Anda di halaman 1dari 2

KONSERVASI LONTAR DI ERA MILENIAL SEBAGAI WUJUD

PELESTARIAN BUDAYA

Ni Putu Pratiwi Ika Dharma Lestari, Desak Nyoman Agung Wulan Rosmitha Sari, S.Pd.B.
M.Pd.

Kelas XII IPS 2


SMA Negeri 3 Denpasar
Tahun 2020/2021

e-mail : {pratiwiikadharma@gmail.com}

Abstrak
Abstract

PENDAHULUAN
Pulau Bali cukup terkenal dengan lampau. Hal tersebut dapat dikembangkan
keunikan tradisi dan budaya. Tidak hanya di untuk menata dan meningkatkan kehidupan
Indonesia, Pulau Bali juga terkenal ke spiritual dan material saat ini dan masa-
manca negara. Bahkan Bali mendapat masa mendatang.
julukan sebagai Surga Dunia. Sebagai Pewarisan lontar dilakukan dari
masyarakat Bali, tentunya kita sudah tidak generasi ke generasi. Lontar dianggap
asing dengan kata “Lontar”. Lontar adalah sangat penting bagi masyarakat Bali. Selain
daun siwalan atau tal yang dikeringkan dan itu, lontar juga memperkaya khazanah
dipakai dalam pembuatan naskah. budaya masyarakat luas. Di Bali terdapat
Orang-orang pada zaman dahulu, banyak tulisan lontar, biasanya dapat
menulis di atas daun lontar. Pada umumnya, dijumpai di pura ataupun puri. Lontar-lontar
lontar ditulis dengan aksara Bali. Lontar tersebut berusia puluhan tahun, bahkan ada
adalah budaya yang memiliki makna yang sudah ratusan tahun. Tidak dipungkiri,
mendalam dan eksistensinya tetap terjaga di ada beberapa lontar yang rusak dan tidak
tengah peradaban masyarakat saat ini. bisa terbaca karena usianya sudah ratusan
Tradisi lontar memiliki perjalanan yang tahun.
panjang. Tidak hanya itu, lontar juga Sebagai generasi milenial,
memiliki kaitan yang erat dengan sastra dan hendaknya kita tetap melestarikan budaya
nilai sejarah yang kental. Di dalam lontar lontar. Jangan sampai warisan budaya yang
terkandung berbagai ilmu pengetahuan dan sudah turun-temurun itu punah ditelan
pengalaman hidup yang pernah ada dan waktu. Sayangnya, masih ada sebagian
dimiliki oleh masyarakat Bali pada masa orang yang belum mengenal lontar, bahkan
belum paham dengan aksara Bali. Seiring kelestarian budaya lontar tersebut. Tidak
perkembangan teknologi yang semakin hanya di kalangan masyarakat lokal, tetapi
modern, lontar mulai ditinggalkan begitu juga masyarakat luas. Konservasi lontar
saja, tidak dirawat, bahkan isinya juga sangat penting dilakukan. Dengan
jarang dibaca. Padahal sebenarnya, budaya terlaksananya konservasi yang baik dan
lontar adalah budaya warisan leluhur yang tepat, maka kelestarian lontar tetap terjaga.
berisi tentang ilmu pengetahuan yang sangat Oleh karena itu, dalam karya tulis ini, akan
berguna dalam kehidupan. Oleh karena itu, dibahas mengenai konservasi lontar di era
perlu adanya upaya-upaya untuk milenial sebagai wujud pelestarian budaya
melestarikan budaya lontar tersebut. yang bertujuan untuk menambah wawasan
Pelestarian lontar dapat dilakukan dengan atau pemahaman mengenai bagaimana
cara konservasi lontar. Dengan adanya wujud pelestarian budaya lontar tersebut,
konservasi lontar diharapkan dapat menjaga khususnya di wilayah Kota Denpasar.

METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan suatu karya tulis, diperlukan berbagi sumber informasi untuk
mendukung topik yang dibahas. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam
penyusunan karya tulis ini adalah metode wawancara dan survei. Metode wawancara
dilakukan melalui mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait topik Konservasi Lontar kepada
pihak yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Adapun survei dilakukan menggunakan
kuesioner atau form yang ditujukan kepada para responden khususnya generasi milenial.
Survei dilakukan untuk mengetahui sejauh mana generasi milenial saat ini dalam mengenal
budaya lontar dan betapa pentingnya konservasi lontar dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai