Anda di halaman 1dari 2

Fisiologi reseptor

Reseptor atau alat penerima rangsangan merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi
rangsangan tertentu yang berasal dari luar tubuh (eksternal) atau dari dalam tubuh (internal).
Rangsang eksternal dapat berupa sasuatu hewan,linitas (kadar garam), suhu udara, kelembapan, dan
cahaya. Sedangkan rangsangn yang berasal dari dalam tubuh hewan (internal) dapat berupa suhu
tubuh, keasaman (pH) darah/cairan tubuh, kadar gula darah, dan kadar kalsium dalam darah.

Macam-macam reseptor

1. Korpuskula Pacini (VATER PACINI)


merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat. Korpuskula Pacini ditemukan di jaringan
subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,
ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm,
dan diameter 0,5 – 1 mm). Korpuskula Pacini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf perasa tekanan kuat (Paling sensitif di 150-300
Hz), rabaan kasar, getaran dan tegangan.
2. Korpuskula Ruffini
merupakan ujung saraf perasa panas. Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk
dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung
ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena
mirip dengan organ tendo golgi. Jenis serat saraf pada korpuskula ruffini adalah A-beta yang
berfungsi merespon tekanan pada kulit atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk
menerima rangsangan panas.
3. Badan Krause
merupakan ujung saraf perasa dingin. Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah
mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut.
Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai
sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat
bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann.
Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang
menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan
bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
4. Badan Meissner
merupakan ujung saraf peraba. Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis,
khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu
panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar
40 mikron. Jenis serat saraf pada korpuskula meissner adalah A-beta merupakan ujung saraf
perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan (Paling sensitif di 20-40 Hz).
5. Lempeng Merkel
merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Jenis serat saraf pada
korpuskula meissner adalah A-beta merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan,
terletak dekat permukaan kulit.Sel-sel Merkel (bersama dengan badan Meissner) terdapat di
lapisan kulit superfisial, dan ditemukan kluster di bawah lengkungan ujung-ujung jari yang
menyusun sidik jari. Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam
struktur epitelial khusus yang disebut “touch domes” atau “lempeng rambut”. (Beberapa tipe
mekanoreseptor lain, seperti badan Paccini dan ujung-ujung Ruffini. Terutama ditemukan di
jaringan subkutan). Reseptor Merkel juga terdapat pada kelenjar mammae.
6. Ujung Saraf Bebas
Merupakan cabang halus serabut saraf aferen. Terdapat di sepanjang batas dermis-epidermis.
Ujung saraf bebas merupakan perasa sakit.

Kerja saraf-saraf tersebut dapat di kelompokkan menjadi tiga tipe reseptor, yaitu :

a. Termoreseptor terdiri dari: 1. Ruffini (panas)


2. Krause (dingin)
b. Mekanoreseptor terdiri dari: 1. Meisner (sentuhan dan tekanan ringan)
2. Paccini (sentuhan dan tekanan kuat)

c. Reseptor rasa sakit merupakan ujung saraf bebas.

Anda mungkin juga menyukai