Anda di halaman 1dari 27

FAKULTAS PERTANIAN KOMDA JAWA TENGAH

PERAN PETANI MILENIAL ERA DAN PASCA PANDEMI COVID 19


DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
BAMBANG PUJIASMANTO
GURU BESAR FAKULTAS PERTANIAN UNS DAN KETUA PERAGI JAWA TENGAH
PERLU
Adanya wabah Covid-19, Pertanian PERAN
merupakan GARDA TERDEPAN dalam
pencegahan infeksi COVID-19 karena PETANI
berperan penting dalam pemenuhan MILENIAL
kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga
imunitas tubuh
PELUANG

Bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya


dibidang produksi on-farm seperti sayuran segar, buah-buahan,
susu, telur, kacang-kacangan, yang merupakan penyedia vitamin
dan protein untuk meningkatan daya tahan tubuh
Sumber: Dr. Rusman Heriawan, 14 Mei 2020
Sumber: Dr. Rusman Heriawan, 14 Mei 2020
Faktor yang (1) tersediaan jumlah pangan
mempengaruhi ketahanan yang cukup,
pangan (food security) (2) harga terjangkau dan
menurut menurut FAO dan (3) adanya proses produksi yang
UU No 18 Tahun 2012 berkelanjutan.
tentang Pangan:

PETANI MILENIAL DIHARAPKAN BERPERAN


PETANI MILENIAL :

Petani yang berusia 19-39 tahun, berjiwa


milenial yang adaptif dalam pemahaman
teknologi digital, sehingga tidak kaku dalam
melakukan identifikasi dan verifikasi
teknologi (BPPSDMP), 2019.
PETANI BIASA PETANI MILINEAL

Contoh: Perbedaan CARA MENANAM PADI


MENGAPA PETANI
MILENIAL
PENTING

• Pada masa depan Indonesia akan menjadi seksi di


mata dunia karena menjadi negara penentu
penghasil energi dan pangan di bumi.
• Indonesia menjadi penentu karena merupakan
negara terbesar di dunia yang berada di bawah
garis khatulistiwa selain Brasil.
PERAN AGRONOMI
VIA PETANI MILINEAL

Pada era bioenergi, maka negara di bawah garis


khatulistiwa menjadi negara penentu karena
sumber energi utama adalah matahari.
Hanya di bawah equator matahari bersinar
sepanjang tahun, sehingga mesin penghasil
bioenergi terbesar adalah Indonesia.
Data Badan Penyuluhan dan Pengembangan
MINIMNYA SDM Pertanian (BPPSDMP) petani muda di
JUMLAH PETANI Indonesia yang berusia 19-39 tahun hanya
MILENIAL berjumlah 2,7 juta orang.
Hanya sekitar 8 persen dari total petani 33,4
juta orang. Sisanya 92 persen masuk petani
kolonial, atau petani yang sudah tua.
PENYEBAB KURANGNYA MINAT
GENERASI MUDA DI BIDANG PERTANIAN:

(1) Penghasilan tenaga kerja di sektor pertanian lebih


rendah dibandingkan dengan sektor industri dan jasa,
(2) Prospek karir lebih menjanjikan jenjang karir yang
lebih pasti di bidang non pertanian.
(3) Dorongan keluarga petani yang tidak ingin generasi
penerusnya menjadi petani,
(4) Semakin sulitnya lahan subur akibat laju konversi
lahan yang tidak terkendali dan
(5) Petani kurang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam menjalankan agribisnis,
termasuk dari sisi kemampuan manajerial
BERDASARKAN TEORI PUSH AND PULL

PENYEBAB RENDAHNYA MINAT


GENERASI MUDA TERHADAP SEKTOR
PERTANIAN :

Lingkungan
Masyarakat Maupun
1 Tidak Adanya 2 Pemerintah Belum
Maksimal
Hal yang
Menciptakan Iklim
Menarik Menjadi Usaha yang
Petani Mendorong Generasi
Muda Untuk Mau
Bertani.
FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT GENERASI MUDA
TERJUN KE SEKTOR PERTANIAN

Terdapat dua motif yang menjelaskan fenomena ini, yaitu


moral–cultural base dan motif rational-structural base:

• Motif yang pertama, bekerja di sektor pertanian dimaknai sebagai


panggilan nurani dan tanggung jawab moral untuk menghasilkan pangan.
• Sementara yang disebut kedua, bekerja di bidang pertanian dipahami
sebagai sebuah pilihan yang didasarkan pada seberapa besar pilihan
tersebut memberikan keuntungan baik secara ekonomi, sosial, maupun
lingkungan (konsep opportunity cost).
Strategi Menumbuhkembangkan
Petani Milenial:

(1) Transformasi pendidikan tinggi vokasi pertanian,


(2) Inisiasi program penumbuhan wirausahawan muda pertanian,
(3) Pelibatan mahasiswa/alumni/pemuda tani untuk
mengintensifkan pendampingan/ pengawalan program
(4) Penumbuhan kelompok usaha bersama (KUB) yang
difokuskan pada bidang pertanian bagi pemuda tani,
(5) Pelatihan dan magang bagi pemuda tani dalam bidang
pertanian dan
(6) Optimalisasi penyuluh untuk mendorong dan menumbuh
kembangkan pemuda tani.
PERLU PERUBAHAN
MINDSET

Pertanian sekarang bukanlah sektor yang Sesuai teori push and pull, yakni
mendorong dua sisi. Sisi ketertarikan
dianggap rendah, tetapi sudah dinilai
dari dalam dan mendorong dari luar.
sebagai sektor yang menjanjikan.
Guntur (Ketua Umum Intani), optimistis Bentuk usaha pertanian yang menarik
akan terjadi regenerasi petani dari kaum bagi generasi muda bukanlah
tua ke kaum muda yang dapat bertani melakukan usaha pertanian subsisten
secara tradisional. Pertanian subsisten
dengan menggunakan teknologi, terutama
(sekedar untuk memenuhi kebutuhan
yang berbasis internet. sendiri) harus dirubah menjadi pola
pertanian komersial.
PERLUNYA
NETWORKING

• Perlunya pelopor pertanian yang diharapkan


membuat jejaring usaha pertanian untuk menarik
minat generasi milenial menekuni usaha di bidang
pertanian.
• Selain untuk meningkatkan produktivitas tenaga
kerja pertanian, petani milenial diharapkan
meningkatkan produktivitas lahan dan komoditas.
TARGET UTAMA

Generasi milenial perlu menjadi


target untuk mendongkrak
kualitas SDM Pertanian.

Tujuan utama: bagaimana


menumbuhkembangkan
wirausaha muda pertanian.
PENGENALAN PROSPEK
PERTANIAN KEPADA SISWA DAN
MAHASISWA
Jumlah pangan yang cukup akan menuju terciptanya ketahanan pangan. Teori
kebutuhan Maslow dan teori motivasi pull and push menjadi dasar pembahasan
bagaimana meningkatkan minat generasi muda di sektor pertanian.
PERTANIAN
KELUARGA

SUMBER: Kementan 2020


PENDEKATAN

SUMBER: Kementan 2020


PERTANIAN PANGAN LESTARI

Sumber : Kementan,2020.
Sumber: Kementan, 2020.
KEGIATAN PETANI MILINEAL
Dengan PETANI
MILENIAL, INDONESIA
MAJU

Anda mungkin juga menyukai