Anda di halaman 1dari 25

PENYUSUNAN DATABASE UNTUK PROGRAM

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN DAERAH IRIGASI


LAHAN SAWAH DI KABUPATEN PANDEGLANG
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS

(Proposal Tugas Akhir)

Oleh :

VRESTY DHEA MAYASARI

(1605061054)

PROGRAM STUDI D3 SURVEY DAN PEMETAAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang,

segala puji bagi Allah SWT yang tak henti-hentinya melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini.

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang

dinantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.

Proposal ini disusun sesuai dengan keinginan penulis untuk mengajukan judul

sebagai tugas akhir dalam rangka sebagai syarat kelulusan untuk menjadi Ahli

Madya mahasiswa D3 Survey dan Pemetaan.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis sangat yakin

masih banyak kekurangan dalam proposal ini. Oleh karna itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan proposal ini.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penulis

Vresty Dhea Mayasari


DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................
A. Latar Balakang............................................................................. 1
B. Maksud, Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik ............................... 2
1. Maksud Kerja Praktik ............................................................. 2
2. Tujuan Kerja Praktik .............................................................. 2
3. Manfaat Kerja Praktik ............................................................. 2
C. Batasan Masalah ... ...................................................................... 3
D. Lokasi Kerja Praktik ... ................................................................ 3
E. Sistematika Penulisan Proposal ... ............................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ...........................................................................


A. Wilayah Kabupaten Pandeglang.................................................. 6
B. Irigasi ........................................................................................... 8
1. Tujuan dan Manfaat Irigasi .................................................... 9
2. Jenis-Jenis Irigasi .................................................................. 10
C. Prosedur SIG (Sistem Informasi Geografis) ............................. 11
1. Sumber Data Spasial ............................................................. 11
2. Digitasi ................................................................................. 12
3. Overlay ................................................................................. 12
4. Kartografi .............................................................................. 12
5. Perangkat Lunak ................................................................... 13
6. Microsoft Excel .................................................................... 13
7. Database ................................................................................ 14

BAB III. RANCANGAN TUGAS AKHIR ..................................................


A. Perencanaan ............................................................................... 17
1. Administrasi ......................................................................... 17
2. Peralatan ............................................................................... 18
a. Perangkat Keras ................................................................. 18
b. Perangkat Lunak ................................................................ 18
3. Teknis ................................................................................... 18
B. Pelaksanaan ... ........................................................................... 19
1. Identifikasi Masalah ............................................................. 19
2. Penyusunan Rencana Kerja .................................................. 19
3. Pengumpulan Data................................................................. 19
4. Pengolahan Data .................................................................... 19
b. Pembentukan Data Spasial dan Pembuatan Database ....... 19
c. Pengumpulan Data Atribut ................................................ 19
BAB IV DISKUSI PEMBAHASAN ................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................


A. Kesimpulan ................................................................................ 21
B. Saran .......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Irigasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (Dalam

Jaringan/Online) Edisi III, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Indonesia Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (dahulu

Pusat Bahasa) didefinisikan sebagai “Pengaturan pembagian pengaliran air

menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya.” Berdasarkan pengertian

tersebut, irigasi adalah berkenaan dengan pengaturan pembagian air yang

menggunakan suatu sistem tertentu dengan tujuan untuk mengairi sawah dan

kepentingan lainnya, seperti untuk mengairi perkebunan, peternakan, dan

perikanan. Definisi irigasi menurut KBBI Daring Edisi III ini dapat dikatakan

mencakup pengertian yang sangat luas, karena mencakup maksud dan tujuan

selain bidang pertanian

Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, secara umum dan

sederhana mendefinisikan “irigasi merupakan upaya yang dilakukan menusia

untuk mengairi lahan pertanian.” Dalam hal ini irigasi diartikan sebagai suatu

upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Meskipun tidak

dijelaskan lebih lanjut secara teknis tentang bagaimana cara mengairi lahan

pertanian, dapat dikatakan bahwa pengertian irigasi tersebut mencakup jenis

irigasi tradisional yang sederhana hingga jenis irigasi yang komplek.


Pengertian irigasi yang lebih spesifik dijelaskan dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, penjelasan pasal

41 ayat 1, yaitu sebagai berikut: “Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan,

dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi

permukaan, irigasi rawa, irigasi bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.”

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2004 ini, irigasi meliputi usaha penyediaan,

pengaturan dan pembuangan air dengan tujuan untuk menunjang pertanian.

Dalam penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan

air dibutuhkan jaringan irigasi yang mencakup saluran bangunan dan bangunan

pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan. (Sumber: Undang-Undang

Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Bab 1 pasal 1).

Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsional

pokok yaitu:

 Bangunan-bangunan utama di mana air diambil dari sumbernya,

umumnya sungai atau waduk.

 Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke

petak-petak tersier.

 Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem

pembuangan kolektif, air irigasi dibagi dan dialirkan kesawah-

sawah dan kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem

pembuangan di dalam petak tersier.


 Sistem pembuangan berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk

membuang kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran-saluran

alamiah

Dalam hal ini petak-petak tersier adalah sawah fungsi, yaitu petak-petak

sawah yang berada di daerah irigasi yang mendapatkan air dari irigasi tersebut.

Dalam memudahkan untuk mengetahui petak tersier mana saja yang mendapatkan

air dari irigasi, dibutuhkan penyusunan database dari petak tersier ini. Database

sendiri merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara

sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer

(dalam hal ini ArcGis 10.3.1) untuk memperoleh informasi dari basis data

tersebut. Dilakukannya penyusunan database ini juga guna mengatasi

kerangkapan data, dan memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data

dalam kriteria tertentu, misalnya pada tanggal tertentu, alamat tertentu, jumlah

tertentu, dan lain sebagainya.

Untuk itu penulis memanfaatkan peluang ini sebagai topik untuk dijadikan

Tugas Akhir dalam rangka sebagai syarat kelulusan untuk menjadi Ahli Madya

mahasiswa D3 Survey dan Pemetaan Univesitas Lampung dengan Judul

Penyusunan Database Untuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Daerah

Irigasi Lahan Sawah di Kabupaten Pandeglang Menggunakan SIG.


B. Maksud, Tujuan, dan Manfaat

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Maksud
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana irigasi di

Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan SIG.

2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk penyusunan database guna memudahkan

dalam rehabilitasi irigasi.

3. Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan database ini adalah untuk memudahkan

dalam menyediakan informasi, dan terhindar dari masalah kerangkapan data.

C. Batasan Masalah

Agar kegiatan ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam.

Maka penulis perlu membatasi diri dengan hanya berkaitan dengan

Penyusunan Database untuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Daerah

Irigasi. Penyusunan database dipilih karna penyusunan database berguna untuk

penyajian informasi pada peta daerah irigasi.

D. Lokasi Studi Area

Lokasi kegiatan ini berada di Daerah Irigasi (D.I.) Cibalier, Cikamal,

Cikupa.

Cibalier dan Cikamal berada di desa Cimanuk, Kabupaten Pandeglang,

Provinsi Banten. Cikupa berada di Desa Pandeglang, Kabupaten Pandeglang,

Provinsi Banten. Dipilihnya lokasi daerah irigasi ini di karenakan dalam


pekerjaan ini, database yang belum tersusun adalah database daerah irigasi

tersebut.

E. Sistematika Penulisan Proposal

Metode penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Bab satu membahas tentang latar belakang, maksud, tujuan, dan

manfaat, lokasi kerja praktik, dan metode penulisan

 Bab dua menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan

mengenai penyusunan database dan pembuatan peta daerah irigasi

 Bab tiga akan menjelaskan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil

 Bab empat menjelaskan tentang pembahasan diskusi

 Selanjutnya akan ditutup dengan uraian kesimpulan yang diambil dari

hasil bab-bab sebelumnya dan disertai dengan beberapa saran yang

bermanfaat untuk melanjutkan pengembangan bahasan ini yang

keseluruhannya tercantum di bab lima sebagai bab terakhir.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Wilayah Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten,

Indonesia. Ibu kotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di timur, serta Samudera

Indonesia di bagian barat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau

Panaitan (disebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah

pulau-pulau kecil di Samudera Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil.

Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, dimana

terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu

yang kini hampir punah


Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Pandeglang

Pusat perekonomian Kabupaten Pandeglang terletak di dua kota yakni Kota

Pandeglang dan Labuan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang

merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang.

Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona Bogor

yang merupakan jalur perbukitan. Sedangkan jika dilihat dari topografi daerah

Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas

permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang

adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang

memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang.

Kabupaten Pandeglang memiliki luas 2.746. 90 km2 dengan jumlah penduduk

sebesar 1.205.203 jiwa dan kepadatan penduduk 431 jiwa/km2 (Wikipedia

Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019)


B. Irigasi

Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran

air menggunakan sistem saluran dan bangunan tertentu dengan tujuan sebagai

penunjang produksi pertanian, persawahan dan perikanan. Istilah irigasi berasal

dari bahasa Belanda yaitu irrigate dan dalam bahasa Inggris, yaitu irrigation,

yang artinya pengairan atau penggenangan.

Berikut adalah beberapa pengertian dan definisi irigasi dari beberapa buku :

 Menurut Kartasapoetra (1994), irigasi merupakan kegiatan penyediaan

dan pengaturan air untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan

memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan dan tanah.

 Menurut Suhardjono (1994), irigasi adalah sejumlah air yang pada

umumnya diambil dari sungai atau bending yang dialirkan melalui

sistem jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air dalam

tanah.

 Menurut Hansen (1990), irigasi adalah penggunaan air pada tanah

untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman-tanaman.

 Menurut Wirosoedarmo (1986), irigasi merupakan kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan air untuk sawah,

lading, perkebunan, perikanan atau tambak dan sebagainya, yang

intinya untuk keperluan usaha tani.


 Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1987), irigasi adalah menyalurkan

air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan

mendistribusikannya secara sistematis.

1. Tujuan dan Manfaat Irigasi

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 irigasi adalah sistem pemberian

air ketanah-tanah pertanian guna mencukupi kebutuhan tanaman agar tanaman

tersebut tumbuh dengan baik. Adapaun tujuan irigasi adalah sebagai berikut :

 Membasahi tanaman. Membasahi tanah dengan menggunakan air

irigasi bertujuan memenuhi kekurangan air di daerah pertanian pada

saat air hujan kurang atau tidak ada. Hal ini penting sekali karena

kekurangan air yang diperlukan untuk tumbuh dapat mempengaruhi

hasil panen tanaman tersebut.

 Merabuk. Merabuk adalah pemberian air yang tujuannya selain

membasahi juga memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu

sendiri.

 Mengatur suhu. Tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila terdapat

suhu yang baik yang tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah, sesuai

dengan jenis tanamannya.

 Membersihkan tanaman atau memberantas hama. Maksud irigasi juga

bertujuan untuk membasmi hama-hama yang berada dan bersarang

dalam tanah dan membahayakan bagi tanaman sehingga pada musim

kemarau sebaiknya sawah diberikan air agar sifat garamnya hilang.

 Kolmatase. Kolmatase adalah pengairan dengan maksud

memperbaiki/meninggikan permukaan tanah


 Menambah persediaan air tanah. Tujuan bermaksud menambah

persediaan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Biasanya dilakukan

dengan cara menahan air di suatu tempat sehingga memberikan

kesempatan pada air tersebut untuk meresap ke dalam tanah yang pada

akhirnya dimanfaatkan oleh yang memerlukan

Irigasi sangat dibutuhkan untuk pertanian, perkebunan, dan lain-lainnya.

Adapun manfaat irigasi adalah sebagai berikut :

 Menambahkan air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang

diperlukan untuk pertumbuhan tanaman

 Untuk menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau pendek

 Untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan

lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman

 Untuk mencuci dan mengurangi garam tanah

 Untuk mengurangi bahaya erosi

 Untuk melunakkan pembajakan dan gumpalan tanah.

2. Jenis-jenis Irigasi

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 terdapat empat jenis irigasi, yaitu

sebagai berikut :

1. Irigasi Gravitasi, yaitu irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi

untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada

umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi

menjadi: irigasi genangan air, irigasi genangan saluran, irigasi alur, dan

gelombang.
2. Irigasi Bawah Tanah, adalah irigasi yang menyuplai air langsung ke

daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah.

Dengan demikian tanaman yang diberi air lewat permukaan tetapi dari

bawah permukaan dengan mengatur muka air

3. Irigasi Siraman, yaitu yang dilakukan dengan cara meniru air hujan

dimana penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa

dengan tekanan (4-6 Atm) sehingga dapat membasahi areal yang cukup

luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi

pengelolaan tanah karena dengan pengairan ini tidak diperlukan

permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat

mengurangi kehilangan air di saluran karena air dikirim melalui saluran

tertutup.

4. Irigasi Tetesan, adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi

siraman tetapi pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan

tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja. Keuntungan sistem

ini yaitu tidak ada aliran permukaan.

C. Prosedur SIG (Sistem Informasi Geografis)

1. Sumber Data Spasial

Salah satu syarat pembuatan peta adalah data spasial, yang dapat diperoleh

dari beberapa sumber antara lain :

1. Citra Satelit SPOT-6 dengan resolusi 1.5 m menggunakan format ECW dan
menggunakan datum WGS 1984
2. Peta Administrasi Provinsi Banten dalam format pdf dari BIG (Badan
Informasi Geospasial) dan Peta Administrasi Kabupaten Pandeglang dalam
format shp dari Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang

2. Digitasi

Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam

sebuah bidang datar dalam komputer. Atau dapat disebut sebagai pengubahan

data peta hard copy menjadi softcopy (GISIndonesia, 2012). Digitasi secara

umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam

format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, sungai, sawah dan lain- lain

yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi

dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi.

3. Overlay

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi

Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta

diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau

pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada

peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta

gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut

(Ilham Guntara, 2013).

4. Kartografi

Dalam arti sempit, istilah kartografi berarti ilmu membuat peta. Dalam

arti lebih luas, kartografi merupakan suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan

dan teknik pembuatan peta yang akan melibatkan pelajaran geodesi,

fotogrametri, kompilasi dan reproduksi peta. Kartografer berarti orang yang


membuat peta. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam skala

tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi.

(Aryono Prihandito, 1989).

5. Perangkat Lunak

Perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah program komputer


yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan, analisis, dan penayangan data spasial. Beberapa program yang
sering digunakan dalam SIG antara lain Arc Info, Arc View, Mapinfo, ArcMap.
Sebuah perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang
mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi
geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen
perangkat lunak SIG adalah (Eddy Prahasta, 2003) :

 Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis


 Sistem Manajemen Basis Data
 Tools yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.

6. Microsoft Excel

Microsoft Excel (MS-Excel) adalah program aplikasi jenis spread sheet yang

dibuat oleh Microsoft office yang digunakan dalam operasi angka

(Aritmatika). Dalam kegiatan ini MS-Excel berfungsi pada saat penginputan

data. Karena lebih mudah dan lebih cepat dari pada menginput langsung

ke program ArcGIS.
7. Database

Database adalah kumpulan data yang dipakai/ada dalam suatu lingkup tertentu,

misalkan instansi, perusahaan, dan lain-lain dalam kasus tertentu. Database

memiliki prinsip utama melakukan pengaturan data dengan tujuan fleksibilitas dan

kecepatan dalam pengambilan data kembali. Dengan prinsip utama tersebut

database memiliki tujuan yang diantaranya adalah sebagai berikut (M.A. Ineke

Pakereng & Teguh Wahyono 2004) :

 Kemampuan dalam menangani data dalam jumlah besar.

 Efisiensi pengelolaan data yang meliputi speed, space, dan accuracy.

 Kemampuan pemakaian resource basis data secara bersama-sama

(Sharebility).

 Meniadakan duplikasi data yang tidak perlu dan menghindari inkonsistensi

data.

Selanjutnya database mempunyai beberapa kriteria penting, sebagai berikut :

 Database bersifat data oriented dan bukan program oriented. Inti pokok

dari suatu database adalah bagaimana mengorganisasi dan menyimpan data

jadi bukan bagaimana bahasa pemrograman dipakai untuk

mengimplementasikan pengaturan data.

 Database memiliki sifat dapat dikembangkan dengan mudah baik volume,

ukuran, maupun struktur database nya

 Database yang baik dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara

mudah.
 Dalam perkembangannya ada semacam standarisasi tipe file database

sehingga database dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa

perlu mengubah database itu sendiri.


BAB III
RANCANGAN TUGAS AKHIR

Proses Penyusunan Database Untuk Program Pengembangan dan Pengelolaan

Daerah Irigasi Lahan Sawah di Kabupaten Pandeglang Menggunakan SIG (Sistem

Informasi Geografis) ini secara garis besar akan melewati beberapa proses dalam

pelaksanaannya, adapun proses-proses tersebut dapat dilihat melalui bagan berikut :


Gambar 2.1 Diagram Alir Rencana Tugas Akhir

A. Perencanaan

Adapun perencanaan tugas akhir sebagai berikut :

1. Administrasi

Surat permohonan pengambilan data yang ditujukan pada instansi terkait,

yaitu:

1. Surat izin mahasiswa untuk pengambilan data dari Fakultas Teknik

Universitas Lampung.

2. Koordinasi dengan Perusahaan untuk mendapatkan data mentah atau pun

data-data mengenai lingkungan sekitar rencana kegiatan.


2. Peralatan

a. Perangkat Keras

Dalam pembuatan tugas akhir ini menggunakan beberapa peralatan yaitu:

1) Satu unit laptop asus dengan prosesor Core i3.

b) Printer digunakan untuk pengeplotan gambar, informasi dan pencetakkan

laporan.

c) Satu unit kamera telepon genggam dengan sensor 13 megapiksel untuk

dokumentasi.

b. Perangkat Lunak

Dalam pembuatan peta pada tugas akhir ini menggunakan beberapa software,

yaitu:

a) Sistem Operasi Windows

b) ArcMap 10.3.1 yang di install menggunakan file crack (digunakan untuk

pengolahan data spasial)

c) Microsoft Office Excel (digunakan untuk proses penginputan data atribut).

d) Microsoft OfficeWord (digunakan untuk proses pembuatan laporan).

3. Teknis

Persiapan data awal seperti Peta Rupa Bumi yang di dapat dari BIG (Badan

Informasi Geospasial), citra satelit dalam format ECW, Peta Administrasi

Kabupaten Pandeglang dalam format shp, serta Peta RTRW (Rencana Tata

Ruang dan Wilayah) dalam format pdf yang di dapat dari PT. Prana Kurnia

Pratama.
B. Pelaksanaan

1. Identifikasi Masalah

Dalam penyusunan database daerah irigasi membentuk input dasar bagi

seluruh referensi di masa mendatang dan akan menjadi bagian dari pola data

spasial yang terhubung dengan data atribut non-spasial

2. Penyusunan Rencana Kerja

Dalam tahap ini penyusnan rencana kerja sangat dibutuhkan guna mencapai

tujuan dari kegiatan.

3. Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data diperoleh dari PT. Prana Kurnia Pratama

4. Pengolahan Data

Setelah memperoleh peta maka yang harus di lakukan adalah :

a. Pembentukkan Data Spasial (Digitasi) dan Pembuatan Database

Pendigitasian data spasial yang dilakukan diatas citra yang telah ditampilkan

menggunakan software ArcGis10

b. Pengumpulan data Atribut

Adapun pengumpulan data atribut yang telah diperoleh dari survei lapangan

oleh PT. Prana Kurnia Pratama dan di input ke dalam software Ms. Excel.
BAB IV
DISKUSI PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana proses pembuatannya. Penyusunan

Database Untuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Daerah Irigasi Lahan

Sawah di Kabupaten Pandeglang Menggunakan GIS ini dibuat menggunakan

beberapa perangkat lunak yaitu Microsoft Excel, ArcGis 10.3.1.

Adapun kegunaan Microsoft Excel yaitu untuk menginput data atribut pada peta,

sedangkan ArcGis 10.3.1 digunakan untuk semua proses Spatial Analysis seperti

digitasi, overlay, dan layout pada peta. Pada tugas akhir nanti, kegiatan ini akan

menghasilkan peta lahan sawah pada tiap-tiap daerah irigasi yang menjadi kajian

yaitu Cikupa, Cikamal, dan Cibalier.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan harus memiliki perencanaan yang

matang, mengingat pentingnya perencanaan dalam menentukan kelancaran

pelaksanaan pekerjaan dengan hasil yang diharapkan, yaitu dapat tercapainya suatu

target pekerjaan yang sesuai dengan teknis pekerjaan yang ditentukan. Oleh sebab itu

disusunlah proposal ini yang mana didalamnya terdapat diagram alir pekerjaan,

metode pekerjaan, dan pembahasan dari kegiatan tersebut.

B. Saran

Dalam pelaksanaan pembuatan Tugas Akhir ini dibutuhkan keseriusan dalam

pengerjaannya dan tetap berada pada kerangka pengerjaannya agar tercapainya tujuan

dari Tugas Akhir tersebut yaitu peta lahan sawah pada tiap-tiap daerah kajian, dan juga

guna menyelesaikan Studi agar mendapat gelar Ahli Madya D3 Survey dan Pemetaan.

Anda mungkin juga menyukai