JURSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Pengertian MSPMI (Food Service System) MSPMI adalah penyelenggaraan makanan dalam jumlah besar. Di Inggris 1000 porsi per hari Di Indonesia 50 porsi per hari Pesyaratan dalam pelayanan : 1. Menyediakan makan harus sesuai dengan jumlah dan zat gizi yang dibutuhkan konsumen 2. Memperhatikan kepuasan konsumen 3. Dipersiapkan dengan cita rasa yang tinggi 4. Dilaksanakan dengan cara yg memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yg layak 5. Fasilitas ruangan dan peralatan yg cukup dan layak digunakan 6. Menjamin harga makanan terjangkau oleh konsumen Tujuan Penyelenggaraan Makanan Institusi 1. Menghasilkan makanan yang berkualitas baik dan dipersiapkan dan dimasak dengan layak 2. Pelayanan yang cepat dan menyenangkan 3. Menu seimbang dan bervariasi 4. Harga layak serasi dengan pelayanan yang diberikan 5. Standart kebersihan dan sanitasi yang tinggi Pendekatan System dalam Penyelenggaraan makanan Sistem adalah kesatuan yang utuh dari subsistem subsistem. Subsistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling bergantung satu dengan lainnya. Penyelenggaraan makanan (food service) adalah sebuah sistem tetapi juga menjadi subsistem dari sistem yang lebih besar. Contoh sebuah restoran, rumah makan ,catering/jasa boga adalah merupakan sistem yang berdiri sendiri sedangkan instalasi gizi adalah bagian (subsistem) dari RS secara keseluruhan. Grace Perdigon (1989) menyatakan bahwa sebagai suatu sistem penyelenggaraan makanan adalah skelompok bagian-bagian atau komponen-komponen yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan makanan yang berkualitas. Sistem tersebut terdiri dari 6 elemen yaitu input, thruput, output, control, feedback dan environment. 1. Input pada sistem penylenggaraan makanan adalah sumber sumber fisik dan manusia yang akan memproses atau mengolah untuk menghasilkan output. 2. Transformasi adalah sebagai proses-proses perubahan dari input menjadi output. 3. Output adalah produk dan pelayanan yang dihasilkan dari proses transformasi input suatu sistem dan menggambarkan sejauhmana tujuan telah tercapai 4. Elemen kontrol meliputi tujuan dan sasaran, kebijakan- kebijakan, prosedur-prosedur, standart-standart serta program dari sistem penyelenggaraan makanan. 5. Elemen feedbackmenyediakan informasi yang penting untuk kelangsungan efektifitas dari sistem dan juga menyediakan informasi untuk evaluasi dan control. Menurut Sullivan Chaterine (Management of Medical Food Service), subsistem dalam penyelenggaraan makanan meliputi : 1. Perencanaan menu 2. Perencanaan desain dan jumlah alat 3. Pembelian bahan makanan (pengadaan) 4. Pengolahan bahan makanan (penerimaan, penyimpanan, penyaluran, persiapan dan pemasakan) 5. Distribusi makanan (termasuk transportasi dan penyajian/pelayanan) 6. Ketenagaan 7. Keuangan Tahap-tahap Dalam Penyelenggaraan makanan 1. Adanya kebutuhan konsumen 2. Perencanaan menu 3. Proses produksi dan distribusi 4. Pemasaran atau promosi 5. Pengawasan terhadap sistem penyelenggaraan makanan Empat Jenis Tipe Penyelenggaraan Makanan Empat jenis tipe tersebut adalah : (1) Sistem conventional (2) Sistem commissary, (3) Sistem rady prepare dan (4) sistem assembly/serve Perbedaan masing-masing tipe didasarkan pada 1. Cara pengadaan bahan makanan 2. Tempat makanan dipersiapkan dan hubnya dg tempat penyajian 3. Jangka waktu antara pengolahan dan penyajian 4. Bentuk dan cara penjualan atau pelayanan mak 5. Metode pengolahan 6. Jumlah dan macam tenaga kerja 7. Jenis dan jumlah peralatan yg diperlukan 8. Tipe bahan makanan yang digunakan 1. Sistem Conventional Adalah sistem penyelenggaraan makanan institusi dengan metode tradisional dimana proses produksi makanan (pengadaan bahan makanan sampai dengan penyajian) dilakukan pada satu tempat yang sama. Upah meningkat sistem mulai berubah Hal tersebut digunakan untuk a. Mengurangi jumlah tenaga kerja b. Mempercepat waktu pengolahan c. Mengurangi jumlah menu yg hrs dipersiapkan d. Mengurangi beban kerja Sistem Conventional Sistem conventional paling baik dan efektif diterapkan pada keadaan jumlah tenaga kerja yg tersedia cukup banyak, upah tenaga kerja relatif rendah, tersedianya bahan mentah dalam jumlah yang cukup dan mudah didapat serta memiliki ruangan yang cukup memadai untuk proses pengolahan. Tahap-Tahap Penylenggaraan makanan pada sistem conventional adalah : 1. Proses pengadaan bahan makanan 2. Proses penerimaan bahan makanan 3. Proses penyimpanan bahan makanan 4. Proses persiapan bahan makanan 5. Proses pemasakan (dingin atau panas) 6. Proses pendistribusian pada konsumen 2. Sistem Commissary Adalah sistem penyelenggaraan makanan banyak, dimana tempat produksi terpisah dari tempat penyajian/pelayanan kepada konsumen. Diterapkan bila daerah pelayanan belum dapat dijangkau
oleh tempat produksi. Sistem ini dapat mengurangi
investasi karena kebutuhan tenaga kerja jadi berkurang, keb peralatan, gedung, biaya serta fasilitas lainnya bila membuka usaha yg sama di tempat yg berbeda. Perlu persiapan yg baik dalam hal peralatan utuk
panjang mempengaruhi kualitas makanan seperti rasa, warna, aroma, tekstur dan kandungan zat gizinya. Tahap-tahap Penyelenggaraan Makanan Sistem Commissary 1. Proses pengadaan bahan makanan 2. Proses penerimaan bahan makanan 3. Proses penyimpanan bahan makanan 4. Proses persiapan bahan makanan 5. Proses pemasakan 6. Proses pembagian sesuai kebutuhan 7. Proses distribusi untuk lokasi pelayanan 8. Proses penerimaan dan penanganan yang tepat di lokasi pelayanan 9. Proses pemasakan atau pemanasan ulang 10. Proses penyajian kepada konsumen Penyelenggaraan makanan sistem commissary a. Perusahaan penerbangan di negara maju b. Beberapa restoran di kota-kota besar c. Franchise d. Sekolah-sekolah atau kampus di kota-kota besar e. Catering yang melayani makanan bagi tenaga kerja di perusahaan . Kelebihan sistem commissary a. Dapat menurunkan jumlah modal perusahaan b. Membutuhkan tenaga, peralatan dan gedung lebih sedikit karena tidak membutuhkantempat produksi yang banyak c. Pengawasan mutu dapat dilaksanakan dengan baik karena hanya 1 tempat produksi d. Harga makanan lebih stabil e. Dapat menympan cadangan makanan dalam waktu yang lama Kekurangan Sistem Commissary a. Perlu perhatian leboih terhadap mutu, karena terdapat titik-titik kritis b. Diperlukan tenaga ahli dalam mengawasi kualitas makanan c. Dibutuhkan alat penyimpanan dan transportasi yang memadai d. Kemungkinan bisa terjadi kelambatan distribusi makanan e. Perlu biaya untuk perawatan dan pembelian peralatan yang dibutuhkan 3. Sistem Ready Prepare Adalah sistem penyelenggaraan makanan banyak, dimana produksi dan pelayanan dilakukan pada satu tempat namun waktu persiapan terpisah dari waktu penyajian atau makanan tidak langsung dikonsumsi. Proses pengolahan makanan pada sistem ini
dimulai dengan pembelian bahan mentah atau
olahan (setengah jadi) yang siap diolah (ready to cook) Setelah semua makanan diolah makan
dilanjutkan dengan proses penyimpanan.
3. Sistem Ready Prepare Diterapkan 2 metode penyimpanan yaitu : a. Metode Cook chill adalah semua makanan yg sudah dimasak dibungkus dg wadah sesuai porsi atau diletakkan dalam wadah besar yang selanjutnya dibagi menurut porsinya. b. Metode Cook freeze, yaitu semua makanan yang telah dimasak dibungkus sesuai porsi lalu dilakukan proses pembekuan secara cepat sistem blast freezer sehingga makanan dapat digunakan untuk jangka waktu 2 minggu sampai 3 bulan. Tahap-tapam Sistem ready prepared : 1. Proses pengadaan bahan makanan 2. Proses penerimaan bahan makanan 3. Proses penyimpanan bahan makanan 4. Proses persiapan bahan makanan 5. Proses pemasakan 6. Proses pembagian sesuai kebutuhan (per porsi atau dalam wadah besar) 7. Proses penyimpanan (beku, dingin,panas) 8. Proses distribusi untuk lokasi pelayanan 9. Proses penerimaan dan penanganan yang tepat di lokasi pelayanan 10. Proses pamasakan dan pennganan atau pemanasan ulang 11. Proses penyajian kepada konsumen Institusi yang menggunakan sistem ready prepared a. Rumah sakit besar b. Beberapa restoran modern c. Sekolah-sekolah atau kampus di kota besar d. Perusahaan penerbangan di Indonesia seperti ACS Kelebihan menggunakan sistem ready prepared adalah : a. Dapat mengurangi beban kerja karyawan b. Dpat mempertahankan kulaitas makanan pada tingkat yang sama c. Tidak khawatir akan kekurangan variasi menu d. Membutuhkan biaya yang rendah untuk upah karyawan e. Mampu mengawasi jumlah dan ukuran porsi yang tetap dan tepat f. Tidak terjadi kelebihan menu. Kekurangan Sistem ready prapared a. Membutuhkan unit penympanan beku dan dingin yang memadai b. Membutuhkan biaya yang besar untuk peralatan c. Membutuhkan tenaga ahli dalam mengawasi kualitas makanan d. Memiliki titik kritis terjadinya kontaminasi e. Membutuhkan pengembangan modifikasi resep dan bahan makanan 4. Sistem Assembly/ serve Adalah sistem penyelenggaraan makanan banyak tanpa adanya proses pengolahan awal namun hanya bersifat sebagai penjual dan pelayanan produk makanan jadi atau makanan siap dikonsumsi (ready to eat). Pada sistem ini tidak dilakukan proses pengolahan makanan tapi langsung melakukan pembelian makanan dalam bentuk siap dikonsumsi sehingga dengan modal yang relatif sedikit usaha ini dapat dikembangkan. Tahap Sistem Assembly 1. Proses pengadaan makanan olahan/jadi 2. Proses penerimaan makanan 3. Proses penyimpanan makanan 4. Proses pembagian sesuai kebutuhan porsi 5. Proses penyimpanan (beku,dingin,panas) 6. Proses pemasakan atau pemanasan ulang 7. Proses penyajian kepada konsumen Institusi yang menggunakan Sistem assembly a. Rumah Sakit di Eropa dan Amerika b. Restoran-restoran c. Beberapa tempat umum yang bersifat komersial (food center, cafe) d. Di Indonesia adalah marketing produk coca- cola, sprite, ice cream Kelebihan dari sistem assebly a. Modal yang dibutuhkan relatif sedikit b. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit c. Ruangan yang dibutuhkan relatif kecil d. Tidak membutuhkan tenaga ahli memasak Kekurangan dari sistem Assembly a. Membutuhkan alat penyimpanan yang memadai b. Terbatasnya persediaan beberapa jenis makanan c. Harga makanan yang dijual menjadi lebih tinggi d. Dapat terjadi penurunan kualitas makanan karena proses penyimpanan makanan lebih lama. tugas Klasifikasi penyelenggaraan makanan ; 1. Rumah Sakit 6. Khusus 2. Sekolah 7. Industri 3. Asrama 8. Transportasi 4. Sosial 9. Darurat 5. Komersial Jelaskan tujuan dan karakteristiknya.