DI SUSUN
OLEH
TOMI
E281 19 114
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
NAMA: TOMI
NIM : E28119114
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 ketingian
Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah
sampai ketinggian 500 m dpl.
2.2 opt
Hama Tanaman Belimbing
1) Lalat buah (Dacus pedestris) Lalat ini berwarna coklat kekuning-kuningan dgn dua garis
membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti baju tidur yg strukturnya tipis & transparan.
Lalat betina meletakkan telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yg
kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan bususk & berguguran.
Pengendalian: dilakukan dgn cara pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1 bulan dari
bunga mekar), mengumpulkan & membakar sisa-sisa tanaman yg berserakan di bawah pohon,
memasang sex pheromone seperti Methyl eugenol dlm botol aqua bekas.
2) Hama lain: kutu daun, semut ngangrang (Oecophylla smaragdina) & kelelawar. Pengendalian:
kutu daun & semut dpt disemprot dgn insektisida yg mangkus seperti Matador 25 EC dll,
sedangkan kelelawar harus dgn cara dihalau.
2.4 pengairan
Tanaman belimbing adalah salah satu tanaman yang di dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya banyak membutuhkan air. Di daerah yang sepanjang tahun mendapatkan air
tentu tidak masalah, namun di daerah yang kering tanaman perlu diberi pengairan dan disiram.
Tanaman belimbing cocok di tanam pada musim hujan karena tanaman ini membutuhkan banyak
air, tapi musim hujan tidak baik bagi tumbuhan belimbing pada fase pembungaan karet dapat
menyebabkan gugurnya bunga dan buah pada tanaman belimbing. Intensitas penyinaran tanaman
belimbing 45-50%, namun juga toleran terhadap adanya naungan. Sebagai indikasi bila tanaman
perlu disiram yaitu bila rumput-rumput yang tumbuh dibawah pohon sudah mulai layu. Penyiraman
dapat dilakukan dengan cara penggenangan (dileb) atau disiram sampai daerah sekitar tajuk
tanaman basah. Meskipun selalu butuh air, tanaman ini kurang menyukai air tergenang, perlu
diberi sarana drainase dan air segera dialirkan ke luar kebun agar tidak menggenang. Sistem irigasi
pada tanaman belimbing di gunakan untuk memberi air saat belimbing membutuhkan air dan di
beri aliran drainase pada saat belimbing terdapat air dalam jumlah yang maksimum. Kandungan air
yang baik dalam tanah lahan budidaya tanaman belimbing yaitu kedalaman antara 50-200 cm.
tanah yang baik di gunakan dalam budidaya belimbing yaitu tanahnya subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik. Inovasi terbaru yang dapat dilakukan
pada tanaman belimbing adalah pembuatan irigasi pada sekitar tanaman beliming dengan
menggunakan pipa besar yang terisi air yang setiap pipa tersambung dari sumber air atau saluran
air. Pipa di lubangi kecil kecil agar bisa masuk ke dalam tanah belimbimg. Apabila pada saat
belimbing membutuhkan air pipa di isi air dan apabila tanaman tidak membutuhkan air air yang
masuk ke pipa karena jatuhnya hujan di buang. Tujuan pipia disini untuk mempermudah proses
pemberian air dan pembuangan air pada tanaman belimbing
2.5 pemupukan
Pemupukan dilakukan 6 bulan sekali pada umur tanaman belimbing manis di atas 1 tahun. Dosis
pupuk memasuki tahun kedua adalah 10 kg pupuk kandang ditambah 100 g urea, 250 gram SP-36,
dan 150 gram KCL. Demikian seterusnya sampai tanaman belimbing manis yang Anda tanam
berbuah.
2.6 panen
panen buah belimbing, umumnya penen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam.
Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling
lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun. A.4. Prakiraan Produksi Belimbing Potensi
hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara
intensif dpt mencapai antara 150–300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dgn populasi
per hektar antara 250–400 pohon dgn produktivitas 150–300 buah/pohon & berat per buah rata-
rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton.
2.7 pemasaran
elimbing manis merupakan salah satu komoditi buah-buahan tropis yang menjadi andalan bagi
beberapa daerah di Indonesia. Komoditi ini memiliki kelebihan dari segi bentuk fisik, rasa yang khas,
serta kandungan gizi yang dimiliki. Belimbing dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan
BAB 3
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pohon Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dariIndonesia,
India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik
Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial
dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan danHawaii. Di Indonesia, buah ini menjadi
ikon kota Depok, Jawa Barat, sejak tahun 2007.Pohon ini memiliki daun majemuk yang
panjangnya dapat mencapai 50 cm, bungaberwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung
dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi
tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran
pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
DAFTAR PUSTAKA
- http://eprints.ums.ac.id/29747/2/BAB_I.pdf
- https://www.mikrobagoogle.com/2015/07/04/syarat-pertumbuhan-tanaman-belimbing/
- http://carabudidaya77.blogspot.com/2014/08/hama-penyakit-tanaman-belimbing.html
- https://www.jualbenihmurah.com/blog/inilah-tips-mudah-pengendalian-hama-peyakit-yang-
sering-menyerang-tanaman-belimbing-agar-mampu-berproduksi-secara-optimal
- http://icahnad.blogspot.com/2017/11/mekanisme-pengairan-pada-tanaman.html
- https://pupuklahan.blogspot.com/2018/07/cara-menanam-belimbing-manis-berbuah-lebat-
dalam-6-bulan-dengan-cara-pemupukan-begini.html
- https://budidaya-desa.blogspot.com/2014/08/panen-buah-belimbing.html
- https://brainly.co.id/tugas/5654907
-