Anda di halaman 1dari 5

Elektronika Biomedis

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

Azami Muhammad Farraz | 19/446454/TK/49559 | 10/04/2021


KAJIAN PUSTAKA

I. TRANSDUSER DAN SENSOR


Tranduser adalah piranti pengubah satu bentuk energy ke bentuk yang lain. Lebih
umumnya mengubah fenomena non elektrik menjadi fenomena atau besaran
listrik.

A. TRANSDUSER
1. Klasifikasi
Pada buku Biomedical Instrumentation Technology and Applications Transduser
dapat diklasifikasikan dengan berbagai sudut pandang seperti:

(i) Dilihat dari proses yang digunakan untuk mengubah energi sinyal menjadi
sinyal listrik.

• Transduser Aktif — transduser yang mengubah satu bentuk energi secara


langsung ke bentuk lainnya.
• Contoh: sel fotovoltaik dimana energi cahaya diubah menjadi energi listrik.
• Transduser Pasif — transduser yang membutuhkan energi untuk
dimasukkan ke dalamnya untuk menerjemahkan perubahan karena besaran
ukur. Mereka menggunakan prinsip mengendalikan eksitasi DC tegangan
atau sinyal pembawa ac.

(ii) Berdasarkan prinsip fisika atau kimia yang digunakan. Misalnya: perangkat
resistansi variabel, Hall effect device dan transduser serat optik.

iii) Dengan aplikasi untuk mengukur variabel fisiologis tertentu. Misalnya: flow
transducers, pressure transducers, temperature transducer.

B. SENSOR
Sensor adalah perangkat atau komponen yang menghasilkan isyarat keluaran
untuk tujuan men-sensor fenomena fisik. Kadang disebut juga tranduser. Sensor
digunakan untuk berbagai hal, diantaranya:

• Inspeksi pekerjaan
• Evaluasi kondisi proses yang sedang berlangsung.
• Monitoring proses.
• Mengubah fenomena fisik menjadi isyarat yang dapat di analisa untuk
pengambilan keputusan.

PAGE 1
C. PERBEDAAN

II. BIOSENSOR

Sejarah biosensor dimulai pada tahun 1962 dengan perkembangan elektroda enzim
oleh ilmuwan Leland C. Clark. Sejak itu, komunitas riset dari berbagai bidang
tersebut seiring dengan semakin berkembangnya VLSI, Fisika, Kimia, dan Ilmu
Material perangkat biosensing yang canggih, andal, dan matang untuk aplikasi di
bidang kedokteran, pertanian, bioteknologi, serta militer dan deteksi bioterorisme.

Pada buku Sensor Technology Handbook - By J. Wilson dijelaskan bahwa Biosensor


= bioreceptor + transducer. Biosensor adalah perangkat yang terdiri dari dua bagian
utama: Sebuah bioreceptor dan transduser. Bioreceptor adalah komponen biologis
(jaringan, mikroorganisme, organel, sel reseptor, enzim, antibodi, asam nukleat, dll) yang
mengenali analit target.

PAGE 2
A. KLASIFIKASI
Mengacu pada jurnal ilmiah Application of 2D Non-Graphene Materials and 2D Oxide
Nanostructures for Biosensing Technology, berdasarkan metode deteksi dan sistem
transduser, biosensor dapat diklasifikasikan masing-masing menjadi elektrokimia, fisik
atau optic

• Electrochemical didefinisikan sebagai perangkat terintegrasi yang menyediakan


kuantitatif tertentu atau informasi analitik semi-kuantitatif menggunakan elemen
pengenalan biologis, yang bersentuhan dengan elemen transduksi elektrokimia:
Amperometric, Potentiometric, Impedimetric , dan Voltanmetric.
• Physical transduser system adalah biosensor piezoelektrik dan termometrik.
o Biosensor piezoelektrik didasarkan pada potensi bolak-balik dan
menghasilkan gelombang berdiri di kristal pada frekuensi karakteristik.
Frekuensi ini sangat sensitif terhadap sifat permukaan kristal. Jika kristal
dilapisi dengan elemen pengenalan biologis, pengikatan analit target ke
reseptor akan menghasilkan perubahan frekuensi resonansi.
o Biosensor termometrik dibuat dengan menggabungkan enzim dengan
sensor suhu. Ketika analit terkena enzim, panas reaksi enzimatik diukur
dan dikalibrasi terhadap konsentrasi analit
• Optical biosensors mendeteksi perubahan absorbansi, fotoluminesensi atau
fluoresensi indikator yang tepat dan perubahan indeks bias. Ide dasar biosensor
optic adalah untuk menghasilkan sinyal elektronik, yang intensitas atau
frekuensinya sebanding dengan konsentrasi dari analit atau kelompok analit
tertentu, yang diikat dengan elemen biosensing

B. DESAIN BIOSENSOR DAN PRINSIP OPERASI


Pada buku Sensor Technology Handbook - By J. Wilson, secara teknologi, Biosensor
adalah perangkat miniatur terintegrasi yang memiliki lapisan biosensitif, terhubung ke
sistem transduksi untuk deteksi sinyal. Lapisan biosensitif dibuat oleh imobilisasi elemen
pengenalan biologis (enzim, antibodi, oligonukleotida, reseptor protein, mikroorganisme
atau seluruh sel) di permukaan biosensor. Biosensitif lapisan harus bioselektif dan sensitif
untuk menangkap analit yang sesuai (enzim, antigen, DNA / RNA, toksin, virus, logam
berat, pestisida, dll.)

PAGE 3
Dan menginterpretasikan bio-recognition secara akurat. Biosensor mengintegrasikan
selektivitas biomolekul dan kekuatan pemrosesan modern mikroelektronika dan
optoelektronik

Daftar Pustaka
[1] Khandpur, R. (2003). Biomedical Instrumentation: Technology and Applications

[2] Shavanova, K. (2016). Application of 2D Non-Graphene Materials and 2D Oxide


Nanostructures for Biosensing Technology
[4] Wilson, J. (2005). Sensor Technology Handbook.

PAGE 4

Anda mungkin juga menyukai