1. Korpuskula Krause
Reseptor saraf ini di temukan pada bibir, lidah dan alat genital dengan diameter sekitar 50
mikron. Jenis serat saraf pada korpuskula krause adalah A-beta merupakan ujung saraf perasa pada
kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
Korpuskula Krause
Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
Ditemukan di daerah mikokutis (bibir dan genetalia eksterna) pada dermis dan berhubungan
dengan rambut.
Berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
Memiliki sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium.
Di dalam korpuskula ini, serat ber-mielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap
diselubungi dengan sel schwann.
Seratnya mungki bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang
menggelembung sebagai gada.
Untuk jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.
Berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
2. Korpuskula Ruffini
Korpuskula Ruffini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi, saraf
ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. Jenis serat saraf pada
korpuskula ruffini adalah A-beta yang berfungsi merespon tekanan pada kulit atau kontraksi otot
yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.
Korpuskula Ruffini
Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
Ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi yang memiliki sebuah
kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung.
Merupakan mekanoreseptor karena mirip dengan organ tendo golgi.
3. Korpuskula Meissner
Reseptor saraf ini terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir dan puting
berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Jenis serat saraf pada korpuskula
meissner adalah A-beta merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan
(Paling sensitif di 20-40 Hz).
Korpuskula Meisner
Merupakan ujuang saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
Terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia.
Berbentuk silindris.
Sumbu panjangnya tegak lurus di permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan
lebarnya sekitar 40 mikron.
4. Korpuskula Pacini
Korpuskula Pacini ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari,
puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna berdiameter sekitar 0,5 – 1
mm. Jenis serat saraf pada korpuskula pacini adalah A-beta merupakan ujung saraf pada kulit yang
peka terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf perasa tekanan kuat (Paling sensitif di 150-300
Hz).
Korpuskula Paccini
Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan atau saraf
perasa tekanan kuat.
Ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum,
mesenterium, tendo, ligamen, dan genetalia eksterna
Memiliki bentuk bundar atau lonjong dan besar (panjang 2 mm dan diameter 0,5 hingga 1
mm), bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang karena bentuknya mirip
bawang.
5. Lempeng Merkel
Sel-sel Merkel bersama dengan badan Meissner terdapat di lapisan kulit superfisial dan
ditemukan kluster dibawah lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari.
Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur epitelial
khusus yang disebut “touch domes” atau “lempeng rembut”.