Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA 2019

PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA


MATERAI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN
PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA MATERAI
URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Segenap warga Negara berperan dalam menghimpun dunia Pembanguan


Belakang Nasional. Salah satu caranya adalah dengan memenuhi kewajiban pembayaran
atas pengenaan Bea materai terhadap dokumen-dokumen tertentu yang
digunaka1n oleh masyarakat dalam lalu lintas hukum. Bea materai yang selama
ini dipungut berdasarkan aturan bea materai 1921 (Zegelverordening 1921)
sebagaimana dibuah beberapa kali, terakhir dengan UU No.13 Tahun 1985.
Bea materai adalah pajak atas dokumen seperti yang telah disebutkan dalam
Undang-Undang Bea Materai. Benda materai adalah materai tempel dan kertas
materai yang diselesaikan oleh pemerintah Rebuplik Indonesia. Banyak
masyarakat yang belum mengerti benar akan maksud dari penggunaan bea
materai, sehingga menimbulkan pelanggaran dalam pengenaan Bea Materai.
Sehubungan dengan hal itu, perlu diadakan pengaturan kembali tentang bea
materai yang lebih bersifat sederhana dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat.
Yang menjadi objek bea materai adalah dokumen. Dokumen adalah kertas
yang berisikan tulisan yang mengandung arti dan maksud tentang : perbuatan,
keadaan atau kenyataan bagi seseorang dan/atau pihak-pihak yang
berkepentingan. Tidak semua dokumen dikenakan bea materai, adapun
dokumen yang tidak dikenakan bea materai adalah dokumen yang berupa surat
penyimpanan barang, konosemen, surat angkutan penumpang dan barang,
keterangan pemindahan yang ditulis diatas dokumen surat penyimpanan barang,
bukti untuk pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim, surat-surat
lainnya yang dapat disamakan dengan surat-surat diatas dan segala bentuk
ijazah.
Selain itu yang tidak dikenakan bea materai adalah tanda terima gaji, uang
tunggu, pensiun, uang tunjangan dan pembayaran lainnya yang ada kaitannya
dengan hubungan kerja serta surat-surat yang diserahkan untuk mendapat
pembayaran itu, tanda bukti penerima uang Negara dari kas Negara, kas
pemerintah daerah dan bank, kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk
penerimaan lainnya yang dapat disamakan dengan itu ke kas Negara, kas
pemerintah daerah dan bank, tanda penerima uang yang dibuat untuk keperluan
intern organisasi, dokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang
tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi dan badan-badan lainnya yang
bergerak di bidang tersebut, surat gadai yang diberikan oleh Perum Pegadaian,
tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan nama dan bentuk
apapun.
Walaupun di dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1983 yang
operasionalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000
tentang tarif bea materai telah menjelaskan secara rinci tentang dokumen yang
wajib atau tidak wajib diberi materai, namun masih saja terdapat pelanggaran
dalam penggunaan bea materai. Pelanggaran bea materai ringan seperti kurang
materai tempel dapat dilakukan dengan pematraian kemudian. Namun
pemalsuan atau perbuatan dengan sengaja membuat atau meniru bea materai
merupakan tindakan melanggar hukum yang dapat dituntut secara pidana.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan penyusunan dokumen Naskah Akademik Dan
Tujuan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai adalah untuk memberikan
dasar terkait Bea Materai
1
Halaman 1
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

Tujuan disusunnya Naskah Akademis Rancangan Peraturan Nasional


Tentang Bea Materai adalah:
1. Memberikan landasan dan kerangka pemikiran bagi Rancangan Peraturan
Nasional Tentang Bea Materai;
2. Memberikan kajian dan kerangka filosofis, sosiologis, dan yuridis serta teknis
tentang perlunya peraturan nasional Tentang Bea Materai;
3. Mengkaji dan meneliti pokok-pokok materi apa saja yang ada dan harus ada
dalam penyelenggaraan Pernas terkait tentang Bea Materai;
4. Melihat keterkaitannya dengan peraturan perundang-undangan lainnya
sehingga jelas kedudukan dan ketentuan yang diaturnya.
3. Sasaran Target disusunnya Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan
Nasional tentang Bea Materai sebagai berikut:
1. Tersusunnya Naskah Akademik Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai
4. Lokasi Indonesia Gresik
kegiatan
5. Sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Pendanaan & Kegiatan ini di biayai dari sumber pendanaan (APBN)
Perkiraan
Biaya
Pekerjaan

6. Nama dan Nama pengguna Anggaran:


Proyek/Satua Nama Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK):
n kerja Satuan Kerja:
Pengguna
Anggaran
7. Standar Pelaksanaan pekerjaan antara lain mengacu kepada ketentuan-ketentuan teknis
Teknis yang berlaku diantaranya adalah standar teknis yang terkait dan diakui dalam
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi pemerintah.

8. Dasar Hukum 1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3313);
RUANG LINGKUP
9. Lingkup Gambaran Umum Lingkup kegiatan pekerjaan ini meliputi :
Kegiatan a. Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah melaksanakan
tugas konsultan yaitu melakukan suatu kegiatan penelitian sehingga
digunakan metode penyusunan Naskah Akademik yang berbasiskan metode
penelitian hukum atau penelitian lain yang berbasiskan metode penelitian
hukum atau penelitian lain yang berkaitan, dalam rangka membantu
Pengguna Jasa dalam menyusun Naskah Akademik Dan Rancangan
Peraturan Nasional Tentang Bea Materai
b. Hasil kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan
Nasional Tentang Bea Materai setidaknya menghasilkan Dokumen berupa
kepastian hukum Tentang Bea Materai di Nasional Gresik

TAHAP KEGIATAN

Halaman 2
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

A. KEGIATAN PERSIAPAN.
Persiapan awal berupa mempersiapkan data-data yang di butuhkan terkait
dengan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai
Persiapan instrumen survey berupa:
1. Persiapan daftar data/inventarisasi dan informasi yang diperlukan untuk
Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai .
2. Persiapan bahan-bahan referensi yang dijadikan sebagai acuan untuk
penyusunan analisis yang berupa: Peraturan Perundang-undangan (UU,
PP, Peraturan Menteri Keuangan) yang berkaitan dengan Penyusunan
Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea
Materai .
3. Penyusunan daftar pertanyaan

B. KEGIATAN PENGUMPULAN DATA, SURVEI DAN WAWANCARA


1. Pengumpulan data, adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dari
masing-masing instansi Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasioanal untuk
mendukung kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan
Peraturan Nasional Tentang Bea Materai .
2. Survei, adalah kegiatan survei lapangan untuk mengambil data primer
sesuai dengan kebutuhan jika di butuhkan untuk mendukung kegiatan
Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional
Tentang Bea Materai .
3. Wawancara, adalah kegiatan tanya jawab kepada naras
umber/keyinforman atau pemangku kepentingan yang membidangi dan
paham terhadap kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Dan
Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai.

C. KEGIATAN PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA.


1. Kompilasi data. Pokok-pokok pekerjaan dan hasilnya adalah sebagai
berikut:
1). Memadukan data antara data primer dan data sekunder
2). Mentabulasi dan mensistemasikan fakta dan informasi sesuai
keperluan sehingga mudah dibaca dan dimengerti
3). Tersusunnya informasi/data mengenai Penyusunan Naskah
Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea
Materai .

2. Analisa Terkait Bea Materai di NasionalGresik.

D. KEGIATAN PENYUSUNAN.
Setelah melalui proses persiapan, pendataan/identifikasi dan survei dan
pengolahan data serta analisis, selanjutnya adalah tahapan Penyusunan
Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea
Materai. Adapun keluaran atau output adalah Buku Penyusunan Naskah
Akademik Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai

10. Pendekatan Penyusunan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan


dan Nasional Tentang Bea Materai pada dasarnya merupakan suatu kegiatan
Metodologi penelitian sehingga digunakan metode penyusunan Naskah Akademik yang
berbasiskan metode penelitian hukum atau penelitian lain. Penelitian hukum
dapat dilakukan melalui metode yuridis normatif.
Metode yuridis normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah
(terutama) data sekunder yang berupa Peraturan Perundang-undangan, putusan

Halaman 3
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

pengadilan, perjanjian, kontrak, atau dokumen hukum lainnya, serta hasil


penelitian, hasil pengkajian, dan referensi lainnya. Metode yuridis normatif
dilengkapi dengan data-data sekunder dalam menyusun Naskah Akademik Dan
Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai .
Metode yang dipergunakan dalam penyusunan naskah akademik ini
adalah normative legal research, yaitu meliputi bahan-bahan hukum sekunder
dan dikembangkan dengan bahan hukum primer yang tidak lepas dari instrumen
teoritis akademis.
Studi ini kemudian dilengkapi dengan kajian teoritis yang dipadukan
dengan pendekatan analisis kebijakan untuk menyusun Naskah Akademik Dan
Rancangan Peraturan Nasional Tentang Bea Materai. Selain pengumpulan data
sekunder melalui dokumen-dokumen dan kebijakan eksisting.

11 Sistematika JUDUL
Naskah KATA PENGANTAR
Akademik DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN TERKAIT
BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP
MATERI MUATAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN
DAERAH PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN: RANCANGAN PERATURAN DAERAH

12 Sistematika 1. JUDUL
Rancangan 2. PEMBUKAAN
Peraturan a. Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Daerah b. Jabatan Pembentuk Peraturan Daerah
c. Konsiderans
d. Dasar Hukum
e. Diktum
3. BATANG TUBUH
a. Ketentuan Umum
b. Materi Pokok yang Diatur
c. Ketentuan Pidana (jika diperlukan)
d. Ketentuan Peralihan (jika diperlukan)
e. Ketentuan Penutup
4. PENUTUP
5. PENJELASAN (jika diperlukan)
6. LAMPIRAN (jika diperlukan)

13 Keluaran Keluaran dari kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan


Daerah Kabupaten Gresik Tentang Pengelolaan Dan Pengembangan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) setidaknya menghasilkan dokumen tentang:
1. Laporan pendahuluan
2. Laporan Akhir yang berupa:
(1) Naskah Akademik Rancangan Naskah Akademik Dan Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Tentang Pengelolaan Dan
Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) .

Halaman 4
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

14 Peralatan, 1. Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang rapat dan surat
Material, pengantar survei dan atau surat keterangan tenaga ahli untuk mendukung
personil dan penyelesaian pekerjaan.
Fasilitas dari 2. Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan bahan/data di lingkungan satuan
Pembuat kerjanya sesuai yang dibutuhkan.
Komitmen

15 Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala keperluan peralatan dan
Material dari material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
Penyedia a) Kendaraan untuk mobilisasi porsonil dan peralatan
Jasa b) Peralatan Kantor : Alat Tulis Kantor, Komputer + software, Printer
Konsultansi

16 Lingkup Lingkup kewenangan Penyedia Jasa akan diatur dalam Kontrak Kerja
Kewenangan
Penyedia
Jasa

17 Jangka Waktu 3 (tiga) bulan kalendar atau 90 (sembilan puluh) hari kalender
Penyelesaian
Kegiatan

18 Personil Kualifikasi Tenaga Ahli


1. 1(satu) Team Leader
Sekurang-kurangnya Magister Hukum (S2/sederajat) dengan pengalaman
profesional dalam bidangnya minimal selama 2 (dua) tahun.
2. 1 (satu) Tenaga Ahli Perikanan
Sekurang-kurangnya Sarjana Perikanan (S1/sederajat) dengan pengalaman
profesional minimal selama 3 (tiga) tahun.
3. 1 (satu) Tenaga Pendukung Operator Komputer
Sekurang-kurang SMU/sederajat dengan pengalaman kerja selama 2 (dua)
tahun.
4. 1 (satu) Tenaga Pendukung Administrasi
Sekurang-kurang SMK/sederajat jurusan multi media dengan pengalaman
kerja selama 2 (dua) tahun.

1 Jadwal bulan ke-


9 Tahapan N
Uraian Kegiatan I II III
Pelaksanaan o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
1 Persiapan                
2 Laporan pendahuluan                
3 Revisi Laporan Pendahuluan                
4 pengamatan dan wawancara                
Pengumpulan bahan naskah
5
akademik                
6 analisis bahan                

7 penyusunan naskah akademik


rancangan daerah Perda                
8 Presentasi Laporan Akhir                
9 Revisi dan konsultasi                
Cetak naskah akedemik dan
10
RANPERDA                

Halaman 5
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

20 Laporan LAPORAN PENDAHULUAN


Pendahuluan Naskah Akademik memuat tentang Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Teoretis
Dan Praktik Empiris; Bab III Metodologi; Bab IV Program kerja; Bab V Penutup;
Daftar Pustaka; Untuk keperluan pembahasan dalam seminar dibuat Ringkasan
(executive summary) Laporan Pendahuluan.
Spesifikasi Dokumen:
Nama Dokumen LAPORAN PENDAHULUAN
Jenis Buku
Judul PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN TEMPAT
PELELANGAN IKAN (TPI)
Jumlah Buku 5 (lima) eksemplar
Ukuran Buku A4 29-7 cm x 21.5 cm
Spasi Pengetikan 1,5 spasi
Jenis Kertas Konten HVS 70 gr berwarna putih polos
Sampul Buku Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Jenis Kertas Sampul Glossy paper
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender
sejak SPMK di terbitkan

21 Laporan NASKAH AKADEMIK


Akhir Naskah Akademik memuat tentang Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Teoretis
Dan Praktik Empiris; Bab III Evaluasi Dan Analisis Peraturan Perundang-
Undangan Terkait; Bab IV Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis; Bab V
Jangkauan, Arah Pengaturan, Dan Ruang Lingkup Materi Muatan Undang-
Undang, Peraturan Daerah Provinsi, Atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
Bab VI Penutup; Daftar Pustaka; dan Lampiran Rancangan Peraturan Daerah..
Spesifikasi Dokumen:

Nama Dokumen NASKAH AKADEMIK


Jenis Buku
Judul Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Tentang
Pengelolaan Dan Pengembangan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI)
Jumlah Buku 5 (lima) eksemplar
Ukuran Buku A4 29-7 cm x 21.5 cm
Spasi Pengetikan 1,5 spasi
Jenis Kertas Konten HVS 70 gr berwarna putih polos
Sampul Buku Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan
antara konsultan dan pemberi pekerjaan)
Jenis Kertas Sampul Glossy paper
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender
sejak SPMK berakhir.

Nama Dokumen SOFT COPY / FILE


Jenis Soft Copy File Pekerjaan dalam Compact Disk
Jumlah 5 (lima) CD

22 Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
dalam wilayah Negara Republik lndonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
Negeri pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

Halaman 6
KERANGKA ACUAN KERJA 2019
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN NASIONAL TENTANG BEA
MATERAI

23 Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
1. Kerjasama usaha antara penyedia barang/jasa nasional maupun dengan
asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam
perjanjian tertulis.
2. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture
atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu
badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota
kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut.
3. Ketentuan Kemitraan antara penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultasi ini hanya berlaku untuk Pengadaan Jasa
Konsultansi oleh Badan Usaha.

2 Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut, antara lain:
4 Pengumpulan 1. Memenuhi kaidah-kaidah pengumpulan data dan kaidah-kaidah ilmiah;
Data Lapangan 2. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data terbaru yang setidaknya
mencerminkan kondisi minimal 2 (dua) tahun terakhir.

25 Alih Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembatasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai