Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUH.

NUR AL AKSA

NIM : 105811117718

Tugas Teknik Lingkungan Dan Amdal

1. Definisi Teknik Lingkungan

Bidang teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta manajemen untuk memelihara
dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, serta lingkungan secara keseluruhan. Ruang
lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan
kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran, penyaluran limbah dan buangan,
pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas
perairan, tanah, dan atmosfer, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai
pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan
yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair,
padat, dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian
pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan
dampak lingkungan.

Teknik Lingkungan di Indonesia

Pada tanggal 10 Oktober 1962, lahirlah Departemen Teknik Penyehatan ITB di bawah naungan
Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan. Sebagai yang pertama di Indonesia, lahirnya Departemen
Teknik Penyehatan ITB tahun 1962 ini merupakan tonggak resmi berdirinya pendidikan tinggi
Teknik Lingkungan (TL) pertama di Indonesia. Tahun 1983, ITS membuka program studi
Teknik Penyehatan Strata-1 lalu dikembangkan menjadi Jurusan Teknik Lingkungan yang
diresmikan oleh Dirjen DIKTI tahun 1996.

Pada tanggal 5 Juni 1985 didirikanlah Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “Yayasan Lingkungan
Hidup” disingkat STTL “YLH” berkedudukan di Yogyakarta yang merupakan perguruan tinggi
pertama di Indonesia yang mengelola kegiatan pembelajaran untuk Program Studi Teknik
Lingkungan. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif untuk mendirikan
perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia melalui Sekolah Tinggi Teknik
Lingkungan Yogyakarta.

Selanjutnya pada tahun ajaran 1996/1997 Universitas Andalas membuka Program Studi Teknik
Lingkungan yang pada awalnya berada di bawah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unand,
yang mulai diresmikan pembukaannya melalui Surat Keputusan Dirjen DIKTI No.
454/DIKTI/Kep./1996 tanggal 9 September 1996. Pada tahun ajaran 1996/1997, mulai menerima
mahasiswa baru pertama kali sebanyak 25 orang melalui penyeleksian dari Jurusan Teknik Sipil.
Mulai tahun akademik 1997 menerima mahasiswa melalui jalur UMPTN dan PMDK sebanyak
40 orang per tahun dengan jenjang pendidikan S1.

Di Indonesia, ambil contoh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurusan Teknik
Lingkungan berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Walaupun materi teknik
lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil, namun kecenderungannya teknik
lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan
Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air
Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan
Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta
terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik
Lingkungan, selain juga karena faktor adanya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas
Airlangga. Sedangkan pada Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, program
studi ini masuk kedalam Fakultas Teknologi Mineral dengan kurikulum berbasis "Kebumian".

Teknik Lingkungan di Luar Indonesia

Teknik Lingkungan sebenarnya relatif baru di bidang keprofesian, namun dengan sejarah
terbentuknya yang cukup panjang. Gelar, atau titel "Insinyur Lingkungan" atau "Sarjana Teknik
Lingkungan" sebenarnya tidak pernah ada hingga tahun 1960 di Amerika Serikat, ketika saat itu
beberapa program akademik di bidang teknik (engineering) dan kesehatan masyarakat mencoba
untuk berekspansi ruang lingkup studi mereka, dengan tujuan mendapatkan titel yang lebih
spesifik menyesuaikan dengan program studi, pelajaran dan material yang ada. Diharapkan
perbedaan antara Insinyur Lingkungan dengan Insinyur Kesehatan Masyarakat serta dengan
cabang teknik lain dapat menjadi jelas.

Bagaimanapun juga, teknik lingkungan tidak dapat dipisahkan dari akar sejarahnya, ketika
sebenarnya akar dari teknik lingkungan itu melibatkan banyak bidang keilmuan yang lain, sebut
saja teknik sipil, kesehatan masyarakat, ekologi, kimia, serta biologi, geologi dan teknik
mekanik. Tiga bidang terakhir yang disebut dalam beberapa hal ke teknik lingkungan dapat
dimasukkan. Di Amerika Serikat, meteorologi dikenal juga sebagai salah satu faktor akar dari
teknik lingkungan. Walaupun demikian, teknik sipil dan teknik kimia secara luas diakui sebagai
unsur pembentuk teknik lingkungan.

Jika diperhatikan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, sering kali
teknik lingkungan terletak di bawah bagian teknik sipil, yang mana materi perkuliahannya adalah
kombinasi bidang sipil yang bergerak di bidang lingkungan. Jepang, Taiwan atau Malaysia,
adalah contoh negara yang sering kali teknik lingkungan berada di bawah bidang teknik kimia.
Ini terkait dengan beberapa aspek dalam teknik lingkungan yang juga mempelajari reaksi-reaksi
kimia, struktur, proses, kimia lingkungan serta berkaitan dengan kimia air.
2. Definisi AMDAL

AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 adalah Kajian atas dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau
kegiatan meliputi berbagai macam faktor contohnya fisik, kimia, sosial, ekonomi, biologi,
dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.

Dalam Pengertian AMDAL sendiri, disebutkan bahwa AMDAL merupakan kegiatan yang
meliputi berbagai macam faktor, adapun studi amdal menekankan pada penilaian Fisik,
Kimia, Biologi, dan Sosial. Penilaian Fisik mencakup struktur tanah, geologi, bentang alam,
dan bentuk lahan. Kimia mencakup pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran
udara. Biologi mencakup pengaruh pada flora dan fauna sedangkan sosial mencakup
ekonomi, udaya, dan kesehatan masyarakat. Tidak hanya pada PP No. 27 tahun 1999 saja,
ternyata dahulu AMDAL dikenal dengan PEDAL (Pernyataan Dampak Lingkungan),
KADAL (Kajian Dampak Lingkungan), STUDAL (Studi dan Analisis Dampak Lingkungan),
dan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan).

Adapun beberapa fungsi mengenai Amdal yakni sebagai berikut:

Amdal mempunyai fungsi sebagai masukan berupa pertimbangan yang luas untuk melakukan
perencanaan serta dalam pengambilan sebuah keputusan pada saat akan melakuakn
pembangunan sebuah kegiatan maupun usaha Amdal memmiliki sebagai pedoman serta
arahan pada saat berencana membangun sebuah kegiatan pembangunan. Misalnya saja
mengenai masalah pengolahan lingkungan serta rencana pemantauan terhadap lingkungan
Amdal mempunyai fungsi untuk memberi petunjuk mengenai suatu tempat untuk melakukan
pembangunan yang sebenarnya layak pada suatu wilayah tertentu dan juga pengaruhnya.

Selain mempunyai fungsi, Amdal ini juga mempunyai manfaat yakni untuk menjamin
terbentuknya suatu usaha maupun kegiatan pembangunan yang sebenarnya layak unutk
dilakukan. Dengan adanya Amdal ini bisa dipastikan mampu untuk meminimalkan dampak
yang akan ditimbulkan pada saat melakukan pembangunan. Selain itu, secara umum, tujuan
dari dibentuknya Amdal ini ialah untuk menjaga serta meningkatkan kualitas terhadap
lingkungan. Sehingga mampu mencegah terjadinya pencemaran yang mampu memberikan
dampak yang negatif terhadap lingkungan. Sangat penting sekali untuk melakukan analisi
dampak lingkungan ini agar apayang kita bangun tidak menimbulkan hal yang mampu
mencemari lingkungan yang sangat jelas mampu menimbulkan kerugian bagi warga sekitar.

Pengertian AMDAL menurut PP Nomor. 27 Thn 1999 yang berbunyi ialah bahwa pengertian
AMDAL adalah suatu Kajian dari suatu dampak besar serta penting untuk melakukan
pengambilan keputusan suatu usaha atau juga kegiatan yang direncanakan didalam
lingkungan hidup yang diperlukan bagi suatu proses pengambilan keputusan mengenai
penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan. AMDAL adalah suatu analisis yang melingkupi
berbagai macam faktor seperti ialah

 fisik,
 kimia,
 sosial ekonomi,
 biologi dan sosial budaya
yang ke4 faktor tersebut harus dilakukan secara menyeluruh.

Alasan mengapa diperlukannya AMDAL ialah untuk diperlukannya suatu studi kelayakan
dikarenakan didalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah dan untuk menjaga
lingkungan dari suatu operasi proyek kegiatan industri atau juga kegiatan-kegiatan lainnya
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL
adalah suatu

 PIL (Penyajian informasi lingkungan),


 KA (Kerangka Acuan),
 ANDAL (Analisis dampak lingkungan),
 RPL ( Rencana pemantauan lingkungan),
 RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).

NARASI :

Menurut saya hubungan antara lingkungan dan AMDAL secara umum, tidak ada perbedaan
karena semua membahas mengenai lingkungan. Namun, tujuan dari lingkungan dan AMDAL itu
ada sedikit perbedaan dimana lingkungan cenderung membahas mengenai penerapan,
pemeliharaan, dan perlindungan itu secara menyeluruh. Sedangkan AMDAL lebih menjabarkan
mengenai aturan-aturan lahan atau lingkungan yang akan berencana melakukan pembangunan.
Dan AMDAL lebih cenderung menekankan pada penelitian fisik, penelitian kimia, penelitian
biologi, dan penelitian sosial. Dimana penelitian fisik yang didalamnya mnecakup struktur tanah,
penelitian kimia mencakup pengaruh pada flora dan fauna, penelitian sosail mnecakup ekonomi
budaya dan kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai