Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REPORT

PERAWATAN TANGAN, KAKI DAN DEPILASI

Dosen Pengampu:

Dian Maya Sari, S.Pd, M.Pd

Mey Alsih Sihombing, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

CANIA WIJAYA

(5193144005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS REGULER A

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Critical Book Report ini tepat pada
waktunya. Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Perawatan Tangan, Kaki dan Depilasi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teknik-teknik
merawat tangan, merawat kaki dan melakukan depilasi terhadap klien.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Maya Sari S.Pd, M.Pd
dan Ibu Mey Alsih Sihombing, S.Pd, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Perawatan
Tangan, Kaki dan Depilasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 29 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………..……i
Daftar Isi…………………………………………………………………..………ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………..….1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...1
C. Tujuan……………………………………………………………………..1

Bab II Isi Buku………………………………………………………………….....2


A. Identitas Buku Utama dan Ringkasannya…………………………………2
B. Identitas Buku Pembanding dan ringkasannya………………………….13
Bab III Pembahasan ……………………………………………………………..29
A. Kelebihan Buku………………………………………………………….29
B. Kekurangan Buku………………………….............................................29
Bab III Penutup…...……………………………………………………...………31
A. Kesimpulan …………………………………………………………...…31
B. Saran………………………………………………………………….…..31

Daftar Pustaka……………………………………………………………………31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical Book Report adalah kegiatan mengkritik sebuah buku dan
membandingkan sebuah buku dengan buku yang lainnya tetapi membahas
topik yang sama. Critical book report ini sangat berguna bagi
mahasiswa/mahasiswi karena dapat membantu karena dengan membuat
tugas tersebut maka mahasiswa/mahasiswi akan membaca beberapa
sebuah buku sehingga pengetahuan mahasiswa/mahasiswi akan bertambah
banyak akan mata kuliah yang sedang ditekuninya. Critical book report
tersebut adalah tugas disetiap mata kuliah, baik mata kuliah umum
ataupun mata kuliah program studi. Critical book report ini juga melatih
mahasiswa/ mahasiswi untuk mengetik serta membuat format dalam
makalah.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa dan Bagaimana CBR?
b) Apa isi ringkasan isi buku tersebut?
c) Apa kelebihandan kekurangan yang terdapat pada buku tersebut?
C. TUJUAN
Adapun tujuan CBR ini untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan isi buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan
terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya. Kemudian
manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Perawatan Tangan, Kaki dan
Depilasi serta untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana
mengkritik sebuah buku.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Buku Utama gambar buku

Judul Buku : Perawatan Manicure, Padicure


dan Waxing.
Penulis : Dian Maya Sari S.Pd, M.Pd
Penerbit : Tidak diketahui
Tahun Terbit : 2020
No. ISBN :  Tidak diketahui
Tebal buku : 52 lembar

Ringkasan Isi Buku


Kesehatan dan kecantikan tangan, kaki serta kuku jari merupakan hal yang
wajib dijaga oleh setiap orang, bukan hanya untuk melengkapi kecantikan
seseorang akan tetapi berguna untuk melindungi dan menjaga kita dari bakteri
bibit penyakit melalui jaringan kuku. Sering kita jumpai penampilan yang tidak
sempurna atau yang tidak diinginkan karena terlihat kondisi tangan, kaki, dan jari
kuku yang yang kotor dan tidak terawat, sangat kering, kusam, tangan yang kasar,
dan tumit yang pecah-pecah. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian akan
pentingnya menjaga kesehatan tangan dan kaki. Tangan dan kaki adalah anggota
badan yang menanggung beban berat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari
kehidupan manusia pada umumnya. Dari pekerjaan tersebut dari teringan ataupun
yang kasar sampai halus, sehingga tidak dimungkinkan keluhan kesehatan tangan
dan kaki tersebut terganggu seperti kelemahan otot, persendian, pembuluh darah
yang timbul baik pada tangan maupun pada kaki, otot terasa nyeri, kerusakan pada
pertumbuhan kuku, penyakit kulit serta infeksi pada kuku.
Dengan melakukan perawatan tersebut adalah salah satu usaha untuk
menghindari hal tersebut. Didalam dunia kecantikan, perawatan tangan dan kaki
disebut dengan istilah manicure dan padicure, dimana istilah latinnya manus
(tangan), pes (kaki), dan cure (merawat). Jadi, dalam ilmu kecantikan, manicure
dan padicure adalah salah satu usaha untuk memperoleh kesehatan dan keindahan
tangan, kaki beserta kuku jari melalui perawatan yang harus dilakukan secara
teratur yang meliputi pembersihan, pengurutan, perawatan kutikula pada kuku,
pembentukan kuku serta merias kuku. Tujuan perawatan tangan dan kaki yaitu
memperbaiki kondisi kulit karena kulit, meningkatkan peredaran darah, getah
bening sehingga meningkat sirkulasi nutrisi dalam sel jaringan, melemaskan otot
dan persendian, serta memberi keindahan jari tangan maupun kaki.

2
Dari sejak bayi lahirsampai usia 3 tahun pertumbuhan kuku sedikit agak
perlahan yaitu sekitar 1 mm setiap bulan. Tetapi dari usia 3-40 tahun kuku tumbuh
sekitar 2-3 mm setiap bulan. Tumbuh secara perlahan sekitar 1 mm pada usia
lanjut. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, 4
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku, apabila mengalami kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa akan
menyebabkan pertumbuhan kuku yang sangat lamban dan rapuh. Pertumbuhan
kuku pada pria dan wanita tidak ada bedanya, tetapi jika jari tangan lebih panjang
maka pertumbuhan kuku akan cepat terjadi. Kuku jari tengah biasanya tumbuh
lebih cepat, sedangkan pada ibu jari paling lambat dibutuhkan waktu 3-5 bulan
untuk memproduksi kuku. Biasanya kuku tumbuh cepat dan kuat pada musim
kemarau, pada wanita hamil dan orang muda.
Sebelum kita melakukan perawatan tangan dan kaki sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu struktur pertumbuhan kuku, agar dapat memberikan
perawatan yang tepat dan tidak mengakibatkan infeksi atau kerugian bagi
pelanggan. Kuku adalah suatu jaringan yang terbentuk oleh jaringan kulit ari yang
mengeras secara alami. Kuku terbuat dari keratin seperti rambut. Baik kuku
maupun rambut adalah protein-protein mati. Kulit disekitar maupun dibawah kuku
dalam kondisi sehat akan menunjang pertumbuhan kuku. Ini semua hanya dapat
dicapai dengan perawatan. Jaringan pricle cell terletak dibawah kuku berkumpul
dengan pembuluh darah dan urat saraf yang sensitif. Oleh sebab itu kita akan
merasa sakit jika kuku kita terluka/patah.
Kuku adalah bagian dari tubuh yang terdapat atau tumbuh diujung jari. Kuku
tumbuh dari sel yang mirip gel lembut yang mati, mengeras dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kuku merupakan bagian terminal
lapisan tanduk yang menebal. Kulit ari pada dangkal kuku berfungsi melindungi
dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan
penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama
dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya
sangat sedikit.
Berikut ini akan diuraikan mengenai struktur pertumbuhan kuku secara rinci,
agar dapat memahami mengenai bagaimana pertumbuhan kuku tersebut sehingga
dapat melakukan perawatan tangan dengan benar. Struktur kuku ada beberapa
bagian yaitu (1) Dasar kuku/ nail bed merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku,
terdiri dari pembuluh-pembuluh darah. Oleh karena itu bila sirkulasi darah kita
dalam kondisi yang sehat dasar kuku akan berwarna pink (2) Lempeng kuku/ nail
plate merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku (3) Akar kuku/
nail root merupakan akar kuku berada pada dasar kuku dan tersembunyi dibawah
kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh yaitu matrix atau kandungan

3
kuku (4) Matrik kuku/matrix kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang
baru, tidak dapat dilihat karena letaknya dibawah kulit. Terdiri dari pembuluh
darah dengan urat-urat. Memberi makanan yang diperlukan agar kuku dapat
tumbuh dengan baik. (5) Dinding kuku/nail wall merupakan lipatan-lipatan kulit
yang menutupi bagian pinggir dan atas. (6) Alur kuku/ nail groove merupakan
celah antara dinding dan dasar kuku. (7) Lunula merupakan bagian lempeng kuku
yang berwarna putih didekat akar kuku yang berbentuk bulan sabit dan sering
tertutupi oleh kulit. (8) Kutikula/cuticle merupakan bagian kulit diatas lunula
membentuk bingkai yang mengelilingi kuku dalam 3 bagian, yang fungsi
alaminya adalah melindungi pada saat matrik dalam tahap pembentukan dan
mengeras. (9) Kuku bebas/ free edge merupakan bagian kuku bebas yang lepas
dari nail bed dan menonjol keluar dari ujung kuku. (10) Eponikium/ eponychium
bantalan kuku yang merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku. (11) Hiponikium/hiponychium
merupakan dasar kuku, kulit ari yang menebal dibawah kuku yang bebas.
Fungsi kuku antara lain melindungi ujung ruas jari dan ibu jari, sebagai alat
bantu dalam mengerjakan sesuatu hal, menutup syaraf dan bagian yang lemah
pada struktur di bawah kuku, serta memberi keindahan pada tangan dan kaki.
Bentuk kuku setiap orang berbeda dan bervariasi mengikuti bentuk ruas jari dan
ibu jari, ada yang berbetuk square, squova, round, oval, almond, coffin, dan
stiletto. Bentuk dan panjang kuku sebaiknya sesuai dengan ukuran tangan. Kuku
yang praktis dan indah untuk seseorang adalah kuku yang panjangnya sekita ¼
inchi dari ujung kuku. Kuku yang panjangnya berlebihan akan terlihat kurang
menarik.
Kelainan/ penyakit yang ada pada kuku dapat diakibatkan dari dalam seperti
peredaran darah yang kurang lancar, anemia, psoriasis, sedangkan dari luar seperti
deterjen, mikro organism, kebiasaan menggigit kuku dan lain-lainnya. Kelainan-
kelainan pada lempeng kuku (nail plate) ada beberapa macam yaitu: (1) Brite nail
adalah kondisi lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. Biasanya kuku sangat
tipis. Hal ini diakibatkan dari deterjen, dan kekurangan zat besi dalam
makanannya. (2) Engshell nail adalah kelainan berupa menipisnya kuku dan
membentuk lengkung pada ujung kuku lepas. Kondisi tersebut sering terjadi pada
usia tua atau orang yang menderita anemia. Disarankan melakukan massage
kutikula dengan cream kutikula yang teratur sehingga akan memperbaiki sirkulasi
darah ada matriks. (3) Beau’s line adalah adanya lekukan melintang pada kuku,
hal ini biasanya karena adanya penyakit dalam. (4) Corrugations adalah terjadinya
kuku bergaris melintang atau membujur karena adanya gangguan penyakit
rematik. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan melakukan buffing pada kuku. (5)
Hang nail adalah terjadinya pelepasan sebagian kulit yang membatasi sisi kuku
akibat adanya luka pada akar kuku, kuku yang sangat keriting, dan kebiasaan
menggigit kuku jari. Kondisi pelepasan ini dapat dilakukan hanya dengan
pengguntingan. (6) Koilonichia adalah kuku yang melengkung membentuk
sendok yang biasanya lunak dan tipis. Kondisi tersebut sering terjadi pada wanita
usia tiga puluhan karena kekurangan zat besi. (7) Ingrowing nail/ omychoryptosis

4
adalah pertumbuhan sisi kuku yang masuk ke dalam dan mengakibatkan sakit.
Biasanya terjadi pada kuku ibu jari yang salah dalam pemotongan. (8) Onvcholisis
adalah terlepasnya kuku dari kuku. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya infeksi
jamur, dermatitis atau psoriasis yang mengakibatkan terdesaknya kuku lepas dari
palung kuku. (9) Pterygium adalah kondisi pertumbuhan kutikula yang berlebihan
hingga pertumbuhan kuku terdesak ke depan, bila hal ini tidak diperhatikan, maka
kuku akan semakin tertutup bahkan kuku dapat hilang. (10) Onychoorhexis adalah
kondisi kuku yang terbelah secara memanjang, terutama terjadi pada kuku yang
tipis dan rapuh. Kondisi ini banyak terjadi pada usia lanjut atau karena pengaruh
deterjen, sabun yang mengakibatkan kuku menjadi kering. Untuk menghindari hal
tersebut disarankan menggunakan sarung tangan.
Infeksi pada kuku dapat terjadi karena adanya jasad renik seperti jamur dan
bakteri, ada beberapa infeksi pada kuku yaitu (1) Paronychia/ Withlow adalah
kondisi terjadinya inflamasi pada sekitar jaringan kuku karena adanya bakteri
yang mengakibatkan infeksi, atau pengerjaan manicure yang kurang hati-hati. (2)
Onychomycosis/ Ringworm adalah kelainan yang diakibatkan oleh jasad renik
jamur yang biasanya terdapat pada hyponiclaium (kulit dibawah ujung kuku
lepas), lalu menjalan pada nail bed. (3) Onychia adalah infeksi oleh jamur atau
bakteri yang mengakibatkan rusaknya kutikula. Kondisi ini sering terjadi pada
anak-anak yang mempunyai kebiasaan mengulum jari.
Ada beberapa macam gangguan pada perubahan warna kuku yaitu: (1) kuku
biru yang diakibatkan adanya penyakit bawaan dengan degenerasi
hepatolentikular. Pada penyakit ini adanya kelainan metabolisme. Selain itu warna
kuku yang snagat pucat karena peredaran darah di palung kuku tidak baik.
Kondisi ini terdapat pada seorang yang mengalami sakit jantung. (2) Kuku kuning
adalah pertumbuhan kuku yang lambat, kuku cembung, kuku tebal, lunula tidak
tampak, seluruh badan kuku kuning, adanya edema pada kuku, muka dan pleural
effusion. (3) Kuku coklat/ merah tua disebabkan oleh obat anti malaria dan juga
oleh fenoftalin. (4) Kuku hijau terjadi pada kuku yang mengalami onikolisis dan
paronikia yang berat akibat infeksi kuman pseudomonas aeruginosa yang
menghasilkan pigmen piosianin yang berwarna hijau. Pigmen tersebut diendapkan
pada lempeng kuku. Kelainan ini dapat mengenai seluruh permukaan kuku atau
hanya sebagian kuku. (5) Kuku putih diakibatkan oleh kelainan keratinasi kuku.
(6) Kuku hitam disebabkan karena melanogenesis yang berlebihan. Disebabkan
adanya penyakit dalam, kekurangan vitamin B, selain itu karena adanya kerusakan
pada palung kuku atau matrik kuku akibat adanya pendarahan di dalam lapisan
dermis disertai infeksi jamur.
Manicure adalah perawatan tangan yang harus dilakukan secara teratur
sehingga akan diperoleh tangan yang indah dan sehat. Tujuan dari perawatan
tangan adalah melancarkan peredaran darah dan getah bening, memperbaiki
kondisi kuku yang rusak, menjaga kekeringan kulit akibat sebum, deterjen dan
lain-lain, memberikan keindahan tangan dan kuku, serta menunda penuaan
biologis kulit. Manfaat perawatan tangan adalah membersihkan tangan serta kuku,

5
melepaskan sel-sel yang mati dan kapalan, membasmi jamur disekitar tangan dan
kuku, memberikan rasa relax pada waktu pengurutan, dan meningkatkan percaya
diri. Tipe-tipe dari manicure ada beberapa yaitu (1) Manicure lengkap-long
manicure merupakan standar manicure, termasuk perawatan tangan, jari-jari dan
massage lengan (±30 menit). (2) Manicure singkat-short manicure, merupakan
standar manicure yang tidak termasuk pengurutan jari-jari dan lengan (15-20
menit). (3) Barber shop manicure adalah manicure untuk pria dengan pengikiran
dan buffed (15 menit), memoles dan memakai cat kuku warna bening, biasanya
dilakukan sambil pangkas atau barbering. (4) Booth manicure adalah manicure
yang dikerjakan bersamaan waktu pelanggan menerima service lain. (5) Manicure
minyak/ lanolin oil manicure seperti manicure biasa, untuk ganti air digunakan
lanolin/ oil. (6) Therma bath manicure adalah manicure biasa diberi tambahan
merendam tangan dalam paraffin hangat. Kelainan-kelainan tangan ada beberapa
yaitu pembuluh darah timbul, ruas-ruas jari besar, kapalan, mata ikan, dan
keringat yang berlebihan.
Macam-macam alat dan perlengkapan perawatan tangan yaitu tempat duduk
klien, waskom, orangewood stick, pendorong kutikula, gunting kutikula, sikat
kuku, kikir ampelas, nail buffer, pinset, gunting kuku, cawan, dengklek, bantal
tangan, pemisah jari, credo, gunting landai, cotton bud, tissue, kapas, alat
pengering kuku UV/LED, lemari untuk mensterilkan peralatan manicure, baju
kerja, washlap, handuk putih, keset kaki dan kain lap tangan. Kosmetika
perawatan tangan dan kuku yaitu sabun antiseptic, sabun cair, nail remover, krim
kutikula, krim massage, vitamin kuku, base coat, nail polish, tepung akrilik, top
coat, dan hand lotion.
Prosedur perawatan tangan yaitu (a) Persiapan area kerja, 1) membersihkan
ruangan hingga steril, 2) menyusun alat, bahan dan lenan serta kosmetik sesuai
dengan urutan pemakaian, 3) menyusun kursi model, kursi operator di ruangan
perawatan dan meja tempat nail art. (b) Persiapan pribadi, 1) melepas semua
perhiasan yang mungkin menganggu proses kerja, 2) memakai baju kerja, dan 3)
mengikat rambut dengan rapi. (c) Persiapan model, 1) mempersilahkan model
duduk di kursi, 2) melepas perhiasan, 3) menggulung lengan baju dibalut dengan
tissue lalu dilapisi dengan handuk, dan 4) menyimpan tas model di loker. (d)
Pelaksanaan, 1) melaksanakan anamnes: wawancara, penyentuhan, pengamatan
(mengisi lembar diagnosa), 2) menghapus cat kuku dengan menggunakan kapas
yang telah diberikan cairan aseton, 3) mempersiapkan waskom kemudian diberi
campuran garam, detol dan air hangat, 4) merendam tangan model sembari
memeriksa kotoran yang menempel pada jari dan kuku tangan, 5) lakukan
penyikatan jari tangan hingga bersih dengan menggunakan sikat tangan dengan
penyikatan satu arah, 6) mengangkat tangan dari rendaman dan meletakkan tangan
di atas bantalan tangan yang dilapisi dengan handuk putih bersih, 7) keringkan
tangan dengan handuk, 8) bersihkan polish dengan pembersih polish, 9)
aplikasikan krim kutikula di daerah kulit sekita kuku kemudian massage ringan
pada jari dan mendorong serta mengeluarkan kotoran pada sudut samping dan
dalam pada kuku dengan orange stick, 10) membersihkan kutikula dengan

6
menggunakan gunting kutikula, 11) membentuk kuku dengan menggunakan
gunting kuku yang disesuaikan dengan besar lempengan kuku, 12) mengikir kuku
dengan bantuan ampelas kuku, 13) mengkilatkan kuku dengan buffer, 14)
mengangkat kulit mati pada telapak tangan dengan credoatau alat lainnya.
(e) Aplikasi massage, 1) aplikasi cream massage pada tangan kanan terlebih
dahulu. Lakukan pengurutan tangan yang dimulai dari tangan kanan dengan 5
gerakan dasar yang dikombinasi dengan gerakan lainya, lakukan hal demikian
pada tangan sebelah kiri, gerakan pertama effluarge, 2) dilanjutkan dengan
gerakan friction pada seluruh tangan hingga ke punggung tangan dan pergelangan
tangan, 3) gerakan trocking pada telapak tangan dengan menggunakan kedua ibu
jari mengusap dengan cara menyilang (zig-zag), 4) gerakan friction pada setiap
ruas jari tangan, 5) gerakan pergelangan tangan dengan kedepan 3 kali,
kebelakang 3 kali, kekiri 3 kali, kekanan 3 kali, putar arah jarum jam 3 kali dan
sebaliknya putar belawanan. 6) tahap akhir dengan melakukan effleurage pada
seluruh tangan, 7) menggelap tangan dengan menggunakan washlap hangat, 8)
memberikan vitamin kuku, jika untuk perawatan lakukan penggosokan lempengan
kuku dengan buffer, 9) jika menggunakan nail art, lanjutkan dengan pemakaian
kosmetik yang terlebih dahulu menggunakan perenggang kuku: base coad,
aplikasi cat kuku (nail polish), apabila aplikasi tidak rapi dikoreksi dengan
cottonbud dan keringkan cat kuku dengan alat pengering, oleskan kembali top
coat, melakukan desain kuku dengan berbagai aksesoris nail art, membersihkan
dan mengecek hasil kerja dengan kapas yang telah dilapisi dengan kapas yang
telah diberi aseton, aplikasi hand lotion pada kedua tangan. 10) berkemas,
merapikan area kerja, membuang sampah disekitar area kerja, mengelap peralatan
dengan handuk kering/bersih dan mengembalikan ke tempatnya, menyapu,
mengepel lantai, dan mematikan aliran listrik serta air.
Trend nail art semakin marak dibeberapa Negara, termasuk di Indonesia. Nail
art merupakan seni menghias kuku agar tampilan kuku menjadi lebih indah. Nail
art, mencakup mempercantik kuku dari bentuk dan warna. Tradisi nail art berasal
dari Negara India. Para wanita India yang dikenal seperti dewi, senang
mempercantik tangan dan kukunya dengan lukisan yang disebut mahendi. Dari
sinilah nail art berkembang pesat, ada yang menggunakan motif jadi yang telah
dicetak, lalu dipindahkan keatas kuku jari yang telah dipoles kutek, dan ada pula
yang didesain khusus sesuai keinginan. Dalam seni menghias kuku, ada yang
senang bereksperimen dengan cat kuku, dan ada pula yang menggunakan kuku
palsu. Kuku palsu, tersedia dalam berbagai jenis mulai dari akrilik, gel, sculptured
hingga kuku palsu berseni. Kuku palsu berfungsi untuk menyembunyikan kuku
yang kurang baik tampilannya, misalnya kuku yang pecah, menampilkan kuku
yang indah terutama untuk kuku yang sangat pendek atau kurang indah
bentuknya, membantu mengatasi kebiasaan menggigit kuku, serta untuk
melindungi kuku dari pembelahan atau pecah. Desain kuku model lain dalam seni
menghias kuku (nail art), dapat mengambil sumber ide dari berbagai benda yang
ada disekeliling kita, baik benda hidup ataupun benda mati, seperti ular, kupu-
kupu, bunga, magic, batu-batuan. Tahapan nail art pada umumnya sama seperti

7
pengerjaan nail art lain, yakni mulai dari perawatan manicure, membentuk kuku,
dan menggunakan cat dasar untuk kuku (base coat). Contoh model nail art yang
mengambil sumber ide dari berbagai benda di sekitar kita adalah sebagai berikut:
a. Snakeskin
Desain nail art snakeskin mengambil sumber ide dari kulit ular yang unik
dan indah. Kulit ular yang juga banyak digunakan untuk pembuatan tas,
jaket atau ikat pinggang sangat bagus untuk dituangkan sebagai hiasan
kuku. Pertama-tama lapisi kuku dengan cat dasar, agar kutek dapat
menempel dengan baik, kemudian oleskan cat kuku berwarna emas ke
seluruh permukaan kuku secara merata, gunting stiker bermotif kulit ular,
tempelkan pada kuku hingga merekat, kemudian lepaskan kertas
bantalannya, sebagai penguat aplikasikan topcoat untuk melindungi nail
art yang telah dibuat.
b. Lace with a twists
Desain nail art ini menampilkan sisi glamour nail art yang dibentuknya,
melalui tampilan kain brokat (lace) yang dipadukan dengan cat kuku
warna pink terang dan manik-manik berkilauan. Ambil sehelai kain
brokat, ukurkan pada kuku yang akan dihias kemudian digunting sesuai
bentuk yang diinginkan, oleskan base coat diatas kuku yang telah diberi
cat kuku sebelumnya, tempelkan lace yang telah digunting, diatas kuku
yang masih basah, tempatkan sebaik dan serapih mungkin, tempelkan
beberapa butir manik-manik atau Kristal berukuran kecil, untuk
menyempurnakan tampilan glamour jenis nail art ini, lapisi seluruh bagian
kuku dengan quick-drying top coat untuk melindungi nail art yang telah
dibuat.
c. Bindi magic
Bindi adalah aksesoris kuku yang sudah didesain sedemikian rupa,
ditempatkan/ ditempelkan pada sehelai lembaran plastik khusus.
Penggunaan bindi ini sangat mudah, cukup melepaskan helaian bindi dari
kertas pelapisnya dan bindi siap ditempelkan pada kuku. Pertama-tama
pilihlah bindi sesuai dengan selera dan kesempatan. Selanjutnya lapisi
kuku dengan cat kuku, pada cat kuku yang masih basah, tempelkan bindi
dengan bantuan orange stick. Lakukan dengan hati-hati agar bindi
terpasang dengan baik dan rapi. Lapisi seluruh permukaan kuku dengan
top coat.
d. Teknik lukis manual
Selain dengan menggunakan teknik tempelan, seni menghias kuku dapat
juga dilakukan dengan cara melukisi kuku secara manual, sebagaimana
melukis di media kertas atau kanvas. Visualisasi yang dihasilkan dari
teknik ini akan sangat tergantung pada keahlian sang pembuat motif dalam
menggoreskan karyanya di kuku yang dihias. Pertama-tama lapisi kuku
dengan base coat, kemudian oleskan cat kuku ke seluruh permukaan kuku,
mulailah melukis motif dengan fine nibbed pen dan menggunakan cat
akrilik, untuk memberi lebih banyak sentuhan kemewahan, masukkan

8
manik-manik dalam penataanya, kemudian sempurnakan dengan melapisi
seluruh permukaan kuku menggunakan top coat.
Perawatan kaki biasa disebut dengan istilah padicure, tujuan melakukan
padicure adalah menyegarkan, menguatkan, memperindah penampilan kuku dan
kaki, menghilangkan bagian kulit yang kasar dan penumpukan sel-sel kulit yang
mati, menghilangkan kelelahan atau stress pada kaki, mangatasi kaki yang berbau,
mencegah timbulnya penyakit pada kuku dan kerusakan kuku kaki. Untuk dapat
menganalisa kaki maka hal yang harus diketahui adalah bentuk kaki dan bentuk
jari. Yang perlu diamati untuk menentukan bentuk kaki adalah mulai dari
pergelangan kaki sampai ujung jari-jari kaki dan telapak kaki. Bentuk kaki terdiri
dari besar, sedang, panjang dan kecil. Yang perlu diperhatikan untuk mengetahui
bentuk jari adalah jari kaki secara keseluruhan tidak termasuk panjang kuku yang
ada. Bentuk jari meliputi besar, kecil, sedang dan panjang.
Beberapa jenis kelainan-kelainan pada kaki dan kuku antara lain adalah tapak
kaki rata dengan ciri-ciri lengkung telapak kaki bawah menurun karena
kelemahan ikat-ikat antar sendi telapan kaki, pembuluh darah timbul dengan ciri-
ciri pembuluh darah menonjol pada punggung kaki, pecah-pecah pada tumit kaki
dengan ciri-ciri terdapat lapisan tanduk pada telapak kaki yang tebal, kering dan
kulit pada bagian tumit tampak retak, kapalan yang memiliki ciri-ciri kulit sekitar
telapak kaki dan jari menebal merata, kasar dan keras karena terjadi pertandukan
kulit, mata ikan yaitu terjadinya pertandukan pada bagian kulit yang disebabkan
karena tekanan menahun, lepuh ringan yaitu gelembung yang berisi cairan, keluar
keringat berlebihan yaitu kondisi kulit tampak selalu basah yang disebabkan
karena keluarnya keringat yang berlebih, kuku keras kondisi ini dapat diketahui
dengan perabaan sehingga dapat diketahui apakah kuku tersebut keras atau rapuh,
kuku kapur dengan ciri-ciri kuku tampak sangat tebal dan berwarna kuning
kehijauan, permukaan tidak rata dan tidak cerah bisanya disebabkan karena
tekanan sepatu, kuku berbintik putih disebabkan karena udara masuk kedalam zat
tanduk kuku, apabila klien mengalami kelainan seperti athlete’s foot, verrucas,
diabetes, cut or abrasions on the feet or legs, infectious skin diseases seperti jamur
maka akan mengakibatkan kontra indikasi.
Aktivitas yang dilakukan pada saat melakukan perawatan kaki hampir sama
dengan kegiatan perawatan tangan, namun secara teknis memiliki perbedaan.
Aktivitas tersebut adalah:
a. Membersihkan kaki dan kuku kaki, pada saat dilakukan pembersihan kaki
dan kuku kaki, sebaiknya gunakan sabun dan air hangat yang ditambahkan
disinfektan dengan bahan antiseptic untuk kulit kaki terutama pada sela
sela jari kaki dan telapak kaki.
b. Menghapus cat kuku, sebelum melaksanakan tindakan perawatan cat kuku
lama dihapus terlebih dahulu guna tindak lanjut analisis kuku kaki.
c. Melakukan diagnosis kaki sama dengan diagnosis yang dilakukan pada
tangan dan kuku tangan, namun yang membedakannya adalah kelainan-
kelainan yang mungkin timbul pada kaki dan kuku kaki.

9
d. Membentuk dan mengikir kuku kaki, kuku kaki sebaiknya tidak dipelihara
panjang untuk menghindari pertumbuhan kuku masuk ke dalam kulit.
Kuku sebaiknya dipelihara pendek dan lurus dengan ujung kuku lepas + 3
mm.
e. Merendam dan menyikat kaki dan kuku kaki, kaki direndam dengan air
hangat sampai mata kaki dan disikat dengan sikat kaki yang lunak.
f. Menggosok kaki, menghilangkan sel-sel kulit mati dengan menggosok
atau mengamplas kaki dengan alat penggosok kaki.
g. Melakukan massage, massage kaki dilakukan agar kaki lebih fleksibel,
terpelihara dengan baik dan kulitnya lembut. Pengurutan dilakukan
terutama sampai mata kaki atau betis. Gunakan cream massage untuk
mempermudah pengurutan. Gerakan pengurutan yang dapat dilakukan
yaitu effleurage, petrisage, vibratie, friction, tapotage dan paduan dari
gerakan-gerakan tersebut. Semua pengurutan dan pembersihan dilakukan
kearah atas. Lama pengurutan sedikitnya 5 menit. Pengurutan pada
perawatan kaki, memuat berbagai aktivitas gerakan sebagai berikut: 1)
oleskan krim urut pada kaki, 2) mengurut dengan gerakan effleurage/
mengusap dari mulai tulang kering keatas dan turun lewat betis. Lakukan
gerakan ini secara berulang kurang lebih 9 kali, 3) dengan jari tengah dan
jari manis kedua tangan dari mulai pergelangan kaki melingkar-lingkar
disepanjang sisi kaki sampai disamping lutut 3 kali, 4) melakukan gerakan
kneading pada bagian betis bagian bawah kearah atas sampai batas betis
dengan cara tangan kiri memegang pergelangan kaki, tangan kanan
melakukan gerakan kneading. Lakukan gerakan ini secara berulang kurang
lebih 3 kali. Kemudian lakukan gerakan tersebut dengan berganti tangan,
5) melakukan gerakan effleurage pada punggung kaki, 6) tapotage dengan
kedua telapak tangan pada bagian betis dan diakhiri dengan gerakan
mengusap. Ulangi gerakan ini berulang sebanyak kurang lebih 3 kali, 7)
melakukan gerakan friction pada bagian punggung kaki dan dilanjutkan
pada bagian jari-jari kaki, 8) memakai ibu jari membuat lingkaran kecil-
kecil di jari-jari, dimulai dari jari kelingking kaki kanan, kemudian kaki
kiri masing-masing jari diulang 3 kali, melakukan gerakan zig zag pada
bagian telapak kaki dan punggung kaki, 10) melakukan gerakan kneading
pada bagian telapak kaki samping dalam, 11) melakukan gerakan passive
movement pada tumit kaki, 12) belakang tumit 3 kali kaki model
diletakkan pada lutut pemijat, membuat gerakan mendorong di telapak
kaki beberapa kali. Tangan digenggam 3 kali, 13) kaki model diletakkan
dilutut, dipegang pada pergelangan kaki, tangan kanan memegang sisi jari
kemudian membuat gerakan memutar perlahan kekiri 3 kali, 3 kali
kekanan, terakhir kaki didorong kuat, 14) membuat gerakan mencabut di
setiap jari, dimulai dari jari kelingking 3 kali, 15) melakukan kembali
gerakan effleurage pada bagian kaki, 16) bersihkan krim pengurut dengan
washlap hangat pada kedua kaki kemudian keringkan dengan
menggunakan handuk bersih.

10
Aplikasikan vitamin kuku untuk meremajakan kuku dan menjaga agar kuku
selalu sehat dan kuat serta mencegah kuku tidak berubah warna. Aplikasikan
bubfer sebagai pengkilat kuku pengganti pemakaian top coat/ base coat, krim ini
diaplikasikan jika tidak melakukan tindakan cat kuku. Secara teknis, mengecat
kuku kaki sama dengan mengecat kuku tangan, hanya karena jarak antara jari-jari
kaki sangat rapat, maka diantara jari-jari kaki diberi pembatas jari untuk
merenganggakannya untuk mempermudah pengecatan. Bila bentuk kuku jari-jari
kaki pendek dan lebar, pemberian cat kuku secara horizontal.
Pencabutan bulu merupakan salah satu usaha menghilangkan bulu yang tidak
dikehendaki pada tubuh seseorang. Pencabutan bulu dibagi menjadi 2 yaitu
depilasi dan epilasi. Depilasi adalah pencabutan bulu atau rambut tanpa ke
akarnya. Epilasi adalah pencabutan bulu hingga ke akarnya. Metode depilasi
secara permanen. Metode epilasi secara semi permanen. Tujuan pencabutan bulu
adalah untuk mengurangi pertumbuhan bulu yang yang kurang normal yang tidak
dikehendaki, untuk kesehatan, dan untuk penampilan. Alat yang dilakukan dalam
melakukan depilasi adalah pinset, alat cukur, alat depilatory lilin, dan spatula. Alat
untuk epilasi adalah mesin elektrolis, sterilizer jaru epilesi dan laser hair removal.
Macam-macam kosmetika pencabutan secara tradisional adalah lilin depilatory,
lilin dingin, kapur sirih dan abu. Kosmetika secara modern untuk depilasi adalah
cream depilatory, serbuk wax, hair removal spray, pasta wax, dan kertas khusus.
Kosmetika secara modern epilasi adalah cleanser, alkohol 70 %, minyak zaitun,
dan lotion. Teknik pencabutan bulu untuk depilasi adalah:
a. Pencukuran untuk menghilangkan bulu dengan cara dicukur yang dapat
dilakukan dengan alat cukur seperti razor dan pisau silet. Bahan dan lenan
yang diperlukan kapas, tisu, handuk kecil, baju kerja, handuk sedang, serta
kosmetika yang dibutuhkan berupa susu pembersih, alkohol, penyegar dan
pelembab. Langkah pencukuran pertama-tama bersihkan area yang akan
dihilangkan bulunya dengan kapas lembab, dan kemudian dengan susu
pembersih untuk menghilangkan makeup yang melekat, oleskan alkohol.
Lakukan pencukuran berlawanan arah ataupun searah dengan
pertumbuhan rambut. Bersihkan sisa-sisa rambut dengan kuas. Bagian
yang telah dihilangkan bulunya dilap kembali dengan air hangat dan diberi
pelembab.
b. Penjepitan untuk menghilangkan bulu dengan cara dijepit yang dapat
dilakukan dengan alat pinset. Alat yang digunakan untuk pencabutan bulu
dengan penjepitan berupa waskom, piring kecil, dan pinset. Bahan dan
lenan yang diperlukan berupa kapas, handuk besar, handuk kecil, tutup
kepala. Kosmetika yang digunakan cream massage, alkohol 70 %, susu
pembersih, penyegar, dan pelembab.
c. Depilatory adalah menghilangkan bulu dengan cara menggunakan cream
depilatory. Depilatory berbentuk bahan kimia yang terdiri dari bentuk
cream, pasta, dan hairspray. Zat-zat yang terkandung dalam depilatory
kimia ada yang berbau kurang enak, dan penggunaan harus hati-hati
karena ada yang dapat menimbulkan alergi. Alat-alat yang digunakan

11
untuk pencabutan bulu dengan depilatory adalah waskom, piring kecil dan
spatula. Bahan dan lenan yang diperlukan adalah kapas, tisu, handuk kecil
waslap dan tutup kepala. Kosmetika yang digunakan adalah alkohol 70 %,
cream depilatory, dan lotion.
Metode epilasi, epilasi yaitu tindakan menghilangkan bulu rambut sampai
mengangkat akar rambut, tanpa menganggu bagian-bagian yang tertanam di
dalam kulit. Pencabutan bulu ini tidak bertahan lama, paling tidak beberapa
minggu akan tumbuh rambut yang baru, tergantung lambat cepatnya
pertumbuhan rambut seseorang. Pencabutan bulu semi permanen dibagi
menajdi 2 yaitu dengan lilin wax panas dan lilin wax dingin. Depilator lilin
adalah metode lama, sederhana, dan cepat digunakan untuk menghilangkan
bulu. Metode ini belum banyak berubah, sedangkan kosmetikanya mengalami
banyak perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Sanitasi dalam pencabutan bulu adalah melepaskan semua perhiasan dari
tangan dan lengan, bersihkan tangan dan kuku sesuai dengan syarat kesehatan,
memakai seragam kerja yang baik, disinfeksi tempat tidur dan peralatan,
periksa lilin sebelum digunakan, lilin dites selama pelayanan, bersihkan lilin
setelah dipakai dengan menggunakan saringan, dan setelah bersih lilin dapat
digunakan kembali, pemanasan lilin disesuaikan dengan jenis lilin yang
digunakan, membersihkan bekas barang yang kotor.
Setelah melakukan perawatan pencabutan bulu di kaki/lengan dengan lilin
perlu diperhatikan sebelum 24 jam perawatan, antara lain: jangan
menggunakan handbody lotion yang mengandung parfum pada area yang
telah dicabut bulunya, jangan berendam dalam air panas atau berjemur di
bawah matahari, dan gunakan cameline lotion bila terjadi kemerahan kulit.
Alat-alat yang digunakan untuk pencabutan bulu dengan lilin berupa panci
wax, waskom, spatula dari kayu. Bahan yang diperlukan adalah kamisol,
waslap, tutup kepala hairbendo, tisu, handuk besar. Kosmetika yang
dibutuhkan yaitu lilin, minyak zaitun, hand and body lotion, camelin lotion,
alkohol 70 %, before hair remover lotion and after hair removal lotion.
Langkah-langkahnya adalah membersihkan kaki mempergunakan waslap
hangat, menganalisa pertumbuhan rambut, mengaplikasikan before hair
remover lotion, mengetes kehangatan suhu lilin, mengaplikasikan before hair
remover lotion pada seluruh kaki sebelum dihilangkan bulunya,
mengaplikasikan bedak tidak berparfum dengan kapas kering,
mengaplikasikan lilin, lilin ditekan-tekan kemudian lilin diangkat berlawanan
arah pertumbuhan secara cepat, angkat lilin sesuai dengan arah pertumbuhan
bulu, tempat yang dihilangkan bulunya, cepat-cepat diusap menggunakan
kapas, mengaplikasikan after hair remover lotion pada seluruh kaki yang telah
dihilangkan bulunya, mengaplikasikan antiseptic pada seluruh kaki yang telah
dihilangkan bulunya.

12
B. Identitas Buku Pembanding gambar buku

Judul Buku : Perawatan tangan, kaki, nail art,


dan rias wajah khusus, dan kreatif
SMA/MAK Kelas XII

Penulis : Dwi Ermavianti dan Ani Susilowati


Penerbit : Andi
Tahun Terbit : 2018
No. ISBN :  978-623-01-0252-3
Tebal buku : 200 lembar

Ringkasan isi buku


 Pengetahuan Anatomi dan Fisiologi Tangan, Kaki dan Kuku
(1) Tangan, Ada beberapa yang tidak memiliki tangan karena cacat sejak lahir atau
karena efek kecelakaan. Sebelum anda merawat tangan dan jari-jari, penting untuk
memahami anatomi tangan dan jari-jari agar perawatan dapat dilakukan dengan benar
dan tidak terjadi salah melakukan perawatan. (2) Kaki, Namun ada beberapa orang
yang tidak memiliki kaki karena cacat sejak lahir atau karena efek kecelakaan. Kaki
yang lengkap dengan jari-jarinya telah banyak membantu hampir disemua aktivitas
kita sehari-hari. Mulai dari menopang tubuh kita, aktivitas jalan, lari melakukan
gerakan senam dan lain-lain gerakan. (3) Kuku, Secara anatomis kuku terbentuk
karena adanya perubahan epidermis dari lapisan benih (stratum
germinativum/stratum basale) yang tumbuh menjadi lempengan yang menutup ujung
jari. Kuku tidak mengalami siklus pertumbuhan, melainkan tumbuh secara terus
menerus dimulai dengan sel lunak dalam akar kuku, lama kelamaan menjadi keras
sampai pada ujung kuku lepas. Kuku merupakan bagian penting dari sebuah jari,
yang menutup permukaan ujung jari dan sekaligus menambah keindahan jari. Selain
itu kuku merupakan modifikasi dari epidermis yang disusun oleh sel tanduk yang
jernih (clear cell). Kuku tersusun atas unsur kimia sebagai berikut: a. Carbon 51% b.
Hydrogen 6 % c. Nitrogen 17 % d. Oxygen 21% e. Sulfur 5 % Jika membaca dari
susunan unsur kimia di atas, ternyata unsur carbon lebih banyak bila dibandingkan
unsur yang lain, yaitu sebanyak 51%.
 Struktur Pertumbuhan Kuku
Struktur pertumbuhan kuku sangat penting untuk diketahui sebelum kita melakukan
tindakan perawatan pada kuku, agar perawatan yang tepat dan menghindari

13
terjadinya kesalahan dalam perawatan yang dapat menyebabkan infeksi dan kelainan
pada kuku. Kuku merupakan suatu jaringan yang terbentuk oleh jaringan
kulit ari yang mengeras secara alami. Kuku terbuat dari keratin seperti rambut dan
kulit. Kulit yang tumbuh disekitar dan di bawah kuku dalam kondisi sehat akan
menunjang pertumbuhan kuku. Antara kuku dan rambut adalah memiliki persamaan
yaitu berupa protein – protein yang mati. Struktur kuku dibagi menjadi beberapa
bagian yang memiliki istilah dan berfungsi tersendiri. Bagian kuku antara lain: 1.
Ujung kuku lepas ( free edge) merupakan bagian badan kuku yang menutup ujung
jari bahkan panjangnya melebihi ujung jari, dapat dipotong sesuai keinginan. 2.
Badan kuku (nail plate/body of nail) yaitu bagian kuku itu sendiri yang menutup
ujung jari, mulai dari bagian akar sampai ujung kuku lepas. 1/5 bagian dari bahan
kuku di bawahnya merupakan akar kuku. 3. Akar kuku (nail root), adalah bagian
yang terdapat di bawah yaitu pada dasar kuku yang masuk dan tersembunyi di bawah
kulit. Akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh yaitu matrix atau kandungan kuku
yang membentuk kutikula. 4. Palung kuku (nail bed) merupakan bagian ruas jari
akhir tempat menempelnya lempeng badan kuku. 5. Matriks kuku, adalah tempat
dimulainya pertumbuhan kuku. 6. Bulan sabit ( lanula), adalah bagian pangkal kuku
yang berbentuk bulan sabit. 7. Selaput kuku (eponychium/cuticula), adalah lipatan
kulit yang menutupi akar kuku dan matriks kuku. 8. Hyponychium , adalah lapisan
kulit ari yang berada di bawah ujung kuku lepas. 9. Panggul kuku, adalah lipatan kulit
yang mengelilingi badan kuku dan membentuk kutikula.
Selama ini kita berpikir bahwa pertumbuhan kuku jari tangan dan jari kaki sama
waktunya. Benarkah demikian?. Tahukah Anda bahwa pertumbuhan kuku jari tangan
dan jari kaki ternyata lebih cepat kuku jari tangan?. Mengapa demikian?.
Pertumbuhan kuku dari sejak bayi lahir sampai usia 3 tahun sedikit perlahan yaitu
sekitar 1 mm setiap bulan. Tetapi pada usia 3-40 tahun pertumbuhan kuku 2-3mm
setiap bulan dan tumbuh perlahan kembali sekitar 1mm pada usia lanjut. Berdasarkan
American Academy of Dermatology menyatakan bahwa pertumbuhan kuku jari
tangan tumbuh sekitar 1 mm per hari dan 3 kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku
jari kaki. Pertumbuhan kuku dipengaruhi juga oleh suhu panas tubuh. Pertumbuhan
kuku juga sangat terpengaruh oleh asupan nutrisi. Apabila terpenuhi asupan nutrisi
yang baik, kuku akan tumbuh dengan sehat. Sebaliknya apabila kurang asupan
makanan yang bergizi atau menderita anoreksia nervosa yang diperlukan untuk
pertumbuhan kuku, maka kuku akan mengalami pertumbuhan yang lamban dan
terjadi rapuh pada kuku. Pada umumnya pertumbuhan kuku pada setiap orang tidak

14
berbeda. Tetapi pada jari yang lebih panjang biasanya terjadi pertumbuhan yang lebih
cepat. Pertumbuhan kuku pada ibu jari lebih lambat (sekitar 3 – 5 bulan) apabila
dibandingkan dengan pertumbuhan kuku pada jari tengah. Pertumbuhan kuku lebih
cepat pada musim kemarau, ibu hamil dan usia remaja. Tahukah anda, ternyata kuku
juga memiliki fungsi tersendiri?. Beberapa fungsi dari kuku antara lain: 1.
Melindungi setiap ujung ruas jari 2. Sensitifitas daya sentuh 3. Sebagai alat bantu
dalam mengerjakan suatu hal pekerjaan yang perlu bantuan kuku 4. Menutup syaraf
dan bagian yang lemah pada struktur di bawah kuku 5. Memberikan keindahan
penampilan pada tangan dan kaki. 1. Bentuk kuku persegi 2. Bentuk kuku
persegipanjang 3. Bentuk kuku oval 4. Bentuk kuku bulat 5. Bentuk kuku buah
almond 6. Bentuk kuku datar 7. Bentuk kuku lancip.
 Kelainan-kelainan tangan, kaki dan kuku
Kelainan-kelainan kuku ada bermacam-macam, lebih jelasnya dapat dipelajari di
bawah ini.
1. Onikia (Onychia) Berupa kelainan kuku ditandai dengan peradangan/inflamasi
pada matrix kuku yang disertai nanah. Kelainan ini menyebabkan kuku menjadi
buram dan permukaan tidak rata.
2. Paronikia (Paronychia) atau cantengan Merupakan kelainan kuku yang disebabkan
oleh bakteri dan jamur yang menyebabkan infeksi dan rasa sakit. Lebih parah lagi
terdapat nanah disekeliling kuku dan ujung jari. Kelainan ini jika tidak segera
dilakukan tindakan perawatan, maka akan semakin berdampak buruk pada kesehatan
kuku. Tindakan perawatan untuk kelainan ini hanya boleh dilakukan oleh seorang
dokter, tidak diijinkan untuk seorang terapis pada salon kecantikan (manicurist)
melakukan tindakan perawatan pada kelainan paronychia.
3. Brittle nail atau sama dengan Onychorrhexis Merupakan gangguan kuku dengan
kondisi lempeng kuku yang mudah rapuh dan mudah patah. Kondisi kuku yang
demikian terjadi dikarenakan efek penggunaan sabun kuat (deterjen) atau disebabkan
kekurangan zat gizi, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan kesehatan kuku.
Dapat juga disebabkan oleh pemakaian cat kuku dan penghapus cat kuku, pada
keadaan hiotiroid, kuku rapuh dapat juga sebagai psoriasis, kekurangan zat besi,
pakionikia kongenital.
4. Onikomikosis (Onychomicosis) atau kurap Terjadi disebabkan jamur pada kuku,
lebih tepatnya pada bagian Hyponichium (kulit di bawah ujung kuku lepas).
Kelainan ini berwarna merah melingkar dan terasa gatal.

15
5. Onikoreksis (Onychorrhexis) Terbelahnya lempeng kuku secara memanjang.
Kuku menjadi tipis dan mudah patah. Hal ini disebabkan bahan soda dalam detergent.
6. Onikolisis (Onycholysis) Lempeng kuku yang terlepas dari palung kuku atau
badan kuku (nail bed). Hal ini disebabkan adanya tumbuhan atau penyakit di bawah
lempeng kuku yang menyebabkan terdesaknya lempeng kuku ke atas. Onikolisis
dapat disebabkan oleh penyakit kulit (Psoriasis ), obat-obatan (tetrasiklin), trauma,
amyloidosis, gangguan sirkulasi perifer; hipertiroid, kosmetik kuku, sabun,
sarkoidosis, yellow nail syndrome, radiotherapi, gangguan jaringan ikat atau tanpa
penyebab yang jelas. Rasa nyeri dapat terjadi bila terdapat infeksi. Juga berupa garis-
garis putih bahkan seluruh kuku berwarna putih. Apa penyebabnya?. Hal ini terjadi
dikarenakan adanya gelembung udara di dalam kuku atau kelainan pada matriks
kuku.
8. Garis Beau (Beaus satin line) Adanya lekukan-lekukan melintang (transversal)
pada lempeng kuku yang akan bergerak mengikuti pertumbuhan kuku, alur melintang
sejajar dengan lanula. Hal ini terjadi karena tertahannya pembentukan lempeng kuku
sementara oleh toksin atau penyakit sistemik. Alur melintang lebih sering dijumpai
pada kuku ibu jari dan kuku jari kaki yang mungkin disebabkan karena
pertumbuhannya yang lebih lambat. Dapat dijumpai pada bayi berusia 4-10 minggu.
Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan kelainan ini yaitu thrombosis coroner,
pneumonia, fenomena Raynaud, defisiensi zat besi (Fe), dermatitis, trauma, agent anti
kanker, penyakit ginjal atau hati.
9. Koilonikia (koilonychia), disebut juga spoon nails Bentuk normal bagian tengah
lempeng kuku menjadi datar atau cekung dengan pinggir lateral dan distal
menghadap ke atas, sehingga bentuk kuku seperti sendok. Lempeng kuku dapat
menebal atau menipis. Koilonikia dapat merupakan kelainan yang didapat atau
merupakan kelainan yang diturunkan. Pada anak usia 1 atau 2 tahun pertama dapat
dijumpai bentuk lempeng kuku seperti ini, pada beberapa kasus menetap sampai
dewasa tanpa adanya kelainan familial. Tipisnya kuku dihubungkan dengan status
nutrisi yang buruk (anemia defisiensi besi) dan kurangnya intake asam amino yang
mengandung sulfur. Koilonokia dapat dijumpai pada beberapa keadaan yaitu penyakit
diabetes, anemi defisiensi zat besi (Fe), pajanan asam kuat, hipotiroid, nail patella
syndrome, penyakit Raynaud (sebuah kondisi umum yang mempengaruhi pasokan
darah ke jari tangan dan kaki), hemochromatosis, SLE (lupus), trauma parah pada
matriks kuku, sindrom kuku-patela.

16
10. Engshell Nail Kelainan berupa menipisnya kuku dan melengkung di ujung kuku
lepas. Kelainan ini sering terjadi pada usia lanjut dan kondisi anemia.
12. Wash board nails (Habits Tic Deformity) Kelainan ini berupa alur transversal
yang berdekatan tidak teratur dengan rigi-rigi di tengah lempeng kuku atau bentuk
alur horizontal pada lempeng kuku. Bentuk kuku seperti ini biasanya dijumpai pada
kuku ibu jari. Seperti Namanya, menyerupai papan cuci dengan serangkaian lekuk-
lekuk mendatar beralur pada permukaan kuku. Alur ini sering terjadi karena
kebiasaan mendorong lipat kuku proksimal ke belakang dengan jari telunjuk atau
dengan gigi atau juga karena menggosok kulit di balik kuku yang menyebabkan kuku
berbentuk seperti papan cuci.
13. Trakionikia (trachionichycia) Lempeng kuku tipis dengan permukaan tampak
kasar seperti ampelas disebabkan alur longitudinal dan rigi-rigi sangat rapat, biasa
dijumpai pada anak-anak.
14. Kutu air (ragaden) Sesuai dengan namanya ‘kutu air’ penyebab kelainan ini
dikarenakan kutu yang ada di dapat menyerang sela-sela jari. Hal ini dikarenakan
kaki sering terendam di dalam air. Kelainan ini dapat disembuhkan dengan
mengoleskan salep yang dapat membasmi kutu air pada kaki.
15. Tumit pecah-pecah Tumit pecah-pecah merupakan kondisi yang sering
terjadi pada kebanyakan orang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kondisi kekeringan
pada kulit kaki terutama bagian tumit. Selain itu berat badan yang berlebih (obesitas)
juga menjadi penyebab tumit pecah-pecah. Kaki menjadi tumpuan ketika berdiri dan
berjalan. Dengan kondisi terinjak dan berat badan yang berlebih menjadikan tumit
pecah-pecah.
16. Kapalan Merupakan kondisi penebalan kulit ari, pada umumnya dikarenakan
kulit yang kekeringan dan mendapat tekanan dari atas terus-menerus. Penyebab yang
lain karena pemakaian sepatu yang kesempitan secara terus-menerus.
17. Mata ikan Merupakan bentuk bulatan yang tumbuh meruncing ke arah dalam
telapak kaki berupa kumparan. Kaki akan terasa sakit jika digunakan berjalan,
dikarenakan ujung runcing mata ikan tersebut menusuk ke arah dalam sehingga
menyebabkan sakit.
 Pengertian Merawat Tangan, Kaki dan Kuku
Tentu anda sudah pernah melakukan perawatan tangan, kaki dan kuku,
meskipun praktik yang dilakukan terbatas pada menggunting kuku jika sudah panjang
atau ujung kuku rusak serta sehari-hari menggunakan pelembab (hand body lotion).
Sebenarnya apakah pengertian merawat tangan, kaki dan kuku itu?. Sebelum anda

17
tahu tentang pengertian perawatan tangan, kaki dan kuku, marilah belajar tentang
istilah manicure dan pedicure terlebih dahulu. Istilah dalam kecantikan, perawatan
tangan disebut “Manicure” dan perawatan kaki disebut dengan istilah “Pedicure”.
Istilah tersebut berasal dari Bahasa Latin yaitu, Manicure atau “Manus” yang berarti
“tangan” dan Pedicure atau“Pedis”yang berarti “kaki”. Secara lengkap perawatan
tangan, kaki dan kuku dapat diartikan usaha tindakan perawatan yang dapat
dilakukan untuk menjaga kebersihan, kesehatan dan menambah kecantikan
penampilan tangan, kaki dan kuku. Perawatan lengkap yang dimaksud meliputi
pembersihan, membentuk kuku, merawat jaringan sekitar kuku, merendam dan
menyikat kuku, melakukan pemijatan pada lengan dan kaki, melembabkan kulit
tangan dan kaki dan diakhiri dengan merias kuku menggunakan cat kuku.
 Tujuan Merawat Tangan, Kaki dan Kuku
Ketika anda melakukan perawatan tangan, kaki dan kuku, tentu ada tujuannya.
Apakah tujuan dari perawatan tangan, kaki dan kuku itu?. Tujuan dari perawatan
tangan, kaki dan kuku yang dimaksud yaitu untuk menjaga kebersihan, kesehatan,
kecantikan penampilan dari kuku serta terhindar dari kelainan-kelainan kuku.
 Manfaat Merawat Tangan, Kaki dan Kuku
Selain memiliki tujuan tertentu setelah melakukan perawatan tangan, kaki dan
kuku, tindakan ini juga memiliki manfaat khusus yang didapat setelah dilakukan
perawatan tangan, kaki dan kuku. Apakah manfaat khusus itu?. Manfaat yang dapat
diperoleh setelah melakukan perawatan tangan, kaki dan kuku yang dimaksud yaitu:
1. Memperbaiki kondisi kulit dan kuku, agar kulit dan kuku menjadi sehat, lembut
dan halus. 2. Melalui pemijatan tangan dan kaki, dapat melancarkan peredaran darah
dan getah bening, sehingga meningkatkan sirkulasi nutrisi dalam sel-sel jaringan. 3.
Memberikan keindahan jari tangan dan kaki melalui penampilan kuku yang cantik
karena terawat dengan baik. 4. Mencegah timbulnya kelainan-kelainan pada tangan,
kaki dan kuku, karena terjaga kebersihan dan kesehatannya.
 Teknik Perawatan Tangan, Kaki dan Kuku
1. Pembersihan Mengawali perawatan, tangan dibersihkan hingga batas lengan
dengan menggunakan washlap lembab hangat, dengan arah ke atas (dari tangan ke
lengan). Setelah benar-benar bersih, dilanjutkan membersihkan atau menghapus cat
kuku menggunakan nail polish remover atau aceton. Cara yang dilakukan dengan
menyiapkan bulatan kapas yang dibasahi dengan nail polish remover atau aceton
secukupnya kemudian kapas tersebut ditempelkan ke bagian badan kuku yang ada cat
nya. Tekan sebentar dengan menggunakan ibu jari kemudian hapuslah cat kuku

18
dengan satu kali tarikan ke arah ujung kuku hingga cat kukunya terangkat sampai
bersih. Lakukan gerakan ini berulang-ulang pada setiap kuku jari, hingga semua kuku
menjadi bersih. Pembersihan kaki dilakukan dengan merendam kedua kaki ke
dalam air hangat yang dibubuhi cairan desinfektan. Bersihkan kaki dengan cara
membasuhnya dari kaki menuju ke seluruh kaki sebatas mata kaki dengan gerakan
mengusap. Cairan desinfektan berguna untuk membasmi kuman dan bakteri yang
menempel pada kaki. Selain itu desinfektan juga digunakan untuk menghilangkan
bau pada kaki. Jika tumit kaki kasar maka bagian tumit digosok dengan
menggunakan batu apung dan disikat pada bagian kuku dari arah dalam kuku maupun
luar kuku. Setelahnya kaki dilap menggunakan handuk, diletakkan pada bantal
perawatan dan dilakukan perawatan selanjutnya.
2. Analisa Analisa dan diagnose tangan dan kuku dilakukan setelah kuku bersih
sehingga dapat dengan jelas dilakukan pengamatan dan dapat mengisi kartu diagnosa
dengan tepat. Anda dapat menggunakan kaca pembesar dan lampu (manifying lamp)
untuk mengamati tangan dan kuku. Hasil diagnose digunakan untuk menentukan
tindakan perawatan dan pemilihan kosmetik yang tepat. Kemudian dilanjutkan
menganalisa dan diagnosa kaki. Analisa dilakukan dalam 3 tahapan yaitu, a.
Anamnese (konsultasi), b. Inspeksi (pengamatan), c. Palpasi (perabaan) 3.
Merapikan kuku Kuku diamati kepanjangannya secara keseluruhan, kemudian
dilakukan tindakan menggunting/memotong kuku (menggunakan nail scissors)
sehingga kepanjangan kuku menjadi seimbang pada semua jari. Bentuk desain ujung
kuku disesuaikan dengan permintaan model/pelanggan, agar model/pelanggan puas.
4. Pengikiran Proses berikutnya menghaluskan tepian ujung kuku dengan
menggunakan kikir baja (nail file). Tindakan ini disebut pengikiran. Pengikiran
dilakukan pada masingmasing kuku hingga semua ujung kuku halus. Selanjutnya
ujung kuku disempurnakan dengan melakukan pengikiran menggunakan kikir yang
terbuat dari kayu (emery board). Cara melakukan pengikiran dengan menggesek alat
dari sisi tepi kuku menuju ke tengah, bergantian dari tepi kiri ke tengah dan dari tepi
kanan ke tengah. Lakukan dengan hati-hati dan teliti agar tidak menggesek ujung jari.
5. Menggosok badan kuku Diawali dengan meletakkan sedikit pasta polish pada
permukaan kuku kemudian diratakan dengan ibu jari dengan gerakan melingkar
(rotasi). Kemudian permukaan kuku digosok searah menggunakan spons penggosok
(nail buffer). Lakukan hal ini pada seluruh kuku tangan dan kaki. Penggosokan ini
berguna untuk melancarkan peredaran darah pada badan kuku ( nail bed), dapat
mengkilapkan kuku dan dapat memperbaiki kondisi kuku bergaris yang kasar.

19
6. Pemijatan kutikula Pemijatan yang dilakukan pada kutikula dapat
memperbaiki kondisi jaringan sekitar kuku. Perawatan ini diawali dengan
mengaplikasikan kosmetik cuticle massage pada pangkal kuku dan sekitarnya dengan
menggunakan alat orange wood stick yang dililit kapas. Dengan menggunakan dua
ibu jari mulai melakukan pemijatan pada kedua jari kelingking (kanan dan kiri)
secara bersamaan dengan gerakan melingkar-lingkar (rotasi). Berikutnya dilakukan
pada kedua jari manis dan seterusnya menuju ke tengah sampai pada ibu jari.
7. Perawatan jaringan kuku dengan merawat kutikula kuku. Sebelumnya kuku
diolesi kosmetik pelunak kutikula (cuticle softener). Kutikula yang sudah melunak
kemudian didorong-dorong dengan Gerakan searah menggunakan pendorong
kutikula (steel pusher). Kutikula yang sudah terdorong dan terkelupas seperti selaput
putih tipis yang ada dipermukaan kuku. Kutikula dibersihkan dan dipotong dengan
menggunakan gunting kutikula.
8. Pemijatan tangan dan lengan Pemijatan dilakukan pada jari-jari, kedua tangan
dan lengan menggunakan 5 gerakan dasar pijat. Gerakan yang dimaksud yaitu, a.
Mengusap (effleurage) b. Melingkar-lingkar dan menggosok (rotasi) c. Meremas
memijat (petrissage) d. Menepuk (tapotage) e. Menggetar (vibratie). Setelah tuntas
dilanjutkan pemijatan jari-jari dan kedua kaki. Pemijatan keseluruhan menggunakan
krim pijat (massage cream) agar licin dan memudahkan pemijatan. Arah pemijatan
tangan diawali dari ujung jari menuju ke atas hingga lengan (mengarah ke jantung).
Lakukan pemijatan dengan tenang dan berirama. Kekuatan tekanan pijat disesuaikan
dengan permintaan pelanggan (model), karena setiap pelanggan memiliki sensitivitas
berbeda-beda. Pemijatan yang dilakukan dapat memberikan hasil seperti berikut. a.
Melancarkan peredaran darah b. Melancarkan sirkulasi getah bening c. Merilekskan
otot yang tegang d. Membantu melunakkan kulit (pada lapisan sel tanduk) e.
Memperbaiki kekenyalan kulit f. Mencegah penuaan dini
9. Aplikasi pelembab tangan dan kaki (hand and body lotion) Pelembab (hand
and body lotion) diaplikasikan ke seluruh tangan dan lengan dengan gerakan
mengusap ke atas secara merata padan tangan kanan dan kiri. Hal ini juga dilakukan
pada kaki kanan dan kaki kiri. Pemakaian pelembab tangan berguna untuk
melembabkan dan melembutkan kulit. Menutrisi kulit dengan vitamin kulit yang
terkandung dalam kosmetik pelembab dan mencegah penuaan dini pada tangan dan
kaki.
10. Rias kuku Mengakhiri perawatan tangan, kaki dan kuku dilakukan rias kuku
dengan menggunakan kosmetik cat kuku (nail enamel). Sebelum aplikasi cat kuku

20
(nail enamel), badan kuku diaplikasikan kosmetik pelindung kuku (based coat)
sebagai dasar dari pemakaian cat kuku. Dasar cat kuku yang diaplikasikan ditunggu
hingga mengering, dapat digunakan pengering cat kuku (nail dryer) untuk
mempercepat pengeringan kuku. Setelah dasar cat kuku mengering, dilanjutkan
aplikasi cat kuku (nail enamel). Sebelum aplikasi cat kuku, untuk menjaga agar kuku
disetiap jari tidak mengenai kuku jari yang lainnya maka jari-jari dipasang spons
peregang jari. Pengaplikasian cat kuku dilakukan dengan mengoles cat kuku searah
dari pangkal kuku menuju ke ujung kuku. Pengolesan pertama dari tengah permukaan
kuku, selanjutnya bagian kiri dan kanan kuku. Pengolesan cat kuku dimulai dari jari
kelingking tangan kanan pelanggan (model) sampai ke ibu jari secara berurutan.
Demikian seterusnya dilanjutkan dari ibu jari tangan kiri pelanggan (model) hingga
ke jari kelingking. Jangan lupa tanyakan kepada pelanggan apakah sudah puas
dengan hasil rias kuku yang anda hasilkan.
 Analisa Tangan, Kaki dan Kuku
Sebelum melakukan perawatan tangan, kaki dan kuku, tindakan apa yang harus anda
lakukan agar perawatan dapat terlaksana dengan benar dan memberikan hasil yang
diharapkan?. Agar perawatan dapat terlaksana dengan benar maka harus dilakukan
Analisa kondisi tangan, kaki dan kuku terlebih dahulu. Jadi tindakan perawatan yang
dilakukan tepat, sesuai dengan kondisi tangan, kaki dan kuku berdasarkan hasil
Analisa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam perawatan maupun
untuk menentukan apakah kondisi tangan, kaki dan kuku seorang pelanggan dapat
dilakukan tindakan perawatan oleh seorang terapis atau harus dilakukan oleh dokter.
Teknik Analisa yang digunakan meliputi, Konsultasi (Anamnese), pengamatan
(inspeksi) dan perabaan (palpasi). Ketiga Teknik Analisa ini harus dilakukan semua
dengan benar agar didapat data yang tepat untuk menentukan tindakan perawatan
yang harus dilakukan. Hasil Analisa dicatat dalam kartu dignosa perawatan tangan,
kaki dan kuku. Mengapa istilah Analisa menjadi diagnose?. Analisa merupakan
tindakan analisis atau mengumpulkan data sedangkan dignosa merupakan tindakan
pengumpulan data yang disertai rencana perawatan yang akan dilakukan, saran yang
diberikan kepada pelanggan juga dicatat dalam kartu dignosa. Kartu diagnosa tangan
dan kaki dibuat terpisah, karena kondisi tangan dan kaki berbeda. Kartu dignosa yang
dimaksud seperti di bawah ini.
I. Persiapan Merawat Tangan, Kaki dan Kuku
Perawatan tangan, kaki dan kuku adalah suatu hal yang penting yang harus
dilakukan pada setiap orang. Kesadaran setiap orang untuk melakukan perawatan

21
tangan, kaki dan kuku akhir-akhir ini menjadi kebutuhan dibandingkan sebelumnya.
Dahulu seseorang merawat tangan, kaki dan kuku hanya sebatas membersihkan
tangan dan kaki pada waktu mandi, sedangkan perawatan kuku hanya terbatas pada
menggunting kuku yang sudah panjang. Merawat tangan, kaki dan kuku adalah suatu
kegiatan yang penting dilakukan agar tercapai kebersihan dan kesehatan pada tangan,
kaki dan kuku.
Sebelum melakukan perawatan, tentu anda harus melakukan beberapa persiapan
agar perawatan dapat dilakukan dengan lancar. Apa saja persiapan yang harus anda
lakukan untuk kegiatan praktik perawatan tangan, kaki dan kuku?. Ada beberapa
persiapan yang harus diperhatikan. Persiapan tersebut dibagi dalam 6 kelompok yaitu
persiapan 1. Area kerja 2. Perabot dan Alat 3. Bahan dan kosmetik 4. Lenan 5. Diri
pribadi 6. Pelanggan. Agar praktik perawatan tangan, kaki dan kuku dapat
dilaksanakan dengan lancar. Kelengkapan persiapan yang dimaksud yaitu:
1. Persiapan Area kerja Bagaimana cara anda menyiapkan area kerja?. Area kerja
sebaiknya disiapkan secara aman dan nyaman berdasarkan prinsip sanitasi dan
hygiene dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Cara menyiapkan
area kerja yang aman dan nyaman berdasarkan prinsip sanitasi dan hygiene dengan
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja yaitu: a. Lantai disapu, dibersihkan
dari kotoran, kemudian di pel dengan menggunakan cairan yang mengandung
desinfektan b. Tersedia ventilasi yang cukup untuk pertukaran udara agar ruangan
tidak pengap c. Tersedia penerangan yang cukup sehingga memudahkan dalam
bekerja d. Membuang sampah ke tempat sampah utama e. Tersedia ruang gerak yang
cukup untuk bekerja
2. Persiapan Perabot dan Alat Perabot disiapkan dengan memenuhi prinsip sanitasi
dan hygiene dengan cara membersihkan perabot dari debu dan kotoran yang
menempel, mengatur letaknya agar memudahkan dalam bekerja.
Persiapam perlatan adalah: meja manikur, kursi terapis, kursi model, wastafel dank
ran air, kursi kecil, troli, sterilizer, towel steamer, tempat sampah dan kaca pembesar
dengan lampu. Peralatan yang disiapkan untuk melakukan perawatan tangan , kaki
dan kuku antara lain:Gunting kuku (nail scissors), kikir baja, kikir kayu, pendorong
kutikula , gunting kutikula, tang kutikula, sikat kuku, sikat batu apung, mangkuk
perendam jari, bak perendam kaki, pemisah jari, orange wood stick, pengering kuku.
Persiapan Lenan antara lain:Ban lengan Kain handuk, waslap, handuk besar, handuk
kecil, kain handuk. Kosmetika yang digunakan adalah alkohol, kapas, cotton bud,

22
kertas lap, disinfektan, aceton, cream kutikula, penguat kuku, pengkilap kuku, base
and top coat, nail polish, dan pengencer cat kuku.
Persiapan diri adalah:
1. Memakai baju kerja Kain katun warna putih, bahan menyerap keringat Model baju
tidak ketat, menutup pantat, belahan dada Menutup badan beautician, memberikan
kenyamanan, menambah atas tertutup, lengan pendek atau maxi. Baju bersih, rapi
(tidak kusut) dan wangi penampilan dan rasa percaya diri
2. Memakai sepatu Fantovel, warna putih, alas sepatu (sol) karet, tinggi hak 3-5 cm
Mengalasi kaki ketika bekerja, sol karet untuk menjaga agar tidak mudah tergelincir
3. Merias wajah secara alami (natural) Rias wajah tipis sesuai untuk kesempatan
bekerja, warna riasan tidak mencolok (tidak menor) Mempercantik penampilan,
menambah percaya diri dan terlihat segar
4. Merapikan rambut Rambut yang pendek dirapikan dengan menggunakan hair
bando Rambut yang panjang diikat dan dicepol Rambut rapi sehingga tidak
mengganggu kerja rambut panjang tidak jatuh ke area yang dikerjakan
5. Membersihkan kuku tangan dan kaki. Kuku terpotong pendek atau rapi dan bersih
Tidak mengganggu dan melukai ketika melakukan praktik
6. Melepas perhiasan Perhiasan seperti cincin, gelang tangan, jam tangan dilepas dan
disimpan di tempat yang aman Tidak mengganggu ketika bekerja dan tidak melukai
tangan dan kaki pelanggan
7. Menghilangkan bau badan dan bau mulut Bau badan dan bau mulut yang tidak
sedap tidak sampai tercium aromanya Menambah rasa percaya diri dan tidak
mengganggu proses kerja
8. Menggunakan masker penutup hidung dan mulut Kain dengan tali pada bagian
telinga Meminimalkan penularan penyakit dari hidung atau pernapasan dan
meminimalkan bau mulut
Persiapan pelanggan 1. Lengan baju dirapikan atau digulung ke atas jika lengan
panjang Lengan baju dirapikan hingga batas 10 cm di atas siku dan ditutup dengan
ban lengan yang berperekat untuk menahan gulungan lengan baju Memudahkan
dalam kegiatan praktik perawatan, lengan tidak jatuh sehingga harus berkali-kali
merapikan.2. Melepas perhiasan pelanggan Perhiasan seperti cincin, gelang tangan,
jam tangan dilepas dan disimpan dengan aman Memudahkan dalam melakukan
perawatan 3. Mempersilahkan pelanggan duduk di kursi pelanggan Pelanggan duduk
di kursi perawatan tangan dan kaki, ditanyakan kenyamanannya Memberikan
pelayanan prima kepada pelanggan. Jika semua persiapan seperti di atas sudah anda

23
lakukan dengan baik, anda dapat merencanakan praktik perawatan tangan, kaki dan
kuku pada pelanggan. Selanjutnya anda dapat mengikuti langkah kerja perawatan
tangan, kaki dan kuku seperti penjelasan berikutnya.
 Praktik Perawatan Tangan, Kaki dan Kuku
Apakah anda sudah pernah melakukan praktik perawatan tangan, kaki dan kuku?.
Jika sudah pernah, seperti apakah langkah kerja yang anda lakukan?. Apakah langkah
kerja yang sudah pernah anda lakukan sudah sesuai dengan prosedur yang benar?.
Bagi anda yang belum pernah melakukan praktik perawatan tangan, kaki dan kuku,
tentu anda belum berpengalaman tentang bagaimana cara melakukan perawatan
tangan, kaki dan kuku. Untuk itu pada pembahasan selanjutnya marilah kita belajar
melakukan praktik perawatan tangan, kaki dan kuku denan melakukan sesuai
prosedur yang benar. Praktik perawatan tangan, kaki dan kuku dapat dilakukan
dengan prosedur seperti penjelasan berikut ini.
 Perawatan tangan (manicure) Sebelum mulai melakukan perawatan, area kerja,
perabot, peralatan, bahan dan kosmetik disiapkan terlebih dahulu dalam keadaan
bersih dan siap digunakan. Pelanggan (model) dipersilahkan duduk pada kursi
untuk pelanggan (model). Menanyakan kenyamanannya pada model. Terapis
duduk di kursi terapis dan tangan dalam keadaan bersih serta siap untuk
melakukan perawatan. Apabila pelanggan menghendaki perawatan tangan dan
kaki (manicure dan pedicure) maka perawatan tangan (manicure) dikerjakan
terlebih dahulu hingga selesai kemudian dilanjutkan perawatan kaki (pedicure).
Pada kegiatan praktik dari awal sampai akhir terapis melakukan
komunikasi dengan pelanggan (model) secara baik agar praktik dapat berjalan sesuai
dengan harapan pelanggan (model).
a. Pembersihan tangan Mengawali perawatan, tangan dibersihkan hingga batas
lengan dengan menggunakan washlap lembab hangat, dengan arah ke atas (dari
tangan ke lengan). Pembersihan dilakukan pada kedua tangan dan lengan secara
bergantian, hingga benar-benar bersih dan kesat.
b. Pembersihan dan menghapus cat kuku Setelah benar-benar bersih,
dilanjutkan membersihkan atau menghapus cat kuku menggunakan nail polish
remover atau aceton. Cara yang dilakukan dengan menyiapkan bulatan kapas yang
dibasahi dengan nail polish remover atau aceton secukupnya kemudian kapas tersebut
ditempelkan ke bagian badan kuku yang ada cat nya. Tekan sebentar dengan
menggunakan ibu jari kemudian hapuslah cat kuku dengan satu kali tarikan ke arah

24
ujung kuku hingga cat kukunya terangkat sampai bersih. Lakukan gerakan ini
berulang-ulang pada setiap kuku jari, hingga semua kuku menjadi bersih.
c. Analisa dan diagnosa Analisa dan diagnosa tangan dan kuku dilakukan
setelah kuku bersih sehingga dapat dengan jelas dilakukan pengamatan dan dapat
mengisi kartu diagnosa dengan tepat. Anda dapat menggunakan kaca pembesar dan
lampu (manifying lamp) untuk mengamati tangan dan kuku. Hasil diagnosa
digunakan untuk menentukan tindakan perawatan dan pemilihan kosmetik yang tepat.
Kemudian dilanjutkan menganalisa dan diagnosa kaki. Analisa dilakukan dengan
tahapan Anamnese (konsultasi), inspeksi (pengamatan) dan palpasi (perabaan).
Dengan 3 rangkaian tahapan tersebut maka akan didapatkan data yang sesuai dengan
kondisi pelanggan (model). Hasil analisa dicatat dalam kartu diagnosa dan sebagai
kartu perawatan.
d. Membentuk kuku (memotong / menggunting) Kuku diamati kepanjangannya
secara keseluruhan, kemudian dilakukan tindakan menggunting/memotong kuku
(menggunakan nail scissors) sehingga kepanjangan kuku menjadi seimbang pada
semua jari. Bentuk desain ujung kuku disesuaikan dengan permintaan
model/pelanggan, agar model/pelanggan puas.
e. Mengikir kuku
Menghaluskan tepian ujung kuku dengan menggunakan kikir baja (nail file).
Tindakan ini disebut pengikiran. Pengikiran dilakukan pada masingmasing kuku
hingga semua ujung kuku halus. Selanjutnya ujung kuku disempurnakan dengan
melakukan pengikiran menggunakan kikir yang terbuat dari kayu (emery board).
Cara melakukan pengikiran dengan menggesek alat dari sisi tepi kuku menuju ke
tengah dengan posisi kikir miring 45˚, bergantian dari tepi kiri ke tengah dan dari tepi
kanan ke tengah. Lakukan dengan hati-hati dan teliti agar tidak menggesek ujung jari.
f. Menggosok kuku
g. Pemijatan kutikula h. Merendam dan menyikat kuku
i. Mendorong dan membersihkan kutikula
j. Memotong kutikula
k. Memijat lengan dan tangan Pemijatan dilakukan pada jari-jari, kedua tangan
dan lengan menggunakan 5 gerakan dasar pijat. Gerakan pijat yang digunakan yaitu,
1) Mengusap (effleurage) 2) Melingkar-lingkar dan menggosok (rotasi) 3) Meremas
memijat (petrissage) 4) Menepuk (tapotage) 5) Menggetar (vibratie) Setelah tuntas
dilanjutkan pemijatan jari-jari dan kedua kaki. Pemijatan keseluruhan menggunakan

25
krim pijat (cream massage). Arah pemijatan tangan diawali dari ujung jari menuju ke
atas hingga lengan (mengarah ke jantung).
Lakukan pemijatan dengan tenang dan berirama. Kekuatan tekanan pijat disesuaikan
dengan permintaan pelanggan (model), karena setiap pelanggan memiliki sensitivitas
berbedabeda.1) Mengaplikasikan krim pijat dan meratakan Krim pijat (massage
cream) diaplikasikan di beberapa titik pada tangan dan lengan kemudian diratakan
dengan gerakan mengusap menggunakan kedua telapak tangan terapis. 2) Memijat
tangan dan lengan a) Effleurage tangan dan lengan Setelah krim pijat merata,
dilanjutkan melakukan gerakan mengusap (effleurage) dimulai dari tangan hingga
lengan ke arah atas sebanyak 9 kali secara bergantian dengan telapak tangan terapis
kanan dan kiri. b) Friction pada lengan Dilanjutkan pijatan pada lengan bawah
dengan kombinasi gerakan meluncur, menekan dan melingkar-lingkar
(rotasi/friction). Dengan kedua ibu jari mengusap dan menekan ke atas sampai ke
siku dan turun dengan gerakan melingkar-lingkar (rotasi/friction). c) Friction
pergelangan tangan Selanjutnya lakukan gerakan melingkar-lingkar (rotasi/friction)
hanya pada pergelangan tangan ke kiri dan ke kanan 6 kali. d) Friction punggung
tangan Dilanjutkan gerakan melingkar-lingkar (rotasi/friction) pada punggung tangan
dengan arah ke atas mengikuti alur dari masing-masing jari menuju ke pergelangan
tangan. Lakukan gerakan ini sebanyak 6 kali. e) Stroking telapak tangan Berikutnya
melakukan gerakan mengusap dengan tekanan (stroking) secara menyilang pada
telapak tangan pelanggan (model). Gerakan ini dilakukan sebanyak 9 kali secara
bergantian. f) Zig-zag telapak tangan Gerakan berikutnya zig-zag pada telapak
tangan sebanyak 9 kali. Dengan kedua ibu jari secara bersamaan mengusap dan
menekan ke atas dan turun dengan gerakan zig-zag.
g) Friction tiap-tiap jari Gerakan berikutnya melingkar-lingkar (rotasi/friction) pada
masing-masing ruas jari tangan kanan hingga jari kiri
h) Gerakan memutar (passive movement) Gerakan ini dilakukan dengan cara
memasukkan jari-jari kanan terapis ke jari-jari pelanggan (model) agar dapat
berpegangan. Kemudian tangan kiri terapis menyangga siku pelanggan (model).
Setelah siap lalu mulai memutar pergelangan tangan dengan arah, (1). Depan 3 kali
(2). Belakang 3 kali (3). Samping kiri 3 kali (4). Samping kanan 3 kali (5). Memutar
searah jarum jam 3 kali (6). Memutar berlawanan jarum jam 3 kali. Gerakan terakhir
dengan mengusap (effleurage) dimulai dari ujung jari ke arah atas hingga lengan
secara bergantian kanan dan kiri diakhiri denganmenyatukan jari di Tarik ke bawah
kemudian dilepaskan. Kemudian tangan dan lengan dibersihkan dengan

26
menggunakan washlap lembab hangat. l. Melembabkan tangan dan lengan dengan
pelembab tangan (hand lotion) m. Mewarnai kuku 1). Aplikasi dasar cat kuku (base
coat) 2). Aplikasi cat kuku (nail polish) 3). Aplikasi pelindung cat kuku (top coat)
2. Merawat kaki (Pedicure) a. Membersihkan kaki dan merendam dalam air
mengandung antiseptic b. Memotong/ menggunting kuku c. Mengikir kuku dengan
kikir baja dan kikir kayu d. Menggosok badan kuku e. Memijat kutikula f.
Mendorong kutikula g. Memijat kaki Posisikan duduk pelanggan (model) dengan
cara berhadapan dengan terapis. Tanyakan kenyamanan pelanggan (model).
1) Effleurage kaki Diawali dengan gerakan mengusap (effleurage) dengan kedua
telapak tangan secara bergantian, dilakukan sebanyak 6 kali kaki kanan dan kiri. 2)
Effleurage betis Dengan menggunakan kedua telapak tangan mengusap betis ke atas
dan turun melalui tulang kering. Lakukan gerakan ini sebanyak 6 kali. 3) Kneading
pada betis Gerakan meremas dan memijat pada betis dilakukan dengan tangan kanan
sebanyak 3 kali, dengan tangan kiri 3 kali dan dengan kedua tangan secara bersamaan
sebanyak 3 kali 4) Tapotage pada betis Menggunakan kedua telapak tangan
melakukan gerakan menepuk-nepuk betis dari pergelangan kaki menuju ke arah atas
sampai batas belakang lutut. Lakukan tepukan pada betis secara berirama pada kedua
betis 5) Effleurage pada betis Menggunakan kedua telapak tangan mengusap dari
betis ke atas dan turun ke depan melalui area tulang kering. Lakukan gerakan ini
sebanyak 6 kali 6) Effleurage pada punggung kaki Dengan kedua telapak tangan
lakukan gerakan mengusap punggung kaki sebanyak 6 kali pada masing-masing kaki
7) Friction pada punggung kaki Menggunakan kedua ibu jari menekan ke atas dan
turun dengan gerakan melingkar-lingkar (rotasi) 8) Slicing pada sisi dalam telapak
kaki Menggunakan sisi ke sisi telapak tangan mengusap dan menekan sisi dalam
telapak kaki 9) Zig-zag pada telapak kaki Menggunakan kedua ibu jari mengusap ke
atas dan turun dengan gerakan zig-zag 10) Friction pada setiap ruas jari kaki
Menggunakan ibu jari, lakukan gerakan melingkar-lingkar pada tiap-tiap jari secara
bergantian. 11) Gerakan passive movement Menggunakan lima jari yang diselipkan
ke jari kaki, posisikan untuk melakukan putaran pada pergelangan kaki dengan
tahapan gerakan ke arah a) Depan 3 kali b) Belakang 3 kali c) Samping kiri 3 kali d)
Samping kanan 3 kali e) Putar arah jarum jam 3 kali f) Putar lawan arah jarum jam 3
kali 12) Effleurage kaki Sebagai gerakan yang terakhir dengan menggunakan kedua
telapak tangan mengusap kaki dimulai dari area tulang kering, naik ke lutut dan turun
melalui betis. Kemudian lakukan sebaliknya dengan kedua telapak tangan mengusap
dari betis ke atas dan turun melalui area tulang kering h. Melembabkan kaki dengan

27
kosmetik pelembab (body lotion) Pelembab diaplikasikan ke seluruh kaki
menggunakan keua telapak tangan dengan Gerakan mengusap (effleurage) i. Merias
kuku Sebelum melakukan rias kuku, jari-jari kaki dipasang spons peregang jari agar
cat kuku tidak mengotori jari yang lainnya. 1) Aplikasi cat dasar kuku (base coat)
Kuku sebelum dirias diaplikasikan kosmetik dasar cat kuku (base coat) pada seluruh
kuku jari kaki. Kosmetik ini berguna untuk melindungi kuku dari bahaya cat kuku.
kemudian ditunggu hingga mengering. Dengan menggunakan alat pengering kuku
(nail dryer) akan lebih mempercepat pengeringan cat dasar (base coat). 2) Aplikasi
cat kuku (nail enamel) Aplikasi cat kuku dengan cara mengecat pada bagian tengah
badan kuku kemudian pada sisi kiri dan kanan kuku. Hal ini dilakukan hanya pada
kuku ibu jari saja. Dikarenakan kuku pada jari lain berbentuk kecil, dengan satu kali
olesan sudah menutup permukaan kuku 3) Aplikasi pelindung cat kuku (top coat)
Kosmetik pelindung kuku (top coat) diaplikasikan setelah cat kuku mongering
dengan sempurna. Pengaplikasian pelindung cat kuku ini agar cat kuku tidak cepat
rusak atau terkupas, akan membuat cat kuku lebih tahan lama.
j. Melakukan pengemasan kerja Pengemasan kerja dilakukan setelah praktik selesai
dilakukan. Dilakukan dengan cara membersihkan kembali area kerja, membuang
sampah, menyimpan kembali kosmetik yang digunakan dan mencuci alat , lenan yang
kotor, kemudian mengeringkanny

28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
 Utama

Pada buku tersebut yang berjudul “Perawatan Manicure, Padicure dan


Waxing” memuat tentang bagaimana melakukan perawatan tangan, perawatan
kaki, dan depilasi (menghilangkan bulu secara permanen ataupun tidak
permanen) memiliki sampul tampak depan yang menarik dan cantik. Terdapat
bahasa asing pada buku tersebut yang membuat pengetahuan pembaca
semakin meningkat akan bahasa asing setelah membaca buku tersebut.
Struktur kebahasaan yang digunakan sudah formal sehingga dimengerti oleh
pembaca. Buku tersebut sangat cocok untuk perempuan yang ingin melakukan
perawatan tangan, kaki, dan depilasi di rumah.

 Pembanding

Pada buku tersebut yang berjudul “Perawatan tangan, kaki, nail art, dan rias
wajah khusus, dan kreatif SMA/MAK Kelas XII” memuat tentang
bagaimana melakukan perawatan tangan, perawatan kaki yang baik dan benar.
Terdapat bahasa asing pada buku tersebut yang membuat pengetahuan
pembaca semakin meningkat akan bahasa asing setelah membaca buku
tersebut. Struktur kebahasaan yang dimiliki sudah formal sehingga dimengerti
oleh pembaca. Buku tersebut sangat cocok untuk siswi tata kecantikan di
SMK..
B. Kekurangan
 Utama
Pada buku tersebut yang berjudul “Perawatan Manicure, Padicure dan
Waxing” memiliki kekurangan yang termuat dalam penggunaan tanda
baca yang ada di dalam buku tersebut serta penerbit dan ISBN tidak
diketahui/ tidak dicantumkan.

29
 Pembanding
Pada buku tersebut yang berjudul “Perawatan tangan, kaki, nail art, dan
rias wajah khusus, dan kreatif SMA/MAK Kelas XII” memiliki kekurangan
pada bagian sampul yang tidak menarik.

30
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah saya membaca kedua buku tersebut yaitu buku utama “Perawatan
Manicure, Padicure dan Waxing” dan buku pembanding “Perawatan tangan,
kaki, nail art, dan rias wajah khusus, dan kreatif SMA/MAK Kelas XII”. Karena
kedua buku tersebut membahas tentang bagaimana cara melakukan perawatan
tangan dan kuku. Walaupun buku tersebut memiliki kekurangan dari segi
sampul maupun isi, buku tersebut memiliki info yang menarik dan menambah
wawasan pembaca.

SARAN

Sebaiknya penulis buku tersebut meningkatkan lagi kualitas bukunya,


baik dari segi sampul buku tampak dan belakang serta isi buku tersebut yang
memuat bahasa, kalimat, penggunaan tanda baca serta bahasa asing yang
dicantumkan didalamnya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Dian maya sari, S. M. (2020). Perawatan manicure, padicure dan waxing. Medan.

Dwi Ermavianti, A. S. (2018). Perawatan tangan, kaki, nail art, dan rias wajah khusus
dan kreatif. Jakarta: Andi.

32

Anda mungkin juga menyukai