Resume Week 6
Pengantar Sistem Rekayasa Teknik Lingkungan
Kamis, 10 Oktober 2019
Limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga secara umum ada tiga:
Grey water yaitu limbah cair yang bukan berasal dari kotoran manusia, bisa
dari air mandi, air bekas mencuci pakaian atau piring yang mengandung bahan
kimia seperti sabun dan deterjen, dan limbah minyak goreng.
Black water yaitu limbah yang berasal dari kotoran manusia.
Clear water yaitu limbah hasil tetesan AC dan kulkas.
Sumber: https://aetra.co.id/ sahabat_aetra/detail/65/Tips-Meminimalkan-Limbah-
Rumah-Tangga
Selain melalui limbah cair domestik, limbah cair juga dapat berasal dari
industri. Limbah cair industry buangan hasil proses/ sisa dari kegiatan yang berwujud
cair dimana kehadirannya pada suatu saat dan tempat tidak dikehendaki
lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomis sehingga cenderung untuk
dibuang. (Asmadi,2012 ) Air limbah biasanya banyak bersumber dari pabrik baja,
Universitas Indonesia
2
pabrik tinta, pabrik cat, dan dari pabrik karet. Air limbah rumah tangga sebagian besar
mengandung bahan organic sehingga memudahkan di dalam pengelolaannya.
Sebaliknya limbah industri lebih sulit pengolahannya karena mengandung pelarut
mineral, logam berat, dan zat-zat organik lain yang bersifat toksik. ( Chandra,2006)
Limbah Padat Rumah Tangga merupakan limbah padat yang berasal dari
rumah tangga atau kadang lebih kita kenal dengan sampah. Sampah adalah bahan sisa,
baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan
yang sudah diambil bagian utamanya yang dari segi ekonomis. Sampah itu sendiri
dapat memicu masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan.
Sampah rumah tangga juga terbagi dalam berbagai jenis sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing. Yang pertama adalah Sampah Organik, yakni
sampah yang dapat terurai. Contohnya adalah makanan, sayuran, buah-buahan, nasi,
dan sebagainya. Dampak dari pembuangan limbah organik yang mengandung protein
akan menghasilkan bau yang tidak sedap/busuk dan menyebabkan eutrofikasi atau
menjadikan perairan terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan
fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
Universitas Indonesia
3
Yang kedua ialah sampah anorganik yakni limbah yang tidak bisa atau
sulit diuraikan oleh proses biologi misalnya plastik, kaca,bersumber dari peralatan
rumah tangga, alumunium, kaleng, dan sebagainya. Akibat dari menumpuknya limbah
seperti ini (plastik, styrofoam, dan lain-lain) bukannya saja hanya mengganggu
pemandangan dapat menjadi polutan pada tanah.
Sumber: https://tirto.id/mengintip-kota-kota-gudang-sampah-di-indonesia-cE4o
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
dumping yakni dibuang dan ditumpuk begitu saja. Hal ini menunjukan bahwa
pengolahan sampah di Indonesia harus lebih dijaga dengan sistem yang baik dan
terarah dengan sebuah parameter.
Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2011/02/21/20382467/Leuwigajah.Kami.Takkan.Lu
pa.
Universitas Indonesia
6
Sumber: https://www.depok.go.id/16/07/2012/09-lingkungan-kota-
depok/penanganan-sampah-lewat-ups
Pihak swasta juga dapat memiliki peranan dalam mengelola sampah itu
sendiri. Diantaranya diperlukan peran serta swasta dalam pengelolaan sampah
(pengumpulan/pengangkutan, incinerator, daur ulang, landfill, dll) yang dilakukan
dengan professional, transparan danaccountable, serta diperlukan perangkat
kebijakan dalam pengelolaan sampah oleh swasta seperti kemudahan dalam
memenuhi ketentuan dan adanya intensif yang menarik dari pemerintah terhadap
swasta yang melakukan bisnis pengolahan sampah.
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
Menurut Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta Bab 21, Agenda 21, pengelolaan
sampah seharusnya berwawasan lingkungan untuk mencegah dampak yang
ditimbulkan. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah merubah pola produksi dan
konsumsi yang tidak seimbang (unsustainable). Hal ini secara tidak langsung
memerlukan sebuah konsep manajemen siklus hidup yang terpadu, yang
menunjukkan sebuah kesempatan untuk menggabungkan pembangunan dengan
perlindungan terhadap lingkungan.
Empat program diatas adalah berkaitan dan harus saling mendukung dan
terpadu untuk menghasilkan suatu kerangka yang komprehensif dan responsif
terhadap lingkungan dalam pengelolaan sampah kota. Demikian juga sektor swasta
dan kelompok masyarakat ikut dilibatkan dalam implementasi program tersebut.
1. Reduce (Mengurangi)
Universitas Indonesia
9
Biasakan untuk tidak membuang kantong plastik yang kita dapat dari pasar,
warung, mall, ataupun supermarket. Kantong plastik tersebut sebaiknya
dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila kita membutuhkan
kantong untuk membawa barang.
Dengan mendaur ulang sampah, benda-benda yang tidak terpakai akan dapat
dipakai lagi setelah melalui proses. Mendaur ulang sampah anorganik memang
sulit bila dilakukan sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur ulang
sampah organik dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Sampah
organik yang dapat dijadikan kompos yaitu dedaunan kering, sisa-sisa
makanan, dan limbah rumah tangga yang berupa zat organik.
4. Replace (Mengganti)
Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita
gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:
Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali,
Universitas Indonesia
10
Timbulan sampah bisa dinyatakan dengan satuan volume atau satuan berat.
Jika digunakan satuan volume, derajat pewadahan (densitas sampah) harus
dicantumkan. Oleh karena itu, lebih baik digunakan satuan berat karena ketelitiannya
lebih tinggi dan tidak perlu memperhatikan derajat pemadatan
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu
Universitas Indonesia
11
daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya. Variasi
ini terutama disebabkan oleh perbedaan, antara lain:
Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan
sampahnya
Iklim: di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah
pada musim dingin
Universitas Indonesia
12
Referensi
Badan Pusat Statistik. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018 [Online] Desember
2018. [Cited From Rabu, 16 Oktober 2019] Available From
https://www.bps.go.id/publication/2018/12/07/d8cbb5465bd1d3138c21fc80/statistik-
lingkungan-hidup-indonesia-2018.html
Nugraha, Pepih. Leuwigajah, Kami Takkan Lupa [Online]. 21 Februari 2011 [Cited
From Rabu, 16 Oktober 2019] Available From
https://regional.kompas.com/read/2011/02/21/20382467/Leuwigajah.Kami.Takkan.Lu
pa.
PK2M UHAMKA. Reduce, Reuse, Recylce, Replace [Online]. 18 April 2017. [Cited
From Rabu, 16 Oktober 2019]. Available From https://pk2m.uhamka.ac.id/artikel-
kewirausahaan/reduce-reuse-recycle-replace/
Universitas Indonesia
13
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia