Maraknya Bullying Di Sekolah-1
Maraknya Bullying Di Sekolah-1
Toni Iksanudin1, Christiana Desmahareni P2, Arga Rifki Pratama3, Dr. Ir. Timotius Haryono,
M.Th.4
123Fakultas Ilmu Komputer Universitas Duta Bangsa Surakarta
E – mail : 1ironmantoni13@gmail.com, 2cristianadesmahareni@gmail.com
3argarifkip@gmail.com, 4haryono_t@ymail.com
Abstrak
Berdasarkan hasil studi pendahuluan kasus bullying di Indonesia dari data statistic komisi
perlindungan anak Indonesia (KPAI), ditemukan kasus bullying di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bentuk bullying, dampak bullying, solusi dan penganan bullying.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif
kualitatif dengan subyek korban bully. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi
partisipasi pasif . Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Uji keabsahan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji credibility dan dependability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying di sekolah dalam empat bentuk yaitu Kontak
fisik langsung (memukul,mendorog, menenadang, dan lainnya yang merupakan tindak kekerasan),
perilaku non – verbal lansung (pandangan sinis, ekspresi wajah yang menampilkan merendahkan
seseorang), perilaku non – verbal tidak lansung (mendiamkan seseorang) dan pelecehan seksual
(mengejek atau kata – kata yang tidak sopan untuk menunjuk pada sekitar yang sensitif pada
seksual) Pelaku bullying memiliki kekuatan fisik dan sosial yang lebih dibandingkan dengan siswa
lain, kemampuan interpersonal skill yang buruk, kurang bertanggung jawab, kurang empati, kendali
diri yang lemah dan agresif. Korban bullying memiliki penampilan fisik yang berbeda, pendiam,
pasif, rendah diri, dan memiliki kemampuan finansial yang lebih.
Abstract
Based on the results of a preliminary study of cases of bullying in Indonesia from statistical
data on the Indonesian child protection commission (KPAI), found cases of bullying in Indonesia.
This study aims to determine the form of bullying, the impact of bullying, solutions and snacks for
bullying. This study uses qualitative research with a descriptive qualitative research design with
bully victims. The data collection technique used is passive participation observation. Data analysis
1
techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The
validity test used in this study uses the credibility and dependability test.
The results showed that bullying in schools in four forms, namely direct physical contact
(hitting, pushing, gazing, etc.) which is an act of violence, direct non-verbal behavior (cynical
views, facial expressions that display demeaning someone), non-verbal behavior not direct (silence
someone) and sexual harassment (mocking or disrespectful words to refer to sexual sensitive
surroundings) Bullying has more physical and social strength compared to other students, poor
interpersonal skills, less responsibility , lack of empathy, weak and aggressive self-control. Victims
of bullying have different physical appearance, are quiet, passive, inferior, and have more financial
ability.
2
Berikut rata – rata kekerasan oleh anak di
institute pendididikan tahun 2011 -2018 2. METODE PENELITIAN
a. Pengertian Bullying
Berdasarkan data dari Komisi
Kata bullying berasal dari bahasa
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),bahwa
inggris yaitu bull yang artinya banteng
dari tahun 2 011 – 2018 menunjukkan
yang senang merunduk kesana kesini.
kenaikan tiap tahunnya meskipun pada tahun
Dalam bahasa Indonesia , secara
2017 sempat turun tetapi tahun berikutnya
etomologi arti bully yaitu orang kuat
naik lagi kembali naik, di institut pendidikan
mengganggu orang lemah. Bullying
tahun 2018 meningkat 9,48 persen dan tahun
adalah tindakan negative yang berdampak
2017 menjadi 127 kasus”(Lokadata n.d.).
pada seseorang berada dalam kondisi yang
Dalam UU No. 23 tahunm 2002 pasal tidak nyaman atau aman biasanya terjadi
54 tentang perlindungan anak menyatakan secara terus menerus(Riadi 2018) .
bahwa anak di dalam dan di lingkungan
Berdasarkan penelitian (Berthold
sekolah wajib di lindungi dari tindakan
dan Hoover, 2000),bullying ini akan
kekerasan yang dilakukan oleh guru,
berpengaruh pada harga diri korban dan
pengelola sekolah atau teman temanya di
pengaruh tersebut yang menimbulkan
dalam sekolah yang bersangkutan, atau
pengaruh jangka yang panjang. Bahwa
lembaga pendidikan lainya. Meskipun dalam
bullying memiliki dampak yang sangat
undang undang sudah tertera seperti itu tapi
besar,akan menyebabkan depresi pada diri
masih saja banyak kasus kasus sekolah.
korban bullying tersebut dan akan
menimbulkan perasaan tidak nyaman di
3
sekolah, karena perasaannya yang gelisah bullying ,melihat dan mentertawakan
dan cemas(Fauzi 2019). korban. Outsider, mereka tahu
menyaksikan, tapi mereka tidak peduli.
Bullying yang terjadi di sekolah
Karekter korban bullying yaitu pendiam,
yang disebabkan karena ada pergaulan
pasif, lebih lemah, susah berinteraksi, tidak
yang dilakukan oleh teman-
percaya diri, harga diri rendah. Korban
temannya,karena perbedaan sosial dan
bullying bisanya anak yang cenderung
ekonomi jadi kita dapat menyimpulkan
selalu punya rasa cemas, yang jika di sosial
perilaku bullying (Budiarti 2016) itu
menyingkirkan diri, merasa terkucil dan
sebagai berikut :
secara fisik lemah dibandingkan teman-
a. Bullying adalah perilaku negatif
teman sebaya(Fauzi 2019). Sedangkan
dan agresif yang berada dalam
pelaku bully biasanya kuat,
lingkungan sosial. Bullying
agresif ,biasanya pelaku juga menunjukan
mempunyai pembeda antara jangka
perilaku agresif terhadap orang tua dan
pendek dan panjang.
orang dewasa lainnya.
b. Bullying berdampak hingga remaja
c. Bentuk – Bentuk Bullying di
maupun dewasa.
Sekolahan
c. Bullying sering terjadi karena
Berikut ini adalah beberapa bentuk –
adanya pergaulan yang dilakukan
bentuk bullying di sekolah(Din 2006) :
oleh teman di sekolahnya.
1. Kontak fisik langsung
b. Faktor Yang Mempengaruhi
Adalah serangan fisik yang di
Bullying
lakukan langsung, seperti
Adapun faktor yang mempengaruhi
memukul,mendorog, menenadang, dan
bullying, yang paling banyak dibully
lainnya yang merupakan tindak
adalah seseorang yang kebudayaannya
kekerasan. Tindakan kekerasan
berbeda dengan yang lain di suatu
merupakan salah satu bentuk
kelompok tersebut.Bullying di lingkungan
manifestasi rasa marah bersifat
sekolah adalah sekelompok orang yang
agresif, menyebabkan kesakitan atau
ada pembagian peran. Peran tersebut
kerusakan pada objek sasarannya.
adalah Bully, Asisten Bully, reinforcer dan
Ada dua faktor yang mempengaruhi
Outsider. Bully yang berkuasa dan aktif
terhadap terbentukya sifat tindak
dalam perilaku bullying. Asisten ikut
kekerasan ini, yaitu
terlibat aktif dalam aksi pembullyan.
Reinforcer, yang menyaksikan kejadian
4
1. Rasa marah yang tidak 3. Perilaku Non – Verbal Tidak Lansung
memperoleh pembinaan untuk Perilaku ini di wujudkan
menjadi untuk menjadi perilaku dengan mendiamkan seseorang,
positif dan produktif berbuat curang pada teman atau orang
2. Lingkungan yang sering memberi lain yang bisa mengkibatkan
contoh bentuk tindak kekerasan. keretakan pertemanan, mengucilkan
teman dengan sengaja.
4. Pelecehan Seksual
Faktor primer yang menjadi
pemicu terjadinya tawur antar sekolah Perilaku ini biasa di lakukan
(ZAKIYAH, HUMAEDI, and oleh laki - laki terhadap perempuan.
SANTOSO 2017)yaitu; Pelecehan seksual dilakukan secara
fisik atau lisan dengan mengejek atau
1. Mitos sekolah sebagai ahli tawur.
kata – kata yang tidak sopan untuk
2. Ideology tawur yang
menunjuk pada sekitar yang sensitif
disosialisasikan oleh senior di
pada seksual. Perilaku ini bisa
sekolah.
dilakukan dengan sengaja dengan
3. Individu – individu yang memegang pada bagian – bagian intim
berpotensi meyulut tawur. lawannya jenisnya.
5
bullying ini berlanjut terus menerus anak yang mempunyai karakter yang
dapat mempengaruhi self –esteem mudah menjadi korban bullying.
siswa, meningkatkat isolasi sosial, 3. Jalin komunikasi dengan anak.
rentan depresi, perilaku menarik diri,
4. Jangan terlalu cepat ikut campur.
tidak nyaman,menjadi nekad, bahkan
Masalah anak bisa di seleseikan
bisa membunuh atau bunuh diri.
sendiri oleh mereka,termasuk kasus
2. Dampak Pelaku Bully bullying.
Para pelaku ini mempunyai 5. Masuklah di saat yang tepat. Korban
rasa percaya diri yang tinggi dan harga intimidasi tidak senang kalau orang
diri yang tinggi, bersifat agresif pro tua turut ikut campur. Bahwa jika
dengan kekerasan, berwatak keras, anak mendapat bullying, tapi dia akan
toleransi yang kurang. Siswa yang lebih takut kalau orag tuanya ikut
terperangkap dalam tindak bullying ini campur, karena para bullying akan
tidak dapat mengembangkan mendapat bahan bullying.
hubungan yang sehat, kurang cakap
6. Bicara dengan orang yang tepat.
memandang, tidak berempati,
menganggap diriya paling kuat dan 7. Jangan ajari anak lari dari masalah.
merasa di segani oleh bnyak orang, 8. Jangan larut dalam emosi. Semua
jangka panjang ,mudah menjadi langkah yang di ambil harus
pelaku tindak criminal. terkendali.
6
mengembalikan keadaan anak menurun dan minat untuk mengikuti kegiatan
menjadi normal lagi. sekolah pun juga menurun.
7
Mulyo, Jogoroto, Jombang.” Prosiding purworejo-satu-satunya-murid-
Seminas. perempuan-di-kelas-ini-kata-kepala-
Fauzi, Wiki Ahmad. 2019. “Dampak Bullying sekolah (March 18, 2020).
Pada Psikologis.” www.kompasiana.com. Ulfah, Syafitri Rahmania. 2014. “Penanganan
https://www.kompasiana.com/wikifauji/ Kasus Bullying Di Sekolah.”
5ddb60da097f36721d7a5cc2/dampak- www.kompasiana.com.
bullying-pada-psikologis (March 15, https://www.kompasiana.com/syafitrirah
2020). maniaulfah/54f91eb6a3331135028b4803
Lokadata. “Jumlah Kasus Kekerasan Oleh /penanganan-kasus-bullying-di-sekolah
Anak Di Institusi Pendidikan, 2011- (March 16, 2020).
2018.” www.lokadata.beritagar.id. Wulandari, Yetti. 2015. “EFEKTIVITAS
https://lokadata.beritagar.id/chart/previe PENDEKATAN KONSELING
w/jumlah-kasus-kekerasan-oleh-anak-di- KELOMPOK SINGKAT BERFOKUS
institusi-pendidikan-2011-2018- SOLUSI UNTUK MENURUNKAN
1549534277 (March 15, 2020). PERILAKU BULLYING VERBAL
Rakhmawati, Istina. 2015. “Peran Keluarga SISWA KELAS VII SMP
Dalam Pengasuhan Anak.” MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI
Jurnalbimbingan Konseling Isla. TAHUN PELAJARAN 2016/2017.”
Riadi, Muchlisin. 2018. “Pengertian, Unsur, Artikel Skripsi.
Jenis, Ciri-Ciri Dan Skenario Bullying.” ZAKIYAH, ELA ZAIN, SAHADI
www.kajianpustaka.com. HUMAEDI, and MEILANNY
www.kajianpustaka.com/2018/01/penger BUDIARTI SANTOSO. 2017.
tian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-skenario- “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
bullying.html?m=1 (March 17, 2020). REMAJA DALAM MELAKUKAN
Safaria, Triantoro, and Irfani Rizal. 2019. BULLYING.” Prosiding Penelitian dan
“Extraversion, Secure Attachment Dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Perilaku Cyberbullying.” Jurnal
Psikologi Sosial.
Tribunnews.com. 2020. “Siswi SMP Korban
Bully Di Purworejo Satu-Satunya Murid
Perempuan Di Kelas, Ini Kata Kepala
Sekolah.” www.Tribunnews.com. https://
www.tribunnews.com/regional/2020/02/
15/siswi-smp-korban-bully-di-