TUGAS RESUME
AKUNTANSI FORENSIK
Oleh :
Fraud triangle adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Donald R. Cressey setelah
melakukan penelitian untuk tesis doktor-nya pada tahun 1950. Cressey mengemukakan
hipotesis dalam penelitiannya mengenai fraud triangle yang berjudul Other People Maney “A
Study In The Social Psychology Of Embezzelent” yang menjelaskan mengenai alasan
mengapa orang-orang berpotensi melakukan fraud.
Dari penjelasan di atas, Cressey mengungkapkan bahwa ada 3 faktor yang mendukung
seseorang melakukan fraud, yaitu masalah keuangan yang harus dirahasiakan (pressure),
kesempatan untuk melakukan fraud, dan rasionalisasi dari pelaku. Fraud triangle dapat
diibaratkan sebagai fire triangle, dimana pressure dapat dianggap sebagai sumber panas yang
dapat menyebabkan api. Akan tetapi, Lister (2007) mengungkapkan bahwa pressure sendiri
tidak akan dapat membuat seseorang melakukan fraud, kecuali adanya faktor lainnya berupa
opportunity atau peluang untuk melakukan fraud yang diumpamakan sebagai bahan bakar
yang membuat api tetap menyala dan rasionalisasi dari tindakan pelanggaran yang dilakukan
sebagai oksigennya.
Fire Triangle
1. Pressure (Tekanan)
Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai pressure yang dapat menjadi dasar
dalam melakukan fraud. Pressure (tekanan) memiliki berbagai arti, di antaranya keadaan
di mana kita merasa ditekan, kondisi yang berat saat kita menghadapi kesulitan. Dari dua
arti di atas, dapat dilihat bahwa pressure dapat menjadi motivasi bagi manusia dalam
melakukan tindakan.
Pressure sendiri dapat memberikan dampak yang positif, pressure dapat membuat
kita meningkatkan perhatian dalam melakukan tindakan, meningkatkan ingatan dan
kemampuan untuk mengingat. Dengan kata lain, pressure dapat meningkatkan kinerja.
Dalam pengkategoriannya Albrecht, et al. (2012), membagi pressure ke dalam 4
kelompok yaitu, financial pressures, vice pressures, work-related pressures, dan other
pressures.
2. Opportunity (Peluang)
Menurut Albretch dalam bukunya Fraud Examination setidaknya ada 6 faktor yang
meningkatkan kemungkinan terjadinya fraud di dalam sebuah organisasi, antara lain :
Dari sini dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa rasionalisasi merupakan tindakan
yang dapat merugikan suatu badan usaha. Bagi para pelakunya alasan yang digunakan
untuk menutupi suatu kecurangan merupakan hal yang biasa.
Lain pula dengan model yang disarankan oleh Kranacher, et al, 2010 (dikutip dalam
Dorminey, et al, 2010), mereka mengemukakan bahwa motivasi dari pelaku penipuan
merupakan salah satu sisi dalam fraud triangle. Sisi ini mereka sebut “MICE” yang
merupakan singkatan dari Money, Ideology, Coercion, dan Ego. Ideologis memberikan
motivasi bahwa bentuk penipuan yang mereka lakukan adalah sesuatu hal yang benar
untuk mencapai kebaikan dan konsisten dengan keyakinan mereka ( ideologi ).
o Fraud Scale
Penyebab terjadinya fraud sama dengan teori fraud triangle. Dan teori scale ini
merupakan teori perkembangan dari teori Fraud Triangle yang merupakan pengukuran
dari teori tersebut. Teori ini diperkenalkan oleh Albrecht, Keith Howe, dan Marshall
Romney dalam Deterring Fraud: Internal Perspektif Auditor (Lembaga Internal Yayasan
Penelitian Auditor, 1984). Menurut Albrecht 3 faktor penyebab seseorang melakukan
fraud atau kecurangan dilihat dari karakteristik khusus menurut teori fraud scale adalah:
a. Hidup di luar kemampuan mereka
b. Keinginan yang besar untuk keuntungan
c. Hutang pribadi yang tinggi
Fraud scale mempunyai tujuan
untuk mengukur terjadinya
pelanggaran etika, kepercayaan dan tanggung jawab. Kecurangan atau fraud ini biasanya
mengarah pada penipuan laporan keuangan. Adapun karakteristik khusus menurut teori
fraud scale adalah hidup di luar kemampuan mereka, keinginan yang besar untuk
keuntungan, dan hutang pribadi yang tinggi.
Kompetensi (competence yang dipaparkan dalam fraud memiliki makna yang serupa
dengan kapabilitas atau kemampuan (capability) yang sebelumnya dijelaskan dalam teori
fraud diamond. Kompetensi atau kapabilitas merupakan kemampuan karyawan untuk
mengabaikan control internal, mengembangkan strategi penyembunyian, dan mengontrol
sistuasi sosial untuk keuntungan pribadinya. Menurut Crowe, arogansi adalah sikap
superioritas atas hak yang dimiliki dan merasa bahwa control internal atau kebijakan
perusahaan tidak berlaku untuk dirinya.
o Gone Theory
Teori GONE dikemukakan oleh seorang pemikir bernama Jack Bologne di mana
terdapat empat faktor penyebab fraud. “GONE”
merupakan singkatan dari huruf depan masing-
masing faktor yang ia kemukakan, yakni Greed,
Opportunity, Need, dan Exposure.
1. Greed (ketamakan/keserakahan), keinginan untuk selalu memperoleh sebanyak-
banyaknya. Ketamakan sangat berhubungan dengan moral seorang individu.
2. Opportunity (kesempatan/peluang, merupakan suatu keadaan yang bisa datang
kapan saja. Selain itu, peluang sangat bergantung pada tingkat kedudukan jabatan
seseorang. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar peluangnya
melakukan kecurangan.
3. Need (kebutuhan), dapat menjadi faktor penyebab tindak kecurangan saat
kebutuhan seseorang (dapat dikatakan) sangat mendesak. Tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan inilah yang kemudian menjadikan seseorang untuk
mengambil jalan pintas dengan bertindak curang.
4. Exposure (pengungkapan), berkaitan dengan hukuman pelaku fraud. Dengan
terungkapnya suatu kecurangan dalam perusahaan tidak menutup kemungkinan
terulangnya hal yang sama apabila hukuman atau saksi yang diberikan lemah dan
tidak menimbulkan sifat jera.
Referensi :
Wahyuni, dkk. 2017. “Fraud Triangle Sebagai Pendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan”.
Jurnal Akuntansi. 21 (01) : 49-53.
Wulan, Mulyaning, dkk. 2020. Evolusi Teori Pendeteksian Fraud Dalam Ilmu Auditing.
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Laporan Penelitian Dasar Keilmuan.
http://repository.uhamka.ac.id/2597/1/Laporan%20Penelitian.pdf
Jumardi. 2020. Fraud: Telaah Teoritis Dalam Mengungkap Motivasi Pelaku Kecurangan.
Artikel. https://bumipanritakitta.com/
https://www.coursehero.com/file/p6kei6ol/4-Capability-Merupakan-sifat-dan-kemampuan-
pribadi-seseorang-yang-mempunyai/
https://www.coursehero.com/file/p33n15nv/4-Fraud-Scale-Theory-Teori-Fraud-Scale-
dicetuskan-oleh-DrSteve-Albrecht-Menurut/#question
https://www.academia.edu/28859477/Ringkasan_Eksekutif_The_Evolution_of_Fraud_Theor
y_docx