Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan

Perdagangan internasional adalah perdagangan barang atau jasa yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dalam perdagangan
internasional terdapat hambatan Tarif dan non tariff. Tarif adalah suatu pembebanan terhadap
barang yang melintasi daerah pabean. Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi
kebebasan perdagangan internasional. Pembebanan tarif terhadap suatu komoditi atau barang
dapat mempunyai dampak (effect) terhadap perekonomian suatu negara, khususnya terhadap
pasar barang tersebut.
Liberalisasi perdagangan mempunyai implikasi yang besar terhadap perdagangan hasil perikanan
dunia dan pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Liberalisasi perdagangan komoditas
udang olahan juga akan menurunkan harga sebagai akibat dari banyaknya supplay udang olahan,
dimana penurunan harga tersebut akan menekan harga dari produksi domestik spesies udang
yang sama dimana penurunan harga tersebut akan menekan harga dari produksi domestik spesies
udang yang sama. Tarif bea masuk olahan yang relatif lebih tinggi dari berbagai negara
pengimpor mengakibatkan eksportir udang Indonesia lebih memilih untuk mengekspor udang
yang belum diolah lebih lanjut daripada udang olahan.
Kurangnya transparansi pada pengenaan tarif ditambah dengan kompleksitasnya peraturan
pengenaan tarif pada beberapa negara OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development) membuat detail tarif sulit untuk dianalisis yang mana berdasarkan kesepakatan
setiap anggota WTO harus mematuhi tarif yang diberlakukan.
Sistem klasifikasi produk Harmonized System digunakan untuk mengidentifikasi produk dan
tarif yang dikenakan. Tetapi sistem ini hanya merubah substansinya setiap empat tahun sekali
dimana hal tersebut tidak dapat menganalisis trend saat ini yang merugikan spesies baru, karena
produk perikanan yang tidak terdaftar dalam daftar tarif akan dimasukkan ke dalam tarif “Other”
yang biasanya memiliki tingkat tarif yang lebih tinggi.
Saran
Saran yang dapat dilakuan oleh pemerintah untuk memajukan perdagangan internasional udang
indonesia:
 Menerapkan kaidah-kaidah yang termuat dalam FAOCode of Conduct for Responsible
Fisheies dalam pengelolaan sumberdaya ikan
 Restrukturisasi industri penangkapan ikan nasional dengan meningkatkan komposisi
kapal-kapal besar yang berkemampuan jelajah tinggi, terutama untuk mengeksploitasi
sumberdaya ikan di perairan KTI dan ZEEI
 Mengembangkan komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi;
 Mengembangkan prasarana perikanan terutama di KTl, seperti Pelabuhan
Perikanan/pangkalan Pendaratan lkan guna mendukung peningkatan pemanfaatan
sumberdaya ikan di kawasan tersebut
 Meningkatkan kemampuan penetrasi pasar dan daya saing produk perikanan di pasar
internasional melalui: peningkatan mutu produk, diversifikasi produk, diversifikasi pasar,
penguasaan informasi pasar, peningkatan kegiatan promosi dan peningkatan akses pasar
melalui Memorandum of Understanding (MOU)/Mutual Recognition Agreement (MRA)
dengan negara importir potensial
 Mengembangkan usaha perikanan yang berwawasan lingkungan untuk menjaga
kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan hidup, serta untuk menangkal isu isu
lingkungan yang dituntut negara-negara mitra dagang
 Menerapkan Program HACCP secara konsisten pada seluruh tahapan produksi hasil
perikanan, untuk memberikan jaminan mutu yang lebih tinggi kepada konsumen baik di
dalam maupun di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai