Anda di halaman 1dari 3

MENTEFlIl<EUI\NGI\N

nEPUI:lLlI~ INDONESIA
SJ\L1NAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 80jPMK.03j2009

TENTANG

SlSA LE13lI-lYANG DITEI\lMA ATA.U DIPEROLEH BADAN A'1'AU LEMBAGA NIRLABA YANG
BERGERAK DALAM BIDANG PEN DlDIKAN DAN/ J\TAU 13IDANGPENELlTIAN DAN
PENGEM13ANGAN, YANG DlKECUALIKAN DARI 013JEKPAJAK PENGHASILAN

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang bahwa dalam I'angka mcbksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3) hurui m
Uncbng-Undang Nomor 7 Tahun 1983 lcntang Pajak Penghasilan sebugain,ana
telah beberapa kali diubah tcrakhir dengan Unclang-Undang Nomor 36 Tahun
2008, pcr1u menctapkan ,Pcraturan Menteri Keuangan tentang S:,a Lebih yang
Diterima atau Diperolch Badan Lembaga atau Nirlaba yang BeI'gcI'ak dalam
Bidang Pendidikan dan/ alau Bidang Penditian clan Pengembangan yang
Dikecualikan dari Objck Pajak Penghasilan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketcnluan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (Lembaran NqjL1raRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali cliubah terakhir dengan Undang-Undang
NomOI 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ~007
Nom.or 85, Tambahan Lembaran Ncgara I:zepublik Indonesia Nomor 4740);
2. Undang-Undang NomoI' 7 Tahwl1983 tentang Pajak Pcnghasilan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahw, 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali
diubah teI'akhiI' dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tarnbahan Lembaran
Negara RepllbLikIndonesia NomoI' 4893);
3. Keplltllsan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN MENTEIU KEUANGAN TENTANG SISA LEBIH YANG


DITERIMA ATAU DIPEROLEH 13ADAN ATAU LEMBAGA NlRLABA YANG
BEI:zGERAK DALAM BIDANG PENDlDlKAN DAN/ ATAU BIDANG
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, YANG DIKECUALIKAN DARI
OBJEK PAJAK PENGI-IASILAN.

Pasal1

(1) Sisa lcbih yang dipcroleh badan atau lcmbaga nirlaba yang ditanamkan
kembali dalarn bcntuk sarana dan prasar,ma kcgi(1tan pel1didikan danl alau
pcneIilian dzm pcngcmbangan yang disclL>nggarakan bersifat terbuka kepada
pihak manapun, dalam j,mgb v\'C1ktupaling lama 4 (empat) tahun sejak

dipcrolehnya sisa 1cbih tcrscbut dikccualikan scbagai objck Pajak penghasilan.~


MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

(2) Sisa lcbih sebagaimzulcl dill1ilksud pada ayat (1) ada1ah selisih dari se1uruh
pcncrimaan Yilng mcrupakiln objck Pajak Pcnghasilan selain pcnghasilan yang'
dikenakan Pajak Penghasilan tcrsendiri, dikurangi dcngan pengcluaran untuk
biaya opcrasiona1 SChiui-hari bad an atilu 1embaga nirlaba.

(3) Eadem atau lcmbaga nirlaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
badan atau lcm.baga nirlaba yang bcrgcrak dalam bidang pcndidikan dan/ atau
bidang pcnelitian lian pengembangan, yang telah lerdaftar pada instansi yang
lll.cmbidanginya.
(4) Sarclll.a dan praSari1ll.a kcgiatan pendidikan dan/ atau penelitian dan
pengembangiln sebagaimana dimaksucl pada ayat (1) mcliputi;

a. Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan,


pcnclitian clan pengcmbangan termasuk pcmbelian tanah sebagai 10kasi
pembangunan gedung dan prasarana tcrsebut;
b. pengacban sarana clan prasarana kantor, laboratorium clan pcrpustakaan;
c. pembelian/ pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen
alau karyawan, dan sarana prasarana olahraga, Sepi1ll.jang berada di
lingkunganjlokasi lembaga pencliclikan formal.

Pasa12

(1) Apabila setdah jangka waktu scbagaimana dimaksud dalam Pasal 1 i1yat (1)
terdapat sisa 1cbih yang tidak digunakan untuk pcngadaan sarana dan
prasarana kcgiatan pendidikan dan/ atau penelitian clan pcngembangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4), sisa lcbih tersebut diakui
scbagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan pada tahun pajak
bcrikutnya, sctclah jangka wahu 4 (empat) tahun tersebut ditambah dengan
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Apabila cla1am jangka waktu sebagaimana climaksud da1am ?asa1 1 ayat (1)
tcrclapat sisa 1ebih yang cligunakan selain unluk pengadaan sarana clan
prasamna sebi1gaimana dimaksud clalam Pasal 1 i1yat (4), sisa lebih tersebut
diakui sebagai penghasilan clan clikenai Pajak Penghasilan ditambah dengan
sanksi sesuai ketcntuan yang berlaku.

Pasa13

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengakuan sisa lebih yang ditcrima
atau diperolch bacL1ll. at,lu lembaga nirlaba yang bcrgerak cblam bidang
pcnclidikan clan/ atau bidang pencliti~m clan pengembangan yang dikccualikan clari
objek Pajak Pen/.',hasilan, didlur clcngan Pcraturan Direktur Jenderal Pajak.
MENTERIKEUANGAN
REPUBL IK INDONESIA

Pasa14

Pcraturan Menteri Kcuangan ini mulai bcrlaku pada langgal ditetapkan dan
mempunyai daya laku surullcrhilunl; sejak langgall Januari 2009.
Agar sctiap orang mcngctahuinya, memerinlahkan pengumUlnan Peraluran
Mcnlcri Kcuangan ini dengan pcncmpatannya dabm Berita Ncgara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jaka! t 1
pada tanggal 22 April 2009
MENTEIU lillUANGAN
ttd.

S~I MULYANIINDRAWATI

Anda mungkin juga menyukai