen yang sangat diperlukan dari kualitas
hidup perkotaan. Area hijau adalah aset
lingkungan - dan terkadang ekologi-historis -
yang sangat penting bagi kota mana pun, karena
dapat dianggap sebagai koridor ekologis.
Pentingnya 'urban green' yang terkait erat
dengan pertanian perkotaan dan berkebun telah
dengan jelas diakui dalam arsitektur perkotaan
(misalnya MacHarg, 1971), seperti yang
disaksikan, misalnya, oleh Ebenezer Howard
dengan Garden Cities-nya, Charles Fourier
dengan Phalansteries-nya, dan Ernest Calleback
dengan Ecotopia-nya. Tinjauan ekstensif tentang
praktik masa lalu dan saat ini dapat ditemukan di
Baycan-Levent et al. (2009).
Dimensi spasial dari penghijauan
perkotaan yang bermanfaat Dimensi sosial dari penghijauan
Intensitas penggunaan lahan, dan harga yang perkotaan yang bermanfaat
sesuai, tidak menyisakan banyak lahan untuk
Penggunaan multifungsi ruang hijau perkotaan 21
kegiatan pertanian yang luas dan memakan
ruang di daerah perkotaan. Namun, beberapa
tetap karena efek positifnya pada kesehatan dan
relaksasi. Ini adalah kasus untuk kegiatan
seperti lahan pertanian komersial, khususnya
pertanian kesehatan, kebun peruntukan, kebun
komunitas, taman sekolah dan peternakan kota.
Patut dicatat bahwa lahan pertanian yang
terletak di daerah perkotaan (misalnya pertanian
perkotaan atau peternakan anak) saat ini
semakin dilihat sebagaiperkotaan
area rekreasidi mana warganya dapat berjalan
kaki, bersepeda, atau menikmati alam.
Selain itu, ruang hijau perkotaan dan vegetasi
perkotaan mengurangi dampak konsekuensi
negatif dari aktivitas manusia dengan, misalnya,
menyerap polutan dan melepaskan oksigen.
Selain itu, mereka mempertahankan tingkat
kelembapan tertentu di atmosfer; mereka
mengatur curah hujan yang terlambat,
perubahan suhu sedang dan mengekang erosi
tanah, semuanya berkontribusi pada iklim
perkotaan yang lebih sehat bagi manusia dan
alam. Penghijauan perkotaan menjadi dasar
konservasi fauna dan flora di kota dan
berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan
kota yang sehat dengan menyediakan udara, air,
dan tanah yang bersih, sehingga meningkatkan
iklim perkotaan. Khususnya di masa depan,
ketika iklim kemungkinan besar akan berubah di
daerah perkotaan tertentu di dunia, menjaga
keseimbangan lingkungan alam perkotaan kota
akan menjadi yang paling penting; salah satu
contohnya adalah 'efek pulau panas perkotaan'.
Terakhir, ruang hijau perkotaan melestarikan
warisan alam dan budaya lokal dengan
menyediakan habitat bagi keanekaragaman
satwa liar perkotaan dan melestarikan
keanekaragaman ekosistem perkotaan -
persyaratan penting dalam agenda perubahan
iklim dan tujuan Milenium. Semua fungsi
tersebut memiliki dampak peningkatan
kesejahteraan, terutama jika fungsi tersebut
memiliki campuran fungsi yang sesuai (lihat
http://stats.oecd.org/glossary/detail. Asp? ID =
1699).

Dari perspektif komunitas lokal, kerentanan
dunia global menambah ketidakpastian dan
kurangnya kepercayaan, terutama di sektor
pangan, karena sebagian besar permainan
ekonomi ditentukan oleh pembuat keputusan
internasional yang tidak dikenal. Bagi beberapa
pemain ekonomi dan sosial yang aktif,
khususnya konsumen, gagasan 'dunia tanpa
batas' tidak nyaman dan banyak komunitas
mencari solusi untuk mendapatkan perlindungan
dari ketidakstabilan kekuatan ekonomi global,
misalnya, dengan mengembangkan sumber
daya ekologi untuk lebih baik mengeksplorasi
peluang yang disediakan oleh alam. Salah satu
JURNAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN INTERNASIONAL
22 E. van Leeuwen et al.
ketertelusuran semua menandai tren baru dalam
konsumsi dan perilaku perkotaan.
Pertanian perkotaan di
negara-negara maju
Pertanian perkotaan di negara-negara maju
seringkali terdiri dari sebidang tanah kecil yang
terselip di sudut-sudut kota, yang dimiliki oleh
otoritas lokal atau perusahaan kereta api.
Petak-petak tanah ini disewakan kepada warga
sehingga mereka dapat menanam bunga atau
sayuran, seringkali di petak mereka sendiri.
Kebun komunitas biasanya dipelihara oleh
sekelompok orang (komunitas), seperti halnya
taman sekolah, yang memiliki fungsi ekstra
edukatif selain menyediakan hasil pertanian -
terkadang dibesarkan secara organik. Seringkali,
biaya produksi melebihi nilai panen. Namun
demikian, makanan dan sayuran segar dari
kebun sendiri biasanya lebih dihargai daripada
produk dari supermarket. Contoh kegiatan
hortikultura dapat ditemukan dan dipelajari di
banyak negara maju.
Ini dengan jelas dicontohkan oleh Belanda.
Negara ini memiliki sekitar 250.000 kebun
komunitas dan peruntukan, yang mencakup
sekitar 4000ha lahan. Di Amsterdam, sekitar
350ha lahan digunakan untuk taman kota (BPS,
2007). Kebun-kebun ini dulunya merupakan
tempat di mana produk segar ditanam untuk
masyarakat perkotaan. Setelah Perang Dunia II,
bentuknya adalah pertanian perkotaan. Hal ini
umumnya dilakukan untuk kegiatan mencari
nafkah atau menghasilkan makanan, tetapi
mungkin juga terkait dengan rekreasi dan
pengelolaan lanskap dari perspektif hobi.
Pertanian perkotaan memberikan kontribusi
positif terhadap ketahanan pangan, keamanan
pangan dan penghematan energi dengan
memperpendek sirkuit yang mendistribusikan
produk pangan. Keunggulan langsung seperti
kesegaran buah dan sayuran, pilihan yang lebih
baik dari produk daging berkualitas tinggi dan
proses makanan yang sederhana.
mereka semakin menjadi taman hias di mana
penduduk suka berkebun, tetapi juga
menghabiskan waktu bersantai. Di negara ini
ada hampir 1000 peternakan. Dari studi
penelitian Hassink et al. (2007), tampak bahwa,
pada tahun 2008, pendapatan tahunan rata-rata
dari kegiatan perawatan kesehatan di pertanian
kesehatan non-institusional adalah sekitar
E73.000, yang merupakan pendapatan tahunan
sebesar E72 juta untuk total sektor pertanian
kesehatan non-institusional Belanda.
Contoh lain datang dari Amerika Serikat.
Armstrong (2000) menemukan dalam studinya
tentang taman komunitas di New York bahwa
nilai sosial dari ruang hijau kota tidak dapat
diabaikan. Kota ini memiliki sejarah panjang
dalam menggunakan taman komunitas untuk
meningkatkan kesejahteraan psikologis dan
hubungan sosial, memfasilitasi penyembuhan,
dan meningkatkan persediaan makanan segar.
Selama dan setelah kedua perang dunia, kebun
komunitas menyediakan peningkatan persediaan
makanan yang membutuhkan transportasi
minimal. Selama Depresi, tanah kota disediakan
bagi para pengangguran dan dimiskinkan oleh
Administrasi Proyek Pekerjaan; hampir 5.000
kebun di 700 hektar dibudidayakan di Kota New
York melalui program ini.
London menawarkan contoh lain. Ada sekitar
30.000 pemegang jatah aktif yang berkebun di
lahan seluas 831ha, 111 hektar di antaranya
berada di London bagian dalam. Sekutu tradisi,
berkebun jatah telah menjadi hobi bagi pria
berpenghasilan rendah atau pensiunan. Selain
itu, terdapat 77 taman komunitas di London yang
 terletak di kawasan perumahan, dekat rel kereta
api, di petak-petak sementara dan di pusat-pusat
komunitas. Tukang kebun masyarakat terutama
menanam bunga dan tanaman hias, meskipun
ada juga budidaya buah dan sayuran (Garnett,
1999).
Pertanian perkotaan di negara
berkembang
Dari sudut pandang global, ruang kota hijau
terwujud menurut konteksnya yang berbeda.
Misalnya, di negara-negara miskin di mana
kota-kota terbesar di dunia dapat ditemukan,
setiap kesempatan perlu dimanfaatkan untuk
menyediakan makanan yang cukup bergizi dan
aman. Di sini, pertanian perkotaan umumnya
dilakukan untuk kegiatan produksi pangan yang
menghasilkan wirausaha, pendapatan langsung
atau tabungan, sehingga berkontribusi pada
stabilitas sosial yang lebih besar. Komunitas
praktik telah dipelajari dan dijelaskan di
kotamadya Montevi deo (Uruguay), Quito
(Ekuador), Curaca (Brasil), Santiago de los
Caballeros (Republik Dominika), Texcoco
(Meksiko), Bamako dan Ouagadougou (Afrika
Barat), Nairobi (Kenya) dan Daerah Nerima
Tokyo (Jepang) (FAO, 2000). Telah diamati
bahwa salah satu alasan berkembangnya
pertanian perkotaan adalah kemampuan
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
Penggunaan multifungsi dari ruang hijau perkotaan 23
sumber daya yang dapat disediakan. Salah
satunya adalah pertanian perkotaan.
Pendekatan taksonomi untuk
evaluasi hijau perkotaan Hijau
perkotaan sering menjadi pusat perdebatan
tentang keberlanjutan perkotaan, karena sangat
penting untuk kualitas hidup perkotaan. Diskusi
tentang arti dari berbagai jenis hijau perkotaan
ini biasanya menimbulkan pertanyaan serius
tentang penilaian ruang kota (untuk tinjauan
luas, lihat McConnell dan Walls, 2005). Dalam
literatur ekonomi ekologi, merupakan kebiasaan
untuk membuat perbedaan antara 'nilai guna'
dan 'nilai non-guna' dari lingkungan. 'Nilai guna'
beradaptasi dan mobilitasnya dibandingkan
dengan pertanian pedesaan. Perluasan kota
membantu menghadirkan gelombang peluang
baru yang mencakup aktivitas perkotaan,
pinggiran kota, dan pedesaan.
Selain itu, dari perspektif komunitas lokal dan
sirkuit kedekatannya, kerentanan dunia yang
terglobalisasi menambah ketidakpastian dan
kurangnya kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan individu, karena sebagian besar
permainan ekonomi ditentukan oleh pembuat
keputusan internasional yang tidak dikenal.
Menurut Ward et al. (2008), hal ini telah
memunculkan aturan baru di sebagian besar
kebijakan pertanian dan lembaga yang
bertanggung jawab. Sebuah transisi dari
seorang produktivist menuju model
pasca-produktivist sedang muncul, tergantung
dari dominasi aturan perdagangan antar
nasional yang telah lama mapan. Bagi banyak
pemain ekonomi dan sosial yang aktif seperti
konsumen, gagasan tentang dunia tanpa
perbatasan tidak nyaman, dan banyak
komunitas sedang mempertimbangkan
kemungkinan untuk mendapatkan tingkat
perlindungan tertentu dari ketidakstabilan
kekuatan ekonomi global dengan
mengembangkan lebih lanjut cara untuk
memanfaatkan dengan lebih baik
mengacu pada fungsi ekonomi ruang, misalnya
untuk rekreasi, menanam sayuran, kayu, dll.,
Sedangkan 'nilai non-guna' mengacu pada
fungsi ruang yang tidak berwujud, misalnya
kesenangan estetika, kesejahteraan psikologis,
interaksi sosial , dll. Patut dicatat bahwa ruang
hijau perkotaan menawarkan akses ke, dan
penggunaan, berbagai macam fungsi ekologis
(terutama yang positif).
Berbagai fungsi ruang hijau perkotaan secara
jelas menunjukkan bahwa ruang hijau memiliki
struktur yang kompleks dan multidimensi, serta
mengandung nilai-nilai penting yang
berkontribusi pada kualitas kehidupan perkotaan
secara keseluruhan. Pendekatan taksonomi
untuk ruang hijau perkotaan telah disajikan oleh
Baycan-Levent et al. (2009). Dalam taksonomi
ini, penulis mendefinisikan berbagai nilai ruang
hijau perkotaan yang diklasifikasikan menurut
lima kategori: (a) nilai ekologi: nilai alam intrinsik,
nilai keanekaragaman genetik, nilai penunjang
kehidupan; (b) nilai ekonomi: nilai pasar; (c) nilai
sosial: nilai rekreasional, nilai estetika, nilai
simbolisasi budaya, nilai sejarah, nilai
pembentukan karakter, nilai terapeutik, nilai
interaksi sosial, nilai substitusi; (d) nilai
perencanaan: nilai instrumental / struktural, nilai
sinergis dan kompetitif; (e) nilai multidimensi:
nilai ilmiah, nilai kebijakan.
Para penulis juga telah mengembangkan
taksonomi operasional untuk evaluasi ruang
hijau perkotaan secara paralel dengan
taksonomi nilai ruang hijau perkotaan (lihat Tabel
2). Kerangka taksonomi ini menawarkan
penilaian sistematis yang menunjukkan sifat
multidimensi kawasan hijau perkotaan.
Sebagian besar nilai yang melekat pada ruang
hijau perkotaan adalah manfaat lingkungan
tanpa harga yang mencakup, misalnya, lanskap
kota yang menyenangkan, kedamaian dan
ketenangan, peningkatan iklim perkotaan, dan
karenanya potensi peluang rekreasi, serta
kesehatan yang lebih baik bagi penduduk
perkotaan. Juga harus diakui bahwa
penilaian kualitatif ruang hijau sulit untuk
digabungkan ke dalam prosedur penilaian
konvensional. Untuk penilaian non-moneter
ruang hijau perkotaan, metode penelitian yang
sesuai untuk klasifikasi dan evaluasi meliputi:
metode sistem informasi geografis (GIS),
metode keputusan multi-kriteria, meta-analisis
dan analisis himpunan kasar.
Jelas bahwa struktur kompleks dan
multidimensi ruang hijau perkotaan membuat
deskripsi atau desain model evaluasi 'terbaik'
untuk ruang hijau perkotaan menjadi sulit.
Meningkatnya kompleksitas dalam ruang hijau
perkotaan memerlukan evaluasi atas dasar
berbagai kriteria keputusan dan berbagai efek
dalam konteks kebijakan perkotaan. Evaluasi
multidimensi ini dapat terdiri dari metode
penilaian moneter dan non-moneter untuk
informasi kuantitatif dan kualitatif.
Pandangan prospektif untuk
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
24 E. van Leeuwen et al. Tabel 2 | Tipologi berbagai pendekatan penilaian ruang
ruang hijau perkotaan
Singkatnya, perlu dicatat bahwa ruang hijau
perkotaan memberikan berbagai manfaat dalam
berbagai bentuk dan menawarkan berbagai
peluang bagi orang-orang. Mereka memperkuat
identitas kota dan kota, yang dapat
meningkatkan daya tarik mereka untuk hidup,
bekerja, investasi dan pariwisata, dan oleh
karena itu ruang-ruang ini dapat memberikan
kontribusi positif bagi kualitas hidup dan daya
saing kota-kota kecil. Namun, tidak
mengherankan bahwa kebijakan hijau perkotaan
- dalam terang kebijakan keberlanjutan
perkotaan - menarik banyak minat dalam
beberapa tahun terakhir (untuk gambaran
umum, lihat Baycan-Levent et al., 2009).
Oleh karena itu, tidak heran jika di berbagai
kota dan kota, program-program baru yang
berbasis pada pendekatan ekologi telah
dikembangkan untuk perlindungan dan
pengelolaan alam di ruang hijau perkotaan.
Selain itu, pembuat kebijakan dan perencana
telah mulai memberikan perhatian yang lebih
signifikan pada inisiatif yang dirancang untuk
mendorong pembangunan berkelanjutan dan
untuk meningkatkan kualitas hidup di daerah
perkotaan dengan pembersihan dan
pembangunan kembali situs brownfield yang
kurang dimanfaatkan. Sebenarnya, ada
pengakuan yang berkembang di antara
kelompok masyarakat perkotaan dan organisasi
lingkungan bahwa ladang coklat memiliki potensi
besar untuk 'penghijauan' lingkungan kota,
melalui penerapan taman, taman bermain, jalur
hijau dan ruang terbuka lainnya.
Di sisi lain, pada 2015 diperkirakan sekitar 26
kota di dunia memiliki populasi 10 juta atau
lebih. Saat ini, untuk memberi makan kota
sebesar ini - misalnya Tokyo, Sa˜o Paulo atau
Mexico City - setidaknya 6000 ton makanan
harus diimpor setiap hari.
hijau perkotaanruang hijau perkotaan
NilaiNilai ruang hijau perkotaan dari
perspektif ekonomi
1. Nilai ekologis
Nilai alam intrinsik Nilai
keanekaragaman genetik Nilai
dukungan kehidupanNilai
Nilai pasar Nilai penggunaan langsung / tidak langsung Penilaian moneter: analisis pasar, fungsi produksi, analisis
3. Nilai-nilai sosial
Recreatio Nilai akhir Nilai
estetika Nilai
simbolisasi budaya Nilai sejarah Nilai
pembentukan karakter Nilai terapeutik
Nilai
interaksi sosial Nilai substitusiNilai
4.perencanaan Nilai
instrumental / struktural Nilai sinergis
dan kompetitifNilai
5.multidimensi Nilai
Ilmiah Nilai
kebijakan
Sumber: Baycan-Levent et al., 2009 .
penggunaan nilai Langsung
nilai keberadaan
nilaikeberadaan
nilai Bequest
Kota-kota besar seperti itu tampaknya menjamur
dan menjadi masalah besar bagi umat manusia.
Jika urbanisasi benar-benar di luar kendali,
maka kemunculan generasi baru kota-kota yang
sangat besar dapat merusak kemajuan apa pun
menuju pembangunan berkelanjutan (PANOS,
1999). Penggunaan lahan perkotaan harus
Metode penilaian
pendapatan pariwisata, fungsi produksi,
penilaian kontingen, Penilaian
non-moneter: indeks kekayaan spesies
dan ekosistem, perbedaan genetik,
jarak genetik, analisis sifat fenotipik,
indeks keanekaragaman hayati, proses
batu kunci, indeks kesehatan, analisis
2.ekonomi Nilai keberadaan ketahanan dan stabilitas ekosistem,
Nilai warisan Nilai penggunaan tidak
struktur hierarki, analisis kelayakan
langsung
populasi, kawasan-lingkungan atau
Penilaian moneter: analisis
zona-ekosistem
biaya-manfaat, metode biaya
perjalanan, biaya penggantian,
keuangan, analisis biaya-ekonomi
manfaat, biaya perjalanan metode, metode harga hedonis
langsung nilai guna
langsung nilai guna
langsung nilai guna
nilai guna langsung
tidak langsung nilai guna
nilai keberadaan
penilaian Moneter : analisis
biaya-manfaat, penilaian kontingen,
metode harga hedonis Penilaian
non-moneter: metode sistem informasi
langsung penggunaan nilai geografis (GIS), metode keputusan
langsung menggunakan nilai / nilai multi-kriteria
keberadaan
Moneter valuasi: metode biaya
perjalanan, pendapatan pariwisata, Penilaian moneter: analisis keuangan,
penilaian kontingen analisis biaya-manfaat, analisis
efektivitas biaya, pendapatan pariwisata,
pajak pendapatan Penilaian
non-moneter: analisis kinerja, m metode
keputusan ulti-kriteria, meta-analisis,
transfer nilai, analisis himpunan kasar,
analisis himpunan fuzzy, analisis isi
fleksibel untuk memenuhi banyak tujuan
sosio-ekonomi dan keberlanjutan
dari ekonomi ruang angkasa kita yang kompleks.
Opsi mana yang menjanjikan untuk mengatasi
tantangan ini?
Multitasking untuk mempromosikan
penggunaan lahan pertanian yang lebih baik di
daerah perkotaan mungkin menjadi situasi yang
saling menguntungkan, seperti dijelaskan oleh
Deelstra et al. (2001). Namun, kendala utama
 adalah bahwa perencana kota di seluruh dunia harus dapat memahami

JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN

Munculnya pertanian perkotaan:

Sydney, Australia
David Mason1* dan Ian Knowd2
1
Departemen Perindustrian dan Investasi NSW, Locked Bag 4, Richmond 2753, NSW, Australia
2
School of Social Sciences, University of Western Sydney, Locked Bag 1797, Penrith South DC, 1797 NSW, Australia

Fenomena pertanian perkotaan di seluruh dunia ( UA) mendefinisikan dirinya sendiri setelah muncul dari respons yang
sebagian besar berasal dari akar rumput, yang dibuktikan di Wilayah Metropolitan Sydney oleh fenomena Hawkesbury
Harvest dan Sydney Food Fairness Alliance, hingga kekuatan global yang kuat yang berdampak negatif dan paradoks
pada kualitas hidup perkotaan dan komunitas petani. Di negara maju, kekuatan utama ini meliputi: (1) perluasan
perkotaan dan sterilisasi progresif lahan pertanian; (2) dominasi supermarket dalam rantai makanan; (3) industri makanan
cepat saji dan masalah kesehatan terkait seperti obesitas; (4) globalisasi. Promosi dan pemasaran pertanian lokal
berbasis komunitas menyebabkan beberapa pemerintah dan organisasi publik dan swasta di seluruh dunia mengakui UA
sebagai mekanisme strategis untuk memungkinkan komunitas perkotaan menghadapi ketahanan pangan dalam konteks
neo-liberalisme, perubahan iklim, pandemi. , bencana alam, kesehatan manusia dan lingkungan, jejak karbon, biosekuriti
/ terorisme, minyak puncak, pengelolaan limbah, dan lanskap dan pengelolaan sumber daya alam. Makalah ini
mengeksplorasi sejarah UA di wilayah Sydney. Ini adalah narasi yang memungkinkan UA di wilayah Greater Sydney
Metropolitan untuk memanfaatkan pengalaman negara-negara maju lainnya di mana UA membangun posisinya.
Kata kunci: sistem pangan, perencanaan, keberlanjutan, urbanisasi, pertanian perkotaan
penting dalam cerita ini yang membuatnya layak
untuk diperhatikan, instruktif
dalam apa yang harus diajarkan kepada kita,
dan penting dalam kapasitasnya untuk
Pendahuluan memprediksi tekanan politik dan sosial yang
dibebankan oleh pertanian dalam lingkungan
Banyak kota di seluruh dunia memiliki cerita
urbanisasi pada para perencana dan komunitas.
sendiri tentang bagaimana dan mengapa
pertanian sebagai penggunaan lahan dan
aktivitas manusia telah digantikan oleh berbagai
kekuatan lokal, regional dan global termasuk
Visi yang luar biasa
urbanisasi , dominasi rantai makanan, ekonomi Letnan Lachlan Macquarie tiba di Port Jackson
pasar bebas dan pola makan yang berubah. (Sydney Harbour) pada 28 Desember 1809
Narasi khusus ini tentang Sydney di New South untuk mengambil komisinya sebagai Gubernur
Wales (NSW), Australia. Ini menceritakan Kelima koloni NSW pada 1 Januari 1810.
tentang potensi Sydney, apa yang telah hilang, Sebelum kedatangannya budaya pemberian dan
dan bagaimana, melalui aksi komunitas akar pembagian tanah yang tidak adil telah
rumput, pertanian di lingkungan perkotaan dan memantapkan dirinya di Sydney. Posisi gubernur
urbanisasi kembali memantapkan dirinya adalah otoritas tertinggi di koloni selama 35
sebagai aspek penting dari budaya Sydney. tahun pertama setelah kedatangan Armada
Ini adalah kisah yang memiliki banyak Pertama pada tahun 1788. Beberapa gubernur
resonansi dengan situasi dan komunitas serupa awal mengkompromikan supremasi itu dengan
di seluruh dunia. Ini adalah contoh lokal dari menjilat mereka yang telah menetapkan diri
fenomena global, dan kemunculan pertanian mereka sebagai berpengaruh dan terhubung
perkotaan mengartikulasikan tema umum dengan baik di Koloni, terutama dengan perwira
pembangunan, urbanisasi dan pasar global di tentara, dengan memberi mereka
Sydney dan dunia yang lebih luas. Ada arti
 * Penulis yang sesuai. Email: david.mason@industry.nsw.gov.au
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN 8 (1 & 2) 2010
HALAMAN 62–71, doi: 10.3763 ​/ ijas.2009.0474 # 2010 Earthscan. ISSN: 1473-5903 (cetak), 1747-762X (online). www.earthscan.co.uk/journals/ijas
Munculnya pertanian perkotaan: Sydney, Australia 63
bantuan yang tidak proporsional. Sedemikian
rupa sehingga ketika pendahulu Mac quarie,
Gubernur William Bligh (1806-1808) menantang
hampir monopoli perdagangan dan hibah tanah
yang dilakukan oleh petugas Korps NSW dan
rekan mereka di antara para pemilik tanah
terkemuka, dia ditangkap oleh tentara. Ini adalah
satu-satunya kudeta militer Australia dan selama
dua tahun berikutnya, sampai kedatangan
Macquarie, perwira Korps mengambil peran
gubernur atas diri mereka sendiri. Kedatangan
Letnan Macquarie dengan resimennya sendiri
pada tahun 1810 memulihkan kekuasaan
gubernur dan membuat Korps NSW dibubarkan
(Parlemen NSW, 2008).
Selama minggu yang dimulai pada 29
November 1810 Gubernur Macquarie, istri dan
rombongannya melakukan perjalanan dengan
menunggang kuda dan kereta di sepanjang tepi
Sungai Hawkesbury-Nepean dari Jamisontown
(sekarang pinggiran kota Penrith) ke Green Hills
(berganti nama menjadi Windsor). Pada hari
Kamis 6 Desember 1810 Gubernur Macquarie
memproklamasikan lima kota Wilberforce, Kota
Pitt, Windsor, Richmond dan Castlereagh.
Tujuan dari kota-kota ini adalah untuk melayani
daerah pertanian di sekitarnya untuk
memastikan permukiman Sydney yang baru
berkembang dan berkembang pesat, 60 km ke
arah tenggara, memiliki persediaan makanan
yang dapat diandalkan.
Segera, pertanian ekstensif memberi makan
dan memberi pakaian pada koloni bayi, dengan
memanfaatkan berbagai macam tanah subur
dan iklim mikro di daerah tangkapan Sungai
Hawkesbury-Nepean. Ini terbukti menjadi
intervensi keamanan pangan strategis yang
paling berhasil oleh pemerintah di koloni baru
tersebut sejak kedatangan Armada Pertama di
bawah komando Kapten Arthur Phillip di Sydney
Cove pada tanggal 26 Januari 1788. Kargo
manusia yang ditolak dari Inggris, diturunkan
dari perut kapal penjara pada saat itu, berjuang
selama tiga dekade berikutnya untuk mencari
makan sendiri.
Catatan jurnal Macquarie (Sabtu, 1 Desember
1810):
Ibu M. dan saya sendiri sangat senang
dengan keindahan bagian Negeri ini;
kesuburannya yang luar biasa, dan
penampilannya yang indah; dan terutama
dengan pemandangan indah yang dipilih
dengan baik dan luar biasa serta situasi
Pondok dan Taman Pemerintah di Bukit Hijau
(Macquarie, 1787–1824; Hawkes mengubur
Historical Society, 2009).
Macquarie melihat visinya sangat bagus -
sebuah masyarakat sipil agraris yang dia
harapkan, terlepas dari paradoks memanfaatkan
kekuatan kepentingan pribadi yang kuat untuk
kebaikan publik, akan memastikan warisan
egaliter bagi generasi mendatang penduduk
Sydney. Dalam sejarah kolonial dan sejarah
modern NSW dan Australia, dia dipuji sebagai
seorang pria untuk rakyat dan kebaikan publik.
Bagaimana visi itu berjalan?
Setelah kembali ke Inggris pada tahun 1820,
kekuatan kepentingan pribadi yang kuat yang
telah diperangi oleh Macquarie membangun
kembali dominasi mereka atas pengembangan
koloni. Perkembangan ini pada dasarnya tidak
terstruktur dan berorientasi pada perolehan
kekayaan secara cepat. Koloni baru adalah
tanah peluang dan ada banyak tanah tersedia
untuk dieksploitasi; pemilik tanah yang kaya
dengan cepat mengembangkan pola
pembebasan tanah dan putus. Saat ini ada
persepsi yang signifikan dalam komunitas
Sydney dan bahkan di seluruh Australia bahwa
budaya yang eksploitatif dan berpengaruh masih
berkembang, diekspresikan sebagai subdivisi
yang digerakkan oleh pengembang.
Spearritt (1999) memberikan pemeriksaan
komprehensif tentang boom subdivisi di Sydney
yang dimulai pada 1920-an untuk memenuhi
permintaan calon pemilik rumah, pemikir dan
spekulan yang sedih, didorong oleh industri real
estat, dengan urbanisasi mengikuti trem dan
kereta api pembangunan infrastruktur. Pada
tahun 1940-an, luas tanah perumahan di
daerah-daerah urbanisasi ini umumnya telah
sesuai dengan apa yang dikenal sebagai 'blok
 seperempat hektar' dan untuk memperolehnya
dipasarkan sebagai 'impian pemilik rumah'
selama sebagian besar sisa abad ke-20. Di
daerah pinggiran infrastruktur trem dan kereta
api, bagian pedesaan dipasarkan sebagai
peternakan (1 –10 blok acre) untuk hasil yang
tinggi, baik itu buah-buahan, sayuran atau
daging - terutama unggas. Di area di luar
pengaruh infrastruktur tersebut, pertanian area
luas tetap menjadi bentuk utama penggunaan
lahan di wilayah Sydney hingga paruh kedua
abad ke-20 (Waterhouse, 2005).
Tahun 1940-an menandai periode ketika tata
guna lahan Sydney mulai berubah secara
signifikan. Pinggiran kota yang mulai menyebar
ke seluruh wilayah, digambarkan dengan
beragam sebagai 'urbanisasi promiscuous'
(County of Cumberland, 1948, hlm. 129) dan
'gelombang bergulir' (Rutherford et al., 1967,
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
64 D. Mason dan I. Knowd
Pada tahun 1980-an, lahan pertanian di
wilayah Sydney dianggap secara politis dan
dalam birokrasi sebagai 'tanah yang menunggu
perkembangan ekonomi yang lebih tinggi' (Gille
spie dan Mason, 2003, hlm. 1) , cerminan dari
pemikiran mayoritas pemilik tanah di wilayah
tersebut. Pada Konferensi Institut Perencanaan
Australia Kerajaan di Penrith di Sydney Barat
pada tahun 1993, sebagai tanggapan atas
pertanyaan tentang perencanaan pertanian di
wilayah Sydney, seorang pejabat perencanaan
menjawab: 'Tidak ada tempat untuk pertanian di
wilayah Sydney. Pertanian termasuk dalam
Rentang (Pembagian Besar) dan setiap lahan
agri budaya adalah tanah yang menunggu
perkembangan ekonomi yang lebih tinggi. '
Menjelang akhir 1990-an, 'gaya hidup
pedesaan' telah mengambil alih pertanian
sebagai penggunaan lahan utama blok acreage
(Sinclair, 2001). Nomor lot per acre di daerah
urba nizing telah meningkat dari empat menjadi
delapan. Perencanaan yang mengakomodasi
prinsip neoliberal (daftar rasio ekonomi) tata
guna lahan yang ditentukan oleh kekuatan pasar
menjadi alasan utama situasi ini. Ada
penerimaan luas bahwa neo-liberalisme
diekspresikan melalui manifestasi perluasan
perkotaan kota-kota modern kita (Knowd, 2009,
mengutip Cook dan Ruming, 2008). Tanah yang
dikutip dalam Johnson et al., 1998; Kelleher,
2001), meningkatkan kecepatannya untuk
mengkonsumsi tanah pertanian secara
sembarangan. Subdivisi telah tertanam dalam
jiwa kolektif Sydney (Ashton dan Freestone,
2008). Para imigran yang datang ke Australia
setelah akhir Perang Dunia II dan memperoleh
atau menyewa tanah di pinggiran kota Sydney
yang terus berkembang segera menyadari
keuntungan finansial yang bisa didapat dari
menggunakan tanah tersebut untuk menanam
makanan dan tanaman dalam berbagai
bentuknya, sambil menunggu sampai
perumahan tiba di depan pintu mereka. Ketika
perumahan benar-benar tiba, banyak yang
hanya menjual ke pengembang dan membeli
lebih jauh, dan menunggu gelombang
perumahan berikutnya tiba.
digunakan untuk bertani dulu dan masih ideal
untuk pembangunan perumahan. Semua
pembukaan dan banyak pekerjaan
pembangunan telah dilakukan oleh para petani.
Bahaya tanah pedesaan Sydney yang
benar-benar kewalahan oleh pembangunan
perkotaan dicatat sebagai perhatian yang patut
diperhatikan sejauh Rencana County of Cum
berland (1948). Rencana ini mengakui
kebutuhan untuk menyeimbangkan kota dan
negara (County of Cumberland, 1948, hlm. 124).
Ini memperkenalkan sabuk hijau yang
menentukan bagaimana kota akan disusun oleh
zonasi (kategori penggunaan lahan) dan zona
(perkotaan / non-perkotaan) (Bunker dan
Holloway, 2001). Sabuk hijau ini hilang ketika
strategi metropolitan kedua, Rencana Garis
Besar Wilayah Sydney, dirilis pada tahun 1968
karena pertumbuhan populasi dan lobi yang
sukses dari industri perumahan dan
pembangunan (Ashton dan Free stone, 2008).
Meskipun zonasi diperkenalkan sebagai
andalan pengendalian perencanaan di NSW
pada tahun 1940-an, tidak pernah ada
pandangan politik ke depan atau kemauan untuk
menerapkan perlindungan yang telah dilakukan
oleh yurisdiksi internasional lainnya untuk
pertanian yang terkait dengan kota-kota besar.
Contoh luar biasa adalah Undang-Undang
Komisi Tanah Pertanian British Columbia tahun
1972 untuk melindungi delta Sungai Hudson di
Vancouver. Ada kesamaan yang signifikan
antara delta itu dan daerah tangkapan
Hawkesbury-Nepean dan hubungan terkait
dengan kota masing-masing.
Semua rencana yang mengikuti Cumberland
Plan telah gagal untuk secara akurat
menggambarkan dan mengakui hubungan
antara pertanian dan kota Sydney, dan untuk
memahami implikasi dari hilangnya lahan
pertanian bagi sistem pangan kota dan budaya
pangan (Knowd, 2006b):
† Strategi Metropolitan 1988 - mengakui
kebutuhan untuk melindungi taman, hutan dan
daerah tangkapan;
† Masa Depan Sydney 1993 - kualitas air yang
diakui, pengelolaan limbah, lahan semak dan
konservasi lanskap;
† Kota-kota di Abad 21 1995 - 'tanah utama'
yang diakui (tanpa tindakan selanjutnya);
† Strategi Metropolitan 2004 - Arah 3: Mengelola
Pertumbuhan dan Nilai Kawasan
Non-Perkotaan - pengakuan akan diberikan
pada lahan non-perkotaan sehingga tidak
diperlakukan sebagai 'lahan yang menunggu'
untuk pembangunan perkotaan (NSW
Planning, 2005).
Faktor lain yang berdampak pada realisasi visi
Macquarie terkait dengan pemerataan pangan.
Hingga 1940-an, akses individu ke makanan
lokal segar untuk siders Sydney sangat mahal.
Luas wilayah Sydney, kisaran kondisi iklim dan
jenis tanahnya memastikan tersedia banyak
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
Munculnya pertanian perkotaan: Sydney, Australia 65
biaya tanah didorong oleh situasi urbanisasi,
berada di bawah tekanan ekstrim dari
peningkatan com petisi dan pengurangan
kekuasaan untuk menentukan harga dan
dengan demikian pendapatan (Knowd, 2006a).
Meningkatnya laju kehidupan dan gangguan
terkait kehidupan modern telah mengurangi
minat atau kapasitas orang untuk menanam
makanan mereka sendiri atau bahkan cara
memasak makanan yang seimbang.
Faktor-faktor ini juga berkontribusi pada
munculnya kekuatan ketiga - industri makanan
cepat saji.
Efek gabungan dari semua ini pada komunitas
makanan untuk memenuhi kebutuhan
pemukiman yang sedang berkembang. Setelah
menimpa bentuk penggunaan lahan asli,
hubungan dengan pertanian dan produk
sampingannya menjadi norma karena pertanian
berkembang menjadi bentuk utama aktivitas
manusia di wilayah Sydney.
Rantai makanan pada dasarnya digerakkan
oleh produsen. Banyak orang menanam sayuran
mereka sendiri dan memiliki pohon buah-buahan
sendiri di ladang atau di halaman belakang
rumah mereka. Mereka yang tidak memiliki
akses ke persediaan melalui mekanisme lain,
seperti yang berkembang menjadi toko sudut.
Pabrik susu yang mudah diakses di tepi daerah
pemukiman menghasilkan kebutuhan susu, keju,
dan mentega, menyebarkan lapisan terakhir
pada apa yang banyak orang anggap remeh
sebagai keamanan pangan Sydney.
Munculnya sistem supermarket dalam rantai
makanan di paruh kedua abad ke-20 telah
menyebabkan kita kehilangan hubungan
langsung antara manusia dan petani dan
makanan yang mereka hasilkan serta juga
runtuhnya toko kelontong di pojok. Manfaat
sosial dan lingkungan berbasis hubungan
semakin diperdagangkan untuk kenyamanan
berbelanja. Pada akhir tahun 1990-an, dominasi
total rantai makanan oleh supermarket besar
berdampak pada kinerja ekonomi pertanian.
Kepemilikan pertanian di wilayah Sydney, yang
telah semakin mengecil karena
yang lebih luas adalah bahwa kepentingan
kesehatan komunitas sedang berjuang melawan
efek perubahan dalam sistem pangan. Efek ini
diyakini berperan dalam mengganggu
peningkatan penyakit gaya hidup seperti
obesitas dan meningkatnya eksklusi masyarakat
yang lebih kurang beruntung dari akses ke
makanan lokal yang segar (Saville, 2002).
Sungguh ironis bahwa ketika Syd neysider
pertama memiliki akses mudah ke pasokan yang
melimpah dan variasi makanan segar lokal,
mereka tidak memiliki pengetahuan terkait
pentingnya bagi kesehatan manusia. Hari ini kita
menghadapi situasi sebaliknya. Sistem pangan
cornucopic di wilayah Sydney berada di bawah
ancaman pada saat kesadaran untuk
menghubungkan kesehatan dan kesejahteraan
dengan makanan lokal yang segar meningkat
tajam, dan permintaan konsumen akan makanan
lokal mendapatkan momentum.
Apakah visi Macquarie tentang masyarakat
yang adil berbasis agraria (tanah dan pangan)
untuk Sydney adalah tujuan yang hilang?
Seseorang bisa dimaafkan untuk berpikir
demikian. Namun, mungkin ada harapan karena
beberapa kekuatan global, regional dan lokal
berkontribusi pada munculnya perhatian publik
tentang masalah pertanian lokal dan regional di
wilayah Sydney.
Munculnya perhatian publik pada
promosi dan pemasaran makanan
lokal
Ada bukti pengalaman di wilayah Sydney untuk
mendukung proposal bahwa kemungkinan
mencapai keadilan lahan dan pangan dan
keamanan terkait keduanya di wilayah tersebut
ditingkatkan dengan munculnya beberapa global
, kekuatan regional dan lokal sejak tahun
1990-an. Prinsip damental menyenangkan yang
umum untuk kekuatan ini adalah hubungan
strategis pertanian lokal dan regional dengan
arena kebijakan lain seperti kesehatan manusia,
kesehatan lingkungan, pariwisata, keamanan
pangan, keamanan pangan, keamanan hayati,
perubahan iklim dan pengelolaan lanskap.
Di tingkat global, program Agenda 21 'Kota
Sehat' yang muncul dari Konferensi Lingkungan
dan Pembangunan di Rio de Janeiro pada tahun
1992 memberikan ratifikasi pembentukan Proyek
Penrith Food pada tahun 1991 (Webb et al.,
2001).pendiri
Mitraproyek ini adalah Wentworth Area Health
Service, Penrith City Council, Penrith Food
Policy Committee dan NSW Department of
Community Medicine (Westmead Hospital).
Pada tahun 1993, Departemen Pertanian
Pemerintah Negara Bagian NSW menjadi
anggota Proyek dan tetap demikian selama
dekade tersebut.
Proyek ini merupakan pendekatan
multi-strategi untuk mengatasi banyak masalah
infrastruktur kelembagaan dan masyarakat yang
menghalangi orang untuk mendapatkan dan
memilih makanan sehat di daerah setempat
(Reay dan Webb, 1998). Selama masa ini
konsep 'hari pertanian terbuka' diperkenalkan di
mana masyarakat Sydney diundang untuk
mengunjungi pertanian Penrith setempat untuk
bertemu dengan para petani dan membeli
produk mereka secara langsung. Ini terbukti
sangat sukses.
Proyek Penrith Food memberikan model untuk
pembentukan Program Makanan Hawkesbury
pada akhir 1990-an. Karakteristik dari program
ini adalah reorientasi sistem pasokan makanan
yang konsisten dengan Piagam Ottawa untuk
Promosi Kesehatan, Agenda 21, dan inisiatif
Kota Sehat Dewan Kota Hawkesbury
'Menumbuhkan Solusi Bersama untuk
Komunitas Hawkesbury yang Sehat' (Saville,
2002).
Mitra Program Makanan Hawkesbury dan
anggota Komite Pengarah termasuk Layanan
Kesehatan Distrik Hawkesbury, Layanan
Kesehatan Area Wentworth, Dewan Kota
Hawkesbury, Pertanian NSW, Universitas
Sydney Barat - Kampus Hawkesbury,
Hawkesbury Skills and Earthcare, Food for All
dan lembaga masyarakat lokal. Dari sub-komite
Masakan Hawkesbury dari program tersebut,
gagasan untuk menghubungkan pertanian lokal
dengan pariwisata dihasilkan pada awal tahun
2000. Hal ini dengan cepat mengarah pada
pembentukan Hawkesbury Harvest dengan
cabang agribisnis yang sangat sukses, Farm
Gate Trail. Kepentingan yang diwakili oleh
mereka yang bersatu untuk menciptakan
Hawkesbury Harvest termasuk kesehatan,
pertanian, pariwisata, rumah sakit dan
pendidikan.
Wilayah pemerintah daerah Hawkesbury
sangat ideal untuk inovasi berbasis komunitas di
tingkat akar rumput ini. Selama tahun 1990-an
dan dekade pertama milenium baru, dewan telah
melakukan sejumlah survei komunitas untuk
menentukan, antara lain, mengapa orang
memilih untuk tinggal di kawasan pemerintah
lokal Hawkesbury. Respon yang luar biasa
adalah karena fasilitas pedesaan (HCC, 2000,
2004). Hawkesbury Harvest telah menyediakan
instrumen untuk mendidik konstituen
Hawkesbury tentang hubungan antara pertanian
dan fasilitas pedesaan. Organisasi ini telah
memainkan peran utama dalam
menghubungkan penduduk Sydney dengan
pertanian di wilayah Sydney. Its
 JURNAL INTERNASIONAL PERTANIAN KEBERLANJUTAN
66 D. Mason dan I. Knowd
empat Petani dan Fine Food Markets, Pertanian
Gerbang Trail, terbuka hari pertanian, acara
khusus, Slow Food Convivium dan layanan
Provedore telah menarik banyak perhatian
media. 13 tujuan Farm Gate asli di Farm Gate
Trail pada tahun 2000 di wilayah pemerintah
lokal Hawkesbury telah berkembang menjadi
hampir 100 di lima wilayah pemerintah lokal di
sekitar perimeter Sydney. Puluhan ribu orang
mengunjungi Farm Gate Trail setiap tahun dan
hingga 100.000 orang mendengarkan lima menit
segmen Farm Gate Trail setiap Sabtu pagi di
radio ABC Sydney.
Ada semakin banyak pemain dalam budaya
makanan lokal dan regional yang muncul di
Sydney. Gerakan Pasar Petani telah membawa
semakin banyak penduduk Sydney berhubungan
dengan petani lokal dan regional. Ada lebih dari
20 pasar petani di wilayah Sydney. Gerakan
tersebut telah menciptakan minat yang
sedemikian rupa sehingga semua orang
menginginkan adanya pasar petani. Permintaan
seperti itu dan terbatasnya jumlah petani yang
mampu atau siap untuk menjual melalui sistem
pasar petani telah mengangkat masalah
keotentikan (Graham, 2009).
Seorang pemain akar rumput masyarakat /
pemerintah hibrida adalah Aliansi Keadilan
Pangan Sydney. Organisasi ini muncul dari
kepentingan kesehatan komunitas dalam
kesetaraan makanan bagi orang-orang Sydney
yang tidak memiliki akses atau menikmati
manfaat kesehatan dari makanan lokal yang
segar. Itu dibuat pada tahun 2005 oleh
sekelompok pekerja kesehatan, ahli gizi,
pendukung kebun komunitas dan permacultur
ists. Peran Aliansi termasuk advokasi,
pendidikan dan lobi untuk makanan yang
terjangkau dan kapasitas untuk mempengaruhi
Strategi Metropolitan Pemerintah Negara Bagian
NSW (Knowd, 2009). Grup ini menawarkan
banyak hal untuk mewujudkan visi Macquarie
tentang keadilan pangan.
Bagaimana tanggapan pemerintah terhadap
meningkatnya minat masyarakat terhadap
pangan lokal? Jawaban atas pertanyaan itu
memiliki konteks historis. Pada tahun 1993
NSWAgriculture, badan pertanian pemerintah
Negara Bagian menyediakan kehadiran di
Sydney khusus untuk menangani masalah
pertanian di perkotaan dan situasi urbanisasi
pada tingkat strategis. Keluarnya ganggang
biru-hijau di Sungai Hawkesbury-Nepean adalah
pemicu intervensi. Segera disadari bahwa
masalah pertanian di wilayah tersebut tidak
dapat ditangani secara murni berdasarkan
lingkungan.
NSW Agriculture memulai proses konsultasi
dengan sosial, industri, lingkungan, dan
organisasi serta badan pemerintah lokal dan
negara bagian tentang masalah ini, yang
mengarah pada pembentukan komite untuk
mengembangkan rencana strategis pertanian.
Proses tersebut difasilitasi oleh NSW Agriculture,
yang menghasilkan dikeluarkannya
Rencana Strategis untuk Pertanian
Berkelanjutan - Wilayah Sydney oleh Menteri
Pertanian saat itu, The Hon. Richard Amery
pada Mei 1998 (NSW Agricul ture, 1998). Para
pemilih Menteri Amery berada di Sydney Barat
dan dia mengakui nilai pertanian bagi Sydney.
Pengakuan itu dibuktikan pada tahun 2003
ketika ditetapkan bahwa nilai pertanian
pertanian di wilayah Sydney adalah $ 1 miliar
(AUD). Ini mewakili 12 persen dari total produksi
negara pada kurang dari satu persen dari tanah
pertanian negara bagian (Gillespie dan Mason,
2003).
Rencana strategis, yang merupakan intervensi
strategis formal pertama oleh pemerintah di
wilayah Sydney sejak 1810 dalam kaitannya
dengan keamanan pertanian, tidak bersifat
preskriptif melainkan memberikan kerangka
kerja untuk kesinambungan kemampuan dengan
dokumen yang bertahan dalam ujian waktu.
Inovasi yang diartikulasikannya telah menyebar
ke atas dan ke bawah dalam birokrasi
pemerintah negara bagian dan lokal sejak
diluncurkan, menjadi kekuatan perubahan di
tingkat daerah.
Setelah menyediakan instrumen yang dapat
digunakan untuk melibatkan birokrasi dalam
masalah pertanian berkelanjutan di wilayah
Sydney, NSW Agriculture, bersama dengan
Kampus University of Western
Sydney-Hawkesbury, memfasilitasi
pengembangan strategis Hawkesbury Harvest.
Diakui bahwa jika pertanian ingin memiliki peran
 dan tempat yang berkelanjutan di wilayah
Sydney, ia harus memiliki dukungan komunitas
dan politik. Haw kesbury Harvest menyajikan
mekanisme ideal untuk melakukan itu. NSW
Agriculture dan universitas telah menjadi
anggota dewan Panen Hawkesbury sejak
didirikan. Benih Panen Hawkesbury ditaburkan
oleh Gubernur Macquarie ketika dia pertama kali
mengunjungi pertanian di dataran banjir
Hawkesbury-Nepean. Kemiripan antara tanah
yang ditunggangi dengan Nyonya Macquarie
pada tahun 1810 dan titik tujuan pada peta Jalur
Gerbang Pertanian pertama pada tahun 2000
sungguh luar biasa. Visi Macquarie adalah visi
Hawkesbury Harvest.
Hawkesbury Harvest telah menjadi
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
Munculnya pertanian perkotaan: Sydney, Australia 67
Pada tahun 2004, Departemen Infrastruktur,
Perencanaan, dan Sumber Daya Alam merilis
Laporan Ringkasan Visi Manajemen West
Parklands. Pemerintah NSW telah melestarikan
koridor ruang terbuka untuk rekreasi dan
lingkungan sebagai bagian dari rencana jangka
panjang di Sydney Barat selama lebih dari 30
tahun. Tanah seluas 5500ha ini membentang
sepanjang 26 km dari Blacktown ke Liverpool di
sepanjang Eastern Creek dan perbukitan Hoxton
Park. Taman ini akan memberikan kontribusi
jangka panjang yang besar untuk memulihkan
keseimbangan antara alam dan pertumbuhan di
Sydney, dan memungkinkan komunitas Western
Sydney untuk terhubung dengan alam bebas
sambil tinggal di kota terbesar di Australia. Ini
akan membuka potensi aset publik yang vital ini
untuk memberikan kontribusi mendasar dalam
menghijaukan Sydney, demi masa depan
komunitas Sydney Barat yang beragam.
Ketentuan dibuat untuk kawasan pertanian
berkelanjutan dengan luas lebih dari 500ha di
dalam taman (Departemen Infrastruktur,
Perencanaan dan Sumber Daya Alam, 2004).
Pada bulan Desember 2008, Departemen
Industri Primer NSW (sebelumnya Pertanian
NSW), dengan bantuan dari Penrith City Council
dan Departemen Perencanaan NSW,
menyelenggarakan sebuah forum: Pertanian
Sydney - Perencanaan untuk Masa Depan.
Forum ini memberikan kesempatan bagi
spesialis pertanian dari seluruh sektor industri,
mekanisme utama di mana pemerintah tingkat
lokal, negara bagian dan federal tanpa disadari
telah memberikan kontribusi terhadap realisasi
visi Macquarie. Ini pada dasarnya melalui
penyediaan dana publik untuk mengembangkan
dan memperluas kegiatan organisasi di sekitar
perimeter Sydney. Hawkesbury Harvest juga
terlibat dengan Lend Lease dan General
Property Trust sebagai mitra dalam tender
mereka yang sukses untuk mengembangkan
Rouse Hill Town Centre, kompleks ritel,
komersial, perumahan dan lingkungan seluas
120ha di barat laut Sydney. Pengembangan ini
menyediakan 'alun-alun pasar' yang ditunjuk di
mana Hawkesbury Harvest melakukan salah
satu pasar makanan petani dan bagusnya.
perencanaan, bisnis dan pemerintahan untuk:
† Menelaah isu-isu kunci yang mempengaruhi
masa depan produksi pertanian di wilayah
Sydney dalam konteks proyeksi pertumbuhan
penduduk, kelanjutan pembangunan
perkotaan dan hilangnya lahan pertanian
produktif;
† Jelajahi strategi untuk memastikan
keberlanjutan pertanian di Sydney untuk
mengamankan pasokan makanan segar untuk
populasi kota yang terus bertambah (Elton
Consult ing, 2009).
Forum ini dipanggil oleh Menteri Industri Primer
NSW, Hon. Ian Macdonald, menanggapi
perwakilan dari masyarakat, industri dan
pemerintah daerah yang meminta dukungannya
untuk mempertahankan pertanian di wilayah
Sydney. Sekitar 120 orang menghadiri forum
tersebut. Hasil dari forum tersebut adalah
pembentukan Kelompok Referensi Pertanian
Sydney untuk membuat rekomendasi guna
memperluas dan menginformasikan
perencanaan penggunaan lahan, yang bertemu
secara berkala untuk merumuskan
rekomendasinya.
Pembentukan kelompok referensi ini
merupakan ekspresi fisik dari permintaan
masyarakat, industri dan pemerintah lokal untuk
strategi utama dan perubahan kebijakan,
terutama seputar perencanaan, yang ditetapkan
dalam Rencana Strategis untuk Pertanian
Berkelanjutan - Wilayah Sydney, berlangsung.
Ini menunjukkan berapa lama
permintaan akan perubahan dapat
mengembangkan kekuatan fisiknya sendiri.
Fase berikutnya adalah agar perubahan
benar-benar mulai terjadi di lapangan.
Perubahan membutuhkan waktu.
Oleh karena itu, pertimbangkan berapa lama
sebelum perubahan dapat terjadi, jika terjadi,
sebagai hasil dari penelitian Perusahaan
Penelitian dan Pengembangan Industri
Pedesaan yang berjudul Proyek-Proyek
Agri-industri Skala Kecil Berkelanjutan di
Tetangga Pegunungan Biru Besar (2006).
Penelitian dilakukan di distrik Bilpin di
perbatasan barat laut Sydney. Tujuan dari
proyek ini adalah untuk memfasilitasi
keberlanjutan jangka panjang agri-industri di
sepanjang batas timur laut Area Warisan Dunia
Greater Blue Mountains, untuk meningkatkan
penyangga antara kawasan konservasi yang
dilindungi dan daerah tangkapan air Sydney.
Tanah pada saat ini dalam transisi dibantu oleh
agen real estate lokal yang mempromosikan
tanah pertanian di daerah tersebut untuk dijual
sebagai 'bank tanah' (Knowd, 2006a, 2009). Hal
ini terjadi meskipun Strategi Metropolitan Sydney
secara spesifik menyatakan bahwa tanah
pedesaan tidak akan dianggap sebagai bank
tanah yang menunggu pembangunan (Arah 3:
Mengelola Pertumbuhan dan Nilai Tanah
Non-Perkotaan).
Macquarie Bicentenary 2010
memberikan kesempatan
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
68 D. Mason dan I. Knowd
berspesialisasi dalam pertemuan pasar khusus
di seluruh dunia. Mereka memiliki keyakinan
mendasar bahwa pertanian memiliki kapasitas
untuk menyesuaikan diri dengan urbanisasi dan
dengan demikian menciptakan industri
pengetahuan. Fokus Belanda sebagian besar
pada memenuhi permintaan khusus untuk
memproduksi makanan untuk kesehatan dan
fashion, dan tanaman umumnya untuk fashion
(Smeets, 2006).
Belanda telah mampu mempertahankan
aspek pertanian tradisional mereka seperti
peternakan sapi perah di daerah yang lebih luas
Tahun 2010 menandai peringatan dua abad dari
kedatangan Gubernur Lachlan Macquarie dan
istrinya Elizabeth pada tahun 1810. Acara ini
akan dirayakan di berbagai tingkatan dalam
komunitas Sydney. Ini memberikan tiga tingkat
pemerintahan di Australia dengan kesempatan
unik untuk meletakkan dasar untuk mewujudkan
Visi Macquarie dalam konteks pasca kolonial -
sistem pangan dan tanah yang egaliter di mana
barang publik diberikan keseimbangan dan
kesetaraan dengan barang pribadi dan
kepentingan pribadi industri perumahan,
pembangunan dan ritel makanan. Ini akan
menjadi yang pertama bagi Australia dan akan
menjadi model bagi kota-kota Australia dan
internasional lainnya.
Apa yang dibutuhkan untuk mencapai ini?
Jawabannya terletak pada melihat apa yang
berhasil untuk budaya pertanian di lingkungan
perkotaan dan urbanisasi kota-kota lain di
seluruh dunia.
Konsep dan tren internasional untuk
UA berkelanjutan di Sydney Basin
Inovasi dan adaptasi pertanian dalam
lingkungan urbanisasi
Belanda bertahan karena inovasi. Jika tidak,
sebagian besar wilayah Belanda akan terendam
air. Mereka juga sangat pragmatis dan,
sehubungan dengan budaya agribisnis mereka,
mereka memandang Belanda sebagai 'pinggiran'
Eropa yang menurut
(karena tuntutan masyarakat) dan menyediakan
pertanian berteknologi tinggi, sebagaimana
dibuktikan dengan industri rumah kacanya.
Sebuah mekanisme di mana terobosan
signifikan sedang dibuat di UA adalah sebuah
organisasi yang disebut Innovatie Netwerk.
Didirikan pada tahun 2000 oleh Pemerintah
Belanda atas permintaan berbagai pihak di
masyarakat. Tujuannya adalah memfasilitasi
inovasi berbasis sistem untuk mengoptimalkan
hasil dari pengembangan hubungan
berkelanjutan antara daerah pedesaan,
pertanian, dan status kesehatan masyarakat
Belanda melalui nutrisi.
Innovatie Netwerk beroperasi di luar, tetapi
bekerja sama dengan akademisi, pemerintah,
birokrasi, dan industri. Ia secara aktif mencari
dan mendorong para pendukung dalam
sektor-sektor tersebut serta di tingkat
masyarakat, lingkungan, petani dan politik. Ini
memiliki basis data sekitar 5000 orang, 200 di
antaranya dapat mengerjakan satu atau lebih
dari 32 proyeknya pada satu waktu. Diakui dan
diterima bahwa tidak semua proyek akan
berhasil dan kegagalan adalah bagian dari biaya
inovasi.
Salah satu dari 32 proyek yang telah dimulai
adalah konsep Desa Baru (desa bisa lebih dari
16.000 orang). Proyek ini mencakup berbagai
proyek untuk mengidentifikasi kemungkinan
untuk menggabungkan beberapa keinginan yang
tampaknya tidak sesuai di daerah pedesaan. Ini
bukan hanya soal menciptakan kemungkinan
untuk hidup di pedesaan, tetapi juga tentang
meningkatkan kualitas pedesaan, mengenali
perbedaan regional, dengan mempertimbangkan
kebutuhan air dan penyimpanan di masa depan
dan memenuhi kebutuhan sosial dan budaya
penduduk di masa depan (Mason, 2006 ).
Yang juga perlu diakui adalah kemampuan
adaptasi pertanian terhadap urbanisasi. Salah
satu organisasi yang berperan dalam adaptasi
pertanian Belanda adalah Konsultan Pelatihan
Pendidikan (ETC Inter national Group).
Pekerjaan ETC mencakup negara-negara maju
dan Dunia Ketiga - itu sistemik dalam hal disiplin
ilmu serta spasial pada skala lokal, regional,
nasional dan internasional. Pekerjaannya
difokuskan pada:
† memfasilitasi pengembangan kapasitas bagi
para petani; † memanfaatkan dan
memanfaatkan pengetahuan pertanian di
lingkungan perkotaan dan urbanisasi;
† mereformasi fungsi pertanian dan pedesaan
sebagai adaptasi terhadap urbanisasi;
† mempengaruhi kebijakan pertanian melalui
pendekatan partisipatif dan multipihak.
Belanda dan banyak bagian Eropa mengalami
urbanisasi dengan kecepatan tinggi. Pada saat
yang sama terjadi transisi pertanian dari era
modernisasi pasca-PD II ke era baru
pembangunan pedesaan di mana pertanian
dipandang dan ditangani sebagai bagian dari
campuran disiplin ilmu dan pemangku
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
kepentingan di lingkungan pedesaan. Pertanian
keluarga di mana pendapatan dari luar pertanian
membawa modal kota ke daerah pedesaan,
agrowisata, kegiatan pemasaran langsung
seperti pasar petani, pengelolaan sumber daya
alam dan lanskap, identitas regional melalui
branding daerah produk dan produk spesifik
daerah, pertanian organik dan 'perawatan'.
'Pertanian yang melayani orang-orang cacat
intelektual hanyalah sebagian dari campuran itu.
Orang Eropa menyebut transisi ini sebagai
multi-fungsi (Mason, 2006).
Inovasi tidak hanya terbatas pada teknologi
dan multi fungsi. Ini juga berlaku untuk proses.
Pada tahun 2004 Pusat Urusan Perkotaan
Universitas Toledo dan Pusat Pengembangan
Regional di Bowling Green State University,
Ohio memprakarsai proyek yang dirancang
untuk mengoptimalkan keberlanjutan industri
bunga di barat laut Ohio (Pusat Urusan
Perkotaan Universitas Toledo, 2009) . Inti dari
proyek ini adalah proses intervensi sistemik
yang melahirkan rasa kepemilikan dan komitmen
terhadap visi, misi, dan tujuan yang ditentukan
oleh khalayak sasaran.
Prinsip kepemimpinan yang mendasari yang
digunakan universitas adalah 'memimpin dari
belakang', sekaligus memberdayakan mereka
yang terlibat. Grup yang dibentuk adalah The
Maumee Valley Growers. Peran perguruan tinggi
bersifat fasilitatif. Efektivitas intervensi
ditingkatkan secara signifikan oleh struktur yang
menyediakan bagi penumbuh yang terpilih untuk
memperjuangkan katalisator perubahan dan 13
anggota dewan penasihat termasuk perwakilan
dari delapan rumah hijau, kantor Perwakilan
Kongres Marcy Kaptur dan Kantor Pertumbuhan
Regional. Maumee Valley Growers diatur dengan
konsep cluster percobaan industri.
Pembangunan ekonomi berbasis cluster
didasarkan pada konsep bahwa suatu wilayah
geografis, dan bisnis yang terkandung di
dalamnya, dapat bersaing secara lebih efektif
ketika semua orang di wilayah tersebut bekerja
sama untuk kepentingan bersama semua
pemangku kepentingan. Cluster, menurut
definisi, tidak hanya mencakup entitas bisnis
seperti perusahaan, tetapi juga asosiasi
perdagangan, lembaga keuangan, penyedia
pelatihan kejuruan, universitas,
 Munculnya pertanian perkotaan: Sydney, Australia 69
Tabel 1 | Meningkatnya peran pemasaran langsung oleh
petani
lembaga pembangunan ekonomi, dan entitas
lain yang dianggap penting untuk kompetisi
(Mason, 2006). perubahan
Kegiatan pemasaran petani 1987 Petani 2000
langsung Para %
adalah Konferensi Pangan Aliansi Keadilan
Makanan lokal dan pemasaran langsung
Pangan Sydney dan Yayasan Hawkesbury dan
Ada kecenderungan yang berbeda di belahan
konferensi Feeding Sydney dari Pusat Penelitian
bumi utara menuju makanan lokal dan
Perkotaan Universitas Western Sydney, yang
pemasaran langsung terkait. Di Eropa,
secara khusus membahas perencanaan kota
konsumen memiliki pengaruh yang nyata pada
dan sistem pangan. Dalam konteks AS, ada
rantai makanan. Faktor signifikan yang
artikel fitur Michael Pollan (2008) di Farmer in
mendorong tren ini adalah ketakutan akan
Chief, sebuah surat terbuka untuk Presiden
makanan yang telah terjadi seperti yang terkait
Terpilih Obama di The New York Times, 9
dengan Chernobyl, wabah penyakit sapi gila,
Oktober 2008. Tren sosial dan politik ini
penyakit kaki dan mulut, serta wabah salmonella
direplikasi baik di negara maju maupun
seperti yang terjadi di industri sayuran AS
tertinggal. dunia.
dengan akibat kematian. Pinggir jalan 859 1043 þ12,4 Stand terbuka 1002 1622
Penelitian di Kanada telah menetapkan bahwa
tren makanan lokal berada di ujung kurva tren þ61,9 Pilih sendiri 748 1475 þ94,8 Pasar petani 712 1690
yang lebih rendah tetapi naik. Ini adalah tren þ137,4 Lainnya 1130 1796 þ58,9 Jumlah petani 6125 6667
berbasis nilai sosial dari bawah ke atas dalam þ8,8 Penjualan $ 112,5 juta $ 230,2 juta þ105
pilihan makanan daripada yang dipaksakan oleh
pemerintah atau sektor perusahaan. Menurut
mayoritas warga Kanada, keuntungan membeli
buah dan sayuran yang ditanam secara lokal Perencanaan
adalah membantu ekonomi lokal (71 persen), Perencanaan adalah faktor utama yang akan
mendukung keluarga petani (70 persen), terasa menentukan apakah UA akan mendapat tempat
lebih enak (53 persen), lebih murah (50 persen) di masa depan Sydney. Ini adalah masalah yang
persen), menyembuhkan mereka (44 persen), mendapat prioritas tertinggi dalam Rencana
lebih aman (44 persen), ramah lingkungan (43 Strategis Pertanian Berkelanjutan - Wilayah
persen) dan melestarikan sabuk hijau (41 Sydney.
persen) (Babcock, 2006). Tanah Sydney telah terfragmentasi secara
Meningkatnya kekuatan tren ini disebabkan permanen, tidak mungkin penerapan kaku
oleh sejumlah faktor, termasuk upaya yang pemisahan yang pasti antara perkotaan dan
konsisten dan kohesif dalam menyebarkan pedesaan dapat diterapkan, seperti yang terjadi
pesan ke arena publik. Pelabelan dan branding di Inggris dan banyak bagian Eropa lainnya.
memainkan peran penting dalam mencapai hal Namun demikian, ada beberapa bidang tanah
ini (Babcock, 2006). yang cocok untuk berbagai bentuk UA. Spektrum
Penelitian oleh Departemen Pemasaran Agri UA meluas dari bentuk-bentuk sosial dan
budaya Negara Bagian New York (2002) komunitas seperti kebun komunitas di satu ujung
menetapkan peningkatan peran pemasaran ke bentuk-bentuk berteknologi tinggi yang
langsung sebagai mekanisme yang digunakan berorientasi keuntungan di sisi lain, seperti
oleh petani lokal untuk meningkatkan industri jamur. Di antara ini adalah berbagai
kelangsungan hidup dan keberlanjutan mereka termasuk industri rumahan, produksi ceruk, dan
sebagaimana dibuktikan pada Tabel 1. taman pasar (Mason dan Docking, 2005). Peta
Kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk memenuhi berbagai
permintaan lokal dan regional Makanan yang bentuk perlu dilengkapi sebagai langkah
diasosiasikan dengan kota besar dan kecil oleh pertama.
konsumen perlahan tapi pasti bergerak ke arena Argumen yang sering digunakan untuk
politik sebagai isu yang membutuhkan perhatian. membenarkan penyebaran pertumbuhan
Hanya dua contoh baru-baru ini di tingkat lokal perkotaan adalah bahwa Sydney memiliki
persyaratan untuk menampung satu juta orang
lagi pada tahun 2025. Sebaliknya, Kota
Vancouver telah mampu menampung lebih dari
satu juta orang di wilayah tersebut selama 30
tahun. (1971–2001) sambil mempertahankan
lahan pertanian produktif, ruang hijau dan habitat
yang penting. Pada tahun 1970-an, Pemerintah
British Columbia menanggapi meningkatnya
hilangnya lahan pertanian untuk pembangunan
JURNAL INTERNASIONAL KEBERLANJUTAN PERTANIAN
dengan membentuk Cadangan Lahan Pertanian
(ARL) yang dikelola oleh Komisi Pertanahan
Pertanian. Komisi tersebut memiliki tanggung
jawab untuk melindungi lahan pertanian British
Columbia. Hal ini didukung oleh Undang-Undang
Komisi Lahan Pertanian tahun 1972, yang
mendahului, tetapi tidak menggantikan,
peraturan dan kebijakan pemerintah daerah.