Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIA DASAR DASAR HORTIKULTURA

“ tanaman buah belimbing “

DI SUSUN

OLEH

TOMI

E281 19 114

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
NAMA: TOMI

NIM : E28119114

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Belimbing merupakan buah yang banyak mengandung air. Ada dua macam belimbing yaitu
belimbing manis (Averrhoa carambola) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Belimbing wuluh
yang rasa asam banyak di manfaatkan sebagai penyedap rasa sebagai masakan sayur. Selain
buahnya belimbing wuluh pada bagian batang bisa dimanfaatkan.Buah belimbing wuluh dapat
dimanfaatkan sebagai pengobat penyakit batuk, encok, sariawan, darah tinggi, kencing manis dan
jerawat (Sa’adah, 2012).
Tanaman buah belimbing wuluh ini pada bagian daunnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena
bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami. Kandungan di dalam buah belimbing wuluh ini juga
mengandung protein, kalsium, fosfor, besi serta vitamin A, B1 dan C. Dalam 100 gr buah belimbing
wuluh 36 kalori. Buah ini akan kaya protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi dan air.
Disamping itu, terkandung juga beberapa vitamin, seperti vitamin A, B, dan C (Winarto,2004).
Belimbing wuluh adalah salah satu bahan lam yang sering digunakan dimasyarakat dalam
pengolahan bahan makanan. Belimbing wuluh mengandung kadar asam yang tinggi dengan nilai Ph
2 (Marton dan Miami, 1987; Orwa et al. 2009 dalam wikanta)

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 ketingian
Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah
sampai ketinggian 500 m dpl.
2.2 opt
Hama Tanaman Belimbing
1) Lalat buah (Dacus pedestris) Lalat ini berwarna coklat kekuning-kuningan dgn dua garis
membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti baju tidur yg strukturnya tipis & transparan.
Lalat betina meletakkan telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yg
kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan bususk & berguguran.
Pengendalian: dilakukan dgn cara pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1 bulan dari
bunga mekar), mengumpulkan & membakar sisa-sisa tanaman yg berserakan di bawah pohon,
memasang sex pheromone seperti Methyl eugenol dlm botol aqua bekas.
2) Hama lain: kutu daun, semut ngangrang (Oecophylla smaragdina) & kelelawar. Pengendalian:
kutu daun & semut dpt disemprot dgn insektisida yg mangkus seperti Matador 25 EC dll,
sedangkan kelelawar harus dgn cara dihalau.

Penyakit Tanaman Belimbing


1) Bercak daun Penyebab: cendawan Cercospora averrhoae Fres. Gejala: terjadi bercak-becak
klorotik berbentuk bulat & kecil-kecil pada anak daun. Daun yg terserang berat menjadi kuning &
rontok, bahkan sampai gundul pada tanaman muda atau stadium bibit. Pengendalian: dgn cara
memotong (amputasi) bagian tanaman yg sakit & disemprot fungisida yg berbahan aktif Kaptafol,
seperti Difolatan, dll.
2) Penyakit kapang jelaga Penyakit ini hidup sebagai saprofit pada madu yg dihasilkan oleh kutu-
kutu putih. Gejala: permukaan daun tertutup oleh warna hitam, sehingga dpt mengganggu
proses fotosintesis. Pengendalian: disemprot dgn fungisida yg mangkus, misalnya Dithane M45
pada konsentrasi yg dianjurkan. Baca Selengkapnya tentang budidaya belimbing
2.3 pengendalian
2.3.1
Lalat Buah (bactrocera sp.) hama lalat buah disebabkan oleh bactrocera sp. Jenis hama ini
mengincar pada bagian buah belimbing untuk dijadikan tempat penitipan telurnya, saat telur
tersebut menatas kemudian berubah menjadi larva dan kemudian masuk ke dalam buah belimbing.
Larva inilah yang kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan buah busuk dan
berguguran. Cara Pengendalian : Untuk pengendalian pada hama lalat buah ini dapat dilakukan
dengan cara mencegah yakni dengan cara membungkus buah belimbing saat masih kecil pada
stadium pentil (umur satu bulandari bunga mekar). Memasang sex pheromone, seperti methyl
eugenol dalam botol aqua bekas. Mengumpulkan dan membakar buah yang busuk dan jatuh tadi
untuk mengantisipasi hama ini menyebar lagi.
2.3.2
Kutu Daun hama kutu daun menyerang tanaman belimbing dengan cara memakan daun belimbing
yang masih muda. Cara Pengendalian : Untuk pengendalian tanaman belimbing ini dari ktu daun ini
dengan cara menyemprotkan insektisida seperti Matador 25 EC.
2.3.3
Semut Rangrang Hama semut rangrang menjadi salah satu hama yang cukup diwaspadai, meskipun
tidak begitu mengganggu tanaman buah belimbing secara langsung, namun hama semut rangrang
ini dapat membuat tanaman buah belimbing berlubang. Cara Pengendalian : Untuk pengendalian
hama semut rangrang dapat dilakukan dengan cara memberikan insektisida seperti matador 25 EC.
Pemberian dilakukan sesuai dosis.
2.3.4
Kelelawar Hama hewan kelelawar ini cukup meresahkan, hama ini sering menggunakan tanaman
buah belimbing sebagai tempat singgah dan sering memakan buah belimbing yang sudah masak.
Cara Pengendalian : Untuk pengendalian hama kelelawar dapat dilakukan dengan cara memotong
dahan yang lebat hal ini dimaksudkan agar tidak menjadi tempat persembunyiannya, juga menutup
pohon dengan menggunakan jaring.
2.3.5
Bercak Daun Penyakit bercak daun sering menyerang pada bagian daun tanaman belimbing.
Penyakit bercak daun disebabkan oleh cercospora averrhoge fres. Gejala yang ditimbulkan
serangan bercak daun antara lain : terjadi bintik-bintik kecil berwarna cokelat dan berbentuk bulat
pada daun. Jika tidak segera ditangani akan menyebabkan daun menjadi layu dan rontok kemudian
gundul
2.3.6
Kapang Jelaga Penyakit ini disebabkan oleh jamur kutu yang tidak segera dibasmi, gejala yang sering
ditimbulkan oleh penyakit kepang jelaga yakni permukaan daun tertutup oleh warna hitam
(saprofit) sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis. Cara Pengendalian : Dapat dilakukan
dengan memberikan semprotan fungisida seperti dithane M45 sesuai dengan anjuran yang tertera
dalam kemasan.
2.3.7
Jamur Upas Penyakit jamur upas sering menyerang bagian batang tanaman buah belimbing ketika
masih muda. Cara Pengendalian : Untuk pengendalian pada tanaman belimbing ini dari jamur upas
yakni dengan cara merawat dan memangkas tanaman secara teratur.

2.4 pengairan
Tanaman belimbing adalah salah satu tanaman yang di dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya banyak membutuhkan air. Di daerah yang sepanjang tahun mendapatkan air
tentu tidak masalah, namun di daerah yang kering tanaman perlu diberi pengairan dan disiram.
Tanaman belimbing cocok di tanam pada musim hujan karena tanaman ini membutuhkan banyak
air, tapi musim hujan tidak baik bagi tumbuhan belimbing pada fase pembungaan karet dapat
menyebabkan gugurnya bunga dan buah pada tanaman belimbing. Intensitas penyinaran tanaman
belimbing 45-50%, namun juga toleran terhadap adanya naungan. Sebagai indikasi bila tanaman
perlu disiram yaitu bila rumput-rumput yang tumbuh dibawah pohon sudah mulai layu. Penyiraman
dapat dilakukan dengan cara penggenangan (dileb) atau disiram sampai daerah sekitar tajuk
tanaman basah. Meskipun selalu butuh air, tanaman ini kurang menyukai air tergenang, perlu
diberi sarana drainase dan air segera dialirkan ke luar kebun agar tidak menggenang. Sistem irigasi
pada tanaman belimbing di gunakan untuk memberi air saat belimbing membutuhkan air dan di
beri aliran drainase pada saat belimbing terdapat air dalam jumlah yang maksimum. Kandungan air
yang baik dalam tanah lahan budidaya tanaman belimbing yaitu kedalaman antara 50-200 cm.
tanah yang baik di gunakan dalam budidaya belimbing yaitu tanahnya subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik. Inovasi terbaru yang dapat dilakukan
pada tanaman belimbing adalah pembuatan irigasi pada sekitar tanaman beliming dengan
menggunakan pipa besar yang terisi air yang setiap pipa tersambung dari sumber air atau saluran
air. Pipa di lubangi kecil kecil agar bisa masuk ke dalam tanah belimbimg. Apabila pada saat
belimbing membutuhkan air pipa di isi air dan apabila tanaman tidak membutuhkan air air yang
masuk ke pipa karena jatuhnya hujan di buang. Tujuan pipia disini untuk mempermudah proses
pemberian air dan pembuangan air pada tanaman belimbing
2.5 pemupukan
Pemupukan dilakukan 6 bulan sekali pada umur tanaman belimbing manis di atas 1 tahun. Dosis
pupuk memasuki tahun kedua adalah 10 kg pupuk kandang ditambah 100 g urea, 250 gram SP-36,
dan 150 gram KCL. Demikian seterusnya sampai tanaman belimbing manis yang Anda tanam
berbuah.
2.6 panen
panen buah belimbing, umumnya penen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam.
Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling
lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun. A.4. Prakiraan Produksi Belimbing Potensi
hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara
intensif dpt mencapai antara 150–300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dgn populasi
per hektar antara 250–400 pohon dgn produktivitas 150–300 buah/pohon & berat per buah rata-
rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton.
2.7 pemasaran
elimbing manis merupakan salah satu komoditi buah-buahan tropis yang menjadi andalan bagi
beberapa daerah di Indonesia. Komoditi ini memiliki kelebihan dari segi bentuk fisik, rasa yang khas,
serta kandungan gizi yang dimiliki. Belimbing dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan

BAB 3
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pohon Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dariIndonesia,
India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik
Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial
dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan danHawaii. Di Indonesia, buah ini menjadi
ikon kota Depok, Jawa Barat, sejak tahun 2007.Pohon ini memiliki daun majemuk yang
panjangnya dapat mencapai 50 cm, bungaberwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung
dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi
tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran
pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.

DAFTAR PUSTAKA
- http://eprints.ums.ac.id/29747/2/BAB_I.pdf
- https://www.mikrobagoogle.com/2015/07/04/syarat-pertumbuhan-tanaman-belimbing/
- http://carabudidaya77.blogspot.com/2014/08/hama-penyakit-tanaman-belimbing.html
- https://www.jualbenihmurah.com/blog/inilah-tips-mudah-pengendalian-hama-peyakit-yang-
sering-menyerang-tanaman-belimbing-agar-mampu-berproduksi-secara-optimal
- http://icahnad.blogspot.com/2017/11/mekanisme-pengairan-pada-tanaman.html
- https://pupuklahan.blogspot.com/2018/07/cara-menanam-belimbing-manis-berbuah-lebat-
dalam-6-bulan-dengan-cara-pemupukan-begini.html
- https://budidaya-desa.blogspot.com/2014/08/panen-buah-belimbing.html
- https://brainly.co.id/tugas/5654907
-

Anda mungkin juga menyukai