Anda di halaman 1dari 7

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN

ARANG AKTIF DARI SEKAM PADI

David Nasrun, Theresia Samangun,Ir. Taufik Iskandar, Zuhdi Ma’sum


PS. Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
Cooking oil is a one of human basic needs, as a food prossesing ingredient. It is has a frying
medium fonetion that its essential and increase, and generale a essential a side production its
called the waste oil. This study proposed finaly the presentage of number peroxide and decrease
number iodinein waste oil after absorben used. Another goal is to measure KOH liquid
consentration on charcoal that alde to absorb waste oil as well. A paddy charcoal activated in
KOH activator liquid with KOH consentrat 10 %, 15 %, and 20 %. It is filtred by filter paper
then washe in aquadest level PH 7. It is dried in oven at room temperature to 400oc in 2 hours. A
next step is the waste oil and active charcoal that have been mixed in a beaker glass which its
absorbed by time variation at 20 hours, 22 hours, and 24 hours with Erlenmeyer after that . it is
filtered and analyzed numbers peroxide and numbers iodine. The condution of study is waste oil
using active charcoal of paddy alde to decrease of peroxide level at 66.67 % and iodine at 57.17
% . soaking submerged and activator level of active charcoal has influeneed oil furification
result. Based on research result has proved that the optimal time is 20 hours with KOH
consentration at 5 % and 10 %.

Keywords: adsorption, used cooking oil, activated charcoal

Pendahuluan

Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan salah satunya adalah terbentuknya peroksida
pokok manusia sebagai alat pengolah bahan- dan aldehid. Peroksida dan aldehida dapat
bahan makanan. Minyak goreng berfungsi mempercepat proses timbulnya bau tengik
sebagai media penggoreng yang sangat dan flavor yang tidak diikehendaki dalam
penting dan kebutuhanya semakin bahan pangan. Parameter lain untuk
meningkat, sehingga menghasilkan limbah menentukan kualitas lemak atau minyak
yang disebut jelantah yang meningkat pula. adalah bilangan iod. Bilangan iod adalah
Minyak goreng yang digunakan berulang bilangan yang menunjukkan banyaknya
kali sangat membahayakan kesehatan. ikatan rangkap dalam asam lemak (minyak).
Penggunaan minyak goreng secara berulang- Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat
ulang dan kontinyu pada proses oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga
penggorengan akan mengakibatkan membentuk peroksida. Semakin tinggi
terjadinya reaksi degradasi sehingga bilangan peroksida, maka kualitas suatu
menurunkan kualitas minyak goreng. minyak semakin menurun.
Kerusakan minyak yang utama adalah
karena peristiwa oksidasi, yang diakibatkan

*) David Nasrun, Theresia samangun


Email : nasrundavid@gmail.com
*) Pembimbing 1 : Taufik Iskandar
*) Pembimbing 2 : Zuhdi Ma’sum
Penelitian yang dilakukan oleh Dengan ukuran partikel sangat
A.Fuardi dkk.,(2010) tentang pemurnian mempengaruhi daya adsorbsi. Semakin kecil
minyak jelantah menggunakan ampas tebu ukuran partikel ampas tebu maka
sebagai absorben dengan hasilnya dikatakan kemampuan adsorbsi akan semakin baik.
bahwa absorben yang umum digunakan Juga didukung dengan lamanya
adalah dari tanah pemucat (bleaching earth), perendaman.
arang pemucat (bleaching carbon), dan serat.
Penelitian ini bertujuan untuk Komponen Kandungan (%)
mengetahui seberapa besar persentase Kadar Air 32,40 – 11,35
penurunan kadar bilangan peroksida dan Protein Kasar 1,70 – 7,26
bilangan iod pada minyak jelantah , setelah Lemak 0,38 – 2,98
menggunakan absorben . Tujuan lainnya Ekstrak Nitrogen 24,70 – 38,79
adalah Untuk mengetahui manakah Bebas
konsentrasi dari larutan KOH pada arang Serat 31,37 – 49,92
aktif yang dapat mengadsorpsi minyak Abu 13,16 – 29,04
jelantah dengan baik. Pentosa 16,94 – 21,95
Sellulosa 34,34 – 43,80
Sekam Padi Lignin 21,40 – 46,97
Secara umum sekam padi berwarna Sumber Ismunadji, 1988
kekuningan atau keemasan. Kebanyakannya Sekam padi memiliki komponen
mempunyai panjang 5 - 10 mm dan lebar 2,5 utama seperti selulosa (31, 4 – 36,3 %),
- 5 mm. Sekam padi memiliki kerapatan hemiselulosa (2,9 – 11,8 %) dan lignin ( 9,5
jenis 1,125 kg/m3. Sekam padi mempunyai – 18,4%) (Champagne, 2004).
komposisi kimia selulosa yang dapat Dengan komposisi kandungan kimia
dikonversi menjadi arang. seperti tersebut sekam padi dapat
Sekam padi merupakan lapisan keras dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua diantaranya:
belahan yang disebut lemma dan palea yang 1. Sebagai bahan baku pada industri kimia,
saling bertautan. Pada proses penggilingan terutama kandungan zat kimia furfural
beras sekam akan terpisah dari butir beras yang dapat digunakan sebagai bahan
dan menjadi bahan sisa atau limbah baku dalam berbagai industri kimia.
penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai 2. Sebagai bahan baku pada industri bahan
biomassa yang dapat digunakan untuk bangunan, terutama kandungan silika
berbagai kebutuhan seperti bahan baku (SiO2) yang dapat digunakan untuk
industri, pakan ternak dan energi atau bahan campuran pada pembuatan semen
bakar. (Anonim, 2010). sekam dapat juga portland, bahan isolasi, husk- board dan
dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran pada industri bata merah.
pembuatan karbon aktif, kertas karbon, batu 3. Sebagai sumber energi panas pada
bateray dan lain-lain (Thorbun, 1982; berbagai keperluan manusia, kadar
Anonim, 1987). Sekam mengandung selullosa yang cukup tinggi dapat
beberapa unsur kimia penting seperti dapat memberikan pembakaran yang merata
dilihat pada tabel berikut. dan stabil.
Arang Aktif
Arang atau karbon adalah suatu
bahan padat berpori yang merupakan hasil
Tabel 2.2 Komposisi Kimiawi Sekam Padi pembakaran melalui proses karbonisasi.
Komponennya terdiri dari karbon terikat terbuka dan permukaannya menjadi lebih
(fixed carbon), abu, air, nitrogen dan sulfur luas, dengan demikian daya adsorpsinya
(Djatmiko, 1985). Hartato, dkk (2010) menjadi lebih besar.
mengatakan bahwa arang aktif (karbon Arang aktif dapat dibuat dari semua
aktif) merupakan karbon amorf dari pelat- bahan baku yang mengandung karbon, baik
pelat datar tersusun oleh atom-atom C yang organik, anorganik, limbah, barang tambang,
terikat secara kovalen dalam suatu kisi maupun mineral seperti : tulang, kayu lunak,
heksagonal datar dengan satu atom C pada sekam padi, tongkol jagung, tempurung
setiap sudutnya seperti pada Gambar 2.1. kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan
tebu, ampas pembuatan kertas, serbuk
gergaji, kayu keras dan batubara (Neal,
2006).
Arang aktif dapat digunakan sebagai
adsorben (daya serap). Arang aktif dipakai
dalam proses pemurnian udara, gas, larutan
atau cairan (Kusnaedi, 2010). Arang aktif
dapat mengadsorpsi bau, rasa, warna, dan
beberapa zat organik. Kualitas dari arang
Gambar 2.1 Struktur Grafit dari Arang aktif aktif sangat dipengaruhi oleh bahan baku
(Jankwoska, 1991 dalam Anonimous 1) yang digunakan, cara pembuatan, arang aktif
yang digunakan dan cara pengaktifannya.
Arang aktif berwarna hitam, Pada prinsipnya proses pembuatan
berbentuk kristal mikro, tidak berbau, tidak arang aktif dibagi menjadi dua yaitu :
mempunyai rasa, higroskopis, tidak larut 1. Proses Kimia
dalam air, basa, asam, pelarut organik dan Bahan baku dicampur dengan bahan-
memiliki luas permukaan dan jumlah pori bahan kimia tertentu seperti HCl, ZnCl2,
yang sangat banyak. Luas permukaan Arang H2SO4, H4PO4, H3PO4, NH4CL, AlCl3,
aktif berkisar antara 3000-3500 m2/gram. HNO3, KOH, KMN04, SO3, H2SO4, K2S,
Daya serap arang aktif ditentukan oleh luas kemudian dibentuk menjadi batangan dan
permukaan partikel dan kemampuan ini dikeringkan serta dipotong-potong. Pada
dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap proses pengaktifan, arang direndam dalam
arang aktif dilakukan aktivasi dengan larutan pengaktifasi selama 24 jam.
aktifator bahan-bahan kimia ataupun dengan 2. Proses fisika
pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan Bahan baku terlebih dahulu dibuat
demikian, arang akan mengalami perubahan arang. Selanjutnya arang tersebut digiling.
sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang Arang yang telah dihaluskan dimasukkan ke
demikian disebut arang aktif. dalam tungku aktivasi lalu dipanaskan pada
Sifat fisik arang aktif dibagi menjadi dua suhu 800-1000°C. Selama pemanasan ke
macam, yaitu : dalamnya dialirkan uap air atau gas CO2.
1. Sifatnya keras dan bobot jenis tinggi, Menurut Cheremisinoff dan AC. Moressi
sesuai untuk bahan adsorpsi gas. dalam Sembiring (1998), proses pembuatan
2. Sifatnya lunak dan bobot jenis rendah, arang aktif terdiri dari tiga tahap :
sesuai untuk bahan adsorpsi cairan. 1. Dehidrasi : proses penghilangan air
Menurut Gotz (1953) dalam Bahan baku dipanaskan sampai
(Khairunisa, 2008), arang aktif adalah arang temperatur 170°C
yang sudah diaktifkan atau mengalami
proses aktivasi sehingga pori-porinya lebih
2. Karbonisasi : pemecahan bahan-bahan mineral untuk mengurangi ionisasi asam
organik menjadi arang (karbon). organik tersebut. Sebaliknya bila pH asam
Pembentukan arang terjadi pada organik dinaikkan yaitu dengan
temperatur 400-600°C. menambahkan alkali, adsorpsi akan
3. Aktivasi : proses pembentukan dan berkurang sebagai akibat terbentuknya
penyusunan arang sehingga pori-pori garam.
menjadi lebih besar. 5. Waktu Kontak
Semakin lama waktu kontak antara
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arang aktif dengan adsorbat maka semakin
kemampuan adsorpsi, yaitu : banyak adsorbat yang mengisi pori-pori
1. Sifat adsorben arang aktif. Pengadukan juga mempengaruhi
Arang aktif yang merupakan waktu kontak. Pengadukan dimaksudkan
adsorben adalah suatu padatan berpori. untuk memberi kesempatan pada partikel
Struktur pori berhubungan dengan luas arang aktif untuk bersinggungan dengan
permukaan. Semakin kecil pori-pori arang senyawa serapan.
aktif mengakibatkan luas permukaan Pemurnian Minyak Jelantah
semakin besar. Dengan demikian kecepatan
adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan Pemurnian merupakan tahap pertama
kecepatan adsorpsi lebih baik menggunakan dari proses pemanfaatan minyak jelantah
arang aktif yang dihaluskan. Jumlah dan atau minyak goreng bekas, baik untuk
dosis arang aktif yang digunakan juga dikonsumsi kembali maupun digunakan
berpengaruh. sebagai bahan baku produk. Salah satu
2. Sifat serapan metode yang dianggap sederhana, ekonomis
Banyak senyawa yang dapat di dan mudah untuk perbaikan kualitas minyak
adsorpsi oleh arang aktif, tetapi goreng bekas adalah dengan cara adsorpsi.
kemampuannya dalam mengadsorpsi Adsorpsi adalah penyerapan suatu
senyawa-senyawa tersebut berbeda. molekul atau suatu zat pada permukaan
Adsorpsi akan bertambah besar sesuai partikel secara fisik maupun kimia yang
dengan bertambahnya ukuran molekul terjadi antara substrat (zat penyerap) dengan
serapan dari struktur yang sama. Adsorpsi produk yang terserap (Makfoeld,2002). Zat
juga dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi yang menyerap disebut adsorben sedangkan
gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur rantai zat yang diserap disebut adsorbat. Proses
dari senyawa serapan. adsorpsi dapat terjadi antara padatan dengan
3. Temperatur padatan, gas dengan padatan, gas dengan
Faktor yang mempengaruhi cairan, dan cairan dengan padatan
temperatur proses adsorpsi adalah viskositas (Ketaren,1986). Dalam hal ini arang aktif
dan stabilitas thermal senyawa serapan. Jika adalah adsorben, sedangkan bilangan
pemanasan tidak mempengaruhi sifat-sifat peroksida dan zat warna adalah adsorbat.
senyawa serapan maka perlakuan dilakukan Daya adsorpsi arang aktif disebabkan karena
pada titik didihnya. Untuk senyawa volatile, arang aktif mempunyai pori-pori dalam
adsorbs dilakukan pada temperatur yang jumlah besar, dan adsorpsi akan terjadi
lebih kecil. karena adanya perbedaan energi potensial
4. PH (Derajat Keasaman) antara permukaan arang dan zat yang
Untuk asam-asam organik adsorpsi diserap. arang aktif dapat menyerap zat
akan meningkat bila pH diturunkan, yaitu warna sebanyak 95-97 % dari total zat
dengan penambahan asam-asam mineral. Ini warna yang terdapat dalam minyak. Arang
disebabkan karena kemampuan asam
aktif juga dapat menyerap sebagian bau ukur, erlenmeyer, kertas saring,
yang tidak dikehendaki yang terdapat pada oven dan buret,
minyak dan menurunkan jumlah bilangan Pengukuran Variabel
peroksida sehingga dapat memperbaiki mutu
minyak. Variabel yang dipilih dalam penelitian
Adsorben memiliki selulosa yang ini :
dapat mengadsorpsi asam lemak maupun zat a. Variable Tetap :
warna pada minyak. Selulosa mengandung Sampel : Minyak
gugus hidroksil atau gugus –OH, sedangkan Jelantah
asam lemak bebas mengandung senyawa Suhu : 4000 C
yang dapat berikatan dengan gugus –OH Waktu : 2 jam.
dari adsorben. Kandungan selulosa pada Berat absorben : 10 gram
sekam padi serta pengaktivan arang sekam b. Variabel Berubah :
dapat menjadikan penurunan bilangan Konsentrasi KOH (%) : 10, 15, dan
peroksida dan bilangan iodium dalam 20.
minyak jelantah. Kandungan selulosa dalam Waktu Perendaman (Jam):20, 22 dan 24
sekam padi menurut Champagne (2004)
sebesar 31,4%-36,3%. Pengaruh kandungan Cara Kerja
selulosa dalam adsorben juga berfungsi
1. Aktivasi Karbon
untuk menyerap zat warna pada minyak.
Arang sekam padi diaktifasi di dalam
Jumlah adsorben yang digunakan
larutan activator KOH dengan dengan
kurang lebih sebanyak 1,0-1,5 persen dari
konsentrasi KOH 10 %, 15 %, dan 20 %.
berat minyak. Minyak yang hilang karena
Sampel kemudian disaring dengan kertas
proses pemucatan kurang lebih 0,2-0,5
saring, dan dicuci dengan aquadest hingga
persen dari berat minyak yang dihasilkan
pH 7. Sampel dikeringkan dalam oven dari
setelah proses pemucatan (bleaching).
suhu kamar sampai suhu 400oC selama 2
Keuntungan penggunaan arang aktif sebagai
jam.
bahan pemucat minyak ialah karena lebih
efektif dibandingkan dengan bleaching clay 2. Pemurnian Minyak Jelantah
(tanah pemucat), sehingga arang aktif dapat
digunakan dalam jumlah kecil (Ketaren, Siapkan minyak goreng yang telah dipakai
2005). beberapa kali (jelantah) dan juga minyak
Proses adsorpsi pada arang aktif goreng yang bagus (baru). Amati terlebih
terjadi melalui tiga tahap dasar, yaitu : zat dahulu pada minyak jelantah dan minyak
terserap pada bagian luar, zat bergerak yang baru. Siapkan sebanyak 100 ml minyak
menuju pori-pori arang dan terserap ke jelantah dalam erlenmeyer. Kemudian
dinding bagian dalam dari arang. masukkan bubuk arang aktif dari sekam padi
Metode Penelitian ke dalam masing-masing minyak tersebut.
Bahan Dan Alat Rendam minyak dan arang aktif dari sekam
padi tersebut selama 20, 22, dan 24 jam, lalu
Bahan-bahan yang digunakan dalam disaring.
penelitian ini adalah Arang sekam
padi,Minyak goreng bekas, dan KOH
10%, 15%, dan 20%. Hasil Dan Pembahasan
Alat-alat yang digunakan adalah Penelitian ini dilakukan untuk
timbangan digital, kaca arloji, meningkatkan kualitas minyak jelantah
spatula, pipet ukur,pipet tetes, labu dengan metode adsorbsi menggunakan
adsorben arang aktif dari sekam padi. Untuk arang dan KOH menyebabkan arang tidak
mengetahui konsentrasi aktivator manakah dapat menurunkan bilangan peroksida lagi
yang optimal untuk memperbaiki kualitas dan juga dengan waktu perendaman yang
minyak jelantah pada proses pemurnian lebih lama minyak terkontaminasi oleh
minyak jelantah. udara sehingga pada waktu lebih dari 20 jam
terjadi peningkatan angka peroksida.
Mutu minyak pangan ditentukan oleh Proses adsorbsi antara peroksida
beberapa faktor antara lain, bilangan dengan arang aktif sekam padi dikarenakan
peroksida, bilangan iodium, kadar asam adanya perbedaan energi potensial antara
lemak bebas dan warna minyak permukaan adsorben dan zat yang diserap,
(ketaren,1986). Oleh karena itu analisa yang baik itu melibatkan gaya fisika atau kimia.
dilakukan adalah analisa bilangan peroksida Interaksi antara peroksida dengan arang
dan bilangan iodium. aktif sekam padi dalam penelitian ini yaitu
adsorbsi secara kimia. Proses adsorbsi kimia
Bilangan Peroksida
adalah interaksi antara adsorbat dengan
Kerusakan minyak atau lemak
adsorben melibatkan pembentukan ikatan
terutama adalah karena peristiwa oksidasi
kimia (biasanya ikatan kovalen) Siti
dan hidrolisis, baik enzimatik maupun
Aisyah,2010. Reaksi yang terjadi dapat
nonenzimatik. Angka peroksia merupakan
dilihat pada gambar berikut :
salah satu parameter kualitas minyak
1. Reaksi oksidasi minyak atau lemak oleh
goreng. Jika angka peroksida suatu minyak
oksigen
cukup tinggi, maka dapat dikatakan bahwa -(CH2)7–CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)4-CH3 + O2
asam lemak tidak jenuh dari minyak goreng -CH=CH-CHOOH-
asam lemak tak jenuh
tersebut telah mengalami oksidasi. Hidroperoksida
Uji ketengikan dilakukan untuk 2. Reaksi oksidasi KI jenuh menjadi I2 oleh
menentukan derajat ketengikan dengan senyawa peroksida
mengukur senyawa-senyawa hasil oksidasi.
RCOO + KIjenuh RCO +
Salah satu penentuan derajat ketengikan ini H2O + K+ + I2
adalah dengan penentuan bilangan Hidroperoksida
peroksida. Bilangan peroksida ditentukan jumlahnya sama dengan banyaknya peroksida. Yang kemudian
berasarkan jumlah iodin yang dibebaskan akan dititrasi
setelah lemak atau minyak ditambahkan
Kalium Iodida (KI). Penggunaan KI jenuh pada proses
Hasil penelitian ini menandakan penentuan bilangan peroksida agar iodium
bahwa larutan KOH sebagai aktivator dapat tidak bereaksi lagi dengan asam lemak tidak
menurunkan kadar angka peroksida minyak jenuh, sehingga senyawa peroksida (hasil
jelantah yang dimurnikan. Angka peroksida oksidasi minyak atau lemak) dapat
minyak jelantah semakin menurun dari 4,8 mengoksidasi larutan KI tersebut dan
meq/kg menjadi 1,6 meq/kg. tentunya iodiumnya akan terlepas secara
Waktu perendaman arang aktif sempurna. Berdasarkan jumlah iodium yang
dengan minyak jelantah juga sangat terlepas inilah jumlah/banyaknya peroksida
berpengaruh, terlihat dari grafik bahwa dapat ditentukan.
semakin lama waktu perendaman penurunan 3. Reaksi titrasi I2 dengan thiosulfat secara
bilangan peroksida semakin sedikit, hal ini Iodometri
terjadi karena beberapa faktor salah satunya 2Na2S2O3 + I2 2NaI +
minyak terkontaminasi oleh udara. Pada Na2S4O6
waktu 20 jam sudah terjadi kejenuhan pada
Volume thiosulfat yang diukur dari Daftar Pustaka
buret untuk proses titrasi akan sama dengan
jumlah iodium yang terbentuk. Dimana Sri Wahjuni dan Betty Kostradiyanti,
banyaknya iodium yang ditirasi jumlah Penurunan Angka Peroksida Minyak
senyawa peroksida pada minyak atau lemak. Kelapa Tradisional Dengan
Sehingga banyaknya senyawa peroksida Adsorben Arang Sekam Padi IR 64
pada minyak dapat diketahui (PTKI, 2014). Yang Diaktifkan Dengan Kalium
Jumlah peroksida yang didapat pada Hidroksida,2008.
minyak setelah menggunakan absorben yaitu Yustinah, Hartini, Adsorbsi Minyak Goreng
2 meq/kg. hasil ini sudah memenuhi SNI, ini Bekas Menggunakan Arang Aktif
berarti minyak ini dapat digunakan kembali. dari Sabut Kelapa,Yogya 2011.
A. Fuadi, Ramdja, Lisa Febrina, Daniel
Bilangan Iodium Krisdianto, Pemurnian Minyak
Bilangan iod adalah bilangan yang Jelantah Menggunakan Ampas Tebu
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap Sebagai Adsorben,2010.
dalam asam lemak (minyak). Asam lemak Yuliana, dkk. . Penggunaan Adsorben Untuk
tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada Mengurangi Kadar Free Fatty Acid,
ikatan rangkapnya sehingga membentuk Peroxide Value dan Warna Minyak
peroksida. Semakin tinggi bilangan iodin, Goreng Bekas. Jurnal Teknik Kimia
maka kualitas suatu minyak semakin Indonesia. Vol. 4., No. 2 : 212-218,
menurun (Putri, 2014). 2005
Hasil penelitian ini menandakan Widjanarko, P.I., dkk. Kinetika Adsorpsi Zat
bahwa larutan KOH sebagai aktivator dapat Warna Congo Red dan Rhodamine B
menurunkan kadar angka iodium dan angka dengan Menggunakan Serabut
peroksida minyak jelantah yang dimurnikan. Kelapa dan Ampas Tebu. Jurnal
Angka iodium minyak jelantah semakin Teknik Kimia Indonesia. Vol. 5,2006
menurun dari 4,67 m/yod menjadi 2,182.
Sama serperti bilangan peroksida,
penurunan bilangan iodium juga dipengaruhi
oleh waktu kontak minyak jelantah dan
arang aktif. Semakin lama perendaman
semakin berkurang daya serap arang aktif
terhadap pemurnian minyak jelantah.

Kesimpulan

Pemurnian minyak jelantah


menggunakan arang aktif sekam padi
mampu menurunkan bilangan peroksida
sebesar 66,67% dan bilangan iodium sebesar
57,17%. Lama perendaman dan konsentrasi
aktivator arang aktif mempengaruhi hasil
pemurnian minyak. Dari hasil penelitian
membuktikan bahwa waktu yang optimal
adalah 20 jam dan konsentrasi KOH adalah
5 dan 10%.

Anda mungkin juga menyukai