Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EMPATI
 

DISUSUN OLEH :
RUSLIYANTO
XII KEPERAWATAN
KATA PENGATAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat allah swt. Atas segala nikmat dan anugrah yang
dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan sesuai
dengan jadwal. Selawat dan salam tidak lupa penulis curahkan kepada nabi besar rosulullah
Muhammad saw yang telah membawa kita semua dari zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan sekarang ini.
Makalah ini yang berjudul “Empati”. Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu dalam
menyelesaikan tugas dan dapat mempermudah dalam proses pembelajaran. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan ilmu serta pengalaman meneliti
yang dimiliki rendah, oleh karena itu kami sanngat mengharapkan kritik dan saran dari
prmbacaan untuk menyempurnakan makalah ini.
Dalam kesampatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak tertentu
kepada pembimbing atau Pembina, dan pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, semoga apa yang telah diberikan mempunyai arti tersendiri bagi penulis dan
bermanfaat bagi kita semua.

Sanana, 10 Agustus2018

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN ………………………………………………………………………………… i
SAMPUL ………………….
KATA ………………………………………………………………………………… ii
PENGANTAR ………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii
…………………. i
A. EMPATI ………………………………………………………………………………… 1
………………….
B. PERILAKU ………………………………………………………………………………… 1
………………….
C. SIKAP ………………………………………………………………………………… 2
………………….
D. BERDUKA ………………………………………………………………………………… 3
DAN ………………….
KEHILANGA
N
E. ETIKA ………………………………………………………………………………… 5
KEPERAWAT ………………….
AN
A. Empati

Empati menurut steward adalah kemampuan untuk menetapkan diri ditempat orang lain
supaya bisa memahami dan mengerti kebutuhan dan perasaannya
Ada 3 aspek dalam empati menurut peterson :
         Keharusan bahwa konselor mendengarkan klien mengomunikasikan persepsinya kepada klien
         Ada pengertian atau pemahaman konselor tentang dunia klien
         Mengkomunikasikan pemahamannya kepada klien
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam merespon :
         Respon harus pendek dan tudhepoin,menagkap esensi dari perasaan dan situasi
         Bukan pengurangan dari apa yang orang lain katakana
         Harus lebih dalam dari apa yang telah dikatakan
Dua tipe empati :
         Empati Primer adalah membentuk pondasi dan termasuk mendengarkan semua pesan dan
meresponnya . contoh komunikasinya: saya mengerti ada inginkan
         Empati Lanjutan adalah memahami hal yang tersembunyi dari klien. Contoh komunikasinya:
apakah hal ini………..

B. PERILAKU
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang diamati langsung maupun
yang tidak diamati oleh pihak luar (notoatinojo 2003)
Perilaku dibedakan menjadi dua :
         Perilaku tertutup (covertbhvior) adalah respon seseorang terhadap setimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup.
         Perilaku terbuka (overtbhvior) adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa
mengunakan alat bantu.
Ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan mahluk lain :
         Kepekaan social
         Kelangsungan perilaku
         Orientasi pada tugas usaha dan perjuangan
         Keyunikan dari setiap indiviidu
Perilaku kesehatan menurut notoatimojo 2003 adalah suatu respon seseorang terhadap
setimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit,system pelayanan
kesehatan,makanan,minuman serta lingkungan

Perilaku kesehatan dapat diklasifikasi menjadi 3 kelompok :


         Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance) adalah perilaku atau usaha-usaha
seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bila sakit
         Perilaku pencarian pengobatan (health sikingbhvion) adalah perilaku yang menyangkut upaya
stau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan
         Perilaku kesehatan lingkungan adalah seseorang berespon terhadap lingkungannya baik
lingkungan fisik maupun social budaya
Menurut maslow manusia memiliki kebutuhan dasar :
         Kebutuhan fisiologis atau biologis
         Kebutuhan rasa aman
         Kebutuhan mencintai dan dicintai
         Kebutuhan harga diri
         Kebutuhan aktualisasi diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku :
         Faktor predisposisi adalah pengetahuan dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnys
mata dan telingga terhadap objekntertentu tingkat pengetahuan mencakup 6 tingkatan yaitu:
         Tau (know)
         Memahami (konprehension)
         Aplikasi (aplikasion)
         Analisis
         Sintesis
         Efaluasi
         Faktor pemungkin
         Faktor penguat

C. SIKAP
Sikap adalah respon tertutup individu terhadap suatu setimulus atau objek baik yang bersifat
dalam maupun luar sehingga gejalanya tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya dapat
ditaksirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut
Tingkatan respon adalah :
         Menerima
         Merenspon
         Menghargai
         Bertanggung jawab
Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap satu hal tertentu dalam mempengaruhi
perilaku individu dalam menghadapi suatu penyakit yang mempengaruhi kesehatannya
Nilai-nilai adalah norma yang berperilaku dalam membentuk perilaku yang sesuai dengan
norma yang telah melekat pada diri seseorang
Persepsi adalah proses pergorganisasian terhadap suatu rangsang yang diterima oleh individu
sehingga merupakan sesuatu yang mempunyai arti dan menyeluruh dalam diri individu
Komponen sikap :
         Komponen kokniitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan dan informasi yang
dimiliki seseorang tentang objek sikapnya atau komponen yang berkaitan dengan
pengetahuan,pandangan,keyakinan / bagaimana mempersepsi objek
         Komponen efektif yaitu komponen yang bersifat efektif yang berhubungan dengan rasa senang
dan tidak senang
         Komponen konatif yaitu kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan objek
sikapnya/ komponen yang berhubungan dengan cenderung bertindak terhadap objek
Ciri-ciri sikap :
         Sikap tidak dibawa dari lahir
         Sikap selalu berhubungan dengan objek
         Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek
         Sikap itu dapat berlangsung lama/sebentar
         Sikap mengandung perasaan/motifasi

D. BERDUKA DAN KEHILANGAN


Menurut wikoom kehilangan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan/tidak ada sesuatu yang dulunya ada
Berduka adalah respon fisik dan fisikologis yang terpolos sepesifik pada individu yang
mengalami kehilangan
Karasteritik berduka menurut burger dan lazar:
         Berduka yang menunjukan reaksi sok dan ketidakyakinan
         Berduka yang menunjukan perasaan sedih dan hampa bila teringan tentang kehilangan orang
yang disayangi
         Berduka yang menunjukan perasaan tidak nyaman dan sering disertai dengan menagis,keluhan
sesak pada dada,rasa tercekik dan nafas pendek
         Mengenang almarhum terus menerus
         Memperoleh pengalaman perasaanberduka
         Cenderung mudah tersingung dan marah
Enam tingkatan berduka :
         Shok
         Tidak yakin
         Mengembangkan kesadaran diri
         Restitusi
         Mengatasi kehilangan
         Idielisasidan hasil
Proses berduka :
         Fase awal yaitu Shok
         Tidak yakin
         Tidak percaya
         Binggung
         Perasaan dingin
         Perasaan kebal/ mati rasa
         dimulai dengan adanya kehilangan seperti kematian berlangsung beberapa minggu.
Reaksi :
         Fase pertengaha yaitu dimulai kira-kira 3 minggu sesudah kematian berahir lebih 1 tahun
         Pola tingkah laku yang ditunjukan
  Perilaku opsepsi meliputi pengulangan pikiran tentang perilaku peristiwa
  Suatu pencarian arti dari kematian
         Fase pemulihan yaitu terjadi sesudah kurang lebih 1 tahun
         Reaksi :
  Individu memutuskan untuk tidak mengenang masa lalu
  Proses berduka yang disebabkan oleh kehilangan
         Penyangkalan (denia)
         Marah (anger)
         Tawar menawar (bargaining)
         Depresi
         Penetrimaan (acceptance)
         Tahap penyangkalan
Reaksi : tekejut,tidak percaya,merasa terpukul, menyangcal pernyataan kehilangan, dan
berhalusinasi (seolah olah masih melihat/mendengar)
Reaksi fisik : keletihan, wajah pucat, mual, diare, sesak nafas, detak jantung cepat, menangis dan
gelisah
         Tahap marah
Reaksi : individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan menuinjukan perasaan marah yang
diproyeksikan pada orang tertentu/lingkungan
Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, dan tangan mengepal
         Tahap tawar menawar
Reaksi : menyatakan kata-kata seadanya saya hati-hati kenapa harus terjadi kepada keluarga saya
         Tahap depresi
Reaksi : menarik diri tidak mau bicar putus asa
Reaksi fisik : menolak makan susah tidur dan letih
         Tahap penerimaan
Reaksi : gambaran objek 9orang yang hilang dilepas perlahan) perhatian dialihkan pada objek
baru
Sumber gangguan :
         Eksternal : pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu keyakinan dan moral
         Internal : kematian orang yang disayangi, diPHK, penyakit/kehilangan tubuh

E. ETIKA KEPERAWATAN
Etika keperawtan adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Teori etika keperawatan :
         Teleologi pendekatan teknologi yaitu suatu doktrin yang menjelaskan phenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada
kosensuasi dan keputusan-keputusan etis. Contoh : seorang perawat yang harus menghadapi
khasus kebidanan karena tidak ada bidan dan jarak untuk rujuk terlalu jauh, sehinga perawat
memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman demi keselamatan pasien.
         Deotologi yaitu aturan/prinsip-prinsip yang berhubungan dengan autonologi, infromkonsen dan
alokasi sumber-sumber. Contoh : perawt lebih mengutamakan kewajiban dari pada hak.
Kode etik adalah kaidah utama yang menjaga berjalinnya interfaksi pemberi dan penerima jasa
provesi yang wajar, jujur, adil dan terhormat.
Peinsip-prinsip etika:
         Otonomi (autonomi) adalah prinsip yang didayakan oleh keyakinan bahwa individu mampu
terfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Contoh non otonomi :
         Melakukan sesuatu bagi pasien tanpa member tahu sebelumnya
         Member tahu pasien bahwa keadaan baik padahal terhadat gangguan/penyimpangan
         Tidak memberikan informasi yang langkap walaupun pasien menghendaki informasi tersebut.
         Berbuat baik (bneficience) adalah hanya melakukan sesuatu yang baik. Contoh : perawat
menasehati pasien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi
tidak seharusnya melakukan program tersebut apabila pasien dalam keadaan resiko di jantung
         Keadilan (justice) adalah prinsip ini dibutuhkan untuk tujuan yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Contoh : seseorang perawat
sedang bertugas sendiri di rumah sakit kemudian ada seseorang pasien baru yang masuk
bersamaan dengan pasien yang memerlukan bantuan perawat tersebut, agar perawat tidak
menghindar dari pasien, pasien yang lain maka perawat seharusnya mempertimbangkan factor-
faktor dalam situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan keadilan.
         Tidak merugikan (non maleficence) adalah tidak membutuhkan bahaya/cidera fisik pesikologis
pada pasien. Contoh : seseorang pasien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian
transfusi darah bertantangan dengan keyakinanya, sebelum kondisi pasien bertambah b erat
sudah memberikan pernyataan tertulis sehingga ketika pasien buruk, pasien tidak berhak menurut
dokter/rumah sakit.
         Kejujuran (veracity) adalah prinsip ini penuh dengan kebenaran. Contoh : nyonya M dirawat
dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan
tersebut dan meningal, nyonya M bertanya pada perawat tentang keadaan suaminya. Dokter ahli
bedah berpesan kepada untuk tidak mengatakan kematian suaminya. Perawat tidak diberi alesan
apapun untuk petunjuk tersebut perawat hal ini hadapkan oleh konflik kejujuran.
         Menepati janji (fidelity) adalah prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmenya terhadap orang lain. Contoh: perawat menyimpan semua rahasia pasien.
         Kerahasiaan (confidentiality) adalah informasi tentang pasien harus dijaga privasinya.
         Akuntabilitas (acontability) adalah setandar yang pasti bahwa tindakanseseorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas/tanpa terkecuali. Contoh : perawat bertangung jawab
terhadap diri sendiri, profesi sesama kariawan dan masyarakat . jika salah member dosis obat
kepada pasien perawat dapat digugat oleh pasien, dokter maupun masyarakat.
Konsep moral dalam praktek keperawatan :
         Advokasi adalah dalam konteks hukum yang berkaitan dengan upaya melindungi hak-hak
manusia bagi mereka yang tidak mampu membela diri peran perawat dalam advokasi
         Karena perawat punya jam kerja 8-10 jam
         Perawat tau keunikan pasien sebagai manusia ho listrik (banyak karakter)
         Advokasi merupakan falsafah dan ideal keperawatan
         Dalam advokasi perawat memberi informasi dan bantuan para pasien atas keputusan apapun
yang di buat pasien
Dalam hal member bantuan, mengandung 2 pasien
         Peran aksi adalah perawat memberi keyakinan bahwa pasien punya hak dan tanggung jawab
dalam menentukan pilihan tanpa ada tekanan orang lain.
         Peran non aksi adalah perawat menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan orang lain.
         Akuntabilitas adalah dapat mempertangung jawab suatu yang dilakukan dan dapat menerima
konsekuensi dari tindakan tersebut menurut Ery 1990 akuntabilitas mengandung 2 komponen :
         Tanggung jawab
         Tanggung gugat
Artinya segala tindakan yang dilakukan oleh perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik
dan undang-undang dapat dibenerkan/abash
Secara system hierarki akuntabilitas terdiri :
         Tingkat indivdu/pasien
         Akuntabilitas direfleksi dalam proses
         Pembuatan keputusan etik
         Kopetensi
         Komitmen
         Intergitas
         Tingkat institusi/professional
         Direfresikan dalam :
         Pernyataan falsafah dan tujuan bidang keperawatan/audit keperawatan
         Tingkat social
         Direfresikan dalam undang-undag praktik keperawatan
         Loyalitas adalah suatu konsep yang berbagai segi meliputi simpati,peduli dan hubungan timbale
balik terhadap pihak yang secara prefosional berhubungan dengan perawat.
Hubungan professional dipertahankan dengan cara:
         Menyusun tujuan bersama
         Menepati janji
         Menentukan masalah dan prioritas
         Mengupayakan pencapaian keputusan bersama dalam loyalitas perlu kualitas oleh karena itu
untuk mempertahankan kualitas perlu :
  Masalah klien tidak boleh didiskusikan dengan klien lain
  Hindari pembicaraan yang tidak bermanfaat
  Berikan penghargaan dan bantuan pada teman sejawat
  Pandangan masyarakat pada perawat ditentukan oleh pelaku amggota profesi
  Falsafah dan paradigm keperawatan
Falsawah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang
menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan baik kepada individu, kelompok,
keluarga maupun masyarakat.
Paradigma keperawatan adalah pandangan global yang dianut oleh kelompok ilmiah
keperawatan yang membentuk suatu susunan dan mengatur antara teori guna mengunakan model
konseptual dari teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan
Falsafah keperawatan :
         Tertanam dalam setiap diri perawat
         Menjadi pedoman perilaku, di tempat kerja maupun dalam pengaulan social
         Menjadi baju dan melekat pada diri perawat
         Sebagai roh yang mendiami setiap pribadi perawat

  Hakikat keperawatan
         Tidak dapat dipisahkan dari profesi keperawatan
         Mempunyai beberapa tujuan yang jelas
         Fungsi utamanya membantu klien baik sehat maupun sakit, guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal
         Intervensi keperawatan dilakukan melalui upaya promotif, preventif kuratif dan rehabilitative
sesuai wewenang, tanggung jawab dan etika profesi
Manusia dari sudut pandang keperawatan :
         Sebagai mahluk unik yaitu mempunyai respon yang berbeda pada setiap individu dengan
setimuli yang sama
         Sebagai mahluk adaptif yaitu dinamis dan mempertahankan keseimbangan
         Sebagai mahluk holistic yaitu meliputi biopsikososio spiritual kartual
  Karakteritik seseorang mencapai
         Mampu melihat reaksi secara lebih efisien dan mengenali kebohongan orang
         Menerima diri sendiri dan orang lain apaadanya
         Spontanitas sederhana dan wajar (tidak dibuat-buat)
         Terpusat pada persoalan (betujuab pada kebaikan

Anda mungkin juga menyukai