Dasar Teori
Dasar Teori
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang
mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam
instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short
circuit ataukorsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa
menimbulkan kebakaran.
Dalam artikel kami sebelumnya, “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah” ada
dijelaskan secara singkat fungsi MCB ini dan lokasi dimana MCB ini terpasang.
Pada instalasi listrik rumah, MCB terpasang di kWh meter listrik PLN dan juga di MCBBox.
Jadi sebenarnya kita “kenal baik” dengan komponen ini, setidaknya tahulah bentuk dan
dimana lokasinya. Tentunya karena setiap terjadi listrik di rumah “anjlok” disebabkan
kelebihan pemakaian daya listrik atau korsleting, maka yang pasti dicari untuk menyalakan
listrik PLN adalah MCB yang ada di kWh meter atau MCB Box.
Artikel ini akan membahas mengenai MCB ini secara lebih dalam dan lengkap. Sedikit teori
dan beberapa istilah teknis kami munculkan sebagai pendukung penjelasan, dan semoga
masih bisa dimengerti dengan mudah.
Fungsi MCB
Bila kita perhatikan secara lebih detail, pada bagian depan MCB akan ada gambar simbol
seperti gambar disamping ini. Simbol tersebut merupakan simbol yang umum dipakai dalam
gambar listrik sebagai legenda yang menjelaskan fungsi dari peralatan listrik tersebut.
Sedangkan angka 1 dan 2 menunjukkan nomor terminal pada MCB sebagai tempat koneksi
kabel listrik. Pada angka 1 atau bagian atas umumnya disambungkan dengan
kabel incoming dan pada angka 2 atau bagian bawah disambungkan dengan kabel outgoing.
Gambar disebelah kanan merupakan MCB dengan toggle switch berwarna biru. Simbol “I”
putih menunjukkan bahwa MCB dalam posisi “ON” dan simbol “O” menunjukkan posisi
“OFF”.
Dari simbol tersebut, terlihat MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu :
MCB ini mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik ke arah beban. Dan fasilitas pemutus
arus ini bisa dilakukan dengan cara manual ataupun otomatis.
Cara manual adalah dengan merubah toggle switch yang ada didepan MCB (biasanya
berwarna biru atau hitam) dari posisi “ON” ke posisi “OFF” dan bagian mekanis dalam MCB
akan memutus arus listrik. Hal ini dilakukan bila kita ingin mematikan sumber listrik di
rumah karena adanya keperluan perbaikan instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai
adalah MCB Switch Off.
Sedangkan MCB akan otomatis “OFF” bila dideteksi terjadi arus lebih, disebabkan karena
beban pemakaian listrik yang lebih, atau terjadi gangguan hubung singkat, oleh bagian
didalam MCB dan memerintahkan MCB untuk “OFF” agar aliran listrik terputus. Istilah yang
biasa dipakai adalah MCB Trip.
Bagian-bagian di dalam MCB tersebut akan dijelaskan pada poin 2 dan 3 berikut.
2. Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di kiri)
Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus listrik yang melebihi rating-nya.
Misalnya, suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual yang
mengalir melalui MCB tersebut ternyata 7A, maka MCB akan trip dengan delay waktu yang
cukup lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.
Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas ini adalah sebuah strip bimetal. Arus listrik
yang melewatibimetal ini akan membuat bagian ini menjadi panas dan memuai atau mungkin
melengkung. Semakin besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai
dimana pada akhirnya akan memerintahkan switchmekanis MCB memutus arus listrik
dan toggle switch akan pindah ke posisi “OFF”.
Lamanya waktu pemutusan arus ini tergantung dari besarnya arus listrik. Semakin besar tentu
akan semakin cepat. Fungsi strip bimetal ini disebut dengan Thermal Trip. Saat arus
listriknya sudah putus, maka bimetalakan mendingin dan kembali normal. MCB bisa kembali
mengalirkan arus listrik dengan mengembalikan ke posisi “ON”.
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting atau hubung singkat arus listrik.
Terjadinya korsletingakan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan mengalir dalam
sistem instalasi listrik rumah.
Bagian MCB yang mendeteksi adalah bagian magnetic trip yang berupa solenoid (bentuknya
seperti coil/lilitan), dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan gaya tarik
magnet di solenoid yang menarikswitch pemutus aliran listrik. Sistem kerjanya cepat, karena
bertujuan menghindari kerusakan pada peralatan listrik. Bayangkan bila bagian ini gagal
bekerja.
Bagian bimetal strip sebenarnya juga merasakan arus hubung singkat ini, hanya saja
reaksinya lambat sehingga kalah cepat dari solenoid ini.
Sedangkan bila MCB trip karena korsleting, maka jangan langsung “ON” kan MCB, tetapi
pastikan dulu bagian dari instalasi listrik rumah yang bermasalah sudah dilepaskan dari
sistem kelistrikan. Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik tersebut ada tanda-tanda
seperti percikan bunga api listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi hubung singkat.
Jadi bedanya MCB trip karena overload atau hubung singkat bisa dilihat secara mudahnya
dari sini.
Oke…kalau anda bingung membayangkan bagian-bagian dalam MCB tersebut seperti apa,
yuk kita lihat-lihat bagian MCB tersebut pada bagian berikut.
Bagian-bagian MCB
Jika anda mengalami masalah dengan fungsi MCB, cukup beresiko jika kita perbaiki sendiri
dengan berbekal pengetahuan mengenai bagian-bagian dalamnya melalui gambar diatas.
Karena ini berhubungan dengan fungsi proteksi arus listrik yang sangat penting. Jadi
sebaiknya sih ganti MCB-nya dengan yang baru.
Oke dech kawan pembaca…sampai disini dulu bagian pertama dari artikel mengenai MCB
ini. Bagian selanjutnya dari MCB ini akan semakin menarik dan aplikatif. Dan semoga
bagian pertama ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
ILR-Team
Sekarang, mari kita bahas kode dan simbol yang tertulis dalam nameplate MCB tersebut.
NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen berarti
lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah MCB yang
diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.
C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan proteksi magnetic
trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16”
adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting dalam
MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenairating arus ada di
bagian berikutnya.
230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai dengan
tegangan listrik PLN 220V.
4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB masih
baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung singkat arus listrik.
Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2t classification,
yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.
12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB ini, tidak perlu pusing-
pusing untuk mengertinameplate MCB. Hal yang paling penting dalam memilih MCB yang
hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas
yaitu kode “C16”, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curvetipe “C”. Kode
lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk ini sudah
memenuhi standard tersebut.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan
besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar
langganan listrik perumahan sesuai ratingarus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam
negeri.
2A 450VA
4A 900VA
6A 1300VA
10A 2200VA
16A 3300VA
Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN sebesar
1300VA maka MCB yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6).
MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N
dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve tipe “C”). Bisa dilihat
warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
Hanya saja ada faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan tambah daya listrik PLN, yaitu
faktor kapasitas dari instalasi listrik rumah itu sendiri. Jika anda melakukan tambah daya dari
1300VA ke 2200VA maka akan ada penambahan daya listrik lebih dari 150% kapasitas.
Salah satu faktor yang harus menjadi perhatian adalah ukuran kabel jalur utama yang
terpasang pada instalasi listrik rumah, apakah mampu menghantarkan arus sebesar 10A dari
sebelumnya 6A.
Salah satu cara mudahnya adalah pastikan ukuran kabel eksisting untuk jalur utama paling
tidak berukuran minimal 2.5mm (memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila
tambah daya hingga mencapai 3300VA atau MCBrating arus 16A, maka ukuran kabel harus
dinaikkan.
Efek pada kabel yang dilalui arus listrik mendekati kapasitas nominalnya adalah kabel
menjadi panas, dan bila kualitas kabel kurang baik atau sudah berumur, maka bisa terjadi
kerusakan isolasi kabel dan berakibat terjadi kebocoran arus listrik.
Kasus lainnya adalah bila rumah yang akan dinaikkan daya listriknya ternyata pada awalnya
berlangganan listrik 450VA, kemudian dinaikkan menjadi 900VA dan kemudian karena
kebutuhan akan listrik meningkat lagi maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah
daya ternyata tidak diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik rumah. Untuk
kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga ukurannya yang sesuai.
Salah satu yang sering ditekankan oleh Pemerintah adalah pilihlah produk yang berlabel
“SNI”. Masalahnya adalah, mungkin banyak produk dengan kualitas rendah ataupun merk
MCB yang dipalsukan yang juga diberi label “SNI”. Nah..inilah salah satu hal yang tidak
mudah. Salah satu caranya adalah cermati harga jualnya. Ada MCB yang dijual dengan harga
sangat murah dari produsen yang tidak terkenal. Logikanya, bila harga jual sudah murah,
berapa ongkos produksinya dan apa material yang dipakai dengan harga semurah itu. Bila
material yang dipakai tidak sesuai standard atau berkualitas jelek, maka efeknya adalah MCB
tidak bekerja sesuai rating-nya.
Hal ini berbahaya bagi instalasi listrik terutama pada kabel bila terjadi hubung singkat, yaitu
MCB tidak trip atau turun sehingga arus hubung singkat yang luar biasa besar tetap terjadi
dan merusak isolasi kabel sehingga timbul percikan api yang dapat mengakibatkan
kebakaran. Karena itu belilah MCB yang berkualitas baik mengingat fungsinya yang cukup
vital sebagai proteksi dari system instalasi listrik rumah.
Semoga artikel mengenai MCB yang dibagi dalam dua tulisan ini cukup bermanfaat bagi
pembaca dan mohon maaf bila alur pembahasannya banyak berhubungan dengan hal-hal
teknis. Kita berusaha membuatnya mudah dimengerti. Silahkan bila ada yang ingin
menambahkan, koreksi ataupun sharing mengenai penggunaan MCB ini
http://listrik220.blogspot.com/2013/04/mcb-sebagai-proteksi-dan-pembatas-daya.html
http://www.instalasilistrikrumah.com/mcb-sebagai-proteksi-dan-pembatas-daya-listrik/
KABEL INSTALASI
Seperti kita tahu bahwa kabel adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu
rangkaian instalasi listrik, baik instalasi listrik rumah, ruko, kantor, pabrik, gedung
bertingkat. Kabel sangat dibutuhkan sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan
daya listrik dari sumber listrik (PLN, Genset, atau pembangkit listrik yang lain) menuju ke
beban (Perlatan rumah tangga, Mesin Produksi, penerangan dll).
Selain sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik, kabel juga bisa
digunakan sebagai pengontrolan jarak jauh. Contoh yang paling sederhana adalah bila kita
menghidupkan lampu di kamar tidur, cukup kita menghidupkan saklar agar lampu bisa
menyala. Contoh lain yang lebih besar dan rumit adalah pengontrolan pada sebuah mesin
produksi.
Dipasaran dapat kita temui berbagai macam jenis, type dan ukuran kabel, yang masing-
masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Harganyapun bervariasi berdasarkan fungsinya.
Melihat hal itu ada baiknya kita lebih cermat dalam memilih kabel yang sesuai dengan
kebutuhan kita. Dalam memilih kabel yang harus diperhatikan adalah kemampuan kabel.
Kabel mempunyai batas kemampuan dalam mendistribusikan arus listrik berbeda-beda satu
sama yang lainnya berdasarkan ukuran penampang, jenis, dan cara pemasangan kabel. Pada
instalasi listrik untuk rumah, perkantoran, ruko dan toko banyak menggunakan kabel
berjenis NYA,NYM dan NYY. Keterangan masing-masin kabel sebagai berikut:
1. NYA.
Kabel NYA ini berbahan tembaga, berinti tunggal,
kabel pada umumnya berwarna merah, kuning, biru,
ini umum dipergunakan di perumahan karena har
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tida
udara) dan mudah digigit tikus. Untuk keamanan
disarankan menggunakan pipa conduit agar lebih a
instalasi listrik, kabel NYA ini tidak diperbolehkan
atau ditanah. Apabila kabel ini harus ditanam d
menggunakan pipa conduit. Kekurangan dalam m
setiap jalur instalasi 1phase (Phase,Netral dan Grou
kabel NYA.
2. NYM.
Kabel NYM berbahan tembaga, berinti tunggal, berl
memiliki inti lebih dari 1 inti tembaga yaitu berint
lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keaman
(harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dap
kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. A
dimasukkan ke pipa conduit terlebih dahulu kemudia
Tabel
KHA terus menerus yang diperbolehkan dan proteksi untuk kabel instalasi
berinti tunggal berisolasi PVC pada suhu keliling 30°C dan suhu
penghantar maksimu 70°C
KHA KHA
Luas terus menerus Pengenalgawai proteksi
Jenis
Penampang
Penghantar Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan
Nominal
dalam pipa diudara dalam pipa di udara
mm2 A A A A
1 2 3 4 5 6
10 45 73 35 63
16 61 98 50 80
25 83 129 63 100
Berdasarkan tabel diatas kita bisa mengetahui kemampuan maksimal yang diijinkan pada
kabel yang akan kita gunakan. Misalnya kabel berukuran 2.5 mm², kemampuan hantar arus
yang diijinkan untuk pemasangan dalam pipa sebesar 20 A atau untuk pemasangan diudara
bebas sebesar 32 A. Apabila arus yang mengalir pada kabel berukuran 2.5 mm² melebihi dari
batas kemampuan maksimalnya makan kabel mulai panas dan apabila diteruskan Arus yang
mengalir pada kabel bertambah maka kabel akan terbakar.
Bila dilihat dari tabel diatas maka kita juga bisa tahu berapa ampere MCB yang harus
dipasang. Misalkan kabel ukuran 2.5 mm² dipasang pada instalasi rumah dengan
menggunakan pipa conduit, maka kabel tersebut mampu mengalirkan aliran listrik sebesar 20
A. Dengan ukuran tersebut maka daya maksimal kabel adalah P = I x V = 20 A x 220 V =
4400 W, MCB yang bisa dipasang tidak boleh melebihi dari tabel diatas yaitu 16A. Apabila
kita pasang dengan MCB yang lebih besar maka kabel akan mulai panas dan akhirnya akan
menyebabkan terjadinya kebakaran. Jika dilihat ukuran MCB dipasaran mulai dari 2A, 4A,
6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, dst.
Singkatnya dalam memilih kabel yang akan digunakan untuk instalasi listrik, ada
baiknya kita mengetahui jumlah daya yang akan dipasang di rumah, kantor, ruko, atau
gedung. Dan gunakan kabel yang sudah masuk dalam standart SNI ( biasanya dikenal
dengan 5 besar ). Jangan mempertaruhkan aset kita dengan membeli atau
menggunakan material listrik yang tidak standart. Dilihat dari segi harga memang
kabel yang masuk dalam 5 besar, mempunyai harga yang mahal.
http://listrik220.blogspot.com/2013/03/kabel-instalasi.html
GROUNDING
Grounding / pembumian / pentanahan adalah suatu sistem yang sering digunakan
dalam instalasi listrik. Grounding berfungsi untuk pengaman dari bahaya sengatan
listrik baik yang langsung atau tidak langsung. Bahaya sengatan langsung merupakan
akibat dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan
sedangkan bahaya sengatan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan
liar yang terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan
bagian yang bertegangan) sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan
listrik.
Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia,
yaitu: Besar arus listrikBesar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh
tegangan dan tahanan tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan,
sedangkan tahanan tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis,
kelembaban/moistur kulit dan faktor-faktor lain seperti ukuran tubuh, berat badan,
dan lain sebagainya. Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 kohm (kulit kering)
sampai 100 ohm (kulit basah). Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100 - 500
ohm.
Contoh:
Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang
mengalir ke dalam tubuh manusia?
Kondisi terbaik:
1. Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit di tambah tahanan internal
tubuh, (Rk)=100ohm +100ohm = 200 ohm
2. Arus yang mengalir ke tubuh: I =V/R = 220 V/200ohm = 1,1 A
Kondisi terbaik:
1. Tahanan Tubuh Rk= 1000 kohm
2. I = 220 V/1000 kohm = 0,22 mA.
Lintasan aliran arus dalam tubuh
Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat
sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan
pusat saraf (otak). Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita
bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ONLINE adalah gunakan topi
isolasi, sepatu yang berisolasi baik, sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan.
http://www.aperlindo.com/images/stories/instalasi-listrik-sederhana.jpg
KESELAMATAN adalah hal utama, termasuk dalam pemasangan instalasi listrik. Karena itu
pemasangan instalasi listrik, seperti tegangan rendah harus memenuhi standar yang
ditetapkan pemerintah. Adapun untuk pemasangan instalasi listrik tegangan rendah tersebut
harus memenuhi SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL
2000/Amd 2006) yang telah diberlakukan wajib oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 008 Tahun 2007.
Agoes mengatakan, mengenai keselamatan dalam pemasangan instalasi listriik ini, Ditjen
Ketenagalistrikan bersama. stakeholders terkait (Yayasan PUIL, Panitia Teknis PUIL, AKLI,
AKLINDO, KONSUIL dan Komite Kontraktor Kecil Elektrikal Nasional (K3EN)) telah
membuat gambar instalasi listrik sederhana untuk rumah tinggal dan material yang
diperlukan untuk dapat digunakan sebagai acuan pemasangan instalasi listrik untuk rumah
tinggal. Selanjutnya, standar instalasi listrik ini akan disampaikan kepada pemerintah provinsi
dan stakeholder dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dijelaskan Agoes, gambar instalasi ini meliputi tentang perancangan tata letak yang
menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya
(pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar dan lain-lain. Demikian
perancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan
lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur
kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir.
Menurut Agoes, langkah itu ditempuh karena pemerintah telah menerima berbagai keluhan
masyarakat dan berita di media massa mengenai permasalahan pemasangan instalasi listrik
sederhana untuk rumah tinggal, terutama berkenaan pemasangan instalasi listrik tidak sesuai
standar dan biaya pemasangannya diluar kepatutannya.
Acuan ini, kata Agoes, tidak mengikat namun paling tidak masyarakat diberi pengetahuan
tentang standar instalasi listrik dan material apa saja yang digunakan untuk instalasi listrik
dirumahnya. Tentunya dengan mengetahui harga material setempat maka masyarakat dapat
terhindar dari biaya pemasangan instalasi listrik yang di luar kepatutannya.
Agoes melanjutkan terkait permasalahan dan isu-isu penting yang berkembang dibidang
ketenagalistrikan tersebut, baru-baru ini Ditjen Ketenagalistrikan mengadakan kegiatan
coffee morning, yang diikuti para pemangku kepentingan ketenagalistrikan. Pada acara coffee
morning yang diselenggarakan 19 Januari 2012 lalu, permasalahan yang dibahas adalah
tentang instalasi listrik sederhana untuk rumah tinggal.
Selain itu, masyarakat harus menggunakan peralatan atau material listrik yang bertanda SNI
untuk peralatan atau material listrik yang standarnya telah diberlakukan sebagai SNI Wajib.
Adapun mengenai daftar SNI Wajib dan merek produk yang telah bersertifikat SNI dapat
dilihat dalam website www.djlpe.esdm.go.id.
Sebelum melakukan pemasangan instalasi sederhana untuk rumah tinggal, terlebih dahulu
harus dibuatkan tabel penggunaan peralatan listrik yang akan digunakan beserta gambar
instalasi itu sendiri. *
Berikut gambar dan tabel untuk instalasi listrik untuk rumah sederhana yang harus
diperhatikan masyarakat;
1. Pengertian istilah yang berhubungan dengan PHB :
- PHB DARI SUATU INSTALASI UNTUK MENSUPLAY LISTRIK KEPADA SATU
KONSUMEN DAN INSTALASI TERSEBUT MERUPAKAN BAGIAN DARI SUATU
INSTALASI YANG MENSUPLAI LISTRIK KEPADA DUA KONSUMEN ATAU
LEBIH .
- PHB YANG TERDIRI DARI KOTAK – KOTAK SEPERTI KOTAK REL , KOTAK
CABANG , KOTAK PENGAMAN LEBUR , DAN KOTAK SAKELAR YANG DIRAKIT
MENJADI SATU .
- SAKELAR MASUK DAN SAKELAR KELUAR PADA PHB UTAMA ATAU PHB
UTAMA SUB INSTALASI
- SAKELAR PADA PHB DISISI KELUARNYA TENAGA LISTRIK KELUAR DARI
PHB TERSEBUT
- Selungkup / rumah harus dari bahan LOGAM YANG KUAT dengan tebal minimun 0,8
mm , dan tahan mekanik
- Dari bahan kayu harus dilapis dengan ASBES , LOGAM DLL .
http://suriptotitl.wordpress.com/2012/07/05/macam-macam-hubung-bagi/
b) Bentuk KOTAK
Ukuran masing masing kotak biasanya 1 x 1m, terpasang menjadi satu.
c) Bentuk MEJA
Bidang pelayanan mendatar atau miring dengan tinggi kurang dari 1 m.