Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STUDI KONSUMEN

UNTUK FOOD SERVICE


“TIPE – TIPE FOOD SERVICE”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7 D-IV/VIB
 Devi Januarti Rajagukguk (P01031217057)
 Melisa Herawanti Hasibuan (P01031217071)
 Rina Marpaung (P01031217082)
 Vidi Tesalonika Matondang (P01031217094)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
ROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020
TIPE – TIPE FOOD SERVICE
1. PENDAHULUAN

Makanan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, menjadi sasaran para
pelaku bisnis. Industri makanan yang terus mengalami pertumbuhan, membuat
persaingan yang semakin ketat diantara para pengusaha. Kemampuan menilai
keinginan dan kebutuhan pasar dalam menetapkan strategi menjadi tuntutan besar bagi
pelaku bisnis. Mereka harus terus mengikuti perkembangan terkini, melakukan
pembaharuan, dan melakukan inovasi sebagai upaya peningkatan daya saing dalam
industri makanan. Inovasi yang dilakukan dapat berupa varian rasa untuk industri
makanan kategori snack, varian menu untuk kategori rumah makan, dan upaya lain
demi keberlangsungan dan pertumbuhan usahanya.

Dewasa ini, salah satu strategi pemasaran yang dapat dimanfaatkan para pelaku
bisnis di industri makanan adalah pemanfaatan media sosial seperti facebook,
instagram, twiter, dan media sosial lainnya. Dengan memanfaatkan media sosial, biaya
pemasaran menjadi lebih kecil namun mampu menjangkau semua wilayah georafis
Indonesia yang memiliki akses internet. Bisnis mereka tidak hanya dikenal terbatas di
wilayah itu saja. Visualisasi produk oleh konsumen pengguna media sosial, mampu
menumbuhkan keinginan masyarakat untuk ikut mencicipi lezatnya makanan yang
ditampilkan. Strategi marketing mouth to mouth berlangsung secara tidak sengaja
dengan jangkauan pemasaran yang semakin luas.

Pada bisnis ataupun industri yang berfokus pada konsumen, maka tidak dapat
dihindari jika kualitas pelayanan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan. Dalam menentukan kepuasan konsumen terhadap suatu bisnis, telah
banyak penelitian yang menghubungkan kualitas pelayanan sebagai indikator
kepuasan. Jika hanya fokus pada strategi promosi, tentu tidak akan membuat
konsumen loyal terhadap bisnis yang dijalankan. Konsumen biasanya memilih produk
dan jasa karena adanya promo menarik yang ditawarkan oleh pelaku bisnis. Setelah
pelaku bisnis tidak memberlakukan promosi lagi, maka akan membuat konsumen
memilih produk ataupun jasa bisnis lainnya yang bisa memberikan mereka promo yang
lebih baik dari sebelumnya, sehingga bisnis yang dijalankan akan kehilangan konsumen
bahkan tidak akan memiliki konsumen yang loyal. Konsumen yang puas terhadap
produk dan jasa pelayanan akan membeli kembali produk dan menggunakan kembali
jasa saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Kondisi ini
memperlihatkan kepuasan merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam
melakukan pembelian selanjutnya yang merupakan bagian terbesar dari peningkatan
jumlah penjualan.
Berdasarkan Penggunaan Bahan Makanan

1. Konvensional
Penyelenggaraan makanan dengan menggunakan bahan makanan mentah dengan
kondisi tempat belanja (pasar). Pengadaan Bahan Makanan disiapkan secara
keseluruhan dari kondisi mentah baik dari bahan baku, bumbu, bahan pelengkap yang
siap diolah oleh juru masak.

Keuntungan Konvensional :
 Kontrol terhadap bahan makanan lebih terjaga karena tidak disimpan dalam
jangka waktu yang lama.
 Tidak membutuhkan alat pendingin untuk menyimpan bahan makanan yang
akan disimpan.
 Sistem ini lebih mudah disesuaikan dengan daerah setempat, dan etnik.

Kerugian Konvensional :
 Jika permintaan makanan banyak dan membutuhkan waktu yang singkat untuk
memenuhinya maka akan membuat pekerja cukup tertekan.
 Pekerja sulit mendapatkan produktivitas yang tinggi.

2. Makanan Terpusat (Commissary Food Service)


Sistem makanan terpusat digunakan untuk memfasilitasi layanan makan yang tidak
dapat diakomodir oleh sistem konvensional. Sistem makanan terpusat memiliki
fleksibilitas ragam penggunaan dapur, diantaranya yaitu terdapat dapur sentral, dapur
satelit, dapur saji dan dapur lainnya tergantung penggunaan. Semua makanan dibuat di
pabrik sentral lalu didistribusikan ke cabang-cabang. Dalam sistem ini diatur sedemikian
rupa di dapur sentral agar rasa, ukuran, bentuk serta kualitasnya sama. Sistem ini
banyak digunakan oleh restoran francished, katering, dan restoran (yang memiliki
banyak cabang).

Keuntungan sistem terpusat :


 Menggunakan teknologi tinggi sehingga kualitas dan kebersihannya terjaga
 Rasa, ukuran, bentuk dan kualitasnya konsisten

Kerugian sistem terpusat :


 Keselamatan makanan serta distribusinya harus selalu diperhatikan agar
makanan masih berkualitas ketika diterima di cabang-cabang
 Membutuhkan pekerja dengan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengatur
teknik pembuatan makanannya
 Membutuhkan alat-alat dengan teknologi yang canggih
 Membutuhkan alat-alat untuk pendistribusian
 Mahal
TIPE- TIPE PELAYANAN MAKANAN
 Table Service
Dalam Hal ini tamu duduk di kursi mejanya masing-masing dan dilayani makan dan
minumnya oleh waiter/waitress.

Ada empat jenis table service, yakni sebagai berikut.

1. American Service / Ready Plate Service

a. Sistem ini praktis, hemat, cepat dan murah.

b. Makanan sudah ditata di atas piring dari dapur, sedangkan waiter/waitress tinggal
menyervicenya ke tamu.

c. Banyak dijumpai di Coffee Shop, Warung-warung dan lainnya.

Langkah-langkah American service :

1. Smua hidangan yang akan disajikan ditata di piring terlebih dahulu, lengkap
dengan garnish (hiasan) dengan komposisi hewani adalah 175 – 225 gram, untuk
sayuran adalah 175 gram, dan untuk karbohidrat 75 gram. Pekerjaan ini dilakukan oleh
staff food production di dapur.

2. Setelah hidangan siap, pramusaji membawanya dari dapur dengan tray (nampan).
Kemudian meletakkannya di side stand.

3. Kemudian hidangan tersebut disajikan dengan mebawanya dari side stand ke meja
pemesan tapa menggunakan nampan lagi, cukup dengan kedua belah tangan.

4. Meletakkan hidangan tepat di depan pemesan, diantara dinner knife dan dinner
fork dari sebelah kanan pemesan.

5. Semua jenis minuman disajikan dari sebelah kanan pemesan dengan tangan
kanan, sementara tangan kiri tetap memegang nampan dengan kaki kanan setengah
melangkah maju ke depan.

6. Melakukan crumbing down pada meja setelah pemesan menyelesaikan hidangan


main course untuk dilanjutkan ke hidangan selanjutnya.

7. Melakukan clear up semua bekas peralatan makan yang sudah selesai maupun
peralatan yang tidak terpakai, diambil dari sebelah kanan pemesan dengan tangan
kanan tanpa menggunakan nampan, sementara kaki kanan setengah langkah ke
depan.
8. Khusus bread butter plate and butter spreader, finger bowl, dan salad bowl di clear
up dari sebelah kiri pemesan dengan tangan kiri.

9. Clear up semua gelas dan cangkir dilakukan dari sebelah kanan pemesan dengan
tangan kanan, kemudian diletakkan di nampan yang dipegang dengan tangan kiri, dan
dibawa ke side stand untuk dibawa ke tempat pencucian.

2. Russian Service / International Service

a. Sistem ini lebih lambat tetapi bergengsi tinggi karena banyak peralatan yang dipakai
serta mahal.

b. Makanan sudah diporsi di dapur dan ditata pada platter-platter serta didekorasi
dengan baik.

c. Tamunya dapat mengambil sendiri makanan yang dibawa oleh waiter/waitress


kepadanya, dari sebelah kiri. Tidak boleh mengambil makanan melebihi jatah yang
sudah ditentukan.

d. Piring atau mangkok sudah diletakkan lebih dulu didepan tamu masing-masing.

e. Perlu banyak tenaga untuk melayaninya. Contoh, makanan Sirloin Steak dengan
Kentang Goreng, Sayuran, Saos, dan Salad. Untuk ini diperlukan masing-masing
seorang waiter/waitress untuk Steak, Kentang, Saos, Salad serta Sayuran. Mereka
harus berbaris dan tidak boleh saling mendahului satu dengan lainnya.

3. French Service / Continental Service

a. Sistem ini jarang dipakai di Banquet, tetapi di Restoran Kelas Satu (High Class
Restaurant) banyak peminatnya.

b. Makanan dimasak di depan tamu serta tamu dapat memilih sendiri dengan
menggunakan Gueridon.

c. Diperlukan minimal dua waiter/waitress untuk melayani setiap meja, dimana satu
waiter/waitress untuk memasak dan satu lagi untuk menyervicenya.
4. English Service / Family Service

Disebut family service karena lebih sering dan sangat cocok untuk acara keluarga.

a. Hidangan untuk tamu semuanya ditaruh dekat Tuan/Nyonya rumah.

b. Tuan dan nyonya rumah memotong porsi buat semua tamunya sedangkan
waiter/waitressnya membantu menyervice sesuai permintaan dari tuan/nyonya rumah.

c. Service ini sudah tidak banyak lagi dipergunakan dalam bisnis karena sangat
merepotkan tuan/nyonya rumah, tetapi untuk acara tertentu masih digunakan, seperti
untuk acara Potong Tumpeng, acara Kue Ulang Tahun serta acara keluarga Thanks
Giving Day di Amerika Serikat.

 Buffet Service / Self Service / Prasmanan Service

1. Sistem ini sangat praktis dan cepat dimana tamu dapat memilih sendiri makanan
yang disukainya.

2. Dalam jamuan kenegaraan sistem tidak pernah dipakai.

3. Banyak dijumpai di acara Banquet, Wedding dan lain-lainnya. Karena cepat dan
dapat melayani tamu dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat.

4. Ada dua jenis Buffet, yakni

sebagai berikut.

a. Straight Line Buffet atau Buffet Komplit untuk semua makanan yang dihidangkan.

b. Scramble System adalah lebih dari satu buffet, berupa stand/gubug-gubug berisi
satu jenis makanan tertentu.

 Dulang Service

1. Pada umumnya dipakai di Restoran Daerah atau Restoran Indonesia.

2. Makanan ditata pada dulang dari piring-piring yang berisi lauk pauk dengan
dilengkapi service set. Cara ini merupakan cara makan raja-raja zaman dahulu.
 Lazy Susan Service

1. Cara ini banyak dijumpai pada Restoran China kelas satu.

2. Semua makanan yang dipesan oleh tamu disiapkan pada piring/mangkok sesuai
ketentuan yang berlaku di restoran itu, kemudian ditaruh pada sebuah meja kecil yang
ada piring di atas meja makan yang dapat berputar/diputar, dilengkapi service set.

3. Setiap tamu telah diberi piring kosong/mangkok kosong sebelumnya.

4. Tamu mengambil sendiri makanan dari Lazy Susan itu, memakai service set dan
sekali-kali tidak dengan Sumpit yang dipakai untuk memasukkan makanan ke mulut,
tetapi dengan bagian lainnya.

 Padang Service

1. Cara ini umumnya ada di Restoran Padang.

2. Makanan ditaruh pada piring-piring kecil dan diletakkan dimeja pemesan (lauk
pauknya

3. Piring nasi langsung ditaruh didepan tamu masing-masing.

4. Dibayar sesuai lauk-pauk yang dikonsumsi saja.

 Cafetaria Service / Counter Service

1. Cara ini lazim dipakai di Fast Food Restaurant.

2. Pelayanan cepat dan murah.

3. Tamu mengambil makanan pada Counter sedangkan di ujung Counter harus


membayarnya sesuai yang telah diambilnya.

 Tray Service

1. Cara ini hamper sama dengan American Service, cuma adanya di Rumah Sakit,
Room Service Hotel, Asrama perawat dan sebagainya.

2. Makanan dihidangkan pada ompreng/tray tetapi makanan panas tetap dihidangkan


panas sedangkan makan dingin tetap dingin.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ricooktama.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-service.html?m=1
2. dyian-fauziah-suryadi.online-food-delivery-service
3. http://tsalitsade.blogspot.com/2015/10/mspm-penyelenggaraan-makanan-
institusi.html
4. https://kumparan.com/kumparanfood/bukan-hanya-self-service-ini-jenis-jenis-
pelayanan-di-restoran-1547723782020796583

Anda mungkin juga menyukai