Anda di halaman 1dari 3

Metode Aritmatik

Proyeksi penduduk dengan metode aritmatika didasarkan pada angka pertambahan penduduk
pertahun dimana mengasumsikan bahwa jumlah penduduk pada masa depan akan bertambah dengan
jumlah yang sama setiap tahun [ CITATION Har19 \l 1033 ]. Metode aritmatik biasa digunakan ketika
laju pertumbuhan populasi penduduk relatif konstan setiap tahunnya, yang artinya dapat terjadi pada
kota dengan luas wilayah kecil, perkembangan kota yang tidak terlalu pesat, juga tingkat pertumbuhan
ekonomi yang rendah [ CITATION Kim05 \l 1033 ]. Rumusan aritmatik yang digunakan adalah sebagai
berikut.

Pn
Ka =
Pn−Po
Tn−T 0 ( )
r a = Po
n
−1
×100 %

Pn = Po + Ka (Tn-To) Pn = Po + ( 1 + r (Tn-To))

Dimana:

Pn = Populasi penduduk pada tahun n

Po = Populasi penduduk pada tahun dasar

Ka = Konstanta pertumbuhan penduduk aritmatik

Tn = Tahun n

To = Tahun dasar proyeksi

Dasar teori dan perhitungan standar deviasi dan koefisien korelasi (r)

 Standar Deviasi

Standar deviasi atau simpangan baku merupakan salah satu cara mengukur variasi
sekelompok data kuantitatif. Besar harga standar deviasi menunjukkan tingkat varians dari
sekumpulan data. Semakin besar harga standar deviasi, berarti semakin bervariasi atau heterogen
angka-angka pada data kuantitatif tersebut. Standar deviasi (standard deviation) digunakan lambang
SD. Rumus umum standar deviasi adalah sebagai berikut.

N
S = √s 2
S=
√1
N −1 ∑
i=1
( xi −x ̅ )2

Dimana:

s2 = Ragam atau varian sampel

S = Standar deviasi

N = Jumlah data

I = Nomor data (i=1,2,3…N)


xi = Data ke-I (i =1,2,3…N)

ẋ = Rata-rata sampel

 Koefisien Korelasi

Koefesien korelasi yaitu perhitungan yang digunakan untuk menghitung suatu besaran yang
menentukan tingkat kekuatan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain dengan tidak
mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain [ CITATION
DrR08 \l 1033 ]. Koefisien korelasi ini dilambangkan dengan huruf r, di mana nilai r bervariasi di
rentang -1 hingga +1. Nilai r yang mendekati angka -1 atau +1 memberikan informasi bahwa
kedua variabel memiliki hubungan yang kuat. Sedangkan angka r yang dekat dengan angka Nol,
menggambarkan bahwa hubungan antarvariabel dinilai rendah. Korelasi positif atau negatif
menandakan apakah hubungan keduanya saling searah atau berkebalikan. Korelasi positif,
menunjukkan kenaikan X diikuti kenaikan Y. Sedangkan korelasi negatif, menunjukkan kenaikan
X diikuti penurunan Y[ CITATION Rad19 \l 1033 ]. Rumus umum koefisien korelasi adalah
sebagai berikut.

r= ∑ ( x− x́ )( y− ý ) r = n ∑ xy−∑ x ∑ y
√ ¿ ¿¿ √ ¿¿ ¿

Dimana;
r = Koefisien korelasi
n = Ukuran sampel
x = Nilai variabel bebas
y = Nilai variabel terikat
Sumber : [CITATION Lom \l 1033 ]

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Lombok Barat


https://lombokbaratkab.go.id/sekilas-lobar/peta-lombok-barat/

Bibliografi
Dr. Rusydi Ananda, M. ,. (208). Statistik Pendidikan, Teori dan Praktik dalam Pendidikan. Medan:
CV. Widya Puspita.
Hartati, I. R. (2019). Metode Geometri, Metode Aritmatika, dan Metode Eksponensial untuk
Memproyeksikan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Sains
Matematika Informatika dan Aplikasinya IV.
Kimsan, N. Y. (2005). Penentuan Kebutuhan Air Minum. Bandung: Digital Library ITB.
Wardana, R. (2019, Novenmber 11). Memahami Penerapan Koefisien Korelasi di Statistik
Sederhana. Diambil kembali dari Lifepal.co.id, Akutansi:
https://lifepal.co.id/media/koefisien-korelasi/

Anda mungkin juga menyukai