Anda di halaman 1dari 2

RESUME FILM G30S/PKI

NAMA : Haliza Salsabila Komala


NIM : G1C120069
PRODI : Psikologi

Gerakan G30S/PKI adalah peristiwa yang terjadi hanya semalam yaitu pada 30
September sampai awal bulan selanjutnya (1 Oktober). Sejak itu, tujuh perwira
tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh dalam suatu
usaha kudeta. G30S PKI merupakan peristiwa sejarah kelam di Indonesia yang
selalu diperingati setiap 30 September.

Film G30S PKI mengisahkan tentang kudeta Kolonel Untung, Komandan


Batalyon Cakrabirawa pada 30 September 1965. Film ini menceritakan sebuah
insiden, rencana kudeta, dan penculikan seorang jenderal. Sekelompok tentara
mengepung rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Film ini menggambarkan gerakan G30S sebagai gerakan kejam yang telah
merencanakan setiap langkah dengan terperinci, dalam melakukan kekerasan yang
berlebihan dan penyiksaan terhadap para jenderal.

Kronologi peristiwa nya bermula saat kasus penculikan 7 jendral dari anggota
staff tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari lapangan udara menuju
Jakarta selatan. Tiga dari tujuh jendral yaitu Jendral Ahmad Yani, Jendral MT
Haryono dan Jendral Panjaitan dibunuh tepat dirumah mereka masing masing.
Sedangkan 3 lainnya yaitu Jendral Soeprapto, Jendral S. Parman dan Jendral
Sutoyo ditangkap hidup hidup. Sementara itu Abdul Haris Nasution berhasil kabur
setelah melompat dinding batas kedubes Irak. Tetapi ajudan pribadi nasution Pierre
dan anaknya jendral nasution Ade Irma Nasution yang saat itu masih berusia 5
tahun tewas pada tanggal 6 oktober oleh regu sergap. Selain itu korban lainnya
yaitu seorang polisi penjaga rumah Nasution, dan juga Abert Naiborhu Jendral
yang masih hidup lalu dibunuh dan jasad nya dibuang kedalam lubang, yang
disebut Lubang Buaya.

Namun, para pelaku pembunuh jendral tidak membunuh Soeharto karena mereka
tidak tahu kalau Soeharto juga seorang tokoh politik. Dan begitu Soeharto
mendengar kabar tersebut beliau segera pergi ke markas kostard dan segera
menghubungi polisi dan anggota angkatan laut.

Dan akhirnya, Soeharto berhasil membuat 2 batalyon dan pasukan kudeta


menyerah. Dan aksi ini diberhentikan oleh pasukan pimpinan Soeharto yang
berhasil mengambil alih seluruh fasilitas.

Berikut adalah 7 jedral korban gerakan 30 september 1965 yang dikenal sebagai
“Pahlawan Revolusi”:
- JENDRAL AHMAD YANI
-MAYJEN R SOERAPTO
-MAYJEN MT HARYONO
-MAYJEN S PARMAN
-BRIGJEN D.I. PANJAITAN
-BRIGJEN SUTOYO SISWODIHARJO
-LETTU PIERRE ANDREAS TENDEAN

Anda mungkin juga menyukai