Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PENILAIAN DAN PERHITUNGAN HARGA SAHAM

ABSTRAK
Memberikan pemahaman dan penjelasan tentang saham beserta jenisnya, pengertian penilaian
saham, tujuannya, fungsi dan nilai-nilainya.

PENDAHULUAN
Sebelum pemilik dana mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih berinvestasi dalam
bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah maupun rumah. Akan tetapi muncul alternativ
investasi lain yaitu saham. Sampai saat ini investasi saham menjadi pilihan alternativ investasi
oleh beberapa investor. Begitu pula di Indonesia yang dimulai pada abad 19. Investasi sahaam
diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga sekarang.
Untuk memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian harga saham dari
perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila dana
investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup
hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama
untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga
sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut (Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan
sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair value (nilai wajarnya) dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata
lain, penilaian saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga wajar
saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi resiko
atau isu-isu yang akan dihadapi.

LITERATUR TEORI
Analisis saham bertujuan untuk menafsir nilai suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan
harga pasar saat ini (current market price).

PEMBAHASAN
PENGERTIAN SAHAM
Pengertian Saham adalah dokumen berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham maka orang tersebut telah
membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Arti saham (stock) dapat juga didefinisikan sebagai satuan nilai atau pembukuan dalam
berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Jadi,
ketika seseorang membeli saham suatu perusahaan maka orang tersebut telah memiliki hak
atas ASET dan pendapatan perusahaan tersebut dengan porsi sebesar saham yang dibeli.
Secara sederhana, saham adalah suatu alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan atau
badan usaha. Wujud saham umumnya berbentuk selembar kertas dimana di dalamnya
disebutkan bahwa pemilik surat berharga tersebut merupakan pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat tersebut.

Pengertian Saham Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti saham (stock), maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:
1. Sapto Raharjo
Menurut Sapto Raharjo, pengertian saham adalah suatu surat berharga yang merupakan
instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu
perusahaan.
2. Swadidji Widoatmodjo
Menurut Swadidji Widoatmodjo, pengertian saham adalah surat berharga yang dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan terbatas atau yang disebut emiten.
3. Nofie Iman
Menurut Nofie Iman, pengertian saham adalah surat berharga yang memberikan peluang
keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi.
4. Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin
Menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin, pengertian saham adalah bukti
kepemilikan seseorang/ instansi terhadap suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
berwujud selembar surat berharga yang menerangkan bahwa pemilik surat tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

JENIS-JENIS SAHAM
1. Saham Biasa (common stock)
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik
saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari
perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham
biasa Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil
saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar
hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.
Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama sebagai berikut:
 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
 Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
 Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga
memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Memiliki berbagai tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda
 Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham
biasa dalam hal pembagian dividen
 dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
 Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Bila ditinjau dari segi kinerja perdagangan, maka saham dapat dikelompokkan menjadi lima
jenis, yaitu:
1. BlueChip Stocks, yaitu saham biasa dari perusahaan dengan reputasi tinggi, menjadi
market leader di industri sejenis, memiliki penghasilan stabil, dan konsisten membayar
dividen,
2. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten dengan kemampuan membayar dividen
di atas rata-rata pembeyaran dividen tahun sebelumnya. Saham jenis ini umumnya
dapat memberikan pendapatan yang lebih besar dan rutin membayarkan dividen tunai.
3. Growth Stocks, yaitu saham yang terdiri dari well-known dan lesser-known. Well –
Known adalah saham dari emiten yang pertumbuhan pendapatannya tinggi, market
leader di industri sejenis dan memiliki reputasi tinggi. Lesser – Known adalah saham dari
emiten yang bukan market leader dalam industrinya, namun mempunyai ciri growth
stock.
4. Speculative Stock, yaitu saham dari perusahaan yang belum dapat memiliki pendapatan
rutin setiap tahunnya, namun berpotensi akan memiliki pendapatan tinggi di masa
depan, walaupun belum pasti.
5. Counter Cyclical Stockss, yaitu saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Nilai saham ini bisa tetap tinggi
pada saat resesi ekonomi karena emitennya mampu mendapatkan penghasilan tinggi
sehingga mampu memberikan dividen yang tinggi.

Pengertian Penilaian Saham


Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/
variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba
perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai
saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.

TUJUAN PENILAIAN SAHAM


Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi
nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan manajemen sebagai
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.

 NILAI – NILAI SAHAM


Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
saham yaitu:

 Analisis Fundamental
Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor adalah makhluk rasional, karena itu analisis
ini mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengankondisi perubahaan yang
tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu.
 Analisis Teknikal
Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan permintaan menentukan harga saham. Para
analis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang
memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.

 JENIS-JENIS PENILAIAN SAHAM


Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a)      Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b)      Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c)      Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).

PERHITUNGAN SAHAM
Untuk menghitung biaya modal pada aktifitas saham, kita dapat menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:

a) Menghitung Total Harga Perolehan Saham


Total Harga Perolehan Saham=( MPS x QS )+ CDimana:
MPS = Market Price per Share (Harga pasar per lembar saham
QS = Quantity of Shares (Jumlah Saham yang di peroleh)
C = Cost (Biaya perolehan Saham)

b) Menghitung Harga Perolehan Per Lembar Saham


( MPS x QS )+C
Harga Perolehan Perlembar Saham= Dimana:
QS
MPS = Market Price per Share (Harga pasar per lembar saham
QS = Quantity of Shares (Jumlah Saham yang di peroleh)
C = Cost (Biaya perolehan Saham)

Atau

C
(
Harga Perolehan Perlembar Saham=PPS+ ( MPS−PPS )+
QS )Dimana:

MPS = Market Price per Share (Harga pasar per lembar saham)
PPS= Price per Share (Nilai nominal per lembar saham)
QS = Quantity of Shares (Jumlah saham yang di peroleh)
C = Cost (Biaya perolehan saham)

Contoh investasi sementara pada saham:


Tanggal 6 Maret 2016 PT. B membeli 1.000 lembar saham milik PT. A dengan harga pasar Rp
1.200 perlembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Untuk
transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000. Hitunglah total
harga perolehan atas aktifitas pembelian saham tersebut dan berapakah harga perolehan
per lembar sahamnya!

Penyelesaian kasus:
Menghitung Total Harga Perolehan Saham
Total Harga Perolehan Saham=( MPS x QS )+ C
Total Harga Perolehan Saham=( Rp 1.200 x 1000 ) + Rp50.000
¿ Rp1.250 .000

Menghitung Harga Perolehan Per Lembar Saham


Harga Perolehan Perlembar Saham=(( MPS x QS)+ C)/QS
Harga Perolehan Perlembar Saham=((Rp 1.200 x 1.000)+ Rp50.000)/1.000
¿( Rp 1.200 .000+ Rp50.000)/ 1.000
¿ Rp1.250 .000 /1.000
¿ Rp1.250

Atau

Harga Perolehan Perlembar Saham=PPS+(( MPS−PPS)+(C) /QS )


Rp50.000
(
Harga Perolehan Perlembar Saham=Rp 1.000+ ( Rp 1.200−Rp1.000 ) +
1.000 )
Rp 50.000
(
¿ Rp1.000+ ( Rp 1.200−Rp 1.000 ) +
1.000 )
Rp 50.000
¿ Rp1.000+ ( Rp 200+
1.000 )
¿ Rp1.000+ ( Rp 200+ Rp 50 )
¿ Rp1.000+ Rp 250
¿ Rp1250

c) Menghitung Deviden Saham


Untuk mengetahui pendapatan deviden atas saham yang diperoleh pemilik saham dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut:
Pendapatan Deviden=DVS x QS
Dimana:
DVS = Deviden per Share (Deviden per lembar saham)
QS = Quantity of Shares (Jumlah saham yang di peroleh)
Contoh Kasus:
Tanggal 10 April 2016, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar. Pada saat
ini, PT. B menguasai 1.000 lembar saham PT. A. Hitunglah besarnya total deviden yang
didapatkan oleh PT.B!

Penyelesaian Kasus:
Pendapatan Deviden=DVS x QS
Pendapatan Deviden=Rp 150 x 1.000=Rp 150.000

d) Menghitung Laba/Rugi Pelepasan Saham


Pemilik saham dapat saja melepas saham yang dimilikinya dengan cara menjual saham
tersebut kepada pihak lain. Untuk mengetahui apakah hasil penjualan saham tersebut
menghasilkan Laba/Rugi, dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1) Mencari Hasil Penjualan Saham

Hasil Penjualan Saham=( Kurs x PPS x QS ) x Commitions

2) Menghitung Laba/Rugi atas Penjualan Saham

Laba−Rugi Atas Penjualan Saham=Total Harga Perolehan Saham−Hasil Henjualan Saham


Keterangan:
Kurs = Kurs nilai pada saat pelepasan saham
PPS = Price per Share (Nilai nominal per lembar saham)
QS = Quantity of Shares (Jumlah saham yang di peroleh)
Commition= Biaya Komisi pada saat pelepasan saham

Contoh Kasus:
Tgl. 5 Juni 2016, PT. B menjual semua kepemilikan sahamnya atas PT. A yaitu 1.000 lembar
saham dengan kurs jual 130% dengan menggunakan jasa perusahaan broker. Nilai nominal
saham yang dimiliki PT.B kepemilikan PT.A adalah Rp.1000 per lembar. Berkaitan dengan
hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker sebesar 1%. Hitunglah besarnya selisih
laba/rugi atas transaksi pelepasan saham tersebut:
Penyelesaian Kasus:
Mencari Hasil Pelepasan Saham
Hasil Pelepasan Saham=( Kurs x PPS x QS ) x Commitions
Hasil Pelepasan Saham=( 130 % x Rp1.000 x 1.000 ) x 1 %
¿ ( 130 % x Rp 1.000 .000 ) x 1 %
¿ Rp1.300 .000 x 1 %
¿ Rp1.430 .000

Menghitung Laba/Rugi atas Pelepasan Saham

Laba−Rugi Atas Pelepasan Saham=Hasil Henjualan Saham−Total Harga Perolehan Saham

Perhitungan :
Dividen = 1.000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000,-
Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000,-
Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp 13.000,-

Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000,-


Harga Perolehan = (Rp 1.250.000,-)
Laba Penjualan Saham = Rp 37.000,-
KESIMPULAN
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek. Suatu
perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan
perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham
biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin
saja mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferent (preferred
stock) atau saham treasuri (treasure stock). Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk
merubah serangkaian variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi
perkiraan tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan,
maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi
surat berharga.

DAFTAR PUTSAKA
"Putra, Y. M., (2017). Analisa Perhitungan dan Penilaian Harga Obligasi. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/investasi/pengertian-saham.html
http://www.bisnisinvestasisaham.com/investasi-saham/pengertian-saham/
http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah-penilaian-saham.html
http://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/saham-dan-penilaian-saham.html

Anda mungkin juga menyukai