Kak Bea Materai
Kak Bea Materai
2. Maksud dan Maksud dari kegiatan penyusunan dokumen Naskah Akademik Dan
Tujuan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai adalah untuk memberikan
dasar terkait Bea Materai
1
Halaman 1
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
8. Dasar Hukum 1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3313);
RUANG LINGKUP
9. Lingkup Gambaran Umum Lingkup kegiatan pekerjaan ini meliputi :
Kegiatan a. Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah melaksanakan
tugas konsultan yaitu melakukan suatu kegiatan penelitian sehingga
digunakan metode penyusunan Naskah Akademik yang berbasiskan metode
penelitian hukum atau penelitian lain yang berbasiskan metode penelitian
hukum atau penelitian lain yang berkaitan, dalam rangka membantu
Pengguna Jasa dalam menyusun Naskah Akademik Dan Rancangan
Peraturan Nasional Tentang Bea Materai
b. Hasil kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan
Nasional Tentang Bea Materai setidaknya menghasilkan Dokumen berupa
kepastian hukum Tentang Bea Materai di Nasional Gresik
TAHAP KEGIATAN
Halaman 2
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
A. KEGIATAN PERSIAPAN.
Persiapan awal berupa mempersiapkan data-data yang di butuhkan terkait
dengan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai
Persiapan instrumen survey berupa:
1. Persiapan daftar data/inventarisasi dan informasi yang diperlukan untuk
Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai .
2. Persiapan bahan-bahan referensi yang dijadikan sebagai acuan untuk
penyusunan analisis yang berupa: Peraturan Perundang-undangan (UU,
PP, Peraturan Menteri Keuangan) yang berkaitan dengan Penyusunan
Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea
Materai .
3. Penyusunan daftar pertanyaan
D. KEGIATAN PENYUSUNAN.
Setelah melalui proses persiapan, pendataan/identifikasi dan survei dan
pengolahan data serta analisis, selanjutnya adalah tahapan Penyusunan
Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea
Materai. Adapun keluaran atau output adalah Buku Penyusunan Naskah
Akademik Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai
Halaman 3
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
11 Sistematika JUDUL
Naskah KATA PENGANTAR
Akademik DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN TERKAIT
BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP
MATERI MUATAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN
DAERAH PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN: RANCANGAN PERATURAN DAERAH
12 Sistematika 1. JUDUL
Rancangan 2. PEMBUKAAN
Peraturan a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Daerah b. Jabatan Pembentuk Peraturan Daerah
c. Konsiderans
d. Dasar Hukum
e. Diktum
3. BATANG TUBUH
a. Ketentuan Umum
b. Materi Pokok yang Diatur
c. Ketentuan Pidana (jika diperlukan)
d. Ketentuan Peralihan (jika diperlukan)
e. Ketentuan Penutup
4. PENUTUP
5. PENJELASAN (jika diperlukan)
6. LAMPIRAN (jika diperlukan)
Halaman 4
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
14 Peralatan, 1. Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang rapat dan surat
Material, pengantar survei dan atau surat keterangan tenaga ahli untuk mendukung
personil dan penyelesaian pekerjaan.
Fasilitas dari 2. Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan bahan/data di lingkungan satuan
Pembuat kerjanya sesuai yang dibutuhkan.
Komitmen
15 Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala keperluan peralatan dan
Material dari material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
Penyedia a) Kendaraan untuk mobilisasi porsonil dan peralatan
Jasa b) Peralatan Kantor : Alat Tulis Kantor, Komputer + software, Printer
Konsultansi
16 Lingkup Lingkup kewenangan Penyedia Jasa akan diatur dalam Kontrak Kerja
Kewenangan
Penyedia
Jasa
17 Jangka Waktu 3 (tiga) bulan kalendar atau 90 (sembilan puluh) hari kalender
Penyelesaian
Kegiatan
Halaman 5
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
22 Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
dalam wilayah Negara Republik lndonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
Negeri pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Halaman 6
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI
23 Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
1. Kerjasama usaha antara penyedia barang/jasa nasional maupun dengan
asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam
perjanjian tertulis.
2. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture
atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu
badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota
kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut.
3. Ketentuan Kemitraan antara penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultasi ini hanya berlaku untuk Pengadaan Jasa
Konsultansi oleh Badan Usaha.
2 Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut, antara lain:
4 Pengumpulan 1. Memenuhi kaidah-kaidah pengumpulan data dan kaidah-kaidah ilmiah;
Data Lapangan 2. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data terbaru yang setidaknya
mencerminkan kondisi minimal 2 (dua) tahun terakhir.
Halaman 7