Anda di halaman 1dari 13

Diagram PV motor bensin 4 langkah

Proses termodinamika dan kimia yang terjadi di dalam motor bakar torak
amat kompleks untuk dianalisis menurut teori. Untuk memudahkan analisis
tersebut kita perlu membayangkan suatu keadaan yang ideal. Makin ideal suatu
keadaan makin mudah dianalisis, akan tetapi dengan sendirinya makin jauh
menyimpang dari keadaan yang sebenarnya. Pada umumnya untuk
menganalisa motor bakar dipergunakan siklus udara sebagai siklus ideal. Siklus
ideal volume kostan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume konstan
sering disebut dengan siklus ledakan explostion cycle) karena secara teoritis
proses pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan peningkatan
tekanan yang tiba-tiba. Penyalaan untuk proses pembakaran dibantu dengan
loncatan bunga api. Nikolaus August Otto menggunakan siklus ini untuk
membuat mesin sehingga siklus ini sering disebut dengan siklus otto.
Proses sebenarnya amat komplek, sehingga analisa dilakukan pada kondisi ideal
dengan fluida kerja udara.
Idealisasi proses tersebut sebagai berikut :
a. Fluida kerja dari awal proses hingga akhir proses.
b. Panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahan temperatur pada
udara.
c. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidak
terjadi perpindahan panas antara gas dan dinding silinder.
Sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklus berlangsung.
Motor 2 (dua) langkah mempunyai siklus termodinamika yang sama dengan
motor 4 (empat) langkah.

Siklus udara dengan Volume Tetap


Proses ini sering kita
sebut proses OTTO yaitu
proses yang terdapat
pada motor bensin 4
langkah, siklus ini dapar
digambarkan dengan

grafik P VS V (P versus
V) seperti terlihat pada

Gambar 11.7 . Grafik indikator Tekanan vs volume gambar. Diagram


indikatornya dapat kita
lihat pada gambar

0 – 1 :Langkah isap
Pada waktu torak bergerak ke kanan, udara bercampur bahan bakar masuk ke
dalam silinder. Karena torak dalam keadaan bergerak, maka tekanannya turun
sehingga lebih kecil daripada tekanan udara luar, begitu juga suhunya. Garis
langkah isap dapat dilihat pada diagram indikator pada gambar. Penurunan
tekanan ini tergantung pada kecepatan aliran. Pada motor yang tidak
menggunakan Supercharger tekanan terletak diantara 0,85 – 0,9, terhadap
tekanan udara luar(kevakuman).
1 – 2 :Langkah kompresi. Kompresinya teoritis berjalan adiabatis.
2 – 3 :Langkah pembakaran. Pembakarannya terjadi pada volume tetap,
sehingga suhu naik.
3 – 4 :Langkah pemuaian, sering disebut langkah kerja. Pemuaian ini juga
berjalan adiabatis.
Pada langkah ini, suhu turun dari T3 menjadi T4 yang selanjutnya gas tersebut
dibuang sebagai gas buang dengan suhu T4. Pembuangan terjadi pada langkah
4–0.
Karena udara yang masuk mempunyai suhu T1 dan volume V1 maka seolah-olah
terjadi pendinginan pada volume tetap dari T4 – T1.
T1 = Suhu udara luar dalam °C
V1 – V2 = Volume udara yang diisap tiap putaran

Tekanan yang tertinggi pada proses ini = P3, sedangkan suhu yang tertinggi =
T3. Kedua harga ini erat sekali hubungannya dengan bahan dari silinder dan
pengisap.
Untuk mencapai rendemen teoritis (thermis), maka kerja teoritis diagram
indikator ini disederhanakan menjadi:
Gambar 11.8 Grafik indikator volume tetap

( )
()
( )
( ) ()
()
()
()

299
Teknologi Dasar Otomotif

Siklus tekanan tetap


Proses ini terjadi pada motor diésel 4 langkah dengan putaran rendah. Pada
motor yang diisap bukan campuran udara dengan bahan bakar melainkan hanya
udara. Sesaat sebelum akhir kompresi disemprotkan bahan bakar dalam bentuk
kabut ke dalam silinder. Bahan bakar ini terbakar karena suhu dari udara yang
tinggi. Suhu yang tinggi dari udara diperoleh karena adanya kompresi adiabatis.
Ketika bahan bakar disemprotkan. Memperoleh suhu yang tinggi dari titik nyala
bahan bakar tersebut.
Supaya bahan bakar dan udara dapat
bercampur secara homogen, maka
gerakan udara di dalam silinder harus
merupakan aliran turbulen. Pada motor
diésel harga perbandingan kompresi lebih
besar daripada motor bensin.
Pembakarannya terjadi pada tekanan
tetap.
0 – 1 : Pengisapan
1 – 2 : Pemampatan adiabatis
2 – 3 : Pembakaran pada tekanan tetap
Gambar 11.9. Grafik indikator tekanan tetap 3 – 4 : Langkah kerja
4 – 0 : Langkah pembuangan.
(Keterangan mengenai langkah ini, sama seperti pada motor
bensin)
P2 + P3 : Tekanan tinggi
T3 : Suhu tinggi
Panas masuk terjadi pada perubahan dari
T2-T3
Harga disebut pengisian.

Suhu gas buang = T4,


sedang suhu udara yang masuk = T1 =
suhu udara luar .
diagram indikator, teoritis dapat dilihat
seperti Gambar.

Gambar 11.10 Grafik indikator rendermen


thermis teoritis

300
Teknologi Dasar Otomotif

Rendemen Thermis (teoritis) dapat dicari sebagai berikut:

( ) ()

( )
( ) ()
()
( )
( )

301
Teknologi Dasar Otomotif

Proses Gabungan
Proses ini terdiri dari
gabungan Antara proses
volume tetap dengan proses
tekanan tetap. Terdapat pada
motor diesel dengan putaran
tinggi. Pembakarannya terjadi
pada volume tetap yang
disusul dengan perubahan
tekanan tetap. Hal ini terjadi
karena adanya putaran yang
tinggi sehingga
Gambar 11.11 Grafik indikator gabungan pembakarannya tidak hanya
pada tekanan tetap melainkan
didahuui dengan pembakaran pada volume tetap. Diagram indikatornya seperti
gambar .
Keterangan mengenai jalannya proses seperti pada proses OTTO teoritis
diagram indicator ini dapat dijadikan sebagai berikut: Rendemen thermis (teoritis)
nya dapat dicari sebagai berkut:
́ ́
́
́

Gambar 11.12. Grafik rendemen thermis teoritis


proses gabungan

302
Teknologi Dasar Otomotif

Dari T1 – T2 berlaku :
T1 V1K-1 = T2V2K-1

T₁ = ( ₁)K-1. T₂

( )
( )
()
( )
[ ]

[ ]
[ ]

Pada proses ini perlu diperhatikan bahwa P3 dan T4 merupakan tekanan


tertinggi dan suhu tertinggi.

303
Teknologi Dasar Otomotif

Prestasi Mesin
Volume silinder ( volume langkah )
Volume yang menunjukkan ketika torak bergerak dari TMB menuju TMA. Sedang
total volume motor dikaitkan dengan banyaknya silinder pada motor tersebut
Volume silinder adalah volume sepanjang langkah torak ( dari TMB ke TMA )
Umumnya volume silinder dari suatu motor dinyatakan dalam Cm3 ( cc ) atau
liter ( l )

2 3
Rumus : Vs = 4 . D . L [Cm ]
Ruang bakar
Vm = i . Vs
TMA

Volume langkah
D = Diameter silinder
TMB L = Langkah torak

Vs (VL) = Volume
silinder(Volume langkah)
Vm = Volume motor
keseluruhan
I = Jumlah silinder
Gambar 11.13. Volume silinder

Contoh
3
Diketahui : Sebuah mobil 4 silinder dengan Volume motor = 1800 Cm
Jumlah silinder ( i ) = 4 ; Diameter silinder = 82 mm = 8,2 cm
Ditanyakan : Langkah torak = ….
Jawab :
Vs =

Vs =

Vs = .L

L= = = 8,5 cm = 85 mm

304
Teknologi Dasar Otomotif

Perbandingan Kompresi

Pengertian
Ruang bakar ( vol. Kompresi Vk
Perbandingan
kompresi ( tingkat
T
B: pemampatan )
adalah angka
perbandingan volume
diatas torak saat
torak berada di TMB
dengan volume
diatas torak saat
torak berada di TMA

Rumus :

  VL Vk
Vk Gambar 11.14.Perbandingan kompresi

Vs =Vl = Volume Langkah


Vk = Volume Kompresi

Besarnya perbandingan kompresi secara umum


Motor otto = 7 :1 s/d 12:1
Motor diesel = 14 : 1 s/d 25:1

305
Teknologi Dasar Otomotif

Momen putar
Momen putar ( momen puntir
) suatu motor adalah
kekuatan putar poros engkol
yang akhirnya
menggerakkan kendaraan.
Pengertian satuan & rumus :
Fk = Gaya keliling, diukur
dalam satuan Newton ( N ) R
= Jari-jari ( jarak antara
sumbu poros engkol sampai
tempat mengukur gaya

GambarGambar 11..1515ilustrasiilustrasimomenmomenputar 1putar


keliling ), diukur dalam
satuan meter ( m).

Mp = Momen putar, adalah perkalian


antara Gaya keliling dan jari-jari. Mp = Fk .
r [ Nm ]

Daya
Pengertian istilah :
Daya adalah hasil kerja yang dilakukan
dalam batas waktu tertentu [ F.r/ t ]
Pada motor daya merupakan perkalian
antara momen putar (Mp ) dengan putaran
mesin ( n )

Pengertian satuan dan rumus :


Mp = Momen putar ( Nm )
n = Putaran mesin ( Rpm )
= Daya motor, dihitung dalam satuan kilo
Watt ( Kw )

Gambar 11.16 ilustrasi daya motor

306
Teknologi Dasar Otomotif

P  M p x n Kw
9550
Angka 9550 merupakan faktor penyesuaian satuan,

Yang didapat dari Daya(P) = usaha setiap satuan waktu, dimana usaha dalam hal
ini sama dengan gaya dikalikan jaraknya F s(Newton meter), sehingga Daya

P= ⁄ ⁄ = Watt

Sedangkan sama dengan kecepatan, dalam hal ini kecepatan putar atau

kecepatan keliling yaitu V = ⁄ , Jadi P = ⁄

P= Kw , sedangkan F.r adalah momen putar, jadi P = = Kw

Soal soal latihan


Sebuah mobil BMW 520i dengan jumlah silinder 6, mempunyai data
sebagai berikut:
Diameter silinder = 80 mm
Langkah torak L = 66 mm
Hitung volume langkah torak dan volume motor?

Efisiensi termal / efisiensi termis ( )


Efisiensi termal suatu mesin adalah perbandingan antara panas yang diberikan dengan panas yang
dirubah kedalam tenaga efektif. Bila panas yang dihasilkan dari pembakaran campuran bahan bakar dan
udara yang masuk kedalam silinder adalah Q₁ Kcal dan panas yang hilang pada dinding silinder serta
bagian-bagian lainnya adalah Q₂ Kcal. Maka besarnya Efisiensi termis adalah sebagai berikut:

th = ₁ ₂

Efisiensi mekanis (m)

Perbandingan antara daya efektif dengan daya indikator(Basyirun, 2008:26)

m =

307

ηm = efisiensi mekanik
Ne = Daya efektif
Ni = Daya indikator

Efisiensi volumetrik
Seperti telah dijelaskan bahwa volume silinder diperoleh apabila torak bergerak
dari TMB menuju TMA . Menurut teori ini dapat dianggap bahwa tenaga yang
dihasilkan dari pembakaran campuran bahan bakar dan udara yang masuk
kedalam silinder selama langkah hisap. Tetapi pada prakteknya jumlah
campuran yang dihisap motor berbeda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain tekanan, suhu, gas sisa dan waktu pembukaan /penutupan katup
serta lamanya katup membuka/menutup. Karena itu dalam perencanaan
kemampuan pemasukan yang sesungguhnya , efisiensi volumetrik dan efisiensi
pengisian silinder digunakan sebagai ukuran rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai